Anda di halaman 1dari 6

MIND MAP

KOMUNIKASI MULTIDISIPLIN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Komunikasi Dasar Keperawatan

Disusun oleh :

1. Rizka Handayani
2. Syakira Sierly Amalia
3. Mutiara eka anggraeni

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN ALIH JENJANG (PROGSUS)


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES
2023
KOMUNIKASI MULTIDISIPLIN

A. Definisi
Komunikasi multidisiplin dalam keperawatan adalah komunikasi yang melingkupi
seluruh aspek jalur komunikasi penanganan dan perawatan pasien. Multidisiplin atau
multidisipliner mengacu pada tim dimana sejumlah orang atau individu dari berbagai disiplin
ilmu terlibat dalam suatu proyek, namun masing-masing individu bekerja secara mandiri.
Setiap individu dalam tim multidisiplin memiliki keterampilan dalam keahlian yang berbeda
namun saling melengkapi satu sama lain. Pengalaman yang dimiliki masing-masing individu
memberikan kontribusi yang besar bagi seluruh upaya yang dilakukan.

B. Anggota Tim
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok professional yg
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. Tim akan berfungsi baik
jika terjadi adanya kontribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan
terbaik. Anggota tim kesehatan meliputi : pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial,
ahli gizi, manager dan apoteker.

C. Elemen Kolaborasi Multidisiplin


Elemen kunci kolaborasi dalam kerjasama tim multidisiplin dapat digunakan untuk
mencapai tujuan kolaborasi tim:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlian unik profesional
2. Produktifitas maksimal, efektifitas dan efisiensi sumber daya
3. Meningkatkan profesionalisme, kepuasan kerja dan loyalitas
4. Meningkatkan kohensivitas/ mengikat/ melekat antar profesional
5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional
6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, menghargai dan memahami orang lain

D. Cara Komunikasi Multidisiplin


1. Menciptakan hubungan interpersonal yang baik.
Hasil studi menunjukkan bahwa komunikasi dan hubungan baik antara pasien dan
anggota tim memberikan dampak positif pada kepuasan pasien, pengetahuan dan
pemahaman, kepatuhan terhadap program pengobatan, dan hasil kesehatan yang
terukur.
2. Bertukar informasi.
Dokter/perawat dengan pasien, sangat perlu melakukan komunikasi dua arah sebagai
upaya untuk saling bertukar informasi.
3. Mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian
Dengan mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian, perawat dapat menilai
situasi dan masalah yang dialami pasien. Selain itu perawat juga dapat meningkatkan
harga diri pasien dan mengintergrasikan diagnosa keperawatan dan proses
perawatan.
4. Penggunaan bahasa yang tepat
Informasi yang diberikan selama proses konsultasi, penanganan, dan perawatan
pasien perlu dilakukan dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh
pasien dan anggota pasien.
5. Bahasa tubuh dan penampilan
Berbagai komunikasi nonverbal yang ditampilkan seperti postur tubuh, gaya, dan
perilaku dapat berdampak pada kemajuan dan hasil konsultasi antara pasien dan
anggoa tim.
6. Bersikap jujur
Anggota tim seperti perawat harus bersikap jujur agar diskusi atau konsultasi yang
dilakukan tidak menimbulkan kecurigaan, keraguan, dan kesalahpahaman. Jika ada
kebutuhan untuk diskusi yang terpisah dengan anggota keluarga pasien maka harus
dilakukan dengan mengunakan teknik komunikasi terapeutik
7. Memperhatikan kebutuhan pasien
Perawat harus dapat mendeteksi setiap apa yang diinginkan pasien.
8. Mengembangkan sikap empati
Perawat dapat merasakan apa yang dirasakan oleh pasien.

E. Tujuan komunikasi multidisiplin


Tujuannya yaitu memberikan penaganan dan perawatan yang terbaik bagi pasien sesuai
dengan keahlian/ profesionalitas masing-masing individu di dalam sebuah tim multidisiplin.

F. Faktor yang mempengaruhi komunikasi multidisiplin


a. Situasi/ Suasana
Situasi/ suasana yang penuh kebisingan akan mempengaruhi baik/ tidaknya pesan
diterima oleh komunikan. Suara bising yang diterima komunikan saat proses
komunikasi berlangsung membuat pesan tidak jelas, kabur, bahkan sulit diterima.
Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa supaya tenang dan nyaman, sehingga
komunikasi berjalan baik.
b. Kejelasan Pesan
Kejelasan pesan dapat mempengaruhi keefektifan komunikasi. Pesan yang kurang
jelas dapat ditafsirkan berbeda oleh komunikan sehingga antara komunikan dan
komunikator dapat berbeda persepsi tentang pesan yang disampaikan.

G. Contoh kasus:
Contoh kasus dari komunikasi multidisiplin adalah ketika memberikan asuhan kepada
pasien rawat inap. Misalnya Tn. A datang ke Klinik mengeluh mual dan muntah sering.
Perawat melakukan anamnesa dan dokter melakukan pemeriksaan. Perawat menulis data
pasien di rekam medis pasien, dan dokter menuliskan terapi untuk Tn. A. Kemudian perawat
menghubungi ahli farmasi untuk order obat yang telah diresepkan oleh dokter. Setelah itu
perawat menghubungi ahli gizi terkait diet untuk Tn. A. Ketika pergantian shift perawat juga
melakukan operan dengan perawat shift berikutnya terkait kondisi, terapi yang sudah
diberikan dan diet pasien.
1) Memberikan pelayanan 4) Meningkatkan kohensivitas/
 Perawat kesehatan berkualitas melekat / mengikat antar
 Dokter 2) Produktifitas maksimal, profesional
 Pasien serta efektifitas & efisiensi 5) Kejelasan peran dalam
Setiap tim terdiri dari sumber daya berinteraksi antar profesional
 Ahli gizi
beberapa individu dengan 3) Meningkatkan 6) Menumbuhkan komunikasi,
 Ahli
keahlihan dan profesionalisme, kepuasan kolegalitas, menghargai dan
farmasi
keterampilan berbeda kerja dan loyalitas memahami orang lain
 Fisioterapi
 Tenaga
kesehatan
1) Menciptakan hubungan
interpersonal yang baik
ANGGOTA TIM ELEMEN
2) Bertukar informasi
3) Mendengarkan secara aktif
dan penuh perhatian

Komunikasi yang
melingkupi seluruh CARA KOMUNIKASI
aspek jalur komunikasi KOMUNIKASI
DEFINISI MULTIDISIPLIN
penanganan dan MULTIDISIPLIN
perawatan pasien
4) Penggunaan bahasa yang
tepat
5) Bahasa tubuh dan
penampilan
FAKTOR YANG
TUJUAN 6) Bersikap jujur
MEMPENGARUHI 7) Memperhatikan kebutuhan
Memberikan pelayanan
pasien
dan perawatan terbaik 8) Mengembangkan sikap
empati

Memberikan asuhan CONTOH KASUS


Suasana/Situasi,
kepada pasien rawat kejelasan pasien
inap.
DAFTAR PUSTAKA

Aprilla, N. 2021. Bahan Ajar Komunikasi Keperawatan. (Daring).


(http://repository.universitaspahlawan.ac.id/1147/1/BAHAN%20AJAR
%20KOMKEP.pdf), diakses tanggal 15 Oktober 2023.

Mulyana, A & Hilmawan, R. 2021. Komunikasi Keperawatan. Tasikmalaya: Langgam


Pustaka.

Rizki, Nabila. 2022. Komunikasi Multidisiplin Dalam Pelayanan Kesehatan. (Daring).


(https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-ar-raniry/
keperawatan/komunikasi-multidisiplin-dalam-pelayanan-kesehatan/47275432), diakses
tanggal 15 Oktober 2023.

Salsabila. Komunikasi Multidisiplin. (Daring).


(https://id.scribd.com/presentation/450345402/Komunikasi-Multidisiplin-Fix), ditanggal
15 Oktober diakses tanggal 15 Oktober 2023.

Anda mungkin juga menyukai