Anda di halaman 1dari 10

KALIMAT EFEKTIF

PENGERTIAN
Kalimat efektif adalah kalimat
yang sesuai dengan kaidah
bahasa, jelas, dan mudah
dipahami oleh pendengar atau
pembaca.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. Secara tepat mewakili pikiran


pembicara atau penulisnya.

2. Mengemukakan pemahaman yang


sama tepatnya antara pikiran
pendengar atau pembaca dengan
yang dipikirkan pembaca atau
penulisnya.
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

 KESEPADANAN
Keseimbangan antara pikiran (gagasan) dengan
struktur bahasa yang dipakai. Cirinya antara lain:
- Mempunyai subjek dan predikat yang jelas dengan
menghindari pemakaian kata depan (di, dalam, bagi, untuk,
pada, atau di dalam) di depan subjek.
Contohnya:
* Di dalam pertemuan itu membicarakan kenakalan remaja.
seharusnya
* Pertemuan itu membicarakan kenakalan remaja
 Predikat kalimat tidak didahului kata yang.
Contohnya:
* Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu.
seharusnya
*Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu
- Kata penghubung intrakalimat tidak dapat dipakai pada kalimat
tunggal.
Contohnya:
* kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat
mengikuti acara pertama.
seharusnya
* Kami datang agak terlambat sehingga tidak dapat mengikuti
sacara pertama
KESEJAJARAN/KEPARALELAN

 Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat


itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat
yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.
Kakak menolong anak itu dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
Kalimat tersebut tidak memiliki kesejajaran antara predikat-
predikatnya. Yang satu menggunakan predikat aktif, yakni
imbuhan me-, sedang yang satu lagi menggunakan predikat
pasif, yakni menggunakan imbuhan di-.

Kalimat itu harus diubah :


1. Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir
jalan
2. Anak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir
jalan.
KEHEMATAN
Hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu.
Caranya:
 Menghilangkan pengulangan subjek.

Contohnya:
- Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.
seharusnya
- Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu.
 Menghindari penggunaan subordinat pada hiponimi kata.

Contohnya:
- Ia memaki kebaya warna kuning.
seharusnya
- Ia memakai kebaya kuning.
 Tidak menjamakkan kata-kata yaang berbentuk jamak

Contohnya:
- Para calon-calon presiden harus menyampaikan visi dan misi.
seharusnya
- Para calon presiden harus menyampaikan visi dan misi.
 Menghindarkaan kesinoniman dalam satu kalimat

 (seperti misalnya, contohnya seperti, maju ke depan, agar supaya, dan juga,

demi untuk, dll).


KETEGASAN
Penonjolan pada ide pokok kalimat. Caranya:
 Meletakkan kata yang ditonjolkan di depan kalimat.

Contohnya:
Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, jangan setengah-setengah agar
pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik.
 Membuat urutan kata yang logis.

Contohnya:
Bukan seribu, sejuta, atau seratus, tetapi berjuta-juta rupiah, ia telah
membantu anak-anak terlantar.
 Melakukan pengulangaan kata (repetisi)

Contohnya:
Saya suka akan kecantikan mereka, saya suka akan kelembutan mereka.
 Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)

Contohnya:
Saudaralah yang bertanggung jawab.
 Meletakkan pertentangan ide yang ditonjolkan.

Contohnya:
Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur.
KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam
hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat
harus memiliki hubungan yang logis/masuk
akal.
Contoh :
Waktu dan tempat saya persilakan.
Kalimat ini tidak logis/tidak masuk akal
karena waktu dan tempat adalah benda mati
yang tidak dapat dipersilakan. Kalimat
tersebut harus diubah misalnya ;
Bapak penceramah, saya persilakan untuk
naik ke podium.
REFERENSI
 http://taufikhidayatzein.wordpress.com/201
3/11/05/kalimat-efektif-ciri-ciri-dan-conto
h-kalimat-efektif/
 Dewi Kusumaningsih dkk dalam Terampil
Berbahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai