Anda di halaman 1dari 24

Problem Basic Learning

(PBL) Kelompok II KMB-


3 Sistem Muskuloskeletal
Fitria J. Maliki
Sri Utami Wijaya
Sutarmi
Parlan Mohamad
Skenario 2
Seorang perempuan berusia 45 tahun
dirawat di ruang bedah dengan keluhan nyeri
pada tungkai kanan bawah. Hasil pengkajian
diperoleh nyeri skala 7 dan terdapat bengkak
dan kemerahan pada tungkai tersebut.
Tungkai kanan bawah bisa digerakan tetapi
tidak dapat melawan gravitasi. Klien juga
mengeluh lemah dan kurang nafsu makan.
TD : 130/80 mmHg, N : 90 x/menit,
Pernapasan : 22 x/menit dan Suhu : 38,50C.
X-ray : tampak lesi periosteal pada 1/3
proximal os tibia dextra. CRP ; 15 mg/L.
LED : 25mm. Leukosit : 16.000 mcL
Nyeri Tungkai tidak dapat
Nyeri adalah sebuah Bengkak &
pengalaman sensori serta
emosional yang tidak Kemerahan melawan gravitasi
menyenangkan yang berkaitan Kekuatan dari sebuah otot umumnya diperlukan dalam
pada kerusakan jaringan, Pembengkakan dan melakukan aktifitas. Semua gerakan merupakan hasil
actual maupun potensial atau kemerahan tungkai merupakan dari adanya peningkatan tegangan otot sebagai
menggambarkan suatu tanda tulang atau sendi yang respon motorik.
kerusakan yang sama menurut terinfeksi.
Association for the Study of
Pain

Lesi Periosteal CRP


X-ray Lesi pada periosteum adalah jaringan
Tes C-Reaktif Protein (CRP)
adalah tes darah yang
Pemeriksaan x-ray atau abnormal yang ada pada selubung mengukur jumlah protein (yang
Rontgen adalah salah satu jaringan konektif fibrous yang disebut protein C-reaktif) dalam
teknik pencitraan medis yang mengelilingi permukaan luar tulang darah. Protein C-reaktif
menggunakan radiasi kortikal kecuali sendi dimana tulang mengukur keseluruhan kadar
elektromagnetik untuk dibatasi dengan articular tulang rawan peradangan dalam tubuh.
mengambil gambar atau foto
bagian dalam tubuh.

LED Leukosit
Leukosit atau sel darah putih berperan penting
Tes laju endap darah (LED) adalah pemeriksaan
dalam membantu tubuh melawan infeksi atau
darah untuk mengetahui apakah terjadi aktivitas
penyakit lainnya
inflamasi atau peradangan dalam tubuh seseorang.

KLARIFIKASI ISTILAH-ISTILAH PENTING


KATA PROBLEM/KUNCI
Tungkai tidak Kurang nafsu
Nyeri pada
dapat melawan makan
tungkai
gravitasi
Demam
Bengkak dan
Lemah
kemerahan pada
tungkai

?
LED meningkat X-ray : adanya
lesi periosteal
Leukosit
meningkat CRP meningkat
MIND MAP
(bengkak dan kemerahan)
Tumor tulang
Tumor tulang adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel tulang tumbuh secara abnormal. Pertumbuhan tumor tulang dapat
dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas.

Osteoporosis
Osteoporosis merupakan kondisi dimana Osteomyelitis
pembentukan jaringan tulang baru tidak dapat Osteomielitis adalah suatu proses peradangan
mengimbangi penghancuran jaringan tulang yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme
lama yang telah rusak yang menyebabkan kerusakan tulang.
TABEL CHEKLIST
Tumor Tulang Osteomielitis Osteoporosis
MANIFESTASI KLINIS

Nyeri √ √ √

Bengkak √ √ √

Kemerahan - √ -

Kelemahan √ √ -

Kurang Nafsu Makan √ √ -

Suhu : 38,5oC, Leukosit 16.000


- √ -
mcL

Tumor Tulang Osteomielitis Osteoporosis


Apakah faktor pemicu timbulnya penyakit
Penyakit Osteomielitis lebih rentan osteomielitis pada seseorang?
terjadi pada orang dengan diabetes,
HIV, atau penyakit pembuluh darah
perifer. Selain itu pasien yang
menjalani kemoterapi atau
hemodialisa (cuci darah), pernah Staphylococcus aureus merupakan penyebab
menderita osteomielitis sebelumnya, 70% sampai 80% infeksi tulang. Organisme
mengonsumsi kortikosteroid dalam patogenik lainnya yang sering dijumpai pada Bagaimana perjalanan penyakit penyakit
waktu yang lama, mengalami osteomielitis meliputi: Proteus, osteomielitis?
kecanduan alcohol, baru mengalami Pseudomonas, dan Escerichia coli. Terdapat
cedera atau luka (patah tulang), dan peningkatan insiden infeksi resistensi
baru menjalani operasi tulang dapat penisilin, nosokomial, gram negative dan
meningkatkan risiko terjadinya anaerobik.
Osteomielitis.
Awitan Osteomielitis stelah pembedahan
ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama Pemeriksaan sinar x-ray awalnya
(akut fulminan–stadium 1) dan sering menunjukkan pembengkakan
Pertanyaan Penting berhubngan dengan penumpukan hematoma
atau infeksi superficial. Infeksi awitan
jaringan lunak, dan setelah dua
minggu terdapat daerah

& Jawaban lambat (stadium 2) terjadi antara 4 sampai


24 bulan setelah pembedahan. Osteomielitis
dekalsifikasi ireguler, nekrosis
tulang, pengangkatan
periosteum, dan pembentukan
Pertanyaan
awitan lama (stadium 3) biasanya akibat
penyebaran hematogen dan terjadi 2 tahun tulang baru; Pemeriksaan MRI;
atau lebih setelah pembedahan. Pemeriksaan darah: leukosit
meningkat dan peningkatan laju
endap darah; Kultur darah dan
kultur abses untuk menentukan
Apa saja pemeriksaan penunjang yang jenis antibiotika yang sesuai.
digunakan pada pasien osteomilitas?
TUJUAN PEMBELAJARAN SELANJUTNYA
Di harapkan bisa mengerti Untuk mengetahui
dan mendalami masalah pemeriksaan penunjang
sistem Muskuloskeletal untuk menegakkan
diagnosa dari kasus diatas

Diharapkan bisa
Untuk mengetahui apakah
menganalisa penyakit yang
penatalaksanaan lanjutan
terdapat pada kasus diatas
dari kasus diatas
Informasi Tambahan-
Klarifikasi Informasi

Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu organisme


penyebab osteomielitis. Pseudomonas aeruginosa meningkat
secara klinik karena resisten terhadap berbagai antimikroba. Dari
hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak lidah buaya (Aloe vera)
terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa pada
pus pasien osteomielitis rumah sakit ortopedi Prof. Dr. R.
Soeharso Surakarta secara invitro, maka dapat disimpulkan
bahwa: Ekstrak lidah buaya (Aloe vera) terbukti mampu
menghambat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa pada
osteomielitis secara invitro (Ariane, 2012).
Analisa dan
Sintesis
Informasi
Berdasarkan data pasien pada skenario 2 dan data-data
penunjang yang tertuang dalam materi ini dapat disimpulkan
bahwa diagnosa medis yang tepat untuk pasien dalam
skenario 2 adalah Osteomielitis, berdasarkan pertimbangan
data keluhan pasien: nyeri pada tungkai, terdapat bengkak
dan kemerahan pada tungkai, tungkai tidak dapat melawan
gravitasi, lemah dan kurang nafsu makan. TD : 130/80 mmHg,
N : 90 x/menit, Pernapasan : 22 x/menit dan Suhu : 38,50C. X-
ray : tampak lesi periosteal pada 1/3 proximal os tibia dextra.
CRP ; 15 mg/L. LED : 25mm. Leukosit : 16.000 mcL
Konsep Medis

Definisi Etiologi Klasifikasi Patofisiologi

Osteomielitis adalah infeksi akut Osteomielitis disebabkan karena adanya infeksi yang Osteomielitis akut Staphylococcus aureus merupakan penyebab 70%
sampai 80% infeksi tulang. Organisme patogenik
tulang yang dapat terjadi karena disebabkan oleh penyebaran hematogen (melalui Osteomielitis sub-akut
darah) biasanya terjadi di tempat dimana terdapatt Osteomielitis kronis lainnya yang sering dijumpai pada osteomielitis
penyebaran infeksi dari darah trauma atau dimana terdapat resistensi rendah, meliputi: Proteus, Pseudomonas, dan Escerichia coli.
(osteomielitis hematogen) atau, kemungkinan akibat trauma subklinis (tak jelas). Selain Awitan Osteomielitis stelah pembedahan ortopedi
yang lebih sering setelah itu dapat juga berhubungan dengan penyebaran dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akut fulminan–
kontaminasi fraktur terbuka atau infeksi jaringan lunak, atau kontaminasi langsung stadium 1) dan sering berhubngan dengan
reduksi bedah (osteomielitis tulang. Infeksi ini dapat timbul akut atau kronik. penumpukan hematoma atau infeksi superficial. Infeksi
Penyebabnya bisa karena: Bakteri, Staphylococcus awitan lambat (stadium 2) terjadi antara 4 sampai 24
eksogen)
aureus (70%-80%), selain itu juga bisa disebabkan bulan setelah pembedahan. Osteomielitis awitan lama
oleh Escherichia coli, Pseudomonas, Klebsiella, (stadium 3) biasanya akibat penyebaran hematogen
Salmonella dan Proteus, Virus, jamur dan dan terjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.
mikroorganisme lain
Konsep Medis

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Komplikasi

demam tinggi, pasien menggigil, Pemeriksaan sinar x-ray, Antibiotik, imobilisasi, Abses Tulang, Bakteremia,
denyut nadi cepat, dan malaise Pemeriksaan MRI, Pemeriksaan pembedahan, irigasi dengan Fraktur Patologis, Meregangnya
darah: leukosit meningkat dan larutan salin fisiologis steril 7- implan prosthetik (jika terdapat
umum, nyeri, bengkak, dan
peningkatan laju endap darah, 8 hari pada jaringan purulen implan prosthetic), Sellulitis pada
mengalami nyeri tekan dan Kultur darah dan kultur abses jaringan lunak sekitar, Abses otak
dan jaringan nekrotik di
pengeluaran pus untuk menentukan jenis angkat. pada osteomielitis di daerah
antibiotika yang sesuai kranium
Konsep Keperawatan

Pengkajian
JK: Perempuan Riwayat penyakit sekarang: Nyeri
Umur: 45 Tahun pada tungkai kanan bawah dengan
Keluhan utama: Nyeri pada tungkai skala 7 dan terdapat bengkak serta
kanan bawah kemerahan pada tungkai tersebut.

Tungkai kanan bawah bisa digerakan tetapi


Pengkajian
tidak dapat melawan gravitasi. TD : 130/80 mmHg; N : 90x/m;
Aktivitas/ istirahat: Tungkai kanan bawah bisa R: 22x/m; SB: 38.5°C; X-ray : tampak lesi periosteal
digerakan tetapi tidak dapat melawan gravitasi pada 1/3 proximal os tibia dextra;
CRP: 15 mg/L; LED : 25mm; Leukosit : 16.000 mcL
1 Faktor predisposisi (Usia, virulensi kuman, riwayat trauma, nurisi dan luka
DS : infeksi)
  Nyeri Akut
- Klien mengeluh nyeri pada Invasi mikroorganisme
 
tungkai kanan bawah Masuk ke sirkulasi darah
 

DO: Masuk ke tulang dan jaringan sekitar


 
- Skala nyeri 7 (1-10)
Osteomyelitis

- TD : 130/80 mmHg  

Fagositosis
- N : 90 x/menit  

- Pernapasan : 22 x/menit Proses inflamasi (kemerahan, bengkak, tanda infeksi lain)


 

Rusaknya jaringan tulang


 

Nekrosis tulang

Analisa
 

Pembentukan abses tulang


 

Data Nyeri dipersepsikan


 

Nyeri akut
Faktor predisposisi (Usia, virulensi kuman, riwayat
2 DS : - trauma, nurisi dan luka infeksi) Risiko Infeksi
DO :  

- Terdapat bengkak dan Invasi mikroorganisme


 
kemerahan pada tungkai
Masuk ke sirkulasi darah
- Suhu : 38,5.  
- CRP ; 15 mg/L.
Masuk ke tulang dan jaringan sekitar
- LED : 25mm.  

- Leukosit : 16.000 mcL Osteomyelitis


 

Fagositosis
 

Proses inflamasi (kemerahan, bengkak, tanda infeksi


lain)

Analisa  

System imun melawan infeksi


Data  

Risiko Infeksi
 
Faktor predisposisi (Usia, virulensi kuman, riwayat trauma,
3 DS : - nurisi dan luka infeksi) Gangguan
 
DO :
Mobilitas Fisik
- Terdapat bengkak dan kemerahan Invasi mikroorganisme
 
pada tungkai
Masuk ke sirkulasi darah
- Tungkai kanan bawah bisa  
digerakan tetapi tidak dapat Masuk ke tulang dan jaringan sekitar
melawan gravitasi.  

- Klien juga mengeluh lemah Osteomyelitis


 
- X-ray : tampak lesi periosteal pada
Fagositosis
1/3 proximal os tibia dextra.  

Proses inflamasi
(kemerahan, bengkak, tanda infeksi lain)
 

Penekanan tulang/anggota gerak

Analisa  

Kurangnya aktivitas

Data
 

Gangguan mobilitas fisik


Diagnosa
Keperawatan
1) Nyeri Akut ditandai dengan klien mengeluh nyeri,
nadi meningkat dan tekanan darah meningkat.
2) Risiko Infeksi b.d peningkatan paparan organisme
pathogen lingkungan.

3) Gangguan Mobilitas Fisik b.d kekuatan otot menurun.


D.0077 Nyeri Akut L.08066 Manajemen nyeri
Gejala dan Tanda Mayor; Subjektif (tidak tersedia) Setelah dilakukan
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Objektif intervensi selama intensitas nyeri,
3x24 jam, maka - Identifikasi skala nyeri
- Tampak meringis, Bersikap protektif (mis. waspada, tingkat nyeri
- Identifikasi respons nyeri non verbal
posisi menghindari nyeri) - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
menurun, dengan nyeri
- Gelisah, Frekuensi nadi meningkat, Sulit tidur kriteria hasil :
Terapeutik
gejala dan Minor; Subjektif (tidak tersedia) - Keluhan nyeri - Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
menurun nyeri
Objektif - Meringis - Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Tekanan darah meningkat, pola napas berubah, menurun
Edukasi
nafsu makan berubah, proses berpikir terganggu, - Sikap protektif
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
Menarik diri, Berfokus pada diri sendiri, Diaforesis menurun - Jelaskan strategi meredakan nyeri
 DS :Klien mengeluh nyeri pada tungkai kanan bawah; - Gelisah - Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
DO: Skala nyeri 7 (1-10); TD : 130/80 mmHg; N : 90 menurun - Ajarkan teknik non farmakologik untuk mengurangi rasa
x/menit; Pernapasan : 22 x/menit nyeri
- Kesulitan tidur
  Kolaborasi
menurun
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Rencana Tindakan Keperawatan


D.0142 Risiko Infeksi L.14137 Manajemen Medikasi
  Observasi
Faktor Risiko : Setelah dilakukan
- Identifikasi penggunaan obat sesuai resep
Penyakit kronis (mis. Diabetes mellitus) intervensi selama 3x24 - Identifikasi masa kedauarsa obat
Efek prosedur invasi jam, maka tingkat - Monitor keefektifan dan efek samping pemberian
Peningkatan paparan organisme
pathogen lingkungan infeksi menurun, obat
- Monitor darah serum
Ketidakadekuatan pertahanan tubuh dengan kriteria hasil :
primer Terapeutik
- Demam menurun
  - Fasilitasi program pengobatan jika perlu
- Kemerahan
 DS : - - Sediakan sumber informasi program pengobatan
DO : menurun secara visual dan tertulis
Terdapat bengkak dan kemerahan pada - Nyeri menurun - Fasilitasi pasien dan keluarga melakukan
tungkai penyesuaian pola hidup akibat program
- Bengkak menurun
Suhu : 38,5. pengobatan
CRP ; 15 mg/L. - Kadar sel darah Edukasi
LED : 25mm. putih membaik - Ajarkan pasien dan keluarga cara mengelola obat
Leukosit : 16.000 mcL - Ajarkan cara menangani atau mengurangi efek
samping, jika terjadi
- Anjurkan menghubungi petugas kesehatan jika
terjadi efek samping obat

Rencana Tindakan Keperawatan


D.0054 Gangguan mobilitas fisik L.05042 Dukungan Mobilisasi
Gejala dan Tanda Mayor
Setelah dilakukan Definisi: Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas
pergerakan fisik
Subjektif : Mengeluh sulit menggerakan ekstremitas intervensi selama 3x24
Observasi
jam, maka mobilitas -
Objektif : Kekuatan otot menurun ; Rentang gerak Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
(ROM) menurun fisik meningkat, - Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
dengan kriteria hasil : - Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum memulai
Gejala dan Tanda Minor; Subjektif : Nyeri saat
bergerak; Enggan melakukan pergerakan; Merasa - Pergerakan mobilisasi Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
cemas saat bergerak Tearpeutik
ekstremitas
- Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat bantu (mis. pagar
Objektif : Sendi kaku; Gerakan tidak terkoordinasi; meningkat
tempat tidur)
Gerakan terbatas; Fisik lemah
- Kekuatan otot - Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
meningkat - Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam meningkatkan
 DS : -
pergerakan
DO : - Rentang Gerak
Edukasi
- Terdapat bengkak dan kemerahan pada tungkai (ROM) meningkat - Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
- Tungkai kanan bawah bisa digerakan tetapi tidak dapat
- Gerakan tidak - Anjurkan melakukan mobilisasi dini
melawan gravitasi.
- Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (mis. duduk
- Klien juga mengeluh lemah terkoordinasi
di tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur, pindah dari tempat
- X-ray : tampak lesi periosteal pada 1/3 proximal os tibia menurun
tidur ke kursi)
dextra

Rencana Tindakan Keperawatan


Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Suarni dan
Apriyani. 2017)

Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dilakukan,
berkesinambung-an dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.
Evaluasi dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam menilai tindakan
keperawatan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan
klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses keperawatan (Suarni dan
Apriyani. 2017
DAFTAR PUSTAKA
Alodokter. 2019. Mengetahui Kondisi Tubuh dengan Pemeriksaan X-Ray diakses tanggal 28 November 2021 pada situs:
https://www.alodokter.com/mengetahui-kondisi-tubuh-dengan-bantuan-x-ray

Alodokter. 2020. Leukosit Tinggi: Ini Penyebab dan Gejalanya diakses tanggal 28 November 2021 pada situs:
https://www.alodokter.com/leukosit-tinggi-ini-penyebab-dan-gejalanya

Ariane, Isabela. (2010). Pengaruh Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) Terhadap Pertumbuhan Pseudomonas Aeruginosa Pada
Pasien Osteomielitis Bangsal Cempaka Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta Invitro. Halaman 1-3 dan
Halaman 53.

Black, J dan Hawks, J. 2014. Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk hasil yang diharapkan.
Dialihbahasakan oleh nampira R. Jakarta: Salemba Emban Patria

Gustinerz. 2018. Cara Penilaian Skala Kekuatan Otot diakses tanggal 28 November 2021 pada situs:
https://gustinerz.com/cara-penilaian-skala-kekuatan-otot/

Hallosehat, Kemenkes RI. 2021. CRP (C-Reactive Protein) diakses tanggal 28 November 2021 pada situs:
https://hellosehat.com/sehat/tes-kesehatan/crp-c-reactive-protein/
DAFTAR PUSTAKA
Halodoc. 2019. Bikin Nyeri, Ini Cara Menangani Osteomielitis diakses tanggal 28 November 2021 pada situs:
https://www.halodoc.com/artikel/bikin-nyeri-ini-cara-menangani-osteomielitis.

Hanif, M.Rizka. (2021). Angka Kejadian Pasien Tumor Tulang Yang Telah Melakukan Pemeriksaan Foto X-Rays Di
Instalasi Radiologi RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK Periode Tahun 2013 – 2018. Manuju: Malahayati Nursing Journal,
3, 4.

Nurarif .A.H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.

PPNI, T. P. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
‫َج َزا ُك ُم هللاُ َخ ْي ًرا‬
‫?‪Any questions‬‬

Anda mungkin juga menyukai