Anda di halaman 1dari 128

KARBOHIDRAT

apt. Pra Panca Bayu Chandra, S.Farm., M.Farm


apt. Mega Efrilia, S.Farm., M.Farm
apt,. Ivan Santoso., S.Si., M.Farm
KARBOHIDRAT

● Karbohidrat merupakan aldehid atau


keton alcohol yang mengandung carbon,
hydrogen dan oksigen (C, H, O), dimana
hydrogen dan oksigennya mempunyai
perbandingan yang sama dengan air.
● Rumus umum Cn (H20)m
KARBOHIDRAT

Karbohidrat mempunyai arti penting


dalam tanaman karena :
● Karbohidrat merupakan hasil awal yang
dibentuk pada fotosintesis
● Karbohidrat pada tumbuhan membentuk jaringan
organ tumbuhan, misalnya :
● Selulosa dan hemiselulosa:pembentuk dinding
tumbuhan
● Pektin, terdapat antara sel-sel atau jaringan-jaringan
● Tanaman pada hakekatnya terdiri dari karbohidrat
karena dibangun dari kerangka struktur karbohidrat
(dibangun dari selulosa yang merupakan polisakarida
→ terbentuk dari glukosa yang tergabung pada β 1-4
membentuk dinding sel primair)
KLASIFIKASI

Klasifikasi karbohidrat :
● Berdasarkan Hasil Uraiannya
● Pembagian lain
KLASIFIKASI
Karbohidrat menurut hasil uraiannya dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Monosakarida, yaitu karbohidrat yang tidak
dapat dihidrolisa (diuraikan) lagi menjadi
senyawa yang lebih sederhana.

Golongan karbohidrat ini dapat dibagi lagi


dalam golongan-golongan menurut jumlah
atom C yang terdapat dalam molekul dan
gugus fungsional (aldehid atau keton) yang
terdapat dalam karbohidrat tersebut.
KLASIFIKASI

Jumlah atom C :
→ Triosa : mengandung 3 atom C
→ Tetrosa : mengandung 4 atom C
→ Pentosa : mengandung 5 atom C
→ Heksosa : mengandung 6 atom C
KLASIFIKASI

Gugus fungsional :
→ Aldosa : monosakarida yang
mengandung gugus aldehid
→ Ketosa : monosakarida yang
mengandung gugus keton
Misalnya : aldo triosa

→ aldehida

→ tiga atom C
2. Oligosakarida, yaitu karbohidrat yang
pada hidrolisa akan menghasilkan dua
sampai sepuluh senyawa yang lebih
sederhana (monosakarida).
→ Disakarida : jika menghasilkan 2
molekul monosakarida
→ Trisakarida : jika menghasilkan 3
molekul monosakarida
DISAKARIDA

TRISAKARIDA
3. Polisakarida, yaitu karbohidrat yang
jika dihidrolisis akan menghasilkan
banyak molekul monosakarida,
terutama pentosa dan heksosa.

Contoh, amilum, selulosa, inulin. Jika


pada hidrolisa menghasilkan heksosa
disebut heksosan
AMILOSA

AMILOPEKTIN

AMILUM
PEMBAGIAN LAIN
Pada dasarnya, karbohidrat disebut sebagai senyawa
gula atau bukan gula dari derajat manisnya.

● Pembagian disini berdasarkan karbohidrat yang betul-


betul berasa manis yang merupakan bentuk gula
dengan dengan struktur sederhana (disebut gula
sebenarnya, (GOLONGAN GULA)
● adapula dengan struktur berantai panjang dan tidak
berasa manis (disebut karbohidrat bukan gula)
POLISAKARIDA,
● serta kelompok turunan gula rantai panjang yang
hanya sedikit mengandung unsur struktur karbohidrat.
(DERIVAT KARBOHIDRAT)
1. GULA SEBENARNYA

A. Monosakarida

→ Pentosa (arabinosa, fukosa, ramnosa,


ribosa, ksilosa)
→ Heksosa (Fruktosa, galaktosa, glukosa,
dan manosa)
PENTOSA

RIBOSA ARABINOSA KSILOSA


HEKSOSA

GLUKOSA GALAKTOSA MANNOSA FRUKTOSA


GULA SEBENARNYA

B. Disakarida

→ Disakarida yang mereduksi


(gentiobiosa, laktosa dan maltosa)
→ Disakarida yang tidak mereduksi
(sukrosa)
GULA SEBENARNYA

SUKROSA

LAKTOSA

MALTOSA
GULA SEBENARNYA

C. Trisakarida

→ rafinosa
2. BUKAN GULA (POLISAKARIDA)

→ Pentosan (araban, ksilan)


→ Heksosan :
Glukosan → selulosa, CMC, dekstran,
glikogen, dan amilum)

Fruktosan → (inulin dan tritisin)


BUKAN GULA (POLISAKARIDA)
KSILAN (PENTOSAN)

INULIN (FRUKTOSAN)

DEKSTRAN (GLUKOSAN)
3. TURUNAN KARBOHIDRAT
● Gum, suatu eksudat tanaman berupa getah
yang mengandung karbohidrat
● Musilago, suatu eksudat berupa lendir yang
mengandung karbohidrat
● Pektin, suatu eksudat tanaman berupa gel
yang mengandung karbohidrat asam
● Tragachanta
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

1. Larutan Fehling (senyawa kompleks


tembaga dengan garam kalium dan
natrium tartrat)
→ Adanya pengaruh panas dan
terdapatnya gula maka tembaga akan
direduksi menjadi kuprooksida.
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

2. Monosakarida dapat mereduksi perak


nitrat dalam larutan alkali

3. Bereaksi dengan fenilhidrazin


membentuk senyawa hidrazon berupa
kristal yang mempunyai titik lebur yang
nyata
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
4. Pereaksi Molish
Tujuannya: Membedakan karbohidrat dengan senyawa bukan
karbohidrat
Dasarnya : Pembentukan fulfural atau turunannya karena
penarikan molekul air oleh asam sulfat pekat. Fulfural yang
terbentuk berekasi dengan α -naftol, membentuk senyawa
yang berwarna ungu.

→ Karbohidrat direaksikan dengan asam encer. Di, tri, dan


polisakarida akan dihidrolisis menjadi monosakarida dan
monosakarida mengalami dehidrasi.

→ Pentosa akan berubah menjadi furpural


→ Heksosa akan berubah menjadi hidroksi metil furpural
→ Dengan penambahan α - naftol akan memberi warna pink -
violet
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT

5. Percobaan Bial
→ Untuk membedakan antara pentosa
dan heksosa.
→ Gula yang diperiksa dilarutkan dalam
air, lalu dididihkan dengan pereaksi Bial
(larutan orsinol dan ferriklorida dalam
asam klorida)
→ warna/endapan hijau (pentosa), tidak
berwarna (heksosa)
IDENTIFIKASI KARBOHIDRAT
6. Pereaksi Bennedict
→ Membentuk endapan kuprooksida yang berwarna
merah bata

7. Uji Barfoed
→ Tujuannya: Membedakan disakarida dengan
monosakarida
Dasarnya : Reduksi oleh karbohidrat dalam suasana
asam. Pada reaksi yang positif, alrutan akan
berwarna biru tua setelah penambahan pereaksi
fosfomolibdat. Reaksi ini positif untuk monosakarida.
8. Uji Seliwanoff
Tujuannya: Membedakan ketosa dengan
aldosa
Dasarnya : mirip dengan uji molisch,
hanya disini ketosa membentuk 4-
hidroksimetilfurfural yang dengan
resorsinol membentuk senyawa baru
berwarna ungu.
MONOSAKARIDA

1. Dekstrosa/Glukosa
→ Dekstrosa, α - D –(+) glukopiranosa,
atau D – glukosa adalah gula yang
biasa diperoleh dari hidrolisis amilum
→ Secara alami terdapat pada buah
anggur, ceri, stroberi dan buah-buahan
lain
GLUKOSA

→ Dapat diperoleh dengan cara hidrolisis


glukosida tertentu
→ Skala industri dibuat dengan hidrolisis amilum
dengan asam encer dan dinetralkan dengan
natrium karbonat dan diuapkan hingga
menjadi sirup (Liquid glucose). Glukosa murni
diperoleh dengan cara kristalisasi.
→ 500 jt Kg glukosa/tahun dari hidrolisis amilum
jagung, Zea mays Linn
STRUKTUR GLUKOSA

Berbagai Bentuk Struktur Glukosa


GLUKOSA

● Sifat :
→ Glukosa berupa kristal monohidrat, larut
dalam air
→ Rasa manisnya lebih rendah 25% dari
gula sukrosa (gula pasir)
PERBANDINGAN DERAJAT MANIS GULA

fructose 173
invert sugar* 120
HFCS (42% fructose) 120
sucrose 100
xylitol 100
tagatose 92
glucose 74
high-DE corn syrup 70
sorbitol 55
mannitol 50
trehalose 45
regular corn syrup 40
galactose 32
maltose 32
lactose 15
GLUKOSA

Penggunaan :
→ Sumber energi bagi tubuh
→ Pemasok karbon dalam sintesis protein
dalam tubuh
→ Dalam farmasi digunakan dalam larutan
antikoagulan untuk menyimpan darah
→ Sebagai makanan yang dimasukkan
secara oral, injeksi sc, iv.
FRUKTOSA
2. Fruktosa/Levulosa
→Fruktosa, D-fruktosa, β-D-fruktosa, β-D-
fruktopiranosa adalah gula keton yang
berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk
putih tidak berbau dan rasa manis
→ Fruktosa terdapat dalam buah yang berasa
manis (fruit sugar) dan madu.
→ Fruktosa diperoleh dengan cara hidrolisis
inulin, yaitu polisakarida dari fruktosa
(fruktosan)
STRUKTUR FRUKTOSA
FRUKTOSA

Taraxacum officinale Helianthus tuberosus


FRUKTOSA

Penggunaan :
→ makanan pengganti pada diabetes
→ makanan formula bayi
FRUKTOSA

→Sumber inulin antara lain Helianthus


tuberosus dan Taraxacum officinale
→ Fruktosa juga dapat dibuat melalui
inversi larutan sukrosa dalam air dan
diteruskan dengan pemisahan fruktosa
dari glukosa
→ Fruktosa lebih manis dibandingkan
dengan gula sukrosa (sukrosa 100,
fruktosa 173).
KARAMEL

3. Karamel (Saccharum ustum)/Burn Sugar


Coloring
→ Karamel adalah larutan pekat dari produk
yang diperoleh dengan memanasi gula atau
glukosa sampai rasa manisnya hilang dan
diperoleh masa berwarna coklat tua yang
homogen.
→ Pada pemanasan ditambahkan sedikit alkali,
alkali karbonat atau asam mineral
KARAMEL

→Karamel berupa cairan kental berwarna


cokelat tua dengan bau khas gula
terbakar dan rasa pahit yang enak.
→Dapat bercampur dengan air dalam
semua pernadingan dan larut dalam
alkohol encer sampai 55%
KARAMEL
KARAMEL

Penggunaan
→Digunakan untuk memberi warna dan
atau rasa sediaan farmasi tertentu
XYLOSE

4. Ksilosa (Xylose)/ Wood Sugar


→ Ksilosa (Wood Sugar) adalah suatu
pentosa yang diperoleh dengan cara
mendidihkan bonggol jagung (corn
cobs), jerami (straw), dan bahan yang
serupa dengan asam encer untuk
menghidrolisis polimer ksilen.
STRUKTUR XYLOSE
XYLOSE
Sifat
→Terabsorbsi oleh usus kecil, tetapi tidak
dimetabolisme oleh enzim mamalia. Ksilosa
digunakan sebagai bahan diagnostik untuk
mengevaluasi absorbsi di usus.
→Ekskresi ksilosa oleh urine untuk indikasi
adanya gangguan absorbsi usus pada
penyakit-penyakit tertentu
→Ksilosa digunakan sebagai sarana diagnostik
bagi fungsi-fungsi fisiologis dari gastro
intestinal
DISAKARIDA

1. Sukrosa/Saccharose/Sucrose
Sukrosa adalah gula yang diperoleh
dari batang tanaman Saccharum
officinarum Linn, Famili Graminae atau
umbi Beta vulgaris Linn
(Chenopodiaceae), maple, (Acer
saccharum, Aceraceae, dari berbagai
palem atau dari sumber-sumber lain,
SUKROSA

