Anda di halaman 1dari 24

Strategi

Pembelajaran
Inklusif
Disusun oleh :

Bela Putri Malihatun Dewi Novianti Fitria Farida Sahrus


Rinjani Sa'adah
(20842025) (20846007) (20842047)

Kiki Januar Fitriani Selly Hasanah


(20842025) (20842033)
Pembahasan

01 05
Strategi Pendidikan Inklusif di Strategi pembelajaran bagi
Sekolah Dasar anak tunadaksa

02 06
Strategi bagi anak Berbakat Strategi Pembelajaran bagi
anak tunalaras

03 07
Strategi Pembelajaran bagi Strategi Pembelajaran bagi
anak tunanetra anak tunarungu

04 08
Strategi Pembelajaran bagi anak Strategi bagi anak kesulitan
tunagrahita belajar
01
Strategi Pendidikan Insklusif di SD
Kebijakan Pemerintah Pendidikan Insklusif

•Pendidikaninsklusif adalah sistem layanan pendidikan untuk anak


berkebutuhan khusus di sekolah reguler.

UU NO 20 Tahun 2003 Pada pasal 32 dan Permendiknas Nomor 70


tahun 2009

“ Dengan memberikan peluang dan kesempatan kepada anak


berkebutuhan khusus untuk memperoleh pendidikan di
SD,SMP,SMA/SMK.”
Keberhasilan Pendidikan Insklusif

Kerjasama

Guru
Pemerintah
Orang tua

UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 dan UU NO 20


Tahun 2003 tentang sistem pendidikan
Nasional Berdasarkan hal tersebut, Indonesia
selama ini sudah menyelenggarakan
“Negara memberikan jaminan sepenuhnya pendidikan insklusif, mulai dari tingkat
kepada anak berkebutuhan khusus untuk Pendidkan SD sampai tingkat SMA
memperoleh layanan pendidikan yang
bermutu.”
Strategi Pembelajaran Pendidikan Insklusif di SD

Strategi
Menurut KBBI
Rencana yang cermat mengenai kegiatan
untuk mencapai sasaran khusus

Strategi pembelajaran digunakan untuk


merencanakan kegiatan-kegiatan dalam
pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya agar tercapainya tujuan
pembelajaran
Untuk Menangani ABK dalam setting pendidikan insklusif di
Indonesia tentu memerlukan strategi khusus

4 Strategi pokok yang diterapkan pemerintah

Peraturan UU yang menyatakan


jaminan kepada setiap warga Memasukkan aspek fleksibilitas
negara Indonesia (termasuk ABK dan aksebilitas ke dalam sistem
temporer dan permanen) untuk pendidikan pada jalur formal dan
memperoleh pelayanan non formal
pendidikan.

Menerapkan pendidikan berbasis


teknologi informasi komunikasi Mengoptimalkan peranan guru
(TIK)
Oleh karena itu, akan di jelaskan beberapa strategi pembelajaran
bagi anak berkebutuhaan khusus
diantaranya:
02
Strategi Pembelajaran Anak Berbakat

Strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak berbakat sangat mendorong anak tersebut untuk
berprestasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan taktik pembelajaran yaitu sebagai berikut.
a. Pembelajaran anak berbakat harus diwarnai dengan kecepatan dan tingkat kompleksitas yang lebih sesuai
dengan kemampuannya yang lebih tinggi dari anak normal.
b. Pembelajaran pada anak berbakat tidak saja berbagi kecerdasan intelektual semata, tetapi pengembangan
kecerdasan emosional juga patut menerima perhatian.
c. Pembelajaran anak berbakat berorientasi pada modifikasi proses, isi/content, dan produk.
Pendidikan bagi anak berbakat sanggup dilaksanakan dengan banyak sekali model,
menyerupai akselarasi, pengayaan dan pengelompokan menurut kemampuan.
c. Model Pengelompokan
a. Model Akselarasi atau Berdasarkan
percepatan b. Model Pengayaan Kemampuan

Siswa yang diidentifikasi


Akselarasi tidak hanya diartikian Melayani siswa yang mempunyai berbakat dari semua tingkat
sebagai cara untuk kemampuan unggul, kelas yang sama disuatu
mempercepat penyelesaian sanggup dilakukan dengan sekolah dikelompokan ke
studi agar lulus lebih awal, jadwal pengayaan yaitu dalam satu kelas. Kelompok
tetapi lebih menekankan memperlihatkan tugas-tugas tersebut terdapat lima atau
kepada kebutuhan belajar pemanis yang relevan delapan anak. Jika lebih dari
siswa berbakat agar dengan bidang studi yang delapan anak sebaiknya
meningkatkan produktivitas, diterimanya. Model mereka dikelompokan
efisiensi dan evektivitas pengayaan ini sanggup menjadi dua kelompok.
belajar mereka, percepatan memenuhi cita-cita atau Setiap kelompok dibimbing
yang terjadi dalam belajar kebutuhan siswa dalam oleh guru yang mempunyai
tanpa intervensi pendidikan berbagi kemampuan kemampuan atau
dan mengurangi kebosanan intelektualnya, dengan tidak keterampilan khusus untuk
atau kejenuhan dalam memisahkan mereka dari mengajar atau membimbing
belajar. teman-teman sekelasnya. para siswa yang
berkemampuan luar biasa.
Ohio Association for Gifed Children mengajukan beberapa alternatif perihal jadwal pendidikan anak berbakat,
sebagai berikut:
a. Akselarasi
b. Loncat kelas
c. Pengelompokan khusus
d. Curriculum Compating
e. Kurikulum Berdiferensi
f. Pengayaan
g. Post-Scondary Enrollment Option
h. Pull out program
i. Resource Room/ Area
j. Selft Containned Classroom
03
Strategi Pembelajaran Anak Tunanetra
Dalam pembelajaran anak tunanetra terdapat Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan,antara lain:

01 03
Prinsip Totalitas
Prinsip Individual

02 04
Prinsip Kekonkritan/Pengalaman Prinsip aktivitas mandiri
Pengindraan (selfactivity)
Strategi Pembelajaran Anak Tunanetra

Strategi kooperatif Strategi Modifikasi


Strategi Individualis

Strategi individualisasi adalah Strategi kooperatif adalah strategi


Strategi modifikasi adalah strategi
strategi pembelajaran pembelajaran yang
pembelajaran yang bertujuan
mempergunakan suatu menekankan unsur gotong
untuk mengubah perilaku
program yang disesuaikan royong atau saling
siswa ke arah yang lebih
dengan perbedaan- membantu satu sama lain
positif melalui conditioning
perbedaan individu, baik dalam mencapai tujuan
atau pembiasaan, serta
karakteristik, kebutuhan pembelajaran.
membantunya untuk lebih
maupun kemampuan secara Pada strategi kooperatif anak
produktif sehingga menjadi
perorangan. Strategi ini tunanetra dituntut untuk
individu yang mandiri.
dikenal dengan bekerja sama dengan anak
Strategi ini dapat diterapkan
Individualized Educational lainnya dalam pembelajaran
dalam meningkatkan
Program (IEP) atau Program bahasa, karena pada strategi
keterampilan sosial anak
Pendidikan Individualisasi ini anak harus saling
tunanetra.
(PPI). membantu dalam mencapai
tujuan.
Agar strategi pembelajaran bahasa anak tunanetra tidak terhambat dan berjalan dengan
efektif diperlukan alat penunjang untuk membantu anak tunanetra mendapatkan
informasi :
1. Komputer Berbicara
Komputer berbicara adalah komputer dengan program JAWS. Komputer yang memudahkan penyandang tunanetra
mengakses informasi dari internet maupun ketika menulis suatu informasi atau materi.
2. Huruf Braille
Braille adalah sejenis sistem tulisan yang digunakan oleh tunanetra. Braille dapat digunakan untuk menulis dan
membaca bagi anak tunanetra.
3. Digital Ascesible System (DAISY) Player
DAISY Player digunakan untuk mempermudah penyandang tunanetra untuk memperoleh informasi dari buku tertentu
yang telah diubah menjadi bentuk suara.
4. Buku Bicara (Digital Talking Book)
Digital talking book adalah perangkat yang memungkinkan pembaca tidak hanya menikmati suara audio yang
dibacakan dari buku, namun juga memungkinkan pengguna untuk melewati beberapa teks untuk mencari topik atau
pencarian kata tertentu.
5. Termoform
Termoform adalah merupakan mesin pengganda bacaan penyandang tunanetra dengan menggunakan kertas ksusus
yaitu braillon.
6. Telesensory
Telesensory merupakan suatu alat yang digunakan untuk memperbesar hurf-huruf agar terbaca oleh penderita tunanetra
lowvision.
04
Strategi pembelajaran bagi anak
tunagrahita
1. Pengertian tunagrahita
2. Tunagrahita adalah sebutan bagi orang orang yang memiliki kemampuan kognitif dibawah rata rata dibangdingkan anak anak pada umumnya
yang merujuk pada hasil test intelegensi individu yang dibawah rata rata yang berkaitan , dengan terhambatnya prilaku adaptif yakni seperti
komunikasi , keterampilan sosisal, akademik , dll.
3. Berikut strategi pembelajaran bagi anak tunagrahita antara lain:
• a. Direct introduction
Adalah pendekatan selangkah selangkah yang terstruktur dengan cermat dalam memberikan intruksi atau perintah sehingga meningkatkan
kepercayaan dan motrivasi untuk berprestasi dan pembelajaran dalam strategi ini dirancang dirancang dengan cermat untuk memberikan
umpan ballik untuk mengoreksi dan banyak kesempatan untuk melatih kkemampuan tersebut dengan tahapan menyamapaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan penetahuan dan keterampilan , membimbing pelatihan, mengecek pemehaman dan memberikan
umpan balik , memberikan kesempata untuk pelatihan lanjutan dan pengenalan
b. Cooperative learning
Adaah sekumoulan strategi pengajaran yang dirancang untuk mendidik kerja sama kelompok atau antar kelompok. Menurut abdullah (2001:19-20)
pembelajaran kooperative juga dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar sehingga dapat mewujudkan pemahaman belajar
bersama diantara peserta belajar itu sendiri. . Menurut ibrahim ( 2000:10) sintaks nya adalah : guru menyampaikan tujuan dan memotivasi
siswa, menyajikan informasi, mengordinasikan siswa dalam kelompok kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan beajar, evaluasi
dan memberika pengarahan. Meburut siahaan (2005:2), ada 5 unsur essensial dalam pembelajaran kooperatif diantaranya adalah: saling
keteragantungan yang positif, interaksi berhadapan, tangggung jawab individu, keterampilan sosial, terjadi proses dalam kelompok.
c. Per tutorial
Strategi ini dilakukan dengan cara dimana seseorang dipasangkan engan temannya yang memiliki
kesulitan/ hambatan
d. Setrategi pembelajaran kompetitif
Pada hakekatnya individu berlomba untuk mencapai penghargaan ataua presstasi maka akan muncul
motivasi belajar untuk meraihnya maka guru harus mengedepankan prinsip prinsip dalam
pembelajaran kompetitif yakni: kompetisi diadakan supaya pembelajaran tidak monoton,. Kompetisi
dilakukan antar individu dan kelompok yang memiliki kemampua seimbang
e. Strategi pembelajaran individual atau individualisasi pengajaran.
Pengajaran individual adalah pengajaran yang diberikan kepada murid seorang demi seroang secara
terpisah. Sedangkan individualiasai pengajaran adalah pembelajaran ang diberikan oleh guru kepada
masing masing anak nmeskipun mereka belajar bersama dalam satu kelas atau kelompok
05
Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa

Tunadaksa adalah individu yang memiliki kelainan gerak yang disebabkan oleh kelainan nero muskular dan struktur tulang yang bersifat
bawaan , sakit akibat kecelakaan, termasuk cerebaal palsy , amputasi, polio, dan lumpuh.

Strategi pembelajaran bagi anak tunadaksa diantaranya adalah

● Strategi pembelajaran langsung (direct instruction)

● Strategi pendidikan integrasi

Konsep pendidikan ini adalah menempatkan anak tundakasa dengan anak pada umumnya serta lebiih mengoptimalkan
perkembangan kognisi emosi jasmani dan intuisi, siswa contohnya sistem pendidikan di sekolah reguler yang memiliki layanan pndidikan
inklusif atau kelas inklusif.

c. Strategi pendidikan segresi

Adalah strategi pendidikan dimana anak tundaksa dalam penyelenggaraannya terpisah dari anak pada umumnya, dan dilaksanakan secara
segregatif dilaksanakan secara khusus di tempat terpisah contohnya sistem pemdidikan khusus SLB.

d. Penataan lingkungan . Penataan lingkkungan bagi anak tunadaksa dilakukan dalam upaya mengoptimakan lingkungan yang ramah bagi siswa
berkebutuhan khusus tunadaksa hingga anak dapat memperoleh pengajaran yang memadai
06

Strategi Pembelajaran Bagi Anak Tunalaras


Kauffman (1985) mengungkapkan beberapa model
pendekatan , yaitu:

01 02
Model Biogenetic Model Behavioral

03 04
Model Psikodinamika Model Psikologis
07
Strategi Pembelajaran Bagi Anak Tunarungu
Strategi yang bisa digunakan untuk anak tunarungu , yaitu:

● Strategi Deduktif
● Strategi Heuristik
● Strategi Ekspositorik
● Strategi Klasikal
● Strageti Kelompok
● Strategi Individual
● Strategi Kooperatif
● Strategi Modifikasi
08
Strategi bagi anak kesulitan belajar

(Dysgraphia)
Menulis
(Dyslexia) (Dyscalculia)
Membaca Menghitung
Ada 3 metode strategi pembelajaran bagi anak dyslexia

01 02 03

Metode Multisensori Metode Linguistik

Metode fonik (Bunyi)


Menurut Yusuf,dkk (2003) Ada beberapa strategi bagi anak yang mengalami
disgraphia

01 02
Strategi kegiatan pra-menulis Strategi menjiplak huruf

03 04
Strategi menulis huruf balok Strategi menulis bersambung
Menurut teori belajar yang dikemukaan oleh Vygotsky

Strategi diskalkulia ini dengan cara memberikan


soal-soal secara bertahap dan berkelanjutan.
Sekian dan terimakasih

Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai