PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tahap perkembangan anak usia sekolah dimulai sejak anak berusia 6 tahun
baik antar jenis kelamin maupun antar budaya berbeda. Berdasarkan pembagian
tahapan perkembangan anak, ada dua masa perkembangan pada anak usia
sekolah, yaitu pada usia 6-9 tahun atau masa kanak-kanak tengah dan pada usia
10-12 tahun atau masa kanak-kanak akhir. Setelah menjalani masa kanak-kanak
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan psikologis, kognitif, dan sosial
emosional. Masa remaja awal ditandai dengan peningkatan yang cepat dari
2012, h.1).
masa reproduksi. Rata-rata usia menarche pada umumnya adalah 12,4 tahun.
Menarche dapat terjadi lebih awal pada usia 9-10 tahun atau lebih lambat pada
yaitu keluarnya cairan darah dari alat kelamin wanita berupa luruhnya lapisan
2
awal normalnya terjadi pada usia 11-16 tahun. Tetapi, sudah lebih dari setengah
abad rata-rata usia menarche mengalami perubahan, dari usia 17 tahun, menjadi
faktor antara lain faktor gizi, suku, genetik, sosial ekonomi dan keterpaparan
menarche yang makin dini memungkinkan remaja putri lebih cepat bersentuhan
menjadi seorang ibu semakin besar (Fitriyah, 2015). Beberapa hasil penelitian
yaitu status sosial ekonomi keluarga, status gizi, keadaan keluarga, tempat
tinggal, kegiatan fisik dan keterpaparan terhadap media massa orang dewasa
(Renjani, 2015).
Modernisasi dan gaya hidup dianggap sebagai hal yang memiliki pengaruh
kuat terhadap penurunan rata-rata usia menarche lebih dini, hal ini disebabkan
diantaranya pola hidup dan pola makan (Roveny,2010). Status gizi menjadi salah
satu faktor penting yang harus diperhatikan. Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS) tahun 2013 terhadap status gizi anak usia 5-12 tahun disebutkan
prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 %, terdiri dari 12,3%
sangat pendek dan 18,4% pendek. Prevalensi kurus 11,2 %, terdiri dari 4,0 %
sangat kurus dan 7,2 % kurus, serta prevalensi gemuk pada anak umur 5-12 tahun
3
masih tinggi yaitu 18,8 %, terdiri dari gemuk 10,8 % dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8 %.
pada gadis yang menstruasinya terlambat, berat badannya lebih ringan daripada
yang menstruasinya lebih dini pada usia yang sama, walaupun tinggi badan
dan lemak jenuh. Makanan sumber protein pada awal kehidupan dapat
mempengaruhi waktu pubertas karena rasio yang tinggi antara protein hewani
dan nabati pada usia 3-5 tahun berhubungan dengan terjadinya menarche dini
Menarche dini yang dialami wanita lebih cepat dari kebiasaan secara umum
merupakan masalah yang menarik untuk dipelajari dan teliti lebih lanjut.
pergeseran pada usia menarche mereka. Secara fisik mereka telah tumbuh besar
seperti orang dewasa, namun secara psikis mereka mungkin masih anak-anak
(Jayusman, 2015).
aktif dimulai dari munculnya ketertarikan pada lawan jenis, dorongan untuk
tingkat kematian ibu, terutama melalui aborsi dan kehamilan remaja (Damayanti,
hiperplasia endometrium dan insiden kanker uterus dan kanker payudara juga
remaja putri yang telah mendapatkan usia menarche lebih awal 35% diantaranya
memiliki status gizi normal dan 25% status gizi gemuk. Hasil uji statistik
dengan usia menarche dini dengan nilai p = 0.030 (p < 0,05). Studi pendahuluan
Cilacap terhadap siswi kelas IV danV didapatkan hasil bahwa terdapat 14 anak
penelitian tentang "Hubungan Status Gizi dengan Menarche Dini pada Siswi
B. RUMUSAN MASALAH
“Apakah ada hubungan antara status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan 02 Al
2. Tujuan khusus
c. Mengetahui hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
menarche dini pada siswi kelas V dan dapat dijadikan rujukan bagi peneliti
2. Manfaat praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan ilmu dan teori yang telah
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Status Gizi
a. Pengertian
gizi yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik dan lebih.
dalam penelitian ini menggunakan umur untuk anak usia 5-18 tahun.
kilogram (Kg) dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter
sebagai berikut :
BB(Kg)
IMT =
TB2 (M )
8
Tabel 2.1.
Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Berdasarkan
Indeks untuk anak Usia 5-18 tahun
sebagai berikut :
pertama kali akan mengeluh rasa nyeri, perutnya terasa pegal dan kurang
nyaman. Tetapi ada juga remaja yang tidak merasakan hal itu, dan itu
semua karena asupan gizi yang adekuat. Gizi kurang atau terbatas akan
pada haid, tetapi akan berangsur baik bila asupan makanan bernutrisi baik
anak sekolah dasar tersebut. Sehingga semakin baik gizi anak tersebut
dengan remaja yang kurang gizi. Remaja kurang gizi tumbuh lebih lambat
dan butuh waktu yang lebih lama, karena itu menarche juga tertunda
(Maulina, 2016).
anak pada usia 6-12 tahun, yang artinya sekolah menjadi pengalaman
teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah merupakan masa anak
sulit untuk diketahui secara tepat kapan periode ini berakhir, karena
masa anak-anak dan pubertas timbulnya tidak selalu sama pada setiap
2. Menarche
a. Pengertian menarche
pubertas seorang anak perempuan, biasanya terjadi pada usia 10-16 tahun.
yang pokok yaitu suatu masa wanita bisa mengalami kehamilan dan
b. Siklus menarche
1) Fase proliferasi
cepat. Saat ini disebut fase proliferasi, kelenjar tubular yang tersusun
rapi sejajar dengan sedikit sekresi (Saiffudin, 2012, h. 135). Fase ini
2) Fase sekresi
ini diikuti oleh kontraksi spasmodik yang intens dari bagian arteri
c. Gangguan menarche
1) Menarche dini
2) Menarche tarda
pubertas baru datang antara umur 14-16 tahun. Menarche tarda dapat
kekurangan gizi.
Menarche yaitu biasanya terjadi pada usia 12-13 tahun. Cepat atau
individual, juga di pengaruhi faktor ras atau suku bangsa, faktor iklim,
pertama yang biasanya terjadi pada perempuan umur 12-13 tahun dalam
et al, 2009).
dini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor aktivitas fisik,
status gizi, suku, sosial ekonomi dan keterpaparan terhadap media porno.
1) Olah raga
semakin lambat. Penelitian lain yang dilakukan oleh Dina (2013) dan
2) Status gizi
13
menarche dini. Orang tua dengan latar belakang sosial ekonomi yang
3) Suku
Serikat paling cepat pada hispanic lebih lambat pada kulit hitam dan
2016).
kematangan seksual yang lebih cepat pada diri anak (Santrock, 2007
a. Pengertian
yang berusia 6-12 tahun, memiliki fisik lebih kuat dibanding balita,
orang tua. Biasanya pertumbuhan anak putri lebih cepat dari pada anak
usia 6/7 tahun sampai dengan usia 9/10 tahun, biasanya mereka
5) Pertumbuhan lambat.
1) Perkembangan psikoseksual
anak usia sekolah dasar terdapat lima tahap belajar arti stereotip
berolah raga.
17
2) Perkembangan seksual
dan malu.
d. Tahapan pubertas
perubahan pada fisik dan emosional yang belum pernah mereka alami
1) Tahap awal
2) Tahap kedua
3) Tahap ketiga
rambut ini masih sedikit dan tipis. Pertumbuhan rambut ini juga
akan terjadi pada bagian kaki dan ketiak yang terlihat lebih tebal.
4) Tahap keempat
utamanya pada bagian labia dan ketiak. Hal ini sangat umum terjadi
ketika sang gadis berusia 12-13 tahun dan sudah memasuki periode
atau pada tahap selanjutnya. Selain itu, masa ovulasi juga sudah
20
mereka lebih teratur (sekitar 2-3 tahun). Perubahan lain yang bisa
B. KERANGKA TEORI
sebagai berikut :
Tahapan pubertas
pada anak usia 8-13
tahun: Anak Usia Menarche
1. Tahap awal Sekolah Dasar
2. Tahap kedua
3. Tahap ketiga
4. Tahap keempat
Status gizi Menarche dini
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Almatzier (2012), Direktorat Bina Gizi (2011), Saiffudin (2012),
Hardiningsih & Kusharisupeni (2013), Fitriyah & Renjani (2015),
Purwanti (2015) dan Wanardie (2015)
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
B. HIPOTESIS
Ho : Tidak terdapat hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi
Ha : Terdapat hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas
1. Identifikasi Variabel
Variabel bebas dalam penelitian adalah status gizi siswi kelas IV-V di SD
akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi
Variabel Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Bebas :
Status gizi Keadaan tubuh Menimbang berat Untuk keperluan Ordinal
sebagai akibat badan dengan analisis, data
konsumsi menggunakan dikategorikan
makanan dan timbangan yang menjadi:
penggunaan zat- sudah ditera dan 1. Kurus : 3 SD
zat gizi pada mengukur tinggi s.d. < -2 SD
siswi kelas IV-V badan untuk 2. Gemuk : 1 SD
di SD 01 dan 02 mengetahui IMT s.d. 2 SD
3. Obesitas : > 2
Al Irsyad kemudian
SD
Cilacap dilanjutkan 4. Normal : -2SD
menghitung Z s.d. < 1SD
Score untuk
mengetahui nilai
status gizi
Terikat :
Menarche dini Haid sebelum Pengukuran Data disajikan Nominal
umur 12 tahun dilakukan menjadi dua
pada siswi kelas menggunakan kategori yaitu :
IV-V di SD 01 checklist untuk 1. Menarche dini
dan 02 Al Irsyad mengetahui awal jika awal usia
Cilacap usia haid haid < 12 tahun
2. Normal : jika
awal usia haid
12-15 tahun
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
dengan efek dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (point time approach), artinya tiap subjek penelitian hanya
diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau
hubungan status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas IV-V di SD 01 dan
1. Populasi
(Sugiyono 2014, h. 80). Populasi dalam penelitian adalah semua siswi kelas
2. Sampel
yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi. Jumlah sampel untuk populasi yang kurang dari 10.000,
menggunakan rumus :
N
n=
1 + N ( d 2)
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Tingkat penyimpangan yang diinginkan, dalampenelitian ini
ditentukan sebesar 15% (Slovin dalam Notoatmodjo 2010).
ini adalah sebanyak 64 orang. Supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan,
maka penentuan sampel yang ditetapkan harus sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Kriteria ini berupa kriteria inklusi dan eksklusi (Saryono
2012, h. 63). Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
a. Kriteria inklusi
Cilacap.
pengobatan dokter.
b. Kriteria eksklusi
digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel
teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang
diteliti atau sumber data sangat luas. Teknik sampling ini sering digunakan
melalui dua tahap, yaitu tahap pertama adalah menentukan sampel daerah, dan
tahap berikutnya adalah menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu
a. Pemilihan Sampel
1) Menentukan cluster
2) Memilih sampel
Tabel 3.2
Sampel pada Tiap-tiap Kelas di SD 01 dan 02 Al Irsyad
Al Islamiyyah Cilacap Tahun 2018
adalah dengan undian atau lotre. Garis besar pengambilan sampel dalam
kelas.
melakukan penelitian.
berat badan dan tinggi badan dengan alat yang sudah ditera.
penelitian.
D. ETIKA PENELITIAN
langsung dengan manusia. Selain itu penelitian bertujuan untuk melindungi dan
seseorang yang memiliki adat kebiasaan, norma, nilai sosial dan nilai pribadi
29
yang ada pada diri seseorang tersebut. Oleh sebab itu peneliti menghormati,
mematuhi, nilai-nilai dalam diri seseorang tersebut agar tidak terjadi benturan
antara peneliti dengan respondennya. Etika penelitian dalam penelitian ini antara
lain :
orang lain.
4. Peneliti selalu melakukan Informed consent orang tua atau wali murid
data (Sugiyono, 2014, h.116). Menurut sumbernya, data dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Data primer
informasi yang dicari (Saryono, 2012, h. 77). Data primer dalam penelitian
ini didapat dari pengisian kuesioner untuk mengetahui usia menarche yang
diberikan peneliti kepada siswi kelas IV-V dan untuk mengetahui kejadian
menarche dini dan lembar observasi untuk mengetahui status gizi siswi kelas
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Saryono 2012, h. 77).
1. Tahap Persiapan
mengadakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
tersebut.
observasi dengan mengukur tinggi dan berat badan siswi kelas IV-V
tinggi badan.
komputerisasi.
G. ANALISIS DATA
1. Pengolahan Data
sebagai berikut :
a. Cleaning
checklist atau hasil observasi dan semua data yang dikumpulkan telah
b. Coding
1) Menarche dini
a) Menarche dini = 1
b) Normal = 2
2) Status gizi
a) Kurus = 1
b) Normal = 2
c) Gemuk = 3
d) Obesitas = 4
c. Entering
2. Analisis Data
a. Analisa univariat
distribusi frekuensi status gizi dengan menarche dini pada siswi kelas V
f
P= x 100 %
N
Keterangan :
P : Persentase
f : Frekuensi responden
N : Jumlah seluruh responden
100 : Bilangan Tetap (Arikunto 2009, h. 236).
b. Analisis Bivariat
6 ∑ b 21
ρ=1−
n( n2 −1)
Keterangan :
ρ = Koefisien korelasi Spearman Rank
n = Jumlah sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini lebih dari 30, menurut Akbar
(2017), jika jumlah sampel dalam penelitian > 30, maka pengambilan
(α = 0,05 dengan uji dua sisi (two tailed), maka Z tabel = 1,96) sedangkan
Z=ρ √ n−1
Keterangan :
= rho hitung
N = jumlah sampel
Interpretasi uji Z adalah jika Z hitung lebih besar darinilai Z tabel dan pv
< 0,05, maka berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis