Anda di halaman 1dari 12

NAMA : LILY AULIA M

NIM : B. 22. 06. 166

KELAS : 01 B

MATA KULIAH : ASKEB PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

TOPIK : JARAK IDEAL ANTARA KEHAMILAN

PRODI : S1 KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO

DOSEN PENGAMPUH : RISMAWATI, S.ST, M.Kes


KONSEP JARAK KEHAMILAN

Jarak kelahiran merupakan interval antara dua kelahiran yang

berurutan dari seorang wanita. Jarak kelahiran yang cenderung

singkat dapat menimbulkan beberapa efek negatif baik

pada kesehatan wanita tersebut maupun kesehatan

bayi yang dikandungnya.Setelah melahirkan, wanita

memerlukan waktu yang cukup untuk memulihkan

dan mempersiapkan diri untuk kehamilan serta

persalinan selanjutnya

(Sawitri dkk, dalam Rifdiani, 2017).


JARAK KELAHIRAN IDEAL

Jarak kelahiran yang dikatakan aman adalah 36-59 bulan. didapatkan

data sebesar 75% ibu melahirkan dengan rentang ini. Sedangkan 10%

pada rentang kurang dari 24 bulan (SDKI, 2012). Pengaturan

jarak kelahiran ini dinilai penting untuk setiap

pasangan agar dapat lebih siap untuk memiliki anak lagi

dan menghindari terjadinya keadaan darurat pada ibu dan

bayi (Fajarningtiyas, 2012).


Ruswandiani dan Mainase (2015, dalam Monita, et.al, 2016)

mengatakan bahwa jarak kelahiran yang ideal adalah lebih dari dua

tahun, karena tubuh memerlukan kesempatan untuk memperbaiki

persediaan, selain itu pertumbuhan dan

perkembangan janin juga akan terhambat jika organ-organ

reproduksi terganggu.
Terdapat beberapa alasan perlunya jarak kelahiran menurut Ummah (2015),

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Belum pulihnya kondisi rahim ibu setelah kehamilan sebelumnya.

2. Dapat timbulnya beberapa resiko dalam kehamilan, salah satunya adalah

anemia.

3. Resiko terjadinya pendarahan pasca persalinan.

4. Waktu yang disediakan ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang karena

harus terbagi.
DAMPAK
JARAK KELAHIRAN YANG TERLALU DEKAT

1. Kematian janin saat dilahirkan

2. BBLR

3. Kematian di usia bayi

4. Ketuban pecah dini

5. Prematur

6. Komplikasi kesehatan

7. Depresi pasca persalinan


Resiko yang ditimbulkan oleh jarak kehamilan yang terlalu
dekat bukan hanya terjadi pada ibu saja, hal ini juga bisa
terjadi pada anak. Alasannya adalah ketika ibu seharusnya
masih menyusui dan memberikan perhatian kepada anaknya
harus tergantikan dengan perhatiaanya terhadap kehamilan
barunya. Dengan situasi tersebut, bisa saja terjadi pegabaian
pada anak pertamanya baik secara fisik maupun psikis. Hal
tersebut menjadi alasan mengapa anak menjadi iri atau
cemburu kepada saudara kandungnya, dibuktikan dengan
tidak gembiranya kakak terhadap kehadiran
adiknya atau bahkan menganggapnya musuh
(Ummah, 2015).
TAHAP PERKEMBANGAN DAN PENERIMAAN
SAUDARA KANDUNG

1. Masa usia bayi dan usia dini

Pada masa ini terdiri dari masa neonatal (0-28

hari) dan masa pascaneonatal (29 hari- 12/15 bulan).

Ketika anak berada pada masa ini, anak masih sangat

bergantung kepada orang tua dan pengasuh, selain

itu mereka juga akan senang terhadap orang-orang

yang sudah dikenal. Rasa malu dan cemas terhadap

orang yang tidak dikenal juga mulai timbul pada usia

ini (Soetjiningsih & Ranuh, 2016


2. Masa kanak-kanak awal
Menurut Santrock (2011) mengatakan bahwa masa kanak-
kanak awal dimulai ketika anak usia 2-7 tahun dimana sebagian
besar anak-anak pada usia ini akan mengalami konflik yang cukup
sering dengan saudara kandung. Rata-rata terjadi ketika anak
berusia 2-4 tahun dan mulai menurun ketika usia 5-7 tahun.
3. Masa kanak-kanak mengengah-akhir
Pada masa kanak-kanak menengah-akhir atau biasa disebut
sebagai masa usia praremaja ini anak akan mulai disibukkan
dengan perkenalan dan kedekatan mereka terhadap teman
sebaya. Teman sebaya akan menjadi sangat penting dalam masa
ini.
4. Masa remaja

Masa remaja merupakan masa dimana terjadinya konflik

emosional yang sangat memanas, dimana anak akan mengancam,

menghina, atau bahkan melakukan hal lain yang diperlukan agar

mendapatkan kontrol. Pada masa ini mereka akan memiliki

hubungan yang lebih dekat dengan teman sebaya jika dibanding

ketika mereka menginjak masa kanak-kanak menengah-akhir.

Kedekatan mereka dengan teman sebaya membuat mereka

semakin menjauhi peraturan yang dibuat oleh orang tua mereka.


HUBUNGAN TUMBUH KEMBANG REMAJA
DENGAN JARAK KELAHIRAN
Jarak kelahiran yang terlalu dekat akan menimbulkan terjadinya
konflik antar saudara. Hal ini timbul karena jarak yang dekat
menyebabkan perkembangan antara saudara menjadi sama, termasuk
perkembangan emosional. Konflik yang dialami remaja dengan
saudara kandung adalah konflik yang terjadi sejak kecil. Konflik yang
lebih sering dialami oleh anak pertama atau anak yang lebih besar
dikarenakan oleh beban tanggung jawab yang diberikan oleh orang
tua terutama jika jarak usia anak terlalu kecil
(Woolfson, 2004, dalam Triwijayanti & Sari, 2014).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai