Anda di halaman 1dari 19

KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN

KESEHATAN

OLEH KELOMPOK V:
1. Mayamia L., A.Md.Kep
2. M. A. Rosid, A.Md.Kep
3. Nurul A.E.Y., A.Md.Kep
4. Risdiyan S., A.Md.Kep
5. Zulia F.A., A.Md.Kep

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES HAMZAR
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NUSA TENGGARA BARAT
2022

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


1 OUTLINE 1. Definisi
2. Manfaat Komunikasi Terapeutik
KOMUNIKASI 3. Prinsip Dasar Komunikasi Terapeutik
4. Syarat Komunikasi Terapeutik
TERAPEUTIK 5. Teknik Komunikasi Terapeutik
6. Bentuk Komunikasi Terapeutik

2
7. Tahapan Komunikasi Terapeutik

1. Definisi
2. Manfaat Komunikasi Efektif
3. Prinsip Komunikasi Efektif
KOMUNIKASI 4. Syarat Komunikasi Efektif
EFEKTIF 5. Metode Komunikasi Efektif
6. Penggunaan Komunikasi Efektf Di Fasilitas

3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
Kesehatan
1 PEMBAHASAN

2 KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
3
sdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
DEFINISI
1 KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Komunikasi terapeutik adalah
komunikasi yang dilakukan atau
2 dirancang untuk tujuan terapi,
direncanakan secara profesional, sadar,
bertujuan dan dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Hery Purwanto,
1994 dalam Nur Hafifah, 2019).
3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
MANFAAT KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
1. Mendorong dan menganjurkan Kerjasama
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan perasaan dan
mengkaji masalah serta mengevaluasi tindakan
yang dilakukan.
2 3. Memberikan pengertian tingkah laku pasien dan
membantu pasien mengatasi masalah yang
dihadapi.
4. Mencegah tindakan yang negatif terhadap
pertahanan diri pasien

3 (Bethsaida Janiwarty dan Henri Zan Pieter, 2013 dalam Adelia Miranda, 2020)

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


PRINSIP DASAR KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
1. Hubungan dokter, perawat dan pasien adalah hubungan
terapeutik yang saling menguntungkan, didasarkan pada
prinsip ‘humanity of nurses and clients’.
2. Dokter dan paramedis/perawat harus menghargai keunikan
pasien, perbedaan karakter, memahami perasaan dan perilaku
2 pasien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga,
budaya, dan keunikan pasien sebagai individu.
3. Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga
diri pemberi maupun penerima pesan,
4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling
percaya (trust) harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali
permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah.

3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
(Nur Hafifah, 2019)
SYARAT KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
1. Openees, reaksi pengaturan penyingkapan diri pada
orang lain melalui pikiran dan perasaan.
2. Empaty, perasaan seperti yang orang lain rasakan.
3. Supportiveness, menjelaskan dan menyanjung atau
2 mendukung
4. Possitiveness, ekspresi diri dalam menilai perilaku
positif terhadap diri, orang lain dan situasi.
5. Equality, pengakuan, antar bagian (komunikator-
komunikan) dalam membagi fungsi komunikasi,
ada pergantian fungsi (simultan).
3
(Ariani, 2018)

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


TEKNIK KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
a. Menunjukkan penerimaan, i. Meringkas,
b. Mendengarkan, j. Memberikan penghargaan,
c. Menanyakan pertanyaan k. Menawarkan diri
yang berkaitan, l. Memberi kesempatan
d. Mengulang ucapan klien
2 dengan menggunakan kata-
kata sendiri,
kepada klien
memulai pembicaraan,
untuk

e. Klarifikasi, m.Menganjurkan untuk


f. Menyampaikan hasil meneruskan pembicaraan,
observasi, n. Menganjurkan klien untuk
g. Menawarkan informasi, menguraikan persepsinya,
h. Diam, o. Refleksi,

3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
(Priyanto 2009, dalam Ayu Astika Sari, 2019)
BENTUK KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
1. Komunikasi Verbal
Secara verbal dengan tatap muka.
2. Komunikasi Tertulis
Seperti penulisan nama obat, memo atau penulisan
2 surat, keterangan tentang penyakit, keterangan harga
obat, dan lain-lain.
3. Komunikasi Nonverbal
Dalam bentuk nonverbal tanpa kata-kata, meliputi:
penampilan individu, intonasi suara, ekspresi wajah
dan sentuhan
3
(Nur Hafifah, 2019)

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


TAHAPAN KOMUNIKASI
1 TERAPEUTIK
a. Tahap Persiapan (Prainteraksi)
Pada tahap ini tenaga kesehatan menggali perasaan dan
mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya. Pada tahap ini
tenaga kesehatan juga mencari informasi tentang klien. Kemudian
tenaga kesehatan merancang strategi untuk pertemuan pertama

2 dengan klien. (Ardi Putri, 2014 dalam Adelia Miranda, 2020).

b. Tahap Orientasi (Perkenalan)


Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan saat pertama kali
bertemu atau kontak dengan klien. Tujuan tahap ini adalah untuk
memvalidasi keakuratan data dan rencana yang telah dibuat dengan
keadaan klien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang lalu

3 (Astuti Ardi Putri, 2014 dalam Adelia Miranda, 2020).

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
1 lanjutt
c. Tahap Kerja
Pada tahap ini tenaga kesehatan dan klien bekerja bersama-sama untuk
mengatasi masalah yang dihadapi klien. Tujuan teknik menyimpulkan
adalah membantu klien menggali hal-hal dan tema emosional yang penting
(Astuti Ardi Putri, 2014 dalam Adelia Miranda, 2020).

2 d. Tahap Terminasi
Terminasi merupakan akhir dari pertemuan tenaga kesehatan dengan
klien. Tahap ini dibagi menjadi dua yaitu terminasi sementara dan
terminasi akhir. Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan
tenaga kesehatan-klien, setelah terminasi sementara, tenaga kesehatan
akan bertemu kembali dengan klien pada waktu yang telah ditentukan.
Terminasi akhir terjadi jika tenaga kesehatan telah menyelesaikan proses

3
keperawatan secara keseluruhan (Astuti Ardi Putri, 2014 dalam Adelia
Miranda, 2020).

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


1 PEMBAHASAN

2
KOMUNIKASI
EFEKTIF
3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
DEFINISI
1
KOMUNIKASI efektif
1. Komunikasi efektif merupakan proses penyampaian
informasi kepada seseorang melalui cara tertentu
agar si penerima informasi tersebut mengerti dan

2 tersampaikan dengan jelas (Marichatul Jannah, 2018).


2. Komunikasi dapat dikatakan efektif jika dilakukan
dengan tepat waktu, jelas, lengkap, akurat, dan
mudah untuk dipahami oleh penerima pesan,
sehingga bisa mengurangi kesalahan dan
mendapatkan perbaikan upaya peningkatan
keselamatan pasien (Tutiany, Lindawati, Krisanti P.,

3
2017 dalam Febby Irwanty, 2022).

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


MANFAAT KOMUNIKASI
1 EFEKTIF
1. Komunikasi efektif dapat melindungi pasien dari
potensi bahaya yang timbul dari kesalahpahaman
(Magee et al. 2017) .
2. Komunikasi efektif antara petugas kesehatan
2 yang lain dapat menghasilkan perawatan yang
terbaik untuk pasien (Ratna, 2019).
3. Membentuk kesan yang baik dengan pasien
maupun tenaga kesehatan yang lain agar
mendapatkan kepercayaan yang relevan (Puspita
Dewi 2018).
3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
PRINSIP KOMUNIKASI EFEKTIF
1
1. Komunikasi merupakan proses simbolik bersifat dinamis,
tidak dapat berakhir dan terus berkelanjutan.
2. Komunikasi dapat berlangsung ada maupun tidak
kesengajaan di dalamnya.
2 3. Komunikasi bersifat sistemik seperti beberapa orang yang
dipengaruhi oleh adat budaya, pengetahuan, pengalaman.
4. Latar belakang yang sama akan membuat komunikasi semakin
efektif karena mempunyai bahan untuk saling berdiskusi.
5. Komunikasi merupakan proses dimana saling memberi dan
menerima informasi diantaranya.
(Silviani, 2020)

3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
SYARAT KOMUNIKASI
1 EFEKTIF
1. Dapat dipercaya (credible), di dalam unsur dapat dipercaya harus ada
kompetensi, sikap, tujuan, kepribadian dan dinamis.
2. Konteks (context) di dalam informasi mempunyai sasaran, topik
pembicaraan dan mendengarkan dengan seksama.
3. Isi (content) informasi tersebut harus bermanfaat dan menarik.

2 4.

5.
Kejelasan (clarity) informasi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan
agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Berkesinambungan dan konsistensi, informasi harus tepat pada
sasaran dan tidak menyimpang dari topik.
6. Saluran (chanel) informasi dapat disalurkan dengan berbagai Teknik
berkomunikasi, verbal atau non verbal.
7. Kapabilitas sasaran, cara berkomunikasi harus disesuaikan dengan
karakteristik pendengar atau penerima..

3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
(Ariani, 2018)…..
METODE KOMUNIKASI
1 EFEKTIF
1. SBAR (Situation, Background, Assessment,
Recommendation)
2. ISBAR (Introduction, Situation,
2 Background, Assessment, Recommendation)
3. ISOBAR (Identification, Situation,
Observation, Assessment, Recommendation)
4. TBaK (Tulis kembali, Baca kembali dan
Konfirmasi kembali)
3
isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar
PENGGUNAAN KOMUNIKASI EFEKTIF
1 DI FASKES
1. Komunikasi Efektif Antara Para Professional Pemberi Asuhan
(PPA);
2. Komunikasi Efektif Antara Unit Dengan Unit Baik Pelayanan
Maupun Penunjang

2 3. Komunikasi Efektif
Nonprofesional;
Antara PPA dengan Kelompok

4. Komunikasi Efektif Antara PPA dengan Manajemen,


5. Komunikasi Efektif Antara PPA dengan Pasien dan Keluarga;
6. Komunikasi Efektif Antara PPA dengan Organisasi Di Luar
Rumah Sakit

3
Standar Akreditasi Rumah Sakit Kementrian Kesehatan (2022) (dalam Kemenkes, 2022)

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar


TERIMA KASIH

isdiyan S., A.Md.Kep | Zulia F.A., A.MdKep | | Stikes Hamzar

Anda mungkin juga menyukai