Anda di halaman 1dari 11

Strategi Pembelajaran

Peningkatan
Kemampuan Berfikir
Kelompok 8 : Muhammad Hudan Rizki (2177011796)
Nanda Caryna Ayu Chumaira (2177011849)
Moch. Daru Salam (21770832)
Pengertian SPPKB

Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) merupakan strategi


pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui
telaah fakta – fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah
yang diajukan. Dalam SPPKB, materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada
peserta didik. Akan tetapi, peserta didik dibimbing untuk menemukan sendiri melalui
proses dialog dengan memanfaatkan pengalaman peserta didik.
Menurut Zubaidah (2007:35) dengan memberdayakan kemampuan berpikir melalui
pertanyaan, di samping siswa aktif menjawab pertanyaan ternyata hal tersebut memicu
timbulnya pertanyaan – pertanyaan baru. Pertanyaan – pertanyaan yang timbul dalam
pikiran siswa tersebut menunjukkan bahwa semakin berkembangnya penalaran siswa.
Terdapat beberapa hal yang terkandung dalam pengertian di atas :

SPPKB adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan


1 berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa
dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat
mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara
verbal.

Telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan


2 kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada
pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari atau berdasarkan kemampuan
anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan
data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.

3 Sasaran akhir SPPKB adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah


sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak.
Karakteristik SPPKB
 Proses pembelajaran melalui SPPKB menekankan kepada proses kekuatan mental siswa secara maksimal. SPPKB
bukan model pembelajaran yang membiarkan siswa untuk pasip atau sekedar mendengar dan mencatat apa yang
disampaikan oleh guru, tetapi menginginkan agar siswa aktif dalam aktivitas proses berpikir. Setiap kegiatan
belajar yang berlangsung disebabkan dorongan mental yang diatur oleh otak. Karena Pembelajaran disini adalah
peristiwa mental bukan peristiwa behavioral yang lebih menekankan aktivitas fisik.

Berkaitan dengan karakteristik tersebut, maka dalam proses implementasi Jika belajar tergantung pada
SPPKB perlu diperhatikan hal-hal : bagaimana informasi diproses
secara mental, maka proses
Guru harus mempertimbangkan kognitif siswa harus menjadi
tingkat perkembangan kognitif kepedulian pertama para guru.
siswa ketika merencanakan topik
yang harus dipelajari serta
metode apa yang digunakan. Guru harus dapat membantu siswa
belajar dengan memperlihatkan
bagaimana gagasan baru berhubungan
Siswa harus mengorganisasi yang dengan pengetahuan yang telah
mereka pelajari. Dalam hal ini mereka miliki.
guru harus membantu agar siswa
belajar untuk melihat hubungan
antarbagian yang dipelajari. Siswa harus secara aktif merespons
apa yang mereka pelajari.
Dan adapun untuk Karakteristik lainnya adalah sebagai berikut :

 SPPKB dilaksanakan dalam situasi dialogis dan proses tanya jawab secara terus- menerus. Proses
pembelajaran melalui dialog dan tanya jawab itu diarahkan untuk mengembangkan daya pikir siswa
akan masalah yang diajukan, sehingga siswa menjadi memiliki pandangan tersendiri atas solusi atau
cara pemecahan masalah yang telah diberikan, yang pada gilirannya kemampuan berpikir itu dapat
membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruks sendiri.

 SPPKB menyandarkan akan dua masalah pokok, yaitu sisi proses dan hasil belajar. Proses belajar
diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir, sedangkan sisi hasil belajar diarahkan untuk
mengkonstruksi pengetahuan atau penguasaan materi pembelajaran baru.
TAHAP PELAKSANAAN SPPKB

B A
Tahap pelacakan adalah tahapan Pada tahap ini guru mengondisikan
penjajakan untuk memahami pengalaman siswa pada posisi siap untuk
dan kemampuan dasar siswa sesuai Kegiatan Awal melakukan pembelajaran  Tahap
dengan tema atau pokok persoalan yang orientasi dilakukan dengan, pertama
akan dibicarakan. Melalui tahapan inilah penjelasan tujuan yang harus dicapai,
guru mengembangkan dialog dan tanya baik tujuan yang berhubungan
jawab untuk mengungkap pengalaman dengan penguasaan materi pelajaran,
apa saja yang telah dimiliki siswa yang maupun tujuan yang berhubungan
dianggap relevan dengan tema yang akan dengan proses pembelajaran atau
dikaji. Dengan berbekal pemahaman kemampuan berpikir yang harus
itulah selanjutnya guru menentukan dimiliki oleh siswa. Kedua,
bagaimana ia harus mengembangkan penjelasan proses pembelajaran yang
dialog dan tanya jawab pada tahapan- harus dilakukan siswa dalam setiap
tahapan selanjutnya. tahapan proses pembelajaran.

Tahap Pelacakan Tahap Orientasi


Kegiatan Inti
• Tahap Konfrontasi • Tahap Inkuiri
Tahap konfrontasi adalah tahapan penyajian
Tahap inkuiri adalah tahapan terpenting
persoalan yang harus dipecahkan sesuai
dalam Strategi pembelajaran peningkatan
dengan tingkat kemampuan dan pengalaman
kemampuan berpikir. Pada tahap inilah siswa
siswa. Untuk merangsang peningkatan
belajar berpikir yang sesungguhnya. Melalui
kemampuan siswa pada tahapan ini, guru
tahapan inkuiri siswa diajak untuk
dapat memberikan persoalan-persoalan yang
memecahkan persoalan yang dihadapi. Oleh
dilematis yang memerlukan jawaban atau
sebab itu guru harus memberikan ruang dan
jalan keluar. Persoalan yang diberikan sesuai
kesempatan kepada siswa untuk
dengan tema atau topik itu tentu saja
mengembangkan gagasan dalam upaya
persoalan yang sesuai dengan kemampuan
pemecahan persoalan.
dasar atau pengalaman siswa. Pada tahap ini
guru harus dapat mengembangkan dialog agar
siswa benar-benar memahami persoalan yang
harus dipecahkan.
Tahapan dimana guru mengadakan perbaikan pada siswa yang
belum bisa menyimpulkan hasil kegiatan inkuiri.

2. Tahap Treatment

1. Tahap Akomodasi
3. Tahap Transfer

Tahap akomodasi adalah tahapan Tahap transfer adalah tahapan


pembentukan pengetahuan baru penyajian masalah baru yang
melalui proses penyimpulan. Pada sepadan dengan masalah yang
tahap ini siswa dituntut untuk
dapat menemukan kata-kata kunci Kegiatan Akhir disajikan. Tahap transfer
dimaksudkan agar agar siswa
sesuai dengan topik atau tema
mampu menstransfer kemampuan
pembelajaran. Pada tahap ini
melalui dialog guru membimbing berpikir setiap siswa, untuk
agar siswa dapat menyimpulkan memecahkan masalah-masalah
apa yang mereka temukan dan baru. Pada tahap ini guru
mereka pahami sekitar topik yang memberikan tugas-tugas yang
dipermasalahkan. sesuai dengan topic pembahasan.
Kelebihan Dan Kekurangan SPPKB
KELEBIHAN KEKURANGAN

• Melatih
daya pikir siswa dalam penyelesaiaan • SPPKB yang membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga
jika waktu pelajaran singkat maka tidak akan berjalan dengan
masalah yang ditemukan dalam kehidupannya.
lancar.

• Siswa lebih siap menghadapi setiap persoalan yang • Siswayang memiliki kemampuan berpikir rendah akan kesulitan
disajikan oleh guru. untuk mengikuti pelajaran, karena siswa selalu akan diarahkan
untuk memecahkan masalah-masalah yang diajukan.
• Siswa
diprioritaskan lebih aktif dalam proses • Guru atau siswa yang tidak memiliki kesiapan akan SPPKB,
pembelajaran akan membuat proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan
sebagai mana seharusnya, sehingga tujuan yang ingin dicapai
• Memberikankebebasan untuk mengeksplor tidak dapat terpenuhi.
kemampuan siswa dengan berbagai media yang ada.
• SPPKB hanya dapat diterapkan dengan baik pada sekolah yang
sesuai dengan karakteristik SPPKB itu sendiri.
DASAR PERTIMBANGAN
PEMILIHAN SPPKB
01   Tujuan yang ingin dicapai
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai.
diantaranya apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan aspek kognitif,
afektif atau psikomotor? bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkatnya tinggi atau rendah? Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan
keterampilan akademis? Jika pelajaran yang hanya mementingkan pembentukan fisik seperti
pelajaran olah raga, maka tidak sesuai dengan tujuan dari SPPKB.

02 Bahan atau materi pembelajaran


Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan bahan atau materi
pembelajaran diantaranya apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum atau teori
tertentu?, apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan prasyarat tertentu
atau tidak? apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?

03    Siswa
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan berkaitan dengan siswa diantaranya apakah
strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan siswa?, apakah strategi
pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat dan kondisi siswa? Apakah strategi
pembelajaran itu sesuai dengan gaya bahasa belajar siswa?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai