Anda di halaman 1dari 17

STRATEGI PENGEMBANGAN

KAPASITAS APARATUR DESA


WILAYAH JAWA BALI

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA - DIREKTORAT FPKAD


2022
DASAR HUKUM

UU No.23/2014 ttg Pemda, psl 8 (3) dan psl 373 (3) : Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggraan Urusan Pemerintahan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Secara nasional dikoordinasikan oleh Menteri Dalam Negeri

UU No.6/2014 ttg Desa, psl 112 ayat (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,
dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota membina dan mengawasi
penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Perpres No.114/2021 tentang Kemendagri, Psl 3 huruf a, Kemendagri


menyelenggaraan fungsi antara lain pembinaan pemerintahan desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan

Permendagri No. 13/2021 tentang Kemendagri, pada pasal 712 menyatakan bahwa
Ditjen Bina Pemdes mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan pemerintahan desa sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
Permasalahan Pokok Desa

Tingkat Pendidikan Target peningkatan Sarana Prasarana:


kapasitas aparatur Terbatasnya
Aparatur Desa :  >10.000 desa tidak
Pemerintah Desa : Anggaran :
15% Sarjana (D-III s.d S- tersedia kantor Desa;
Anggaran PKAD hanya
 > 8.000 kantor desa rusak
3)  74.962 desa x 12 berat; 20% dari jumlah Dana
63% Lulusan SMA orang perangkat  belum termasuk kondisi
Desa, Implementasinya
17 % Lulusan SMP tidak efektif
899.544
desa = Desa terdampak bencana
sehingga menjadi
Sisanya tamatan SD orang
tahun 2018 dan tahun
kesempatan proyek LSM
2019)
 Ditjen Pemdes dlm  berkedok konsultan
>14.000 desa tidak teraliri
±5 tahun hanya listrik pelatihan yang tidak
profesional dalam
157.381 pelatihan aparat desa
orang
3
Jumlah dan Tingkat Pendidikan
Kepala Desa di Jawa dan Bali :
 SD : 10 Kepala Desa Jumlah dan Tingkat Pendidikan
 SMP : 1282 Kepala Desa Perangkat Desa Jawa dan Bali :
 SMA : 8057 Kepala Desa 25% Lulusan SD
 Diploma : 568 Kepala Desa 25% Lulusan SMP
S1 : 4602 Kepala Desa 30% Lulusan SMA
S2 : 836 Kepala Desa 15% Lulusan DIPLOMA, S1,S2 dan S3
 S3 : 7 Kepala Desa 5% None
 None : 799
 Total : 16.161 Kepala Desa Jumlah Perangkat desa sebanyak
193.932

*Sumber data : Prodeskel Ditjen Bina Pemerintahan Desa


TANTANGAN DALAM PKAD

Target sasaran PKAD sangat


1 besar jumlahnya, dengan jumlah
desa sebanyak 74.962 desa

Kondisi geografis yang berbeda-beda, sebagian


2 lokasi desa termasuk kategori desa sulit akses

Keterbatasan anggaran pemerintah, pemerintah daerah


3 provinsi dan pemerintah daerah kabupaten untuk
pelaksanaan program Pengembangan Kapasitas
Aparatur Desa;

Kebutuhan kurikulum, modul, metode dan bahan ajar


4 yang berbeda-beda akibat kapasitas aparatur yang
berbeda di setiap wilayah

5 Terbatasnya pendampingan pasca pelatihan


UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR
DESA
HIRARKI TUJUAN PKAD
HASIL YANG BELUM TERCAPAI

BELUM SELURUH APARATUR


1 DESA MENDAPATKAN
KESEMPATAN MENGIKUTI
PELATIHAN APARATUR DESA.

BELUM SELURUH APARATUR


KECAMATAN MENDAPATKAN
2 KESEMPATAN MENGIKUTI
PELATIHAN PEMBINA TEKNIS
PEMERINTAHAN DESA (PTPD).
PENCAPAIAN
PENGEMBANGAN KAPASITAS APARATUR DESA JAWA-BALI
TAHUN 2015 - 2021

PELATIHAN 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021

ToT PAD 407 391 - - - - -


ToT PTPD - - 74 39 - - -
PKAD
(Dekonsentrasi)
20.386 - - - - - -

PTPD - - 267 176 244 - -


PAD - - - - - - 34
STRATEGI PKAD
1. REKOGNISI PEMBELAJARAN
LAMPAU

Perjanjian Kerja Sama:


MoU antara:
Kementerian Dalam Negeri
Kementerian Dalam Negeri
Kemendikbud
Forum Rektor Indonesia
Perguruan Tinggi

RPL adalah pengakuan atas


Capaian Pembelajaran seseorang yang
diperoleh melalui pendidikan formal,
nonformal, informal, dan/atau pengalaman
kerja ke dalam pendidikan formal
Mekanisme dan Skema
Penyelenggaraan RPL

Asal Hasil
Metode Hasil Penyelengg Luaran
Jenis RPL Belajar
Pengakuan Pengakuan ara Akhir
Sebelumnya
Perguruan
Tinggi
Pendidikan
SK dengan
Formal di
Tipe A1 Alih Kredit Pengakuan Program Ijazah
Perguruan
Alih Kredit Studi
Tinggi
Terakreditas
i
PT dengan
Pendidikan
Pengakuan Program
Nonformal,
Asesmen Jumlah SKS Studi
Informal,
Tipe A2 dan dan Mata Terakreditas Ijazah
dan
Rekognisi Kuliah yang i “B” atau
Pengalaman
Diakui sebutan lain
Kerja
yang setara
SKEMA RPL

Kerja sama dengan


Perguruan Tinggi
(Pertides)

Kriteria Peserta
1.Kepala Desa /
Perangkat Desa
2.Pendidikan terakhir
SMA/sederajat
3.Lama bekerja (minimal
5 tahun)
4.Usia 25-50 tahun

Pembiayaan melalui
APBD/Dana Desa
2. LEARNING MANAJEMEN SYSTEM

Pengembangan Sistem e-
Learning dan Digitalisasi
Modul Pelatihan Aparatur
Desa tahun 2023
Learning Management
System adalah istilah global
untuk sistem komputer yang
dikembangkan secara
khusus untuk mengelola
kursus online,
mendistribusikan materi
pelajaran.
LMS PEMDES

TUJUAN
Membangun Sistem Pembelajaran untuk
Peningkatan Kapasitas Aparat
Pemerintahan Desa secara
,,
Sistem Pembelajaran
komprehensif dan berkelanjutan, berbasis platform Digital interaktif
yang
dengan metodologi pembelajaran yang memungkinkan
berbasis kompetensi yang bisa
menjangkau seluruh Desa Di Indonesia proses
pembelajaran dapat dilaksanakan

,,
secara lebih flexible tidak terbatas
SASARAN
pada ruang dan waktu
Meningkatnya Kualitas Tata Kelola
Pemerintahan Desa Yang Efektif
Kapan saja dan dimana Saja).
(Belajar
dan Efisien.

INDIKATOR
Jumlah Aparatur/ Pengurus
Kelembagaan Desa yang memiliki
Kompetensi Dalam Tata Kelola
Pemerintahan Desa
https://lmspemdes.kemendagri.go.id
Informasi Tambahan

Simulasi LMS Pendataan RPL


•Kepala Desa / Perangkat Desa •Kepala Desa / Perangkat Desa
•30 (tiga puluh) peserta •Pendidikan terakhir SMA/sederajat
•Mengisi link yang telah disediakan •Usia 25-50 tahun
•Lama bekerja minimal 5 tahun
•Mengisi link yang telah disediakan

Link Simulasi LMS


https://bit.ly/PendaftaranSimulasiLMS

Link Pendataan RPL


https://bit.ly/Pendataan_RPL
“Indonesia tidak akan bercahaya karena17
obor besar di Jakarta. Indonesia baru akan
bercahaya karena lilin-lilin di desa”.
(Mohammad Hatta)

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai