Anda di halaman 1dari 19

PUEBI DALAM KALIMAT

 AHMAD IBNU ABDILAH


 AHMAD REZAL PRAMUDYA
 ELEN SEPITA SARI
 IVANA ADITIYA
 LULUK SOLKAH
 NUR HABIBAH
 SARAH DEVINA
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA

PENGERTIAN KALIMAT
Suatu bagian rentetan kata yang selesai dan menunjukkan
fikiran yang lengkap. Yang dimaksud dengan fikiran yang lengkap
adalah informasi yang didukung oleh fikiran yang utuh.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam, baik lisan maupun
tertulis, harus memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat
atau sebutan.
KALAU DILIHAT DALAM HAL PREDIKAT KALIMAT
DALAM BAHASA INDONESIA ADA 2 MACAM:
• Kalimat-kalimat yang berpredikat kata kerja
• Kalimat- kalimat yang berpredikat bukan kata kerja
Contoh :
• Tugas itu dikerjakan oleh mahasiswa.
• Perhatikan pula contoh berikut:
• Dalam ruang itu memerlukan tiga buah kursi
POLA DASAR KALIMAT
1. KB + KK : Mahasiswa berdiskusi
2. KB + KS : Dosen itu ramah.
3. KB + K.Bil : Harga buku itu seribu rupiah
4. KB + (KD +KB) :Tinggalnya di palembang
5. KB1 + KK+KB2 : mereka menonton filem
6. KB1 + KK+KB2+KB3 : paman mencarikan saya
pekerjaan
7. KB1 + KB2 : Rustam peneliti
3. Jenis kalimat menurut struktur gramatikalnya

1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subyek dan satu
predikat.
2. Kalimat mejemuk setara
3. Kalimat mejemuk setara terjadi dari dua
kalimat tunggal atau lebih. Kalimat majemuk
setara dikelompokkan menjadib empat
jenis,sbb.
a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat
dihubungkan oleh kata dan atau serta jika kedua
kalimat tunggal/lebih itu sejalan, dan hasilnya
disebut kalimat majemuk setara perjumlahan.
Contoh: kami membaca dan mereka menulis.
Tanda koma dapat digunakan jika kalimat yang
dihubungkan itu lebih dari dua kalimat tunggal.
Contoh: direktur senang, karyawan duduk teratur,
dan para nasabar antri.
• b. kedua kalimat tunggal yang berbentuk
kalimat setara itu dapat dihubungkan oleh
kata tetapi jika kalimat itu menunjukkan
pertentangan .
Contoh: adiknya tinggi, tetapi kakaknya pendek.
Kata-kata penghubung lain yang dapat
digunakan dalam menghubungkan dua kalimat
tunggal dalam kalimat majemuk setara
pertentangan, dan hasilnya disebut kalimat
majemuk setara pertentangan.
Contoh : ia bukan peneliti, melainkan pedagang.
• C. dua kalimat tunggal atau lebih dapat
dihubungkan oleh kata lalu dan kemudian jika
kejadian yang dikemukakan berurutan , dan
hasilnya disebut kalimat majemuk setara
perurutan.
• Contoh : mula mula disebutkan nama nama
juara menyanyi tingkat remaja , kemudian
disebutkan nama nama juara menyanyi tingkat
dewasa.
• D. dapat pula dua kalimat tunggal atau lebih
itu dihubungkan oleh kata atau jika kalimat itu
menunjukan pemilihan , dan hasilnya disebut
kalimat majemuk setara pilihan .
• Contoh: para debitur sepeda motor dapat
membayar cicilannya dikantor pos yang
terdekat atau para petugas menagihnya
kerumah debitur langsung .
Kalimat majemuk setara rapatan
• Dalam kalimat majemuk setara , ada yang
berbentuk kalimat rapatan , yaitu suatu bentuk
yang merapatkan dua atau lebih kalimat
tunggal. Yang dirapatkan ialah salah satu
unsurnya.
• Contoh: kami berlatih , kami bertanding dan
kami berhasil menang .
• Kami berlatih , bertanding , dan berhasil
menang .
3. Kalimat majemuk tidak setara
• Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku
kalimat yang bebas dan satu suku kalimat yang
tidak bebas . Jalinan kalimat ini menggambarkan
taraf kepentingan yang berbeda beda diantara
unsur gagasan yang majemuk . Inti gagasan
dituangkan kedalam induk kalimat , sedangkan
pertaliannya dari sudut pandangan waktu , sebab ,
akibat , tujuan , syarat , dan sebagainya dengan
aspek gagasan lain diungkapkan dalam kalimat .
• Contoh :
• A. para pemain sudah lelah
• B. para pemain boleh istirahat
• C. karena para pemain sudah lelah, para
pemain boleh istirahat.
• D. karena sudah lelah, para pemain boleh
beristirahat.
4. Kalimat majemuk campuran
• Kalimat majemuk campuran terdiri atas
• Kalimat majemuk tak setara ( bertingkat ) dan
kalimat majemuk setara.
• Contoh :
• A. karena hari sudah malam, kami berhenti
dan langsung pulang.
• B. kami pulang, tetapi mereka masih bekerja
karena tugasnya belum selesai.
4. Jenis kalimat menurut bentuk gayanya
( retoriknya )
• 1. kalimat yang melepas.

Jika kalimat itu disusun dengan diawali unsur utama, yaitu


induk kalimat dan diikuti unsur tambahan, yaitu anak
kalimat, gaya penyajian kalimat itu disebut melepas.
Unsur anak kalimat ini seakan akan dilepaskan saja oleh
penulisnya dan kalaupun unsur ini tidak diucapkan,
kalimat itu sudah bermakna lengkap.
Contoh : saya akan dibelikan mobil oleh ayah jika saya
lulus ujian sarjana
• 2. kalimat yang berklimaks
• Jika kalimat itu disusun dengan diaweali dengan anak kalimat dan
diikuti induk kalimat, gaya penyejian kalimat itu disebut
berklimaks. Pembaca belum dapat memahami kalimat tersebut
jika baru membaca anak kalimatnya. Pembaca akan memahami
makna kalimat itu setelah membaca induk kalimatnya. Sebelum
kalimat itu selesai, terasa bahwa ada sesuatu yang masih
ditunggu, yaitu induk kalimat.
• oleh karena itu, penyajian kalimat yang kontruksinya anak induk
terasa berklomaks, dan terasa membentuk ketegangan.
• Contoh : karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke
kantornya.
• 3. Kalimat yang berimbang
• Jika kalimat itu disusun dalam bentuk majemuk
setara,majemuk campuran,gaya penyajian itu
disebut berimbang karena strukturnya
memperlihatkan kesejejeran yang sejalan yang
dituangkan dalam bangun kalimat yang bersimetri.
• Contoh: jika stabilitas nasional mantap,masyarakat
dapat bekerja dapat bekerja dengan tenang dan
dapat beribadat dengan leluasa.
5.Jenis kalimat menurut fungsinya
• 1. Kalimat Pernyataan (deklaratif)
• Kalimat pernyataan dipakai jika penutur ingin menyatakan
sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan
informasi kepada lawan bahasanya ( biasanya,intonasi
menurun;tanda baca titik )
• Contoh:Presiden SBY mengadadakan kunjungan ke luar negri
• 2.Kalimat Pertanyaan (Introgatif)
• Kalimat pertanyaan dipakai untuk jika penutur ingin
memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan
(biasanya,intonasi menurun;tanda baca tanya)
• Conytoh:Kapan saudara berangkat ke singapura?
• 3.Kalimat Perintah dan permintaan (inperatif)
• Kalimat perintah dipakai jika penutur ingin”menyuruh” atau
“melarang” orang berbuat sesuatu.(biasanya ,intonasi
menurun;tanda baca seru)
• Contoh:tolong buatkan dahulu rencana pembiayaannya.
• 4.Kalimat Seruan
• Kalimat seruan dipakai jika penutur ingin”mengungkapkan”perasaan
yang kuat atau mendadak.(biasanya ,intonasi meningkat;tanda baca
titik atau tanda baca seru)
• Contoh:bukan maen ,cantiknya.
• Nah ini dia yang kita tunggu!

Anda mungkin juga menyukai