SACCHARUM OFFICINARUM
(TEBU) BETA VULGARIS
STRUKTUR SUKROSA
SUKROSA
Pembuatan sukrosa
a. Dari tebu (Sugar cane) dengan pemerasan :
● Batang tebu digiling atau diirsi-iris, diperas akan
keluar cairan,
● sari ini dimurnikan dengan pemanasan bersama-
sama dengan kapur yang akan menetralkan asam
(suasana larutan yang cenderung asam akan
menghidrolisis sukrosa) dan membantu
mengendapkan protein.
● Kelebihan kapur dihilangkan dengan
karbondioksida, cairan tersebut diuapkan di dalam
hampa
● gula dibiarkan mengkristal
SUKROSA

b. Beet sugar dengan proses difusi


● Bit dipotong kecil-kecil → cossete,
dibawa dengan ban berjalan melalui
bejana difusi yang dialiri air panas
(bejana bentuk seri). Air menarik gula
dari cossete
Sugar Production
Sugar Production
SUKROSA

Sifat :
● Sukrosa berupa kristal berbentuk kubus,
tidak berwarna, tidak berbau, rasa
manis, stabil diudara, bereaksi netral
terhadap lakmus, mudah larut dalam air
dan agak sukar larut dalam alkohol
SUKROSA

Penggunaan :
● Menutupi rasa obat yang tidak enak
● Sebagai pengawet pada kadar lebih dari
60%
● Sebagai pemanis
DISAKARIDA

2. Madu (Mel Depuratum)/ Honey


→ Madu merupakan hasil sekresi dari Apis
mellifera Linn (Apidae)
MADU

Cara memperoleh :
● Lebah berkumpul dalam sarang ± 10-50
ribu ekor terbagi dalam 3 kelas
tergantung bentuk dan fungsinya (ratu
lebah, lebah jantan, dan lebah pekerja).
● Lebah pekerja dalam mulutnya terdapat
tabung yang dapat keluar masuk ke
dalam kelenjar nektar yang banyak
sukrosa
MADU

● Madu diambil dari nektar, dialirkan ke


kantong madu dalam perut lebah,
dimana dalam perjalanan dari mulut ke
lambung, gula diinversikan menjadi gula
invert oleh enzim invertase dalam
saluran pencernaan lebah
● Kemudian madu dikeluarkan ke dalam
sel-sel madu dalam sarang, pres sarang
lebah, sentrifuge.
MADU

Kandungan madu :
● Dekstrose, fruktosa (dalam jumlah
seimbang)
● Sebagai gula invert 50-90%, sukros 0,1-
10%
Penggunaan :
● Sebagai bahan pembantu dalam
sediaan farmasi.
DISAKARIDA

3. Laktosa/Saccharum Lactis/Milk sugar


● Gula yang terdapat dari susu sapi
segar Bos taurus L (Bovidae)
● atau dari kristalisasi whey pada
pembuatan keju (whey→cairan yang
didapat pada proses pembuatan keju
dari skimmed milk)
STRUKTUR LAKTOSA
LAKTOSA

Penggunaan/sifat:
● Kurang manis dibanding sukrosa, tetapi
lebih mudah dihidrolisa
● Menstabilkan mikroflora usus sebab
merupakan substrat yang baik untuk
lactobacillus
POLISAKARIDA

→Polisakarida seringpula dinamakan senyawa


bukan gula karena rasanya tidak manis.
→Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri
dari ratusan atau bahkan ribuan satuan
monosakarida.
→Polisakarida adalah polimer yang terbentuk
secara alami. Polisakarida dapat dianggap
berasal dari aldosa atau ketosa dengan
polimerisasi kondensasi.
POLISAKARIDA

1. Amilum/Pati/Starch
→Komponen organik tunggal yang paling
banyak tersebar luas di tanaman
→Dalam tanaman dapat berupa :
● Hasil sementara dari fotosintesis
● Sebagai cadangan makanan tetap (biji,
empulur, jari-jari empulur, kuli batang,
dan akar tanaman menahun dan umbi)
AMILUM

→Amilum berbentuk granul atau butir-butir


kecil dengan lapisan-lapisan yang
berkarakteristik.
→Lapisan ini serta ukuran dan bentuk
granul seringkali khas bagi beberapa
spesies tanaman, sehingga dapat
digunakan untuk penentu identitas
tanaman asalnya.
AMILUM

→Tanaman yang mengandung amilum


antara lain:
● Jagung (Zea mays),
● Beras (Oryza sativa),
● Kentang (Solanum tuberosum),
● Gandum (Triticum vulgare),
● Ketela pohon (Manihot utilissima
AMILUM

Amilum Oryzae Amilum Maydis Amilum Manihot


AMILUM

Amilum Tritici
Amilum Solani
AMILUM

● Amilum terdiri dari 20% bagian yang


larut dalam air (amilosa)
● dan 80% bagian yang tidak larut dalam
air (amilopektin)
AMILUM

Amilosa
● Merupakan molekul yang lurus, terdiri
dari 250-300 satuan D-glukopiranosa
dan dihubungkan secara seragam oleh
ikatan α - 1,4, menyebabkan molekul
tersebut dianggap berbentuk uliran
(helix)
AMILOSA
AMILUM

Amilopektin
● Amilopektin terdiri 1000 atau lebih
satuan glukosa yang kebanyakan
berhubungan dengan α - 1,4, namun
terdapat juga sejumlah hubungan α - 1,6
yang menyebabkan amilopektin kurang
larut dalam air dibandingkan amilosa
AMILOPEKTIN
AMILUM

● Amilosa bereaksi dengan iodium


membentuk senyawa kompleks
berwarna biru tua,
● sedangkan amilopektin memberikan
warna violet/ungu
AMILUM

Penggunaan :
● Antidotum keracunan iodine (Bentuk
suspensi)
● Pengisi, pengikat, penghancur tablet
● Bahan awal pembuatan liquid glucose,
dekstrosa
POLISAKARIDA

2. Inulin
→ Merupakan D fruktofuranosa polimer yang
berikatan satu sama lain pasa ikatan β 2 – 1
→ Didapat pada tanaman famili compositae,
antara lain :
● Pyrethrum (Chrysantemum cinerariafolium)
● Inula (Inula britanica) sejenis bunga matahari
STRUKTUR INULIN
Pyrethrum cinerariafolium Inula britanica
INULIN

● Terdapat pada sel getah


● Cara identifikasi paling sederhana yaitu :
● Celupkan akar/rimpang segar pada
alkohol beberapa waktu → inulin akan
mengkristal bulat – bulat
INULIN

Penggunaan :
● Karena tidak difiltrasi oleh glomeruli dan
tidak diekskresi maupun direabsorbsi
oleh tubulus → sebagai agen diagnostik
pada evaluasi filtrasi glomerulus
POLISAKARIDA

3. Selulosa
● Merupakan polimer linear dari glukopiranosil
yang diikat pada β
Contoh :
● Kapas (Purified cotton)/ Gossypium
depuratum
● Merupakan rambut biji kapas (Gossypium
hirsutum Linn) atau spesies lain) Famili
Malvaceae
STRUKTUR SELULOSA
SELULOSA

Gossypium hirsutum
(Kapas)
KAPAS

Prinsip mendapatkan kapas :


● bebaskan dari kotoran yang melekat
● hilangkan lemak
● putihkan
● sterilkan (untuk kapas steril)
KAPAS
Cara mendapatkan :
→Kapas yang sudah masak → pecah sendiri secara
longitudinal → keluar rambut biji putih yang melekat
pada biji yang berwarna coklat → kumpulkan
→ masukkan dalam mesin untuk memisahkan biji dan
rambut yang pendek.
→ Cuci dengan larutan alkali lemah (untuk
menghilangkan lemak) Putihkan dengan Chlorinated
soda → Cuci dengan asam lemah, kemudian dengan
air → keringkan → sterilkan (untuk kapas steril)
KAPAS

Komponen :
● Terdiri dari selulosa, dimana ikatan pada
β tidak terhidrolisa oleh sistem enzim
mamalia, tetapi dapat dihidrolisa oleh
enzim selulose yang diproduksi oleh
beberapa mikroorganisme, termasuk
mikroflora dari binatang/hewan herbivora
KAPAS

Sifat – sifat :
→Rambut halus yang merupakan
unicellular dan non glandular.
→Tidak berbau dan tidak berasa
→Syarat : Bebas alkali, asam, lemak, dan
zat warna.
Penggunaan
→Kosmetika, Kedokteran, Industri
POLISAKARIDA

4. Gum
→Merupakan hidrokoloid yang merupakan
anionik/nonionik polisakarida atau
garam polisakarida
Sifat :
→Transculent dan amorf
GUM

Gum dihasilkan dari :


a. Pohon yang tinggi sebagai pelindung
setelah mengalami luka
b. Dari beberapa embrio biji tertentu
c. Tanaman yang ada pektinnya
d. Ekstraksi dari beberapa ganggang laut
e. Hasil mikroorganisme tertentu
GUM

Pemakaian dibidang farmasi antara lain :


● Ingredient pada sediaan dental
● Pengikat tablet, suspending agent dan
lain – lain
GUM

Sumber gum dalam perdagangan :


1. Tree exudates/ eksudat tanaman →
acacia, tragachanta
2. Marine gum → algin, agar
3. Seed gum → Plantago
4. Plant extract → pektin
5. Amilum dan derivat celulosa
6. Microbial gum (Dextran
GUM

1. Gum dari eksudat tanaman :


a. Acacia/Gom Arab/Gummi Arabicum
→ Eksudat kering yang diperoleh dari
batang dan cabang Acacia Senegal
(Leguminosae)
Acacia senegal
Gum Acacia
Cara mendapatkan :
● Batang/dahan dilukai dengan arah melintang
(kupas kulit kayunya dan potong dari atas
sampai bawah) sampai sedalam kambium,
dengan panjang ± 1 – 2 M, lebar ± 3 – 4 cm.
● Biarkan luka tersebut sampai 2 – 3 minggu
(dari luka akan keluar gum)
● Gum dikumpulkan dan dijemur di sinar
matahari
● Terbentuknya gum mungkin karena pengaruh
bakteri atau fermentasi
Gum Acacia
Kandungan :
● arabin yang merupakan suatu kompleks
campuran dari Ca, Mg, K dari arabic acid
(merupakan polisakarida bercabang yang
pada hidrolisa terbentuk L arabinosa, D
galaktosa, D – glucoronic acid dan L ramnosa.
● 12 – 15% air dan beberapa enzim (oksidase,
peroksidase, dan pektinase)
● Larutan acacia mempunyai kekentalan rendah
dan stabil pada pH range 2 – 10
Gum Acacia

Penggunaan :
→Emulsifying agent,
→Suspending agent,
→Pengikat pada tablet
GUM

b. Tragacantha
→ Eksudat kering yang diperoleh dari
Astragalus gummifer (Leguminosae),
disebut juga gum tragachant
TRAGACANTHA
TRAGACANTHA
TRAGACANTHA

Cara mendapatkan :
● Bila tanaman dilukai, maka dinding sel
empulur dan jari-jari empulur perlahan –
lahan berubah menjadi gum
● Gum menyerap air dan karena tekanan
internal dalam batang, gum terdorong ke
permukaan batang melalui luka.
● Bila terkena udara gum akan mengeras
perlahan-lahan
TRAGACANTHA

Kandungan :
● Bassorin 60 – 70% (merupakan
polymethoxylated acid, mengembang
dalam air dan tidak larut dalam air)
● Tragacanthin (merupakan
demethoxylated bassorin) terdiri dari
30% gum, lebih larut dalam air)
Penggunaan :
● Suspending agent (untuk serbuk yang
tidak larut dalam campuran)
● Emulsifing agent untuk minyak dan resin
● Merupakan hydrocolloid yang paling
tahan terhadap hidrolisa asam
GUM

2. Marine gum
a. Algin/Sodium alginat
→ merupakan hasil ekstraksi dari
seaweed (rumput laut coklat) dengan
menggunakan alkali encer
ALGINAT

Macam rumput lautnya antara lain :


● Macrocytes pyrifera (Lessoniacee)
● Semua spesies rumput laut
● Aescophyllum sp, Ecklomia sp dll
Macrocytes sp
ALGINAT

Kandungan :
→Garam sodium dan alginic acid
→Polimer linear dari L glucoronic, D manuronic
acid (komponen terbesar)
Penggunaan :
→Suspending agent pada industri kosmetik
→Pada metabolisme tubuh menghasilkan kalori
±1,9 kalori/g
b. Agar
→ merupakan ekstrak kering yang bersifat
hidrofilik koloidal dari :
● Gillidium cartiligi (Gelidiaceae)
● Garcilaria confervoides Linn
(Sphaeroccaceae)
● Ganggang merah/ red algae
(Rhodophylaceae)
AGAR

Cara mendapatkan :
→Rumput laut segar dicuci dengan air
mengalir selama 24 jam, kemudian
ekstraksi dalam pemanas uap dengan
asam encer dan kemudian dengan air
sampai total periode 24 jam
→Ekstrak air panas didinginkan, kemudian
bekukan dalam lemari es
AGAR

→Air dari agar-agar hampir semua terpisah


sebagai es (± 300 pound blok es agar-agar
mengandung ± 5 pound agar – agar kering)
→Hancurkan, leburkan kemudian saring melalui
saringan vakum
→Serpihan basah keringkan dengan aliran
udara kering dalam silinder tinggi
→Agar-agar kering yang di dapat berupa
serpihan halus
AGAR

Kandungan :
● Terutama garam Ca dan merupakan
acidic polysaccharides (polisakarida
dapat dipisahkan menjadi 2 fraksi yakni
agaropektin (mengandung sulfat ester)
dan agarose (mengandung sedikit sulfat)
AGAR

Penggunaan :
● Bahan pembuat suppositoria
● Surgical lubricant
● Kultur media bakteri
AGAR

Sifat – sifat :
● Lembaran – lembaran kecil seperti
selaput lengket, kepingan-kepingan,
serpihan-serpihan atau butiran-butiran
● Warna kuning jingga muda, kuning abu –
abu, kuning pucat atau tidak berwarna
● Jika lembab liat, jika kering rapuh, tidak
berbau atau sedikit berbau, rasa seperti
berlendir
GUM
3. Seed gum/gum biji
Plantago seed/Psyllium seed
→ Biji yang sudah matang dan kering dari
Plantago psyllium L/Plantago indica
L/Plantago ovula (Plantaginaceae)
→ Di Indonesia : Plantago major (Otot – ototan/
ki urat/daun sendok)
→ masih merupakan tanaman liar, di petik waktu
masih subuh, masih ada embun untuk
mencegah tersebarnya biji. (Pada waktu
panas jemur sampai kering)
Plantago major
(Ki urat)
SEED GUM

Guna : pencahar lemah


Kandungan :
→Mengandung 10 – 30% hidrokoloid yang
terdapat pada kulit biji sebelah luar,
hidrokoloidnya dapat dipisah menjadi
acidic dan neutral polysaccharide
GUM

4. Plant Extract
Pectin
→ Merupakan karbohidrat murni yang
didapat dari ekstraksi dengan asam
encer kulit bagian dalam buah citrus
atau apel
PEKTIN
PEKTIN

→Larutan koloidalnya mempunyai sifat


mengikat toksin dan mempertinggi fungsi
fisiologis dari saluran pencernaan, baik
secara fisik maupun kimia
→Di usus bagian atas pektin bergabung
dengan partikel membentuk koloidal
untuk mengabsorbsi toksin
PEKTIN

Sifat :
→Berupa serbuk halus/kasar, warna putih
kekuning-kuningan, hampir tidak berbau,
rasa seperti berlendir
→Larut dalam 20 bagian air, larutan
menjadi viscous, transparant, colloidal
dan bersifat asam terhadap lakmus
→Satu bagian dipanaskan dengan 9
bagian air → gel
GUM
5. Microbial gum
Dekstran
→ Merupakan polimer glukosa yang terikat pada
α 1 – 6, terbentuk dari sukrosa karena adanya
kerja dari enzim transglucosylase.
→Ukuran yang diinginkan dapat diperoleh
dengan pengaturan depolimerisasi (acid
hydrolisis, fungal dextranase, atau ultrasonic
vibration) pada dextran alam atau dengan
pengaturan fermentasi termasuk didalamnya
Dekstran
Dekstran

Macam dextran
● Tergantung BM nya yaitu : 40, 70, dan
75 (yang banyak dipakai 40 dan 70)
● Dekstran 40 : merupakan larutan
isotonik
TUGAS :
1. Jelaskan cara pembuatan gula dari tebu dan bit!
2. Jelaskan cara memperoleh madu, khasiat dan
kandungannya!
3. Jelaskan cara pembuatan laktosa!
4. Jelaskan cara pembuatan amilum dari
singkong/kentang/jagung!
5. Jelaskan cara memperoleh kapas!
6. Jelaskan cara memperoleh gom arab dan gom
acacia!

Kerjakan di folio bergaris tulis tangan,


waktu pengerjaan 7 hari

Anda mungkin juga menyukai