Anda di halaman 1dari 12

Adapting Instruments

Mila Rachmania
Adaptasi Skala Penelitian

• Adaptasi skala merupakan proses terjemahan skala penelitian dari bahasa asli ke
bahasa tujuan
• Beberapa skala memiliki izin hak cipta, oleh karena itu untuk melakukan adaptasi
diperlukan ijin dari pembuat skala aslinya
• Apabila skala merupakan open source, maka diadaptasi secara bebas. Contoh : TIPI
(Ten Item Personality Inventory) yang dibuat oleh Gosling, Rentfrow, & Swann
(2003)
Adaptasi Skala Penelitian
Beaton et al. (2000) memberikan guideline bagi peneliti yang
hendak melakukan adaptasi skala dengan skema berikut :
1. Menerjemahkan skala ke bahasa tujuan oleh dua
penerjemah
2. Mengambil satu kesepakatan hasil terjemahan dari kedua
translator
3. Hasil terjemahan tersebut kemudian diterjemahkan balik
ke bahasa asal skala, hingga diperoleh kesamaan makna
4. Skala direview oleh ahli, baik itu pembuat skala asli, ahli
metodologi, atau profesional dalam bidang bahasa
5. Skala diujikan ke sampel kecil untuk dilihat pemahaman
kalimat itemnya dan juga ke sampel besar untuk dilihat
validitas dan reliabilitasnya
Modifikasi Skala Penelitian
• Dalam proses penyusunannya, modifikasi tidak memerlukan ijin dari

pembuat skala asli

• Peneliti cukup menuliskan sitasi darimana teori dan skala yang

dimodifikasi itu diambil

• Skala yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan dari peneliti,

namun landasan teoritis yang digunakan adalah sama seperti pada

landasan teoritis skala aslinya

• Skala yang telah dimodifikasi memerlukan validasi ulang


Konstruksi Skala Penelitian

• Konstruksi skala adalah seluruh proses penyusunan skala mulai dari pembuatan item
sampai dengan pengujian properti psikometris skala tersebut
• Konstruksi skala dilakukan ketika tidak ada skala yang eksis untuk mengukur variabel
yang ingin diteliti ataupun tidak adanya skala yang memiliki properti psikometris yang
memuaskan (Hinkin, Tracey, & Enz, 1997)
• Konstruksi skala menurut (Hinkin et al., 1997) mencakup tujuh langkah, yaitu :
1. Item generation 5. Internal consistency Assessment
2. Content Adequacy Assessment 6. Construct Validity
3. Questionnaire Administration 7. Replication
4. Factor Analysis
Konstruksi Skala Penelitian
Step 1. Item
Generation
• Item generation terdiri atas dua jenis, yaitu :
 Deduktif : menggunakan definisi konstrak teoritis yang kemudian digunakan sebagai
panduan untuk pembuatan item
 Induktif :pembuatan item diawali oleh studi eksplorasi terhadap suatu fenomena
• Dalam pembuatan item, pernyataan yang digunakan harus sederhana dan sesingkat
mungkin serta menggunakan bahasa yang familiar dengan target responden
Konstruksi Skala Penelitian
Step 2. Content Adequacy Assessment
• Peneliti melakukan pre test terhadap item-item yang akan digunakan untuk
mengukur dimensi pada construct
• Metode yang paling sering digunakan untuk content adequacy addessment adalah
dengan meminta responden untuk mengkategorikan atau mengurutkan item
berdasarkan kesamaan dengan definisi construct yang akan digunakan
• Responden disajikan definisi construct tanpa judul, lalu diminta untuk mencocokkan
item dengan definisi yang sesuai
Konstruksi Skala Penelitian
Step 3. Questionnaire Administration
• Skala yang paling umum digunakan pada penelitian survey adalah skala likert five point or
seven point scale
• Data harus dikumpulkan dari ukuran sampel yang memadai agar dapat secara tepat melakukan
analisis selanjutnya
 A sample size of 150 observations should be sufficient to obtain an accurate solution in exploratory
factor analysis, as long as item intercorrelations are reasonably strong (Guadagnoli and Velicer, 1988)
 For confirmatory factor analysis, recommendation for minimum sample size is 100 (cf., Bollen, 1989)
Konstruksi Skala Penelitian
Step 4. Factor Analysis
 Exploraoty Factor Analysis (suitable for inductive approach)
• EFA adalah salah satu metode analisis faktor untuk mengidentifikasi hubungan antara variabel manifest atau variabel
indikator dalam membangun sebuah konstruk
• Digunakan dalam kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi awal untuk mengelompokkan ke dalam variabel mana saja
sekumpulan indikator yang telah dibuat
• Peneliti berangkat dari indikator (manifest) kemudian membentuk variabel
 Confirmatory Factor Analysis (suitable for deductive approach)
• Tujuannya untuk menguji apakah indikator-indikator yang sudah dikelompokkan berdasarkan variabel latennya (konstruknya)
konsisten berada dalam konstruknya tersebut atau tidak
• Perbedaan dengan EFA adalah pada CFA peneliti sudah memiliki asumsi awal bahwa indikator-indikator masuk ke dalam
variabel laten tertentu
Konstruksi Skala Penelitian
Step 5. Internal Consistency Assessment
• Reliability may be calculated in a number of ways, but the most commonly accepted measure in
field studies for assessing a scale’s internal consistency is Cronbach’s alpha which tells how well the
items measure the same construct (Price and Mueller, 1986)
• A large coefficient alpha (.70 for exploratory measures; Nunnally, 1978) provides an indication of
strong item covariance or homogeneity and suggests that the sampling domain has adequately
been captured (Churchill, 1979)
Konstruksi Skala Penelitian
Step 6. Construct Validation
• Pada tahap ini, skala yang dibuat harus dapat memenuhi syarat content validity dan internal
consistency reliability
• Construct validation dapat dicapai dengan memeriksa sejauh mana skala berkorelasi dengan
langkah-langkah lain yang dirancang

Anda mungkin juga menyukai