Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENGAYAAN 1 BIOKIMIA

TUTOR:
KELOMPOK: 1 A2
DISUSUN OLEH:
CINDY OKTAVIANI IBRAHIM 11020190008
UMI TANZIL FADHILA 11020190003
EGA FADILA 11020190010
GADIS MUTMAINNAH HELMI 11020190126
MUAMMAR ZAIN ZA 11020190086
ZULFAH ALIAH SU’UN 11020190046
MUHAMMAD FAHRUL HUDA NUGROHO 11020190036
ANNISA AL ADAWIYAH EFENDY 11020190026
ELSA AMALIA HARIANDINI 11020190016
NUR NISA SURYANI MANGOPA 11020190006
ANDI IRMA YUNIAR 11020190019
MUHAMMAD ABIYU FADHLURRAHMAN 11020180115

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2019
1. MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

Monosakarida

Apa yang dimaksud dengan Monosakarida ? ialah merupakan suatu senyawa karbohidrat dalam
bentuk gula yang paling sederhana. Dalam arti molekulnya hanya terdiri atas
beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam keadaan lunak
menjadi karbohidrat lain.

Rumus umum nya yakni : CnH2nOn.

Berdasarkan istilah bahasanya Monosakarida  (dari Bahasa Yunani mono  : satu, sacchar : gula)


yakni senyawa karbohidrat dalam bentuk gula yang paling sederhana.

Ciri-Ciri Umum Monosakarida

Agar dapat memahami tentang bentuk monosakarida maka beberapa ciri yakni sebagai berikut :

 Merupakan karbohidrat yang paling sederhana,tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut..


 Membentuk sebuah kristal yangpadat dan biosa larut diair, tidak larut dalam pelarut
nonpolar
 Diserap langsung oleh alat pencernaan
 Perbedaan struktur menyebabkan sifat spesifik
 5.Mempunyai rumus empiris (CH2O)n, dimana n = 3 – 8. Jumlah atom C
triosa,tetrosa,pentosa dan hesosa
 Tidak berwarna
 Berasa manis

Struktur Monosakarida

Rumus kimia yang dimiliki sebagian besar monosakarida yakni C x(H2O)y, di mana umumnya x≥
3. Molekul selalu dibentuk oleh tiga unsur dan tiga unsur saja: Karbon (C), Hidrogen (H) dan
Oksigen (O).
Molekul monosakarida sangat kecil dan ukurannya kompak. Ini ialah merupakan sebuah alasan
lain kita menyebutnya sebagai gula sederhana.

Jumlah
Nama Contoh
Atom C

2 Diosa Glikoladehida

3 Triosa Gliseradehida

Eritrosa, Treosa,
4 Tetrosa
eritrulosa

Arabinosa, Liksosa,
5 Pentosa Ribosa, ksilosa,
Ribulosa, Ksilulosa

Glukosa, Alosa,
Altrosa, Manosa,
6 Heksosa
Gulosa, Idosa,
Galaktosa, Talosa

Sedophetulosa,
7 Heptosa
Manoheptulosa

Fungsi Monosakarida

Pada umumnya monosakarida mempunyai fungsi berikut ini :

 Reaksi dengan basa dan asam


 Gula pereduksi
 Pembentukan glikosida
 Pembentukan ester
 Fenilosazon dan Osazon

Contoh Monosakarida

Beberapa turunan dari monosakarida yang sangat penting. yakni Asam askorbat (vitamin C)
berasal dari glukosa. Gula Alkohol (alditol), yang dibentuk oleh reduksi (yakni, penambahan
hidrogen) monosakarida, termasuk sorbitol (glucitol) dari glukosa dan manitol dari mannosa;
keduanya digunakan sebagai agen pemanis.

Glukosa

Monosakarida yang paling banyak ditemukan di alam sebenarnya yakni glukosa yakni
merupakan suati  senyawa organik paling berlimpah di bumi. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dapat menemukan glukosa diberagam buah, madu, dan bahkan dalam pati dan gula tebu.

Adapun untuk dapat memperoleh sebagian besar energi dalam tubuh kita dari glukosa melalui
makanan yang kita makan. Yakni dengan aldoheksosa, dimana pada jenis ini mempunyai enam
atom karbon dalam molekulnya.

Rumus kimianya yakni C6H12O6. Agar kita dapat memperoleh glukosa terutama dari dua sumber
yakni pati dan sukrosa. Maka kita dapat menyiapkan glukosa dari sumber gberikutini.

Dengan berdasarkan pada skalanya yang besar dan komersial, glukosa disiapkan dari hidrolisis
pati dengan merebusnya H2SO4 encer. Reaksi kimia yakni sebagai berikut

(C6H10O5) + n (H2O) ————-> n ( C6H12O6 )

Tepung                                                       glukosa

Kemudian untuk dapat mempersiapkan glukosa maka dapat menggunakan cara yakni , dengan
fruktosa sebagai produk bersama atau dengan, merebus sukrosa dalam HCl encer atau bahkan
H2SO4 dalam larutan alkohol. Berikut ini Reaksi kimia yakni:

C12H22O11 + H2O ————> C6H12O6 + C6H12O6

Sukrosa                                            Glukosa + Fruktosa


Fruktosa

Pada jenis Fruktosa ini yakni merupakan suatu monosakarida ketonik sederhana. Untuk dapat
menemukan jenis ini sebagian besar terdapat pada tanaman dan buah-buahan, bunga, dan
sayuran akar, sebab ia dapat menghasilkan moniker gula buah.

Kemudian untuk jenis ini juga biasanya terdapat dalam sirup madu dan jagung. Pada Umumnya,
ikatan fruktosa dengan glukosa dapat membentuk disakarida yang sering dikenal sebagai
sukrosa. Fruktosa pertama kali ditemukan oleh seorang ahli kimia Perancis Augustin – Pierre
Debrunfaut.

Adapun untuk Rumus kimia fruktosa yakni C 6H12O6 namun pada ikatan fruktosa sangat berbeda
dari glukosa. Yang mana pada Fruktosa mempunyai struktur siklik. yakni hemiasetal
intramolekul. Dan ia juga mempunyai suatu gugus karbonil pada karbon nomor dua (gugus
fungsi ketonnya). Dalam bentuk sikliknya, cincin ini (umumnya) membentuk cincin beranggota
lima yang sering kita sebut cincin Furanosa

Disakarida

Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang dihubungkan
oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1 suatu monosakarida dengan
atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol disakarida akan menghasilkan 2 mol
monosakarida.

Disakarida, yang berarti “dua gula”, adalah karbohidrat yang terbentuk ketika


dua monosakaridabergabung, pada dasarnya ketika 2 molekul monosakarida mengalami reaksi
kondensasi yang melibatkan penghapusan sebuah molekul kecil, seperti air, dari kelompok-
kelompok fungsional saja. Seperti monosakarida, disakarida larut dalam air, rasa manis, dan
disebut “gula”.

Disakarida adalah salah satu dari empat kelompok kimia karbohidrat yang merupakan
monosakarida, disakarida, oligosakarida dan polisakarida. Salah satu disakarida yang paling
terkenal adalah ‘sukrosa‘ dan banyak lainnya ditemukan di alam adalah ‘laktosa’ dan ‘maltosa’.

Sukrosa terbentuk sebagai hasil dari “fotosintesis“, proses memproduksi makanan pada tanaman
dan ditemukan dalam gula meja. Sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa. Laktosa, hadir dalam
susu, terdiri dari glukosa dan galaktosa. Laktosa memiliki struktur molekul yang kompleks, dan
karena ini beberapa orang tidak dapat mencerna dengan benar.

Bagaimana Disakarida terbentuk?


Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung bersama-sama dan molekul airnya
dihilangkan. Hal ini dikenal sebagai “sintesis dehidrasi atau reaksi kondensasi”. Hasil sintesis
disakarida dapat disimpan dengan relatif mudah, dan digunakan sebagai bahan dalam pembuatan
berbagai jenis makanan.

Bagaimana Disakarida diklasifikasikan?


Ada dua jenis Disakarida. Mereka seperti yang digambarkan di bawah ini

 Disakarida yang mengalami Pengurangan : Dalam jenis disakarida ini, gula pereduksi
adalah unit ‘hemiasetal’ bebas. Hemiasetal adalah senyawa yang berasal berturut-turut
dari aldehiddan keton. Aldehida adalah senyawa organik. Gugus fungsi ini, dengan struktur R-
CHO, terdiri dari pusat karbonil terikat pada hidrogen dan gugus R. -CHO disebut gugus
aldehid atau formil. Banyak wewangian adalah aldehida. Keton juga senyawa organik dengan
struktur RC (= O) R ‘di mana C = O adalah kelompok keton. Contoh disakarida dengan
pengurangan ini adalah maltosa dan Selobiosa.
 Disakarida Non-pengurangan: Pada tipe ini, monosakarida memiliki satuan hemiasetal
bebas. Contoh disakarida non-pengurangan adalah sukrosa dan Trehalosa.

Apakah sifat fisik disakarida?


Tergantung pada konstituen monosakarida, disakarida memiliki beberapa variasi sifat berikut

 kristal,
 Kadang-kadang larut dalam air
 Kadang-kadang manis-mencicipi dan lengket perasaan.

Apa sajakah Contoh Disakarida yang umum?


Beberapa Disakarida umum adalah sebagai berikut.

 Sukrosa (gula meja, gula tebu, gula bit): Ini adalah berwarna putih, tidak berbau, bubuk
kristal dengan rasa manis. Hal ini paling dikenal karena perannya dalam gizi manusia. Sukrosa
terdiri dari glukosa (monosakarida) dan fruktosa (monosakarida).

 Laktulosa: Ini adalah gula sintetis yang digunakan dalam pengobatan sembelit dan
penyakit hati. Hal ini terbentuk dari fruktosa dan galaktosa (monosakarida).
 Laktosa (gula susu): Hal ini ditemukan dalam susu. Laktosa terbentuk dari galaktosa dan
glukosa. Laktosa memiliki struktur molekul yang kompleks, dan sehingga beberapa orang
tidak mampu mencernanya dengan baik.
 Maltosa: Hal ini juga dikenal sebagai gula malt dan terbentuk dari ikatan antara dua unit
glukosa. Hal ini digunakan dalam pembuatan permen lembut seperti cokelat.
 Trehalosa: Hal ini juga dikenal sebagai mycosa atau tremalosa. Hal ini terbentuk dari
ikatan dalam unit-unit glukosa. Ini berfungsi sebagai antioksidan.
 Selobiosa: disakarida ini berasal dari kondensasi dua molekul glukosa.

Apa peran Disakarida dalam kesehatan manusia?


Terlalu banyak disakarida menyebabkan lonjakan gula darah dan menyebabkan penyakit yang
disebut “Diabetes”. Namun, beberapa jenis disakarida yang digunakan karena mereka
menyebabkan lonjakan gula darah lebih sedikit dan lebih disukai oleh pasien ‘diabetes tipe 2 ‘ .
mis, Maltosa. Sementara molekul glukosa masih ada, mereka cenderung menciptakan lonjakan
kurang dari kadar gula darah dan diserap ke dalam tubuh lebih mudah daripada gula meja biasa.
Tapi, terlalu banyak dari disakarida yang lebih aman ini dapat menyebabkan diare.

1. Maltosa

Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum).
Maltosa tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.

Struktur maltosa

Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4 dari β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu α karena maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.

2.Sukrosa
Sukrosa terdapat dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal
dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh
ikatan 1,2 –α.

Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase menghasilkan α-D-


glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut gula inversi,
lebih manis daripada sukrosa.

Struktur sukrosa
Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon karbonil dalam monosakarida) dari
glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak
memiliki gugus hemiasetal.

Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau
keton sehingga sukrosa tidak dapat dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.

3.Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun
dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β.

Struktur laktosa

Hidrolisis dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan, akan
memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila enzim ini
kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini dikenal dengan penyakit
galaktosemia yang biasa menyerang bayi.

2. OLIGOSAKARIDA DAN POLISAKARIDA


Oligosakarida
Oligosakarida adalah gabungan dari molekul-molekul atau satuan unit monosakarida yang jumlahnya
antara 2-6 satuan monosakarida. Oligosakaria berupa zat padat berbentuk Kristal yang dapat larut dalam
air. Oligosakarida yang terdapat di alam dikelompokkan berdasarkan pada jumlah polimer monosakarida
yang menjadi penyusunnya antara lain disakarida, trisakarida, dan tetrasakarida.

Disakarida

Oligosakarida yang tersusun atas dua satuan monosakarida yang terikat satu sama lain melalui
reaksi kondensasi dan dapat dipisahkan kembali menjadi monosakarida penyusunnya melalui reaksi
hidrolisis. Maltosa, laktosa, selobiosa, dan sakarosa adalah empat contoh disakarida yang banyak terdapat
di alam dan telah banyak diketahui sifat dan pemakaiannya.

1.Maltose

Maltose terdapat dalam berbagai jenis padi-padian yang sedang berkecambah, maltose juga diperoleh dari
hidrolisis amilum oleh pengaruh enzim amylase. Maltose berfungsi sebagai bahan makanan yang sangat
bermanfaat bagi tubuh kita, oleh karena itu maltose sering ditambahkan pada susu bubuk untuk
mempertinggi kadar karbohidrat susu tersebut.

Berdasarkan struktur kimianya dikenal alfa-maltosa dan beta-maltosa.

2.Laktosa ( C12H22O11.H2O )

Terdapat dalam air susu ibu dan air susu hewan mamalia. Fungsi laktosa sebagai sumber energy
bayi karena dalam tubuh laktosa di pecah menjadi glukosa yang berperan untuk pembentukan syaraf dan
pertumbuhan tulang dari kalsium dan magnesium dalam asi, laktosa juga berperan dalam menghantarkan
rangsangan yang sangat penting untuk kecerdasan.
3.Selobiosa

Selobiosa dapat diperoleh sebagai hasil pada hidrolisis selulosa oleh pengaruh enzim selulose.
Manfaat selobiosa sebagai pemicu sintesis selulase,

4.Sakarosa

Sakarosa banyak diperoleh dari tebu, bermanfaat sebagai bahan makanan (gula tebu).

Struktur

-Trisakarida

Struktur kimia oligosakarida yang terdiri atas tiga unit satuan monosakarida. Trisakarida yang
telah banyak diketahui sifat-sifatnya adalah rafinosa

1.Rafinosa

Rafinosa terdapat dalam gula tetes akar bit, jamur, dan beberapa tanaman tingkat tinggi,
Manfaat

Tetrasakarida

Oligosakarida yang tersusun atas empat unit monosakarida, contoh tetrasakarida adalah stakiosa
dan skorodosa sedangkan Pentasakarida contohnya verbaskosa

Oligosaccharide Jumlah Jenis Monosakarida Kejadian


Monosakarida

Raffinose Tiga Glukosa, Galaktosa, Fruktosa Sayuran dan biji-bijian

Stachyose Empat Glukosa, dua Galaktosa, Sayuran


Fruktosa

Contoh untuk Olisakarida

RAFINOSA

(α-D-galaktopiranosil-(16)-α-D-glukopiranosil-(12)-β-Dfruktofuranosida) yang sering


dinamakan dengan gula beet dan melezitosa (α-Dglukopiranosil-(13)-β-D-fruktofuranosil-
(21)-α-D-glukopiranosida).

STACHYOSE

tetra sakarida yang terdiri dari 2 unit α-D galaktosa, satu unit α-D glukosa, dan 1 unit β-D
fruktosa
Polisakarida atau poliosa

Polisakarida yang juga dikenal sebagai poliosa merupakan karbohidrat majemuk yang
mempunyai susunan kompleks dengan berat molekul yang besar. Berdasarkan monosakarida
penyusunnya, polisakarida yang tidak mengandung nitrogen dapat dibedakan atas pentosan dan
heksosan.

Polisakarida merupakan kelas karbohidrat yang mempunyai lebih daripada delapan unit
monosakarida. Pada umumnya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks
daripada monosakarida dan oligosakarida. Polisakarida dapat dihidrolisis menjadi banyak
molekul monosakarida. Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut
homopolisakarida (contohnya kanji, glikogen dan selulusa), sedangkan yang mengandung
senyawa lain disebut heteropolisakarida (contohnya heparin).

Rumus kimia polisakarida adalahn (C6H10O5)n. Molekul ini dapat digolongkan menjadi
polisakarida struktural seperti selulosa, asam hialuronat, dan sebagainya. Dan polisakarida
nutrien seperti amilum (pada tumbuhan dan bakteri), glikogen (hewan), dan paramilum (jenis
protozoa). Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal,
tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakarida
bervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut dalam air
akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di antaranya ialah amilum,
glikogen, dekstrin dan selulosa. Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada
sebagian besar tumbuhan. Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada
umbi, daun, batang dan biji-bijian.

Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan


monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tiga maksud
dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, bahan makanan dan sebagai zat spesifik.
Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa yang memberikan kekuatan pada kayu dan
dahan bagi tumbuhan, dan kitin, komponen struktur kerangka luar serangga. Polisakarida
makanan yang lazim adalah pati ( starch pada padi dan kentang) dan glikogen pada hewan.
Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu polisakarida yang mencegah koagulasi
darah.

Contoh Polisakarida

Polisakarida Jenis Monosakarida hadir Penggunaan

Pati Glukosa Penyimpanan energi di pabrik

Glikogen Glukosa Penyimpanan energi pada hewan

Selulosa Glukosa Komponen struktural dinding sel tanaman

a.Amilum

Amilum terdiri dari dua macam polisakarida, yaitu amilosa dan amilopektin. Kedua-
duanya merupakan polimer glukosa. Amilosa terdiri atas 250-3000 unit D-glukosa. Sedangkan
amilopektin terdiri atas lebih dari 1000 unit glukosa. Unit glukosa amilosa dirangkaikan dalam
bentuk linier oleh ikatan glikosida α (1 4). Amilosa mempunyai ujung non reduksi dan ujung
reduksi. Berat molekulnya bervariasi dari beberapa ratus sampai 150.000. Amilopektin adalah
polisakarida bercabang. Dalammolekul ini, rantai pendek dari rangkaian glikosida α (1 4) unit
glukosa digabungkan dengan rangkaian glikosida lain melalui ikatan glikosida α (1 6).

Gambar: Struktur amilosa (perhatikan bahwa amilosa tidak bercabang)

b. Asam Healuronik Asam healuronik merupakan mukopolisakarida (heteropolisakarida) yaitu


suatu senyawa gelatin dengan berat molekul tinggi. Asam hialuronik disusun oleh unit asam
glukuronik dan asetil-glukosamin. Dua monosakarida berbeda tersebut dirangkaikan oleh ikatan
β(1 3) untuk membentuk disakarida yang terikat β(1 4) dengan unit ulangan berikutnya.

c. Glikogen

Glikogen merupakan bentuk cadangan glukosa pada sel-sel hewan dan manusia yang disimpan di
hati dan otot sebagai granula. Glikogen merupakan polimer α-1 dari glukosa dan umumnya
mempunyai ikatan cabang α-1,6 untuk setiap satuan glukosa.

Gambar: Struktur glikogen (bandingkan dengan amilum)

Polisakarida lain yang dihasilkan oleh sel-sel eukariot adalah :

1. Glikoprotein Glikoprotein adalah protein yang mengandung polisakarida. Karbohidrat


ini terikat pada protein melalui ikatan glikosidik- ke serin, treonin, hidrosilisin atau
hidroksiprolin. Glikoprotein ialah suatu protein yang mengikat unit karbohidrat dengan ikatan
kovalen. Struktur ini memainkan beberapa peran penting di antaranya dalam proses
proteksi imunologis, pembekuan darah, pengenalan sel-sel, serta interaksi dengan bahan kimia
lain.

2. Mukopolisakarida Proteoglikan atau mukopolisakarida terdiri atas rantai protein


dengan polisakarida berulang.Mukopolisakarida adalah suatu materi tipis, kental, menyerupai
jelly dan melapisi sel.

Gambar: Stuktur dari mukopolisakarida

3. Glikosaminoglikan Glikosaminoglikan adalah satuan berulang polisakarida


proteoglikan tanpa rantai proteinnya.

3. Proteoglikan

Defenisi Proteoglikan
Proteoglikan adalah salah satu komponen utama dari matriks ekstraselular; mereka
bertindak sebagai pengisi antara ruang yang terjadi antara sel-sel. Fungsi matriks ekstraseluler
dalam memegang semua sel jaringan di tempat mereka. Komposisinya tergantung pada sel yang
mensekresi itu. Matriks ekstraseluler terdiri dari dua zat utama: substansi dasar dan protein
berserat.
Proteoglikan adalah jenis substansi dasar. Mereka baik disekresi dalam matriks
ekstraselular, dimasukkan ke dalam membran plasma, atau disimpan dalam berbagai granul
sekretori. Proteoglikan pada dasarnya kelas protein yang sangat glikosilasi. Di sini,
glikosaminoglikan secara kovalen melekat pada protein tertentu yang disebut protein inti. Ini
adalah heteropolisakarida paling banyak terdapat dalam tubuh.
Protein ini disintesis di retikulum endoplasma kasar, lebih lanjut dimodifikasi dalam badan
Golgi, dan akhirnya diangkut ke matriks ekstraselular oleh vesikel.

Proteoglikan adalah jenis molekul yang ditemukan di jaringan ikat tubuh. Jaringan ikat
adalah jaringan fibrosa yang menyediakan dukungan untuk struktur tubuh lainnya. Proteoglikan
membuat bagian utama dari matriks ekstraseluler, bahan antara sel-sel yang memberikan
dukungan struktural. Tidak seperti dalam jaringan tubuh lainnya, matriks ekstraseluler adalah
bagian paling penting dari jaringan ikat.

Proteoglikan adalah glikoprotein berat glikosilasi. Ini berarti bahwa mereka adalah
protein dengan rantai polisakarida, semacam karbohidrat, terpasang. Jenis tertentu dari
polisakarida Proteoglikan yang melekat disebut glikosaminoglikan (lelucon). Proteoglikan yang
bermuatan negatif karena adanya sulfat dan asam uronic. Rantai GAG proteoglikan dapat dibuat
dari kondroitin sulfat, dermatan sulfat, heparin sulfat, sulfat heparan atau keratan sulfat. Selain
jenis GAG yang mereka bawa, Proteoglikan dapat dikategorikan berdasarkan ukuran. Molekul
yang besar termasuk aggrekan, komponen penting dari tulang rawan, dan versican, yang
ditemukan pada kulit dan pembuluh darah. Molekul-molekul kecil yang hadir dalam berbagai
jaringan ikat meliputi decorin, biglycan, fibromodulin, dan lumican. Karena mereka adalah
bermuatan negatif, Proteoglikan juga membantu untuk menarik ion positif, atau kation, kalsium,
kalium dan natrium. mereka juga mengikat air, dan membantu dalam pengangkutan air dan
molekul-molekul lain melalui matriks ekstraseluler.
Semua komponen proteoglikan disintesis dalam sel. Bagian protein disintesis oleh ribosom, yang
membuat protein dari asam amino. Protein kemudian pindah ke endoplasma kasar (RER). Hal ini
glikosilasi di badan Golgi, organel lain, dalam beberapa langkah.

Pertama, tetrasaccharide terhubung dengan polisakarida dapat tumbuh melekat ke protein.


Kemudian, gula ditambahkan satu persatu. Setelah proteoglycan selesai, itu meninggalkan sel
melalui sekresi vesikula, dan memasuki matriks ekstraseluler.

Sekelompok gangguan genetik metabolik yang dikenal sebagai mucopolysaccharidoses yang


ditandai oleh ketidakmampuan untuk memecah Proteoglikan karena Absen atau enzim lisosomal
rusak. Gangguan ini menyebabkan penumpukan proteoglycan dalam sel. Tergantung pada jenis
proteoglycan diizinkan untuk membangun, mucopolysaccharidoses dapat menyebabkan gejala
mulai dari perawakan pendek dan hiperaktif pertumbuhan tulang abnormal dan keterbelakangan
mental.

Struktur Proteoglikan

Proteoglikan terdiri dari dua protein dasar molekul inti dan glikosaminoglikan. Protein inti
mungkin mengandung residu serin; residu ini bertindak sebagai ti-tik lampiran yang
glikosaminoglikan berbeda melekat.

Glikosaminoglikan melekat pada protein inti tegak lurus dan menimbulkan struktur yang mirip
kuas. Keterikatan mereka adalah melalui tiga ikatan gula terdiri dari dua gula galaktosa dan
residu xilosa melalui ikatan glikosidik.

Protein inti sangat dipertahankan dalam kingdom hewan. Protein ini kaya akan asam amino
seperti serin dan treonin. Glikosaminoglikan adalah molekul panjang, bercabang yang
mengandung unit disakarida berulang asam uronic (baik asam D-glukuronat atau asam L-
iduronic) dan gula amino (baik N-asetilglukosamin, atau N-acetylgalactosamine).
Glikosaminoglikan ini memberi muatan negatif pada proteoglikan. Proteoglikan yang berbeda
timbul karena glikosaminoglikan yang berbeda yang melekat padanya.

Proteoglikan dapat diklasifikasikan atas dasar glikosaminoglikan yang mereka miliki. Ada empat
tipe dasar glikosaminoglikan: kondroitin sulfat (CS), heparan sulfat, dermatan sulfat (DS), dan
keratan sulfat (KS). Glikosaminoglikan ini menimbulkan sejumlah proteoglikan seperti decorin,
biglycan, aggrekan, neurocan, testican, fibromodulin, Lumican, dll

Proteoglikan membentuk kompleks besar dengan proteoglikan lain, protein berserat (seperti
kolagen), dan komponen lainnya (Hyaluronan) dari matriks ekstraselular.

Fungsi Proteoglikan pada tulang rawan

Matriks ekstraselular tulang rawan berisi lima proteoglikan. Dari semua proteoglikan ini,
aggrekan adalah yang paling melimpah. Ini memiliki lebih dari seratus kondroitin sulfat dan
keratan sulfat. Mereka berinteraksi dengan molekul Hyaluronan untuk membentuk agregat besar.
Aggrekan menyediakan tulang rawan dengan properti untuk mengikat dengan air untuk
membentuk matriks terhidrasi. Molekul-molekul ini bertindak sebagai pengisi ruang antara sel.
Mereka yang hadir dalam tulang rawan dan bentuk agregat dengan Hyaluronan. Mereka
membantu untuk membentuk matriks yang stabil dan mampu menahan kekuatan tekan tinggi
tanpa mengubah bentuknya. Mereka melakukan hal ini baik dengan desorpsi atau penyerapan air.
Proteoglikan terkait erat lain seperti dekorin, biglycan, dan fibromodulin hadir juga. Dekorin dan
biglycan mengandung satu dan dua rantai dari DS, masing-masing. Fibromodulin, di sisi lain,
memiliki beberapa rantai keratan sulfat. Dekorin dan fibromodulin berinteraksi dengan serat
kolagen, merangsang fibrogenesis, dan meningkatkan interaksi antara serat. Akhirnya, jenis IX
kolagen (sejenis proteoglikan) bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan serat kolagen
dengan molekul aggrekan sekitarnya.
Fungsi Proteoglikan pada tulang

Matriks tulang memiliki kandungan proteoglikan lebih rendah daripada di tulang rawan.
Ini adalah alasan tulang mengambil kuantitas kurang air dan, dengan demikian, lebih rapuh.
Tulang mengandung proteoglikan kaya leusin kecil (SLRPs). Dekorin dan biglycan didominasi
terdapat dalam tulang dan mengandung baik kondroitin sufate atau dermatan sulfat. Proteoglikan
ini diperlukan dalam semua tahap perkembangan tulang seperti proliferasi sel, deposisi matriks,
dan deposisi mineral sel.
Biglycan diperlukan untuk pembentukan yang tepat dari serat kolagen dan produksi tulang
(dengan tulang mengandung 90% kolagen). Lumican adalah proteoglikan lain yang ditemukan
dalam matriks tulang; itu disekresi oleh osteoblas dewasa. Proteoglikan lain yang disebut
keratocan, juga ditemukan dalam matriks tulang, diperlukan untuk pembentukan tulang yang
tepat dan mineralisasi. Proteoglikan lain seperti epiphycan, asporin, dan fibromodulin juga
diperlukan untuk pertumbuhan tulang yang tepat.

Fungsi lain dari Proteoglikan

◆ Proteoglikan, sering kali, bertindak sebagai reseptor permukaan sel untuk enzim yang berbeda
atau inhibitor mereka. Beberapa proteoglikan yang hadir dalam matriks ekstraselular dapat
mengikat sitokin yang berbeda, faktor pertumbuhan, dan senyawa lain dan mencegah degenerasi
mereka dengan protease.

◆ Mereka dapat bertindak sebagai reseptor endositik untuk pembersihan ligan yang terikat.

◆ Mereka bekerja sama dengan protein seperti integrin dan memfasilitasi migrasi sel, interaksi
sel-sel, dan lampiran sel.

◆ Beberapa proteoglikan memainkan peran dalam regulasi proses biologis tertentu seperti
koagulasi, perbaikan luka, pertahanan inang, dan kemasan seluler.

◆ Mereka mengikat kation seperti natrium, kalium, dan kalsium, serta air, dan membantu dalam
mengatur pergerakan molekul melalui matriks.

◆ Beberapa proteoglikan baik karena protein inti atau rantai glikosaminoglikan yang terpasang
dapat berfungsi sebagai pelumas.

◆ Proteoglikan diperlukan untuk organisasi membran basal dan memainkan peran penting dalam
proliferasi dan diferensiasi sel. Mereka juga dapat mengatur permeabilitas sel dalam membran
basement khusus tertentu.
4. Glikoprotein
Glikoprotein adalah molekul yang berisi sebagian protein dan setidaknya satu porsi karbohidrat.
Glikoprotein yang umum dalam biologi dan melakukan berbagai fungsi. Beberapa contoh fungsi masing-
masing adalah sebagai komponen struktural sel, enzim, atau hormon.

Glikoprotein mempunyai banyak peranan dalam tubuh, antara lain sebagai :


Fungsi Glikoprotein
Molekul struktural Kolagen
Pelumas dan zat Musin
pelindung
Molekul pengangkut Transferin, seruloplasmin
Molekul imunologis Imunoglobulin, antigen histokompatibilitas
Hormon Chorionic gonadotropin, thyroid stimulating hormon
(TSH)
Enzim Beragam, misalnya fosfatase alkali
Tempat pengenalan- Berbagai protein yang terlibat dalam interaksi antarsel
perlekatan sel (mis: sperma-oosit), virus-sel, bakteri-sel, dan hormon-sel
Antibeku Protein plasma tertentu pada ikan air dingin
Berinteraksi dengan Lektin, selektin, (lektin perekat sel), antibodi
karbohidrat spesifik
Reseptor Berbagai protein yang berperan dalam kerja hormon dan
obat
Memengaruhi pelipatan Kolneksin, kalretikulin
protein tertentu
Regulasi perkembangan Notch dan analognya, protein kunci dalam perkembangan
Hemostasis (dan Glikoproteinspesifik di membran permukaan trombosit
trombosis)

Beberapa fungsi rantai oligosakarida


 Memodulasi sifat fisitoimia, misalnya kelarutan, kekentalan, muatan, konformasi,
denaturasi, dan tempat pengikatan utnuk bakteri dan virus
 Melindungi dari proteolisis, dari bagian dalam atau luar sel
 Memengaruhi proses proteolisis protein prekursor menjadi produk yang lebih kecil
 Terlibat dalam aktivitas biologis misalnya, aktivitas gonadotropin korion manusia
(hCG)
 Memenagruhi inersi ke dalam membran, migrasi intrasel, penyortiran, dan sekresi
 Memengaruhi perkembangan dan diferensiasi mudigah
 Mungkin memengaruhi tempat metastasis yang dipilih oleh sel kanker

Glikoprotein dengan kadar heksosaminalebih dari 4% disebut mukoprotein.

Karbohidrat adalah kelas molekul dalam kimia organik dan biologi. Kelas berisi banyak molekul,
tetapi mereka semua hanya mengandung karbon, hidrogen, dan atom oksigen. Protein, di sisi lain, terdiri
dari blok bangunan yang berbeda yang disebut asam amino. Asam amino mengandung nitrogen, yang
membedakan mereka dari karbohidrat.

Setiap glikoprotein mengandung protein dan satu atau lebih tambahan karbohidrat. Glikoprotein
yang berbeda memiliki rasio berbeda karbohidrat menjadi protein, dengan massa karbohidrat mengambil
di bawah 1 persen menjadi sekitar 80 persen dari produk jadi.

Penempatan karbohidrat juga memungkinkan ilmuwan untuk membagi glikoprotein menjadi dua
kelompok. Satu kelompok adalah glycans O-linked, dimana karbohidrat yang menempel asam amino
serin treonin atau pada protein. Yang lainnya adalah glycans N-linked, di mana karbohidrat melekat asam
amino asparagin.

Sel manusia awalnya membangun basa protein dalam sel dalam struktur yang disebut retikulum
endoplasma. Setelah protein dibuat, itu rilis dari retikulum endoplasma dan bergerak melalui sel dengan
struktur lain yang dikenal sebagai aparat Golgi. Mesin sel menambahkan berbagai bagian karbohidrat ke
protein struktur dasar selama perjalanan ini dan pada aparatus Golgi.

Setelah glikoprotein selesai, dapat melakukan fungsinya. Salah satu bagian dari glikoprotein
menonjol dari dinding sel dan bertindak sebagai reseptor untuk molekul lain. Mereka juga dapat
membantu sel-sel tetap bersama untuk membentuk sebuah jaringan yang kuat, seperti tulang rawan. Jenis
darah manusia A, B, dan O juga tergantung pada keberadaan glikoprotein tertentu di luar sel-sel darah
merah.

Bentuk lain dari glikoprotein berkisar seluruh tubuh. Salah satu contohnya adalah hormon set
glikoprotein, termasuk human chorionic gonadotropin, yang berfungsi selama reproduksi, dan
eritropoietin, yang membantu mengontrol kadar sel darah merah. Berbagai glikoprotein juga dapat
bekerja untuk membawa molekul yang berguna di sekitar tubuh, seperti vitamin.

Melakukan reaksi tertentu adalah fungsi lain dari anggota kelompok glikoprotein, dan tiga
kelompok enzim hidrolase, transferase, dan oxidoreductases adalah glikoprotein. Glikoprotein tertentu
juga dapat menghambat molekul lain yang berfungsi untuk memecah protein. Penggunaan glikoprotein
pada hewan bukan manusia juga mencakup efek antibeku pada ikan tertentu yang hidup di perairan
Antartika. Spesies kumbang juga dapat menggunakan glikoprotein sebagai lapisan disinfektan di bagian
luar tubuh kumbang.

5. Glikolipid

Glikolipid adalah lipid yang berikatan dengan karbohidrat atau rantai karbohidrat.
Glikolipid mengandung asam lemak, sfingosin dan karbohidrat. Glikolipid tersebar luas ke setiap
jaringan tubuh, terutama di jaringan saraf seperti otak. Glikolipid utama terdapat di jaringan
hewan adalah glikosfingolipid. Golongan ini mengandung seramida dan satu atau lebih gula.
Galaktosilseramida adalah glikosfingolipid utama di otak dan jaringan saraf lain, tetapi
jumlahnya relatif sedikit di jaringan lain.

Galktosilseramid dapat diubah menjadi sulfogalaktosilseramid (Sulfatida) dengan gugus


sulfo melekat pada O pada tiga posisi galaktosa dan terdapat dalam jumlah besar di mielin.
Glukosilseramid mirip dengan galaktosilseramid, tetapi gugus kepalanya adalah glukosa dan
bukan galaktosa.

Glikolipid pada membran sel


Galaktosilseramid

Perbedaan Glukosa dan Galaktosa


Gangliosida adalah kompleks glikosfingolipid yang berasal dari glukosilseramida yang
mengandung satu atau lebih molekul asam sialat. Asam neuraminat (NeuAc) adalah asam
sialat utama yang terdapat di jaringan manusia. Senyawa golongan ini berperan dalam
pengenalan dan komunikasi antar sel dan sebagai reseptor untuk hormon dan toksin bakteri
seperti toksin kolera. Gangliosida yang paling sederhana di jaringan adalah GM3 yang
mengandung seramid, satu molekul glukosa dan satu molekul NeuAc. Dalam tata nama singkat
yang digunakan, G mewakili gangliosida, M adalah spesies yang mengandung monosialo dan
subskrip 3 adalah angka yang ditentukan berdasarkan migrasi kromatografik.

Gangliosida
Sulfogaltosilseramid

Sel Saraf
6. FRUKTO-OLIGOSAKARIDA DAN GALAKTO OLIGOSAKARIDA

1). Frukto-oligosakarida (FOS) merupakan substansi karbohidrat dari famili fruktan, terdiridari
bermacam-macam gugus polimer fruktosa yang masing-masing membentuk kestosa,nystosa, dan
fruktosio nistosa. Zat ini terdapat pada berbagai jenis tanaman, dan disimpansebagai karbohidrat
oleh tanaman.Dalam penggolongan serat pangan, FOS termasuk dalam serat fungsional karena
memilikiefek fisiologis yang berguna bagi kesehatan manusia.FOS mengandung campuran
oligomer dan polimer b-(2-1)-fruktosa. Karena adanyakonfigurasi b pada monomer fruktosa,
FOS tidak dapat dihidrolisis oleh enzim pencernaan usushalus. Struktur kimia FOS ditunjukkan
dengan simbol GFn dalam hal ini, G menunjukkan unitglukosil, F menunjukkan unit fruktosil,
sedangkan menunjukkan jumlah unit yang terikat  oleh â-(2-1)-fruktosa. Unit fruktosil pada FOS
panjangnya bervariasi antara dua hingga lebih dari 60 fruktosil.

2). Galakto-oligosakarida GOS merupakan komponen dari susu sapi. GOS didapat dari laktosa
melalui proses transgalaktosilasi dengan menggunakan enzim beta-D-galaktosidase. Struktur
kimianya terdiri dai molekul glukosa dan galaktosa yang saling berikatan satu sama lain

Fungsi Frakto-Oligosakarida dan Galakto-Oligosakarida

FOS (fructo oligo sakarida) dan GOS (galakto oligo sakarida). Fungsi FOS dan GOS
adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah
bakteri yang baik, dan membatasi jumlah bakteri patogen yang tidak baik. FOS dan GOS
digunakan agar sistem pencernaan bayi semakin baik dan sehat. Menurut sebuahriset kadar FOS
dan GOS dengan perbandingan 1 : 9 dapat menjaga kesehatanpencernaan bayi

FOS dan GOS merupakan komponen pangan fungsional, yaitu komponen makanan yang
terproses sedemikian rupa sehingga memiliki fungsi kesehatan bagi tubuh manusia. FOS dan
GOS dikatakan sebagai pangan fungsional karena keduanya tidak terdekomposisi oleh enzim-
enzim pencernaan dan keduanya dapat dimanfaatkan oleh bakteri-bakteri baik yang terdapat
dalam kolon atau usus besar, khususnya Bifidobacterium spp dan Bacteroides spp. ketika
bakteri-bakteri baik tersebut memakan “FOS dan GOS”, maka pertumbuhan mereka di dalam
kolon akan semakin banyak sehingga mampu menciptakan suasana asam di dalam saluran
penernaan kita yang akhirnya akan menghambat pertumbuhan bakteri pathogen penyebab
penyakit.

Tidak hanya sampai di situ manfaat FOS dan GOS bagi manusia, berikut adalah manfaat-
manfaat lain dari kedua oligosakarida sederhana ini:
 Meningkatkan kemampuan adaptasi bakteri baik di usus besar
 Mengurangi jumlah bakteri Clostridium perfringens di dalam saluran pencernaan dan
mengurangi produk antara pada proses pembusukan makanan di urin dan feses.
 Mengurangi metabolit toksik dan enzim yang tidak dibutuhkan. Proses pencernaan 3-6 g
FOS dan GOS per hari dapat mengurangi produksi zat toksik di saluran pencernaan, serta
dapat mengurangi enzim yang tidak dibutuhkan berturut-turut sebanyak 44.6% dan
40.9%.
 Mencegah diare baik itu yang disebabkan oleh bakteri pathogen ataupun tidak.
 Meningkatkan absorpsi berbagai macam mineral di dalam saluran pencernaan, seperti
besi dan kalsium.
 Mencegah terjadinya konstipasi. Hal tersebut berhubungan dengan produksi asam lemak
rantai pendek oleh bifidobacteria yang akan merangsang gerakan peristaltis saluran
pencernaan dan meningkatkan kelembaban feses sehingga mudah dikeluarkan.
 Mengurangi konsentrasi kolesterol di dalam serum darah.
 Mengurangi tekanan darah.
 FOS dan GOS juga memiliki efek antikarsinogenik (mencegah kanker). Hal tersebut
berhubungan dengan meningkatnya kekebalan tubuh seseorang.
 Secara tidak langsung meningkatkan produksi nutrisi, seperti vitamin B1, B2, B6, B12,
asam nikotinat, dan asam folat.

ASI Mengandung FOS dan GOS 


ASI terbukti, lagi-lagi, merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. Pasalnya, usus bayi
yang minum ASI akan didominasi mikroflora yang "baik", karena di dalam ASI banyak
terkandung kolostrum yang merupakan prebiotik (oligosakharida N-acetyl glucosamine).
Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 gram per liter. Dengan didominasi kuman "baik" maka
pertumbuhan bakteri "jahat" di saluran cerna bayi akan ditekan sehingga kejadian infeksi dapat
dicegah. Pada kenyataannya bayi yang minum ASI memang akan jauh lebih jarang sakit
ketimbang bayi yang minum susu botol.  
Setelah bayi disapih secara perlahan-lahan jumlah bakteri "baik" dalam usus akan
menurun. Maka itu dianjurkan si kecil diberi susu formula lanjutan yang ditambah prebiotik FOS
dan GOS atau makanan yang banyak mengandung zat gizi lainnya seperti jus buah, sereal atau
pangan olahan susu lainnya.
Bagaimana dengan makanan tradisional yang banyak mengandung FOS dan GOS?
Khusus bagi anak-anak tidak dianjurkan untuk diberi makanan seperti tape ketan, tape singkong,
acar dan sejenisnya. Walaupun makanan tersebut baik untuk pencernaan namun masih terlalu
dini bagi anak untuk dikenalkan dengan pangan yang difermentasi.  

Bakteri Jahat dan Bakteri Baik


Saluran cerna manusia, terutama usus besar, dihuni lebih dari 500 spesies bakteri yang
jumlahnya mencapai triliunan. Berbagai jenis bakteri tersebut tak bisa dihindari keberadaannya
karena habitat tempat hidup manusia memang tidak steril. Ada bakteri/kuman yang "baik" seperti
Bifidobacteria dan Lactobacillus. Ada pula bakteri yang "jahat" penyebab penyakit misalnya
Escherichia coli, Clostridium dan Staphylococcus.

Masalah akan timbul apabila bakteri "jahat" atau si penyebab penyakit (bakteri patogen)
ini jumlahnya berlebihan. Misalnya bakteri E.coli yang dapat menyebabkan diare. Itulah sebab
betapa pentingnya peranan bakteri "baik" di dalam saluran pencernaan bagi kesehatan tubuh.

Beda Probiotik dan Prebiotik


Bisa dikatakan probiotik merupakan bakteri baik yang secara alamiah ada di dalam saluran
pencernaan manusia. Disebut sebagai bakteri baik / menguntungkan Karena bila mikroorganisme
tersebut dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Contoh, bakteri asam laktat dan Bifidobacterium. 
Sedangkan prebiotik adalah bahan/komponen yang dapat bermanfaat untuk
perkembangan mikroflora di dalam usus tadi. Di dalam usus, bahan prebiotik selain akan
difermentasi oleh bakteri baik terutama Bifidobacteria dan Lactobacillus juga akan menghasilkan
asam lemak berantai pendek yang oleh tubuh dapat digunakan sebagai sumber energi.

Manfaat Probiotik
Bakteri probiotik yang sudah melalui uji klinis di antaranya adalah Lactobacillus casei
subsp, casei Shirota strain dan Bifidobacterium breve strain Yakult. Beberapa penelitian
membuktikan bahwa probiotik dapat digunakan untuk mencegah sekaligus sebagai pengobatan
diare akut yang disebabkan infeksi usus.  

Manfaat lain probiotik adalah: 


 Mencegah dermatitis atopik atau alergi kulit. 
 Mengatasi intoleransi terhadap laktosa (tak tahan gula susu). 
 Mencegah diare dan sembelit. 
 Mencegah kanker dan hipertensi. 
 Menurunkan kolesterol. 
 Menormalkan komposisi bakteri saluran pencernaan setelah pengobatan antibiotik. 
 Dapat merangsang fungsi antibodi dalam sistem kekebalan tubuh sehingga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh. 
 Mampu mengurangi bahaya penyerapan bahan kimia yang bersifat karsinogen. 
 Mencegah kerusakan DNA pada sel tertentu, menghasilkan komponen yang menghambat
pertumbuhan sel tumor, merangsang sistem kekebalan untuk lebih tahan terhadap
pembelahan sel kanker

7. INULIN
Inulin merupakan oligosakarida alami yang dihasilkan oleh banyak tanaman.Inulin dalam
tanaman disimpan pada akar atau umbi. Kebanyakan tanaman yang mensintesis dan menyimpan
inulin tidak menyimpan bahan dalam bentuk pati. Inulin merupakan polimer alami dengan
monomer fruktosa. Jumlah monomer fruktosa pada satu rantai polimer bervariasi tergantung
sumbernya. Inulin adalah salah satu jenis fruktan atau polimer fruktosa (rantai gabungan
monomerfruktosa) yang sebagian besar mengandung sekitar 35 unit fruktosa yang dihubungkan
satu sama lain dalam rantai lurus oleh ikatan β-2,1 glikosida. Inulin merupakan serbuk berwarna
putih, tidak berasa, tidak berbau, dan tahan panas. Struktur kimia inulin dapat dilihat pada
gambar:
Inulin sering digunakan dalam medis dan farmasi karena dapat mengurangiresiko kandker usus
besar dan menormalkan kadar gula darah pada penderita diabetes.Inulin diketahui dapat
membantu metabolism lemak sehingga mempengaruhipenurunan kolesterol dan trigliserida.

Sumber Inulin

Inulin terdapat pada tanaman seperti umbi dahlia, akar chirory, dan gandum.Tanaman chirory
dan artichoke tumbuh baik di Amerika Utara sedangkan tanaman dahlia dapat tumbuh baik di
dataran tinggi Indonesia. Pada umbi dahlia kadar inulin yang terdapat di dalamnya cukup besar
yaitu sekitar 65,7% berat kering. Inulin juga terdapat pada bawang merah, bawang putih,
dandelion, asparagus dan pisang.

Inulin merupakan salah satu komponen bahan pangan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pangan fungsional karena memiliki kandungan serat yang tinggi. Inulin digunakan dalam
berbagai makanan karena memiliki karakteristik fungsional yang sangat baik. Inulin dapat
digunakan untuk menggantikan fungsi dari gula, lemak dan tepung pada makanan. Keuntungan
penggunaan inulin dalam menggantikan gula adalah inulin hanya memiliki kalori 1/3 sampai 1⁄4
kalori gula dan 1/9 kalori lemak. Selain itu, juga membantu penyerapan kalsium dan mendukung
pertumbuhan bakteri baik dalam usus.

Kandungan inulin pada beberapa pangan manusia

Sumber Bagian Yang Dimanfaatkan Kandungan Inulin


(% berat segar)
Bawang merah Umbi 2-6
Jerussalem artichoke Umbi 14-19
Chirory Akar 15-20
Daun bawang Umbi 3-10
Bawang putih Umbi 9-16
Artichoke Daun 3-10
Pisang Buah 0,3-0,7
Gandum Sereal 0,5-1
Barley Sereal 0,5-1,5
Dandelion Daun 12-15
Burdock Akar 3,5-4,0
Camas Umbi 12-22
Murnong Akar 8-13
Yacon Akar 3-19
Salsify Akar 4-11

Fungsi Inulin

Inulin berfungsi sebagai dietary fiber, yaitu kelompok karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis
oleh enzim tubuh manusia tetapi difermentasi oleh mikroflora usus sehingga berpengaruh pada
fungsi usus dan parameter lipid darah. Sifat inulin yang dapat larut membuatnya cepat
difermentasi oleh Bifidobacteria dan Lactobacilli. Oleh sebab itu, inulin dikelompokkan sebagai
food ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik. Selain berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan atau aktivitas bakteri dalam usus, inulin juga mampu mengoptimalkan penyerapan
mineral seperti kalsium dan magnesium oleh tubuh.

Manfaat Inulin

1. Menekan jumlah bakteri jahat atau bakteri pathogen dalam usus


2. Merangsang sistem daya tahan tubuh
3. Membantu penyerapan kalsium
4. Membantu mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak
5. Mengurangi resiko kanker usus

8. DEKSTRIN
Dekstrin adalah karbohidrat yang dibentuk selama hidrolisis pati menajdi gula oleh
panas, asam dan atau enzim. Maltosa, sukrosa dan laktosa adalah disakarida yang memiliki
rumus empiris sama (C12H22O11) tetapi berbeda dalam struktur. Dekstrin dan pati memiliki rumus
umum yang sama , – [Cx(H2O)y)]n – (y = x – 1), yang mana unit glukosa bersatu dengan yang
lainnya membentuk rantai (polisakarida) tetapi dektrin memiliki ukuran lebih kecil dan kurang
kompleks dibandingkan pati. Dektrin larut dalam air tetapi dapat diendapkan dengan alkohol.
Dektrin memiliki sifat seperti pati. Beberapa dekstrin bereaksi denngan iodin memberikan warna
biru dan larut dalam alkohol 25% (disebut amilodekstrin) sedang yang lainnya berwarna coklat-
kemerahan dan larut dalam alkohol 55% (disebut eritrodekstrin) dan yang lainnya tidak
membentuk warna dengan iodin serta larut dalam alkohol 70 (disebut akhrodekstrin), yang juga
diidentifikasi sebagai desktrosa ekuivalen (DE) . DE yang tinggi menunjukkan adanya
depolimerisasi pati yang besar. Maltodekstrin adalah produk dengan DE rendah.

Dekstrin biasanya dibentuk melalui dua tahap proses:


1. Tahap Hidrolisis.
Pada tahap pertama asam dan air ditambahkan dalam granula pati kering yang akan memecah
polimer pati dalam reaksi hidrolisis dan molekul air ditambahkan ke dalam polimer pati.
Sebagai hasil hidrolisis maka viskositas pati akan berkurang.Derajad hidrolisis tergantung
pada jumlah asam yang ditambahkan dan lamanya waktu pencampuran dengan pati
gambar1
2. Tahap Kondensasi.
Dalam tahap kedua pati yang dihidrolisis dikeringkan dengan panas dan vakum sampai
kelembabapn di bawah 3%. Pada saat pengeringan mencapai level ini maka hidrolisis
dihentikan dan air dibebaskan dari polimer pati. Viskositas pati akan meningkat selama
proses kondensasi ini. Kemudian terjadi transglukosidasi atau dekstrinisasi yang
merupakan pembentukan kembali glukosa dalam ikatan glukosa dengan dan antar
polimer. Ikatan alfa 1-4 dan alfa 1-6 dapat bertukar. Selama trnasglukosidasi viskositas
desktrin secara substansi tidak berubah.
gambar 2

gambar 3

Dekstrin kemudian didinginkan dan pH dekstrin dapat dinetralkan dengan menambahkan


amonia. Netralisasi akan menjadikan dekstrin lebih stabil dalam penyimpanan. Dekstrin larut
dalam air dingin dalam berbagai derajat tergantung pada kekuatan hidrolisisnya. Desktrin ini
dapat digunakan untuk berbagai keperluan.Dektrin dapat dibuat dari berbagai sumber pati seperti
tapioka dan kentang ataupun jagung. Sifat viskositas yang rendah dari dekstrin menjadikan
dekstrin sering dipakai dalam pembuatan jelli sebagai sumber padatan yang menstabilkan tekstur
permen.

Fungsi
1. Desktrin mempunyai daya rekat baik, oleh karena itu pada industri bahan perekat
dekstrin digunakan sebagai perekat pada amplop, perangko dan label.
2. Dalam industri kertas, dekstrin berfungsi sebagai pelapis dan pembentuk permukaan
kertas yang halus.
3. Dalam industri tekstil, dekstrin digunakan sebagai bahan pengaduk warna pada
pencetakan tekstil dan pengganti pati.
4. Dalam industri farmasi, desktrin digunakan sebagai pengganti lem alami dan sebagai
bahan pembawa (carrier) obat dalam pembuatan tablet yang mudah larut dalam
proses pencernaan
5. Fraksi dekstran murni digunakan dalam industri kosmetik dan fotografi.
6. Dekstrin dapat digunakan untuk berbagai pelapis untuk produk farmaseutikal.
7. Dekstrin digunakan sebagai pengganti gula pada bahan makanan yang rendah kalori
dan sebagai bahan pembuatan makanan bayi

9. SELULOSA

Selulosa Ialah merupakan sebuah senyawa seperti serabut, liat, tidak larut dalam air, dan
ditemukan di dalam dinding sel pelindung tumbuhan terutama pada tangkai batang, dahan dan
semua bahagian berkayu dari jaringan tumbuhan.

Selulosa tidak pernah ditemukan dalam keadaan murni di alam, tetapi selalu berasosiasi
dengan polisakarida lain seperti lignin, pectin, hemiselulosa, dan xilan.
Di dalam tumbuhan molekul selulosa tersusun dalam bentuk fibril yang terdiri atas beberapa
molekul paralel yang dihubungkan oleh ikatan glikosidik sehingga sulit diuraikan

Selullosa pertama kali dijelaskan oleh Anselme Payen pada 1838 sebagai serat padat yang tahan
dan tersisa setelah pemurnian jaringan tanaman dengan asam dan amonia.

Payen mengamati bahwa bahan yang telah dimurnikan mengandung satu jenis senyawa kimia
yang seragam, yakni karbohidrat. Dalam kasus iniyakni dengan  berdasarkan residu glukosa
terdapat kemiripan dengan pati (Brown dan Saxena, 2007).
Selulosa ialah merupakan sebuah polimer glukosa yang berbentuk rantai linier dan dihubungkan
oleh ikatan ß-1,4 glikosidik.  Selullosa tidak mudah didegradasi secara kimia maupun mekanis.

Selulosa mempunyai bobot molekul yang sangat bervariasi berkisar antara 50.000 hingga 2,5 juta
bergantung pada sumbernya. Ukuran panjang rantai molekul sellulosa dinyatakan sebagai derajat
polimerasi (DP) (Fengel dan Wegener, 1984).

Jenis-Jenis Selulosa

Menurut Nuringtyas (2010), berdasar derajat polimerisasinya dan juga kelarutan dalam senyawa
natrium hidroksida (NaOH), terdapat 3 (tiga) jenis selulossa antara lain yakni:

1. Selulosa α (Alpha Cellulose)

Sellulosa α ialah jenis selulosa yang berantai panjang, tak larut dalam larutan NaOH 17,5%
ataupun larutan basa kuat yang derajat polimerisasinya 600 – 1500.

Selulosa α digunakan sebagai penduga dan ataupun penentu tingkat kemurnian selullosa.
Selulosa α ialah kualitas selullosa yang sangat tinggi (murni).

2. Selulosa ß (Betha Cellulose)

Selulosa ß ialah jenis sellulosa yang berantai pendek, lalu larut dalam larutan NaOH 17,5%
atau pada basa kuat dengan derajat polimerisasinya 15-90, bisa mengendap bila dinetralkan.

3. Selulosa γ (Gamma cellulose)

Selulosa γ ialah Selullosa yang sama pada selulosa ß, namun derajat polimerisasinya < 15.

Selulosa[1]
Struktur Selulosa

Sellulosa mempunyai struktur yang unik sebab kecenderungannya membentuk sebuah ikatan
hidrogen yang kuat. Ikatan hidrogen intramolekular berbentuk antara:

 Gugus.hidroksil.C3 diunit glukosa dan juga atom O cincin piranosa yang ada di unit
glukosa terdekat.
 Gugus.hidroksil.C2 dan atom.OdiC6.unit glukosa tetangganya. Ikatan hidrogen
antarmolekul berbentuk antara gugus hidroksil C6 serta atom O di C3 sepanjang sumbu
b.

terdapat adanya sebuah ikatan hidrogen dan gaya van der Waals yang dibentuk, maka struktur
selullosa dapat tersusun secara teratur serta membentuk daerah kristalin.
Namun pada sisilainnya , di bentuk juga merupakan sebuah rangkaian struktur yang tak tersusun
secara teratur yang nantinya membentuk daerah nonkristalin ataupun amorf.

Semakin tinggi dari packing densitynya maka selulosanya akan berbentuk kristal, sementara
semakin rendah packing density maka selulosanya akan berbentuk amorf. Derajat kristalinitas
dari selullosa dipengaruhi dari sumber dan perlakuan yang diberikan.

Rantai selullosa ini akan bergabung jadi satu kesatuan dan membentuk mikrofibril, serta bagian
kristalin akan bergabung dengan beberapa bagian nonkristalin. Mikrofibril akan bergabung dan
membentuk fibril, kemudian gabungan fibril akan membentuk serat.

Sifat-Sifat Selulosa

Menurut Fengel & Wegener (1984), sifat selullosa terdiri atas sifat fisika dan juga sifat kimia.
Sellulosa rantai panjang mempunyai sifat fisik yang lebih tahan lama, lebih kuat terhadap
degradasi yang diakibatkan oleh pengaruh panas, lalu bahan kimia ataupun pengaruh biologis.

Sifat lain dari selulosa, antara lain yaitu:

 Dapat terdegradasi oleh oksidasi, fotokimia, hidrolisa, maupun secara mekanis sehingga


beratnya molekul menurun.
 Tidak larut di dalam air ataupun pelarut organik, tetapi sebagian larut dalam larutan
alkali.
 Dalam kondisi kering, sellulosa sifatnya higroskopis, keras dan juga rapuh.
 Selullosa dalam kristal mempunyai kekuatan yang lebih baik dibanding dengan bentuk
amorfnya.
Menurut Harsini & Susilowati (2010), sifat serat dari selullosa diantaranya yakni:
 Memiliki kekuatan tarik yang tinggi.
 Bisa membentuk jaringan.
 Tidak mudah larut di dalam air, alkali dan juga pelarut organik.
 Relatif tak berwarna.
 Memiliki kemampuan mengikat lebih kuat.
 Manfaat Dan Peranan Selulosa

Nah berikut ini ialah peranan dan manfaat dari sellulosa dalam kehidupan manusia maupun
lainnya :

 Penyusun Dinding Sel Tumbuhan


 Memperlancar Pencernaan Hewan
 Bahan Bangunan Dan Property Lainnya

Fungsi selulosa

Pada Selulosa mempunyai banyak kegunaan, misalnya sebagai


agenanticake, emulsifier, stabilizer, agen dispersi, thickener, dan agen gelling.

Akan tetapi pada fungsi ini biasanya ialah sampingan terhadap fungsi utamanya yang dapat
menahan air. Air tidak dapat memasuki kristal sellulosa, namun sellulosa amorf kering dapat
menyerap air menjadi lebih lembut dan fleksibel.

Beberapa air ini tidak dapat membeku, namun terperangkap. Sedikit air dapat terikat oleh ikatan
hidrogen langsung jika sellulosa mempunyai kristalinitas (kemampuan mengkristal) tinggi.

Namun beberapa produk selullosa berserat dapat menahan air sampai jumlah yang tertentu dalam
pori-pori dan biasanya dalam lubang berbentuk seperti sedotan.

Pada volume yang diberikan sellulosa lebih besar dan tekstur khususnya sebagai pengganti
lemak dalam saus namun ketidaklarutannya menyebabkan semua produk akan menjadi kelihatan
seperti berawan.

10. Glikokaliks
Pengertian glikokaliks
Gliko: gula/sakarida dan kaliks: lapisan. Glikokaliks merupakan lapisan ekstrasel (terletak diluar
sel) yang menyelubungi dinding sel. Glikokaliks tersusun oleh polisakarida dan polipeptida. Glikokaliks
adalah lapisan yang hadir dalam beberapa bakteri.

Glikokaliks pada Manusia

Glikokaliks membantu sel-sel vaskular penting menempel pada pembuluh darah, seperti leukosit dan
trombosit, yang terlibat dalam pembekuan darah. Glikokaliks juga ditemukan dalam sistem pencernaan.
Usus kecil bertanggung jawab untuk menyerap semua nutrisi yang datang melalui sistem pencernaan.

Jenis-Jenis Glikokaliks

Ada dua jenis glikokaliks, yaitu lapisan kapsul dan lendir.

A. Lapisan Kapsul
Apabila glikokaliks terorganisasi menjadi struktur tertentu yang menempel secara kuat pada
dinding sel, maka disebut kapsula.

Kapsul memungkinkan bakteri untuk menempel pada sesuatu, tapi memiliki manfaat tambahan
membantu bakteri dikemas bersembunyi dari sistem kekebalan tubuh inang. Bahan kapsul (misalnya
dekstran) pada kapsul yang berlebihan digunakan sebagai cadangan karbohidrat untuk metabolisme
berikutnya.

Fungsi Kapsul

✘ Sebagai alat perlekatan bakteri pada substrat


✘ Pelindung sel bakteri dari kekeringan
✘ Perangkap nutrisi
✘ Proteksi bakteri dari antibiotik, sinar UV, dll
✘ Menentukan virulensi

B. Lapisan Lendir (Slime)

Apabila glikokaliks tidak terorganisasi dan tidak menempel dengan kuat pada dinding sel, maka
disebut lapisan lendir.
Lapisan lendir membantu bakteri menempel pada hal-hal yang melindungi mereka dan
kekeringan, khususnya di lingkungan hipertonik.
Fungsi Lapisan Lendir

✘ Melindungi bakteri dari lingkungan yang membahayakan (kekeringan, dll)


✘ Menangkap nutrisi dan air
✘ Memungkinkan koloni bakteri bertahan pada proses sterilisasi kimiawi (pemberian klorin, iodin,
dll)
✘ Memungkinkan bakteri menempel pada permukaan yang licin

Fungsi Glikokaliks

✘ Pelekatan bakteri pada permukaan


✘ Mencegah kekeringan karena kapsul memiliki banyak gugus polar sehingga dapat mengikat air
✘ Reservoir makanan
✘ Mencegah penempelan dan lisis sel oleh bakteriofage
✘ Mencegah bakteri dari penelanan oleh sel darah putih (fagosit)

Glikoforin

A.Pengertian glikoforin

Glikoforin adalah kelompok protein transmembran sel eritrosit. Protein ini melekat ke
oligosakarida pada permukaan membran sel sebelah luar dan dengan protein kontraktil (spektrin
dan aktin) pada permukaan sitoplasma, beberapa di antaranya membawa antigen darah. Defek
pada glikoforin C menyebabkan eliktositosis, sferositosis, dan piropoikilositosis.

Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana. Monosakarida ini dapat diklasifikasikan sebagai triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, atau
heptosa, bergantung pada jumlah atom karbon; dan sebagai aldosa atau ketosa bergantung pada
gugus aldehida atau keton yang dimiliki senyawa tersebut. Selain aldehida dan keton, alkohol
polihidrat, dengan gugus aldehida atau keton yang telah direduksi menjadi suati gugus alkohol,
juga terdapat secara alami dalam makanan.

Glikophorin adalah sialoglikoprotein dari sel darah merah . Ini adalah protein yang membentang
membran dan membawa molekul gula. Sangat glikosilasi (60%). Glycophorins kaya akan asam
sialic , yang memberi sel-sel darah merah sel yang bermuatan hidrofilik. Ini memungkinkan
mereka untuk bersirkulasi tanpa menempel pada sel lain atau dinding pembuluh.

B.Jenis glikoforin :

1.Glikoforin A

Penentu antigenik untuk golongan darah MN.Antigen M dan N berbeda pada dua residu asam
amino.

2.Glikoforin B

Merupakan reseptor untuk eritrosit Terlihat dalam malaria.Dan termasuk antigen untuk domain
ekstraseluler.

3.Glikoforin C

Merupakan glikoforin yang memainkan peran penting secara fungsional dalam mempertahankan
bentuk eritrosit dan mengatur sifat bahan membran melalui interaksi dengan protein.

4.Glikoforin E

Merupakan glikoforin yang 90 persen ada di eritrosit dan terikat pada sitoskeleton dan 10 persen
sisanya bergerak bebas di dalam membrane.
C.Fungsi Glikoforin :

1.Glikoforin A

Fungsi : sebagai glikoprotein dari membrane manusia yang mengandung penentu antigenic.

2.Glikoforin B

Fungsi : Membawa antigen golongan darah.

3.Glikoforin C

Fungsi : Menunjukkan gerakan osilasi di membrane eritrosit.

D.Lokasi Glikoforin

Melekat di oligosakarida dan pada permukaan membrane sel sebelah luar dan dengan kontraktil
pada permukaan sitoplasma.

E.Sistem MN

Golongan darah sistem MN adalah golongan darah berdasarkan jenis antigen glikoprotein yang
didapat pada membran eritrosit yang disebut glikoforin.Glikoforin ada 2 yaitu glikoforin M dan

F.Sejarah

Antigen itu ditemukan pada 1960 ketika tiga wanita yang kekurangan antigen membuat anti-Gea
sebagai respons terhadap kehamilan. Antigen diberi nama setelah salah satu pasien - seorang Ny.
Gerbich. [1] Tahun berikutnya ditemukan antigen yang baru namun terkait pada Ny. Yus yang
namanya juga diberi nama antigen. Pada tahun 1972 diperkenalkan sistem numerik untuk antigen
dalam golongan darah ini.

Awalnya dianggap bahwa glikophorin C dan D adalah hasil dari peristiwa duplikasi gen tetapi
baru kemudian disadari bahwa mereka dikodekan oleh gen yang sama. Glycophorin D (GPD)
dihasilkan dari glycophorin C messenger RNA dengan terjemahan bocor pada frame AUG pada
kodon 30: glikophorin D = residu glikophorin C 30 hingga 128. Terjemahan bocor ini tampaknya
merupakan sifat manusia yang unik. [3]

Glycophorin C (GPC) adalah rantai polipeptida tunggal dari 128 asam amino dan dikodekan oleh
gen pada lengan panjang kromosom 2 (2q14-q21). Gen itu pertama kali dikloning pada tahun
1989 oleh High et al. [4] Gen GPC diatur dalam empat ekson yang didistribusikan lebih dari 13,5
kilobase pasangan DNA . Exon 1 mengkode residu 1-16, exon 2 residu 17-35, exon 3 residu 36-
63 dan exon 4 residu 64-128. Ekson 2 dan 3 sangat homolog, dengan divergensi nukleotida
kurang dari 5%. Ekson-ekson ini juga berbeda dengan sisipan asam amino 9 pada ujung ekson 3
'. Segmen berulang yang langsung yang mengandung ekson ini panjangnya 3,4 kilobase pasang
dan dapat diturunkan dari duplikasi domain leluhur tunggal baru-baru ini. Ekson 1, 2 dan
sebagian besar ekson 3 mengkodekan domain ekstraseluler N-terminal sementara sisanya dari
ekson 3 dan ekson 4 mengkodekan domain transmembran dan sitoplasma.

Dua isoform diketahui dan gen diekspresikan dalam berbagai jaringan termasuk ginjal , timus ,
lambung , payudara , hati dewasa, dan eritrosit. Dalam garis sel non-eritroid, ekspresi lebih
rendah daripada di eritrosit dan protein berbeda glikosilasi . Dalam eritrosit, glikophorin C
membentuk ~ 4% dari sialoglikoprotein membran. Jumlah rata-rata rantai terkait O adalah 12 per
molekul.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lehninger, L Albert.1982.Dasar-Dasar Biokimia.Erlangga:Surabaya


2. Referensi: https://www.sridianti.com/pengertian-fungsi-glikoprotein.html
3. Manurung, Lilian Roma dkk. 2016. Biokimia Harper. Jakarta: EGC Medical Publisher
4. Ahern, Kevin dkk. 2019. Basic Concepts in Membranes, diakses 29 Oktober 2019,
https://bio.libretexts.org/Bookshelves/Biochemistry/Book%3A_Bio
chemistry_Free_For_All(Ahern%2C_Rajagopal%2C_and_Tan)/3%3A_Mem
branes/3.1%3A_Basic_Concepts_in_Membranes
5. Chhabra, Namrata. 2014. Chase study - Cholera, diakses 29 Oktober 2019,
https://usmle.biochemistryformedics.com/case-study-cholera/
6. Modric, Jan. 2016. Galactose, diakses 29 Oktober 2019,
https://www.nutrientsreview.com/carbs/monosaccharides-galactose.html
7. Christie, William W. 2018. Glycosphingolipid Sulfates, diakses 29 Oktober 2019,
https://www.lipidhome.co.uk/lipids/sphingo/sulfatid/index.html
8. Ratini, Melinda. 2019. What Is a Myelin Sheath?, diakses 29 Oktober 2019,
https://www.webmd.com/multiple_sclerosis/myelin-sheath-facts
9. Yamaguchi, Takumi. 2012. Chemical Communications, diakses 29 Oktober 2019,
https://pubs.rsc.org/en/content/articlelanding/2013/cc/c2cc38016a/unauth#!divAbstract
10. Prata M.B., Mussatto, et al, (2010). Fructooligosaccharide production by penicillium
expansum. Biotechno Lett 32:837-840
11. Rifan.(2011). Sintesis Frukto-oligosakarida (FOS) dari sukrosa dengan menggunakan
penicillium notatum. Karya utama sarjana Kimia FMIPA UI Depok
12. file:///C:/Users/lenovo/Downloads/3.-FRUKTOSA%20(1).pdf

13. http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20289859-S1175-Fadiah%20Sabila.pdf
14.  Khairil. 2009. Lignoselulosa.www.isroi.wordpress.com. Diaakses 22 Februari 2011
15. Nopianto, Eko. 2009. Be Agrotehnopreneur.
http://eckonopianto.blogspot.com/2009/04/selulosa.html .Diakses 22 Februari 2011
16. George, Dana. 2010. What Is the Function of Cellulose?.
http://www.ehow.com/about_4673591_what-function-cellulose.html. Diaakses 22
Februari 2011
17. Wales, Jimmy.2010. cellulose. www.wikipedia.com.. Diakses 22 Februari 2011
18. https://www.sridianti.com/pengertian-proteoglikan.html
19. https://usaha321.net/struktur-dan-fungsi-proteoglikan.html

Anda mungkin juga menyukai