Anda di halaman 1dari 21

KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS &

KROMATOGRAFI KERTAS
THESA HELMALIA PUTRI
KROMATOGRAFI
LAPIS TIPIS
Kromatografi yang fase diamnya
berupa plat (kaca, alumnium, plastik)
yang dilapisi adsorben dapat berupa
silika, selulosa, alumina dan lain-lain.
MEKANISME KLT
1. Adsorbsi senyawa pada fase diam
2. Kompetisi fase gerak & solut untuk
berikatan dengan fase diam, dimana solut
lepas dari permukaan fase diam =>
desorbsi
3. Senyawa dielusi oleh fase gerak
PETUNJUK
PEMILIHAN
FASE GERAK

1. Mempunyai kemurnian yang sangat tinggi


2. Daya elusi fase gerak harus diatur sedemikian rupa sehingga harga
Rf terletak antara 0,2-0,8 untuk memaksimalkan pemisahan.
3. Untuk pemisahan dengan menggunakan fase diam polar seperti
silika gel, polaritas fase gerak akan menentukan kecepatan migrasi
solut yang berarti menentukan nilai Rf.

Portfolio Presentation
FAKTOR RETENSI
TAHAPAN KLT

1. Aplikasi (penotolan) sampel pada fase


diam
2. Penyiapan fase gerak
3. Pengembangan (elusi)
4. Deteksi bercak
APLIKASI
(PENOTOLAN)

Volume yang ditotolkan paling sedikit 0,5 μL


Jika sampel yang ditotolkan lebih besar dari 2-10 μL maka
penotolan harus dilakukan secara bertahap dengan
dilakukan pengeringan antar totolan.
PENYIAPAN
FASE GERAK

Fase gerak dimasukkan kedalam


wadah fase gerak (chamber)
sebanyak 0,5 cm- 1 cm dari
bawah wadah.
KLT UNTUK
IDENTIFIKASI
Umumnya parameter yang digunakan Rf
 Totolkan, Jika ada senyawa pembanding
Gunakan lebih dari satu sistem eluen / fase gerak
Jika perlu gunakan fase diam yang berbeda
Jika mungkin gunakan penampak bercak yang
khas
Anda dapat gunakan data Rf dari pustaka sebagai
pembanding
Anda dapat menggunakan KLT Scanner untuk
melihat identitas analit
Jika perlu, anda dapat kerok dan dilakukan iden
secara fisikokimia
KLT UNTUK
PREPARATIF

Sebaiknya gunakan plat dengan fase diam yang lebih


tebal
Totolkan, jika ada senyawa pembanding
Anda dapat menotolkan sampel secara bergaris
Setelah pengembangan, masing-masing hasil
pemisahan dikerok dan dilarutkan dengan pelarut yang
sesuai.
Jangan semprot dengan bahan kimia, sebagai
penampak bercak (gunakan UV atau uap Iod)
KLT UNTUK
KUANTITATIF

Totolkan senyawa pembanding yang diketahui


kadarnya
Gunakan pipet kapiler terukur volumenya /
microsiringe
Hitung luas zona, atau itensitas dari sampel dan
bandingkan dengan senyawa pembanding
Untuk menghitung intensitas anda bisa gunakan KLT
scanner atau dikerok dan gunakan spektrofotometer
KELEBIHAN KLT

Lebih bebas memilih fase gerak


Deteksinya lebih spesifik
Pengembangan
» two dimension
» multiple development
» sorbent impregnation
Proses kromatografinya mudah diikuti dan dapat dihentikan setiap saat
Tanpa harus menggunakan listrik
KROMATOGRAFI
KERTAS
KROMATOGRAFI KERTAS

-TERMASUK TIPE PLANAR


SEDERHANA FASE DIAM KERTAS
PRAKTIS

-MURAH DAN MUDAH


HASIL: HANYA UNTUK ANALISA KUALITATIF AWAL

-BISA JUGA UNTUK PREPARATIF


ALAT
KROMATOGRAFI
KERTAS
-KERTAS  KUALITAS BAIK

-CHAMBER  TERGANTUNG
CARA ELUASI

-ELUEN  PELARUT ATAU


CAMPURAN PELARUT

-PENAMPAK NODA
PEREAKSI SEMPROT
LAMPU UV
CARA LAIN 
PEMANASAN
ILUSTRATION OF
CHROMATOGRAPHY
Stationary Phase

Separation

Mobile Phase

Mixture Components
Component Affinity to Stationary Affinity to Mobile
s Phase Phase
Blue ---------------- Insoluble in Mobile Phase

Black  

Red  

Yellow          
ANALISA

MENGGUNAKAN NILAI Rf
UNTUK KUALITATIF DENGAN
PEMBANDING
HARGA Rf SAMA ADALAH ZAT YANG
SAMA
RF (RETARDATION
FACTOR)

PERBANDINGAN JARAK TEMPUH NODA


DENGAN JARAK TEMPUH ELUEN
jarak tempuh spot
Rf =
jarak tempuh eluen
THANK YOU
REFERENSI :
Watson, D.G,2005, Pharmaceutical analysis. Edisi ke-2, Churchill
Livingstone, Toronto.
Gandjar, IGG & A.Rohman, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai