Anda di halaman 1dari 12

KONSEP CEMAS

TUGAS MATA KULIAH HOLISTICARE KEBIDANAN


LINJUR S1 KEBIDANAN KELAS C KELOMPOK 3
Definisi cemas

 Kecemasan adalah reaksi terhadap ancaman dari rasa sakit maupun dunia luar
yang tidak siap di tanggulangi dan berfungsi memperingatkan indifidu akan tanda
bahaya (Gitleman, 2014)
 Kecemasan adalah perasaan yang dialami ketika seseorang terlalu
mengkhawatirkan kemungkinan peristiwa yang menakutkan yang terjadi dimasa
depan yang tidak bisa dikendalikan dan jika itu terjadi akan dinilai sebagai
“mengerikan”( Sivalitar, 2007 ).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
CEMAS
 a  Faktor predisposisi
 1). Teori Psikoanalitik : Menurut Freud, struktur kepribadian terdiri dari tiga elemen yaitu id, ego, dan super
ego. Id melambangkan dorongan insting dan impuls primitif, super ego mencerminkan hati nurani seseorang
dan dikendalikan oleh norma-norma budaya seseorang, sedangkan ego digambarkan sebagai mediator antara
tuntutan dari id dan super ego. Kecemasan merupakan konflik emosional antara id dan super ego yang
berfungsi untuk memperingatkan ego tentang suatu bahaya yang perlu diatasi.
  2). Teori Interpersonal : Kecemasan terjadi dari ketakutan akan penolakan interpersonal, hal ini juga
dihubungkan dengan trauma pada masa pertumbuhan seperti kehilangan, perpisahan yang menyebabkan
seseorang menjadi tidak berhahaya. Individu yang mempunyai harga diri rendah biasanya sangat mudah
untuk mengalami kecemasan
 3). Teori Perilaku : Kecemasan merupakan hasil frustasi dari segala sesuatu yang mengganggu kemampuan
seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan para ahli perilaku menganggap kecemasan merupakan
suatu dorongan yang dipelajari berdasarkan dorongan, keinginan untuk menghindarkan rasa sakit. Teori ini
meyakini bahwa manusia yang pada awal kehidupanya dihadapkan pada rasa takut yang berlebihan akan
menunjukkan kemungkinan kecemasan yang berat pada kehidupan yang berat dan pada kehidupan masa
dewasanya.
 4). Teori Biologis : Menurut Selye, otak mengandung reseptor khusus untuk
benzo diazepine reseptor ini membantu mengatur kecemasan Penghambat asam
amino butirikgamma neuro regulator juga mungkin memainkan peran utama
dalam mekanisme biologis berhubungan dengan kecemasan sebagai halnya
dengan endokrin. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan
selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk mengatasi reseptor.
 b. Faktor Presipitasi 
 1). Ancaman Integritas Diri : Meliputi ketidakmampuan fisiologis atau gangguan
terhadap kebutuhan dasar. Hal ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal meliputi infeksi virus dan bakteri, polusi lingkungan, sampah. rumah
dan makanan juga pakaian dan trauma fisik. Faktor internal meliputi kegagalan
mekanisme fisiologi seperti sistem kekebalan, pengaturan suhu dan jantung, serta
perubahan biologis.
 2). Ancaman Sistem Diri : Meliputi ancaman terhadap identitas diri, harga diri dan
hubungan interpersonal, kehilangan serta perubahan status atau peran. Faktor eksternal
yang mempengaruhi harga diri adalah kehilangan, dilematik, tekanan dalam kelompok
sosial maupun budaya.
 3). Faktor Lain Menurut Model Integritas : Perbedaan dipengaruhi kecemasan
sehingga untuk menyelamatkan dari stimulus yang mengancam adalah dengan cara
menghindar.
PENYEBAB CEMAS :
1. Faktor Internal
a. FiUsia
b. Pengalaman
c. Aset si
2. Faktor Eksternala
a. Pengetahuan
b. Pendidikan
c. Financial/ Material
d. Keluarga
e. Obat
f. Sosial Budaya Suport.
 
PATOFISIOLOGI TERJADINYA CEMAS :

Dalam sistem saraf pusat (CNS), mediator utama dari gejala gangguan kecemasan tampaknya
dipengaruhi oleh norepinefrin, serotonin, dopamin, dan asam gamma-aminobutyric (GABA).
Neurotransmitter dan peptida lain, seperti faktor pelepas kortikotropin. Secara periferal, sistem saraf
otonom, terutama sistem saraf simpatis, memediasi banyak gejala.
Pemindaian Positron Emission Tomography (PET) telah menunjukkan peningkatan aliran di
daerah parahippocampal kanan dan mengurangi pengikatan reseptor serotonin tipe 1A di cingulate
anterior dan posterior serta raphe pasien dengan gangguan panik. MRI telah menunjukkan volume
lobus temporal yang lebih kecil meskipun volume hippocampal normal pada pasien ini. CSF dalam
penelitian pada manusia menunjukkan peningkatan kadar orexin, juga dikenal sebagai hypocretin,
yang dianggap memainkan peran penting dalam patogenesis panik pada model tikus.
CARA UKUR CEMAS
1. Perasaan Cemas meliputi Cemas, takut, mudah tersinggung dan firasat buruk
2. Ketegangan meliputi lesu, tidur tidak tenang, gemetar, gelisah, mudah terkejut dan mudah menangis
3. Ketakutan meliputi akan gelap, ditinggal sendiri, orang asing, binatang besar, keramaian lalulintas,
kerumunan orang banyak
4. Gangguan Tidur meliputi sukar tidur, terbangun malam hari, tidak puas, bangun lesu, sering mimpi
buruk, dan mimpi menakutkan
5. Gangguan kecerdasan meliputi daya ingat buruk
6. Perasaan depresi meliputi kehilangan minat , sedih, bangun dini hari, berkurangnya kesenangan pada
hobi, perasaan berubah – ubah sepanjang hari
7. Gejala somatic meliputi nyeri otot kaki, kedutan otot, gigi gemertak, suara tidak stabil
8. Gejala Sensorik meliputi tinnitus, penglihatan kabur, muka merah dan pucat,
merasa lemas, perasaan di tusuk – tusuk
9. Gejala kardiovakuler meliputi tachicardi , berdebar – debar, nyeri dada, denyut
nadi mengeras, rasa lemas seperti mau pingsan, detak jantung hilang sekejaP
10. Gejala Pernapasan meliputi rasa tertekan di dada, perasaan tercekik, merasa
napas pendek atau sesak, sering menarik napas panjang
11. Gejala Saluran Pencernaan makanan meliputi sulit menelan, mual, muntah, enek,
konstipasi, perut melilit, defekasi lembek, gangguan pemcernaan, nyeri lambung
sebelum dan sesudah makan, rasa panas di perut, berat badan menurun, perut
terasa panas atau kembung
12. Gejala Urogenital meliputi sering kencing, tidak dapat menahan kencing
13. Gejala Vegetatif atau Otonom meliputi mulut kering, muka kering, mudah
berkeringat , sering pusing atau sakit kepala, bulu roma berdiri
14. Perilaku sewaktu wawancara meliputi gelisah, tidak tenang, jari gemetar,
mengerutkan dahi atau kening, muka tegang, tonus otot meningkat, napas pendek
dan cepat, muka merah
Adapun cara penilaiannya adalah dengan sistem scoring yaitu :
 Nilai 0 = Tidak ada gejala
 Nilai 1 = Gejala Ringan (Satu gejala dari pilihan yang ada)
 Nilai 2 = Gejala Sedang (separo dari gejala yang ada)
 Nilai 3 = Gejala Berat (Lebih dari separo gejala yang ada)
 Nilai 4 = Gejala Berat Sekali (Semua gejala ada)
Bila :
 Skor kurang dari 14 = Tidak ada kecemasan
 Skor 14 - 20 = Kecemasan ringan
 Skor 21 – 27 = Kecemasan sedang
 Skor 28 – 41 = Kecemasan berat
 Skor 42 – 56 = Kecemasan berat sekali
ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN
DGN KASUS GANGGUAN
KECEMASAN
 Memberikan komunikasi teurapetik yang efektif kepada pasien
 Membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran
 Membantu pasien mengambil tindakan yang efektif
 Memberitahu keluarga dan suami bahwa dukungan dari keluarga dan suami sangat
mempengaruhi mental dan kesehatan pasien dan membantu mengurangi kecemasan
pasien .
TERIMAKASIH….

Anda mungkin juga menyukai