Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI ANTAR

ANGGOTA TIM

KESEHATAN DALAM

KERJA TIM

ANGGOTA
1.) CELINTIA SIMAMORA

(P07520221064)
2.) DEFFI SINTYA LESTARI

KELOMPOK (P07520221065)
3.) DHEA RANTI YOLANDA

3 (P07520221067)
4.) DIVA FATIHAH SALSALBILAH
(P07520221068)
5.) EKY KANIA TANTRI

(P07520221069)
Pengertian Komunikasi
Hovland dalam Effendy (2005:10)
Proses mengubah perilaku orang
lain.
Seseorang dapat mempengaruhi
sikap, pendapat dan perilaku orang
lain apabila terjalin komunikasi
yang komunikatif
UNSUR KOMUNIKASI
Paradigma Lasswell dalam

Effendy (2005)

KOMUNIKATOR
PESAN
MEDIA
KOMUNIKAN
EFEK
Komunikasi Efektif
Effendy (2005)
Berhasil menyampaikan pikiran dengan
menggunakan perasaan yang disadari.

Walter Lippman dalam Effendy (2005)


Memilih cara yang tepat untuk
mengutarakan pikiran, maksud,
gambaran dalam benak komunikator
agar dapat dipahami, diterima, dan
dilakukan oleh komunikan
Prinsip Komunikasi Efektif
1. Respect
2. Empathy
3. Audible
4. Care
5. Humble
• Memahami Maksud
dan Tujuan Berkomunikasi
• Mengenali Komunikan
• Menyampaikan Pesan dengan

Jelas
Langkah-langkah • Alat Bantu yang Baik

Membangun • Memusatkan Perhatian


• Menghindari Gangguan

Komunikasi Efektif Komunikasi


• Membuat Suasana yang

Menyenangkan
• Menggunakan Bahasa Tubuh
( body language) yangBenar
Aspek dalam

Ke Halaman Agenda

komunikasi efektif

1. Kejelasan
2. Ketepatan
3. Konteks
4. Alur
5. Budaya
Komunikasi
SBAR
(Situation, Background,

Assessment, Recommendation)
Uraian metode SBAR
I. Situation: Bagaimana situasi yang akan

dibicarakan/dilaporkan?
a. Mengidentifikasi nama diri petugas dan

pasien;
b. Diagnosa medis
c. Apa yang terjadi dengan pasien.

2. Background: Apa latar belakang informasi klinis


yang berhubungan dengan situasi?
a.Obat saat ini dan alergi:
b.Tanda-tanda vital terbaru;
c.Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes
dilakukan dan hasil tes sebelumnya untuk
perbandingan;
d.Riwayat medis;
e.Temuan klinis terbaru.
3. Assessment: berbagai hasil penilaian klinis
perawat
a. Apa temuan klinis?;
b. Apa analisis dan pertimbangan perawat?;
c. Apakah masalah ini parah atau mengancam
kehidupan?

4. Recommendation: apa yang perawat inginkan terjadi

dan kapan?
a. Apa tindakan/rekomendasi yang diperlukan untuk

memperbaiki masalah?
b. Apa solusi yang bisa perawat tawarkan kepada

dokter?;
c. Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk

memperbaiki kondisi pasien?;


d. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini

terjadi

Keuntungan metode SBAR

Perawat mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini.

Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan

kondisi pasien yang akan dilaporkan.

Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan

kondisi pasien yang akan dilaporkan.

Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan

kondisi pasien yang akan dilaporkan.

Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian.


PERAN PERAWAT
Ke Halaman Agenda

DALAM PATIENT SAFETY


1. Pemberi asuhan keperawatan
2. Advokat pasien.
3. Educator.
4. Coordinator
5. Kolaborasi
6. Konsultan
7. Pembaharu
Budaya safety

meningkat dan

berkembang

Keluhan dan
Manfaat penerapan
Kejadian tidak

litigasi
sistim keselamatan
diharapkan
berkurangs menurun
pasien antara lain

Mutu
Citra rumah sakit

pelayanan
dan kepercayaan

Komunikasi

meningkat. masyarakat

dengan pasien

meningkat.
berkembang
1. Mencegah malpraktek dan

kelalaian dengan mematuhi

standart.
2. Melakukan pelayanan

Kewajiban keperawatan berdasarkan

perawat kompetensi.
Menjalin hubungan empati

terhadap dengan pasien.


3. Mendokumentasikan secara

keselamatan lengkap asuhan.


pasien Teliti, obyektif dalam kegiatan.

Mengikuti Peraturan dan

kebijakan institusi. Peka

terhadap terjadinya cedera

Anda mungkin juga menyukai