Anda di halaman 1dari 21

Metode Kromatografi (1)

Harrizul Rivai

Lektor Kepala Kimia Analitik


Fakutas Farmasi
Universitas Andalas
Kromatografi

Kromatografi adalah proses pemisahan yang


melibatkan interaksi antara satu atau lebih linarut
dan dua fase (fase gerak dan fase diam)

Fase gerak adalah gas atau cairan yang lewat


melalui kolom (berisi fase diam).

Fase diam adalah zat padat atau zat cair yang tidak
bergerak, tetapi tertahan dalam kolom
Kromatografi

Kromatografi berasal dari kata chrome yang berarti


‘warna’ dan graphos yang berarti ‘menulis’’

Kromatografi dijelaskan pertamakali oleh Tswett


(1906). Dia menemukan suatu metode untuk
memisahkan pigmen tumbuh-tumbuhan dengan
menggunakan sebuh tabung yang diisi dengan
CaCO3. Setelah menambahkan ekstrak tumbuhan,
dia dapat menghasilkan beberapa pita berwarna
dengan mencuci ekstrak itu melalui kolom dengan
pelarut organik.
Proses Pemisahan

Komponen-komponen sampel dibawa oleh fase


gerak melalui fase diam.

Masing-masing species diperlambat oleh fase diam


berdasarkan berbagai interaksi seperti:
• adsorpsi permukaa
• kelarutan relatif
• muatan
Jenis-jenis Pemisahan

Ada tiga jenis pemisahan pada kromatografi, yaitu


analisis frontal, analisis displacement (pemindahan)
dan elusi.

Analisis frontal: sampel ditambahkan secara terus-


menerus pada bagian awal kolom. Kemudian
komponen-komponen yang terpisah diamati.

Analisis frontal memberikan ukuran bagaimana


komponen-komponen itu tertahan dalam kolom

Contoh: penyaringan dengan arang kayu (charcoal).


Analisis Frontal

Pendekatan ini dapat digunakan untuk menilai


retensi relatif. Tidak berguna sebagai metode
pemisahan
Analisis Displacement
Sampel bergerak ke bawah kolom karena
digantikan oleh linarut yang tertahan lebih kuat.

Contoh – penukaran ion/pelunakan air

Resolusi sempurna
tidak bisa tercapai.
Menggunakan kolom
yang lebih panjang
tidak berpengaruh
Elusi
Pada elusi, linarut
terpartisi antara dua
fase (dalam keadaan
setimbang).

Pemisahan didasarkan
pada retensi relatif.

Membuat kolom lebih


panjang akan
meningkatkan derajat
pemisahan
Elusi
Beberapa jenis atraksi kompetitif dapat digunakan
dalam elusi.
Contoh: pada kromatografi gas cair atraksi
kompetitif adalah tekanan uap terhadap kelarutan
linarut dalam fase diam.
Elusi

Plat-plat bersalut atau


kertas dapat pula
digunakan – metode
dua dimensi.

Kompetisi dasar untuk


linarut dalam fase diam
dan fase gerak tetap
sama.
Teori pemisahan dalam kromatografi
Dua pendekatan dapat diambil untuk
menjelaskan proses pemisahan dalam
kromatografi:
1. Teori plat – diusulkan oleh Martin dan Synge
pada tahun1941. Teori ini didasarkan pada
analogi dengan distilasi dan ekstraksi arus-
lawan
2. Teori laju – diusulkan oleh J.J. van Deemter
pada tahun 1956. Teori ini mempertimbangkan
dinamika suatu pemisahan.

Kedua teori ini mempunyai keuntungan dan


keterbatasan.
Pada distilasi:

Plat-plat sesungguhnya ada di mana uap lewat


melalui fase cair.

Selama pencampuran ini, keseimbangan antar


fase terjadi.

Tinggi satu plat seringkali dapat diukur secara


langsung.

Dalam kolom terkemas, plat-plat itu tidak bisa


diamati – disebut plat-plat teoritis.
Jika plat bisa diamati, maka tinggi plat itu bisa
diukur.

Jika plat tidak bisa diamati secara langsung,


maka tinggi yang setara dengan satu plat
teoritis (HETP atau h) bisa dihitung

Konsep ini diperluas untuk menjelaskan proses


kromatografi
Beberapa definisi:

Koefisien partisi (K)


konsentrasi linarut dalam fase diam
K
konsentrasi linarut dalam fase gerak

K dianggap tidak tergantung pada konsentrasi. Ia


dapat diubah oleh faktor-faktor seperti
temperatur.

Jika K bertambah, maka linarut memerlukan


waktu lebih lama untuk lewat melalui kolom.

Anda mungkin juga menyukai