Kelompok 9
Afrida Dwi Rahmayanti 17302244019
Eryan Siwi Puspitasari 17302244020
Anita Puspitaningrum 17302244026
Pengertian Validitas
Validitas
Sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur
Validity
MESSICK (1989)
Pengertian Validitas
Penilaian menyeluruh bukti empiris dan logika tori
yang mendukung pengambilan keputusan dan
tindakan berdasarkan skor tes atau model penilaian
yang lain
VALIDITAS DISIMPULKAN
Derajat ketepatan dan kecermatan suatu instrument
dalam penelitian yang didukung oleh fakta empiris
dan alasan teoritis
VALIDITAS
Validitas Validitas
Muka Logis
(Face Validity) (Logic
Validity)
VALIDITAS ISI
(CONTENT VALIDITY)
SUDJANA (1995)
Validitas Isi
PENGERTIAN
(Content Validity)
Validitas yang diestimasi dengan pengujian terhadap
kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis
rasional oleh panel berkompeten atau penilaian ahli
(expert judgement)
Validitas Isi (Content Validity)
Valid isi
AspekPenting
Valid teknik
Validitas Isi (Content Validity)
VALIDITAS MUKA (FACE VALIDITY) VALIDITAS LOGIS (LOGIC VALIDITY)
Tipe validitas paling rendah Analisis lanjutan setelah validitas muka.
signifikansinya karena hanya didasarkan
pada penilaian selintas mengenai alat ukur Merupakan prosedur penilaian kelayakan isi
item melalui penilaian yang bersifat
Apabila isi alat ukur telah tampak sesuai kuantitatif oleh panel ahli.
dengan yang ingin diukur maka dapat
dikatakan validitas muka telah Merupakan tinggi rendahnya kesepakatan
terpenuhi.(Sekaran, 2006) diantara para ahli yang menilai suatu skala
pengukuran (Azwar,2012)
Validitas tampang hanya sekedar tahap
penerimaan orang pada umumnya terhadap Validitas Sampling (Sampling validity).
fungsi pengukuran tes serta tidak Validitas yang merujuk pada sejauh mana isi
berhubungan dengan statistic validitas alat ukur merupakan representasi dari aspek
seperti koefisien atau indeks.(Gregory yang hendak diukur.
(1992) yang dikutip Azwar (2012:112))
LANGKAH-LANGKAH
MEMBUKTIKAN VALIDITAS ISI
(CONTENT VALIDITY)
1. Menyusun matriks, kisi-kisi, butir-butir
instrument, dan dilengkapi dengan
pedoman rubric penskorannya. Di
reviewkan setidaknya kepada 3 orang
ahli yang sesuai dengan bidang yang
dteliti
2. Telaah kualitatif. Masukan dari ahli
tentang substansi, konstrak dan Bahasa.
Validitas Validitas
Prediktif Konruen
Membandingkan skor tes dengan kinerja tertentu
Kriterian-Related pada sebuah ukuran luar
validation
Terpenuhi jika pengukuran membedakan
individu menurut suatu kriteria yang diharapkan
diprediksi
Contoh format penilaian untuk mengetahui kesesuaian butir
dengan indikator
Kelemahannya adalah memerlukan banyak Hasil berupa keputusan butir soal baik,
waktu. diperbaiki, atau diganti.
METODE VALIDITAS ISI
Validitas Isi (Content Validity)
Indeks Validasi
Aiken Nilai berkisar 0 – 1
Jika Indeksnya
Validitas isi Sejumlah ahli (panel) diminta untuk memeriksa setiap item
pada instrument pengukuran.
Lawshe’s CVR Penilaian expert berupa skala “Penting”
Skor berkisar 0-1
- Relevan
- Kurang relevan
- Tidak relevan
CONTENT VALIDITY RATIO
KETERANGAN
𝑁 𝐶𝑉𝑅 = Content Validity Ratio
𝑛𝑒 −
𝐶𝑉𝑅 = 2 𝑛𝑒 =Jumlah anggota panelis yang menjawab
𝑁 “penting”
2 𝑁 = Jumlah total panelis
2𝑛𝑒
CVR = −1
𝑁
Contoh 1:
Seorang peneliti menguji validitas isi dari item pernyataan angket yang telah
dibuatnya. Peneliti menggunakan 10 orang panel ahli sebagai penilai dengan 3
indicator yaitu penting, sesuai tidak penting, dan tidak berguna. Validasi isi dengan
CVR adalah?
5 .99
6 .99
σ 𝑪𝑽𝑹
7 .99 𝑪𝑽𝑰 =
𝑲
8 .75
9 .78
10 .62
Dengan k = banyaknya item.
11 .59
12 .56
13 .54 Polit dan Back (2006) merekomendasikan agar komputasi
14 .51 CVI dilakukan pada item-item yang CVR memuaskan.
15 .49
20 .42 Walaupun item-item sudah terpilih baik Aiken’s V
25 .37 maupun Lawshes CVR dan validitas isi lainnya bukan
30 .33 berarti item tersebut tidak perlu lagi melalui analisis
35 .31 konsistensi internal, terutama untuk meningkatkan
40 .29 realibilitas skor
Contoh 2:
Suatu instrument terdiri dari 13 item dinilai tingkat esensialnya oleh 8 penilai (SME).
Hasil penilaian dan perhitungan CVR untuk untuk masing-masing item disajikan
dalam tabel.
Tingkat Esensial
Item Instrument Berguna tetapi Tidak Total SME Nilai CVR
Esensial
Tidak Esensial Diperlukan
1 6 1 1 8 0,50
2 5 2 1 8 0,75
3 7 1 0 8 0,75
4 6 1 1 8 0,50
5 4 2 2 8 0,00
6 7 0 1 8 0,75
7 6 1 1 8 0,50
8 3 3 2 8 -0,25
9 6 1 1 8 0,50
10 7 1 0 8 0,75
11 8 0 0 8 1,00
12 5 3 0 8 0,25
13 6 2 1 8 0,50
• Nilai CVR >0,3 (item terpilih / dinyatakan baik dengan berjumlah 8 item)
• Nilai CVR yang dinyatakan baik selanjutnya digunakan untuk menghitung nilai CVI
Contoh perhitungan CVR untuk item 1
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,50 yaitu
𝑛𝑒 = 6 dan N = 8
>0,3 maka item 1 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 6 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,50
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 2
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,25 yaitu
𝑛𝑒 = 5 dan N = 8
<0,3 maka item 2 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 5 memiliki validitas isi yang tidak
CVR = −1= − 1 = 0,25 valid
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 3
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,75 yaitu
𝑛𝑒 = 7 dan N = 8
>0,3 maka item 3 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 7 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,75
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 4
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,50 yaitu
𝑛𝑒 = 6 dan N = 8
>0,3 maka item 4 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 6 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,50
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 5
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,00 yaitu
𝑛𝑒 = 4 dan N = 8
>0,3 maka item 5 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 4 memiliki validitas isi yang tidak
CVR = −1= − 1 = 0,00 valid.
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 6
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,75 yaitu
𝑛𝑒 = 7 dan N = 8
>0,3 maka item 6 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 7 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,75
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 7
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,50 yaitu
𝑛𝑒 = 6 dan N = 8
>0,3 maka item 7 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 6 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,50
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 8
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,25 yaitu
𝑛𝑒 = 3 dan N = 8
>0,3 maka item 8 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 3 memiliki validitas isi yang tidak
CVR = −1= − 1 = −0,25 valid.
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 9
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,50 yaitu
𝑛𝑒 = 6 dan N = 8
>0,3 maka item 9 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 6 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,50
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 10
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,75 yaitu
𝑛𝑒 = 7 dan N = 8
>0,3 maka item 10 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 7 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,75
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 11
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 1,00 yaitu
𝑛𝑒 = 8 dan N = 8
>0,3 maka item 11 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 8 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 1,00
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 12
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,25 yaitu
𝑛𝑒 = 5 dan N = 8
<0,3 maka item 12 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 5 memiliki validitas isi yang tidak
CVR = −1= − 1 = 0,25 valid
𝑁 8
Contoh perhitungan CVR untuk item 13
𝐷𝑖𝑘𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑖 ∶
Karena nilai CVR adalah 0,50 yaitu
𝑛𝑒 = 6 dan N = 8
>0,3 maka item 13 dinyatakan
2𝑛𝑒 2 6 memiliki validitas isi yang baik
CVR = −1= − 1 = 0,50
𝑁 8
Contoh perhitungan CVI
σ 𝑪𝑽𝑹
𝑪𝑽𝑰 = Setelah semua item dihitung CVR
𝑲
nya dipilih item yang memiliki CVR
> 0,3 untuk menghitung CVI.
𝟔
CVI = = 𝟎, 𝟕𝟓
𝟖
PENGERTIAN
σ𝑌 2
2
5329
𝐽𝑘𝑦 = 𝑌 − = 565 − = 32.1
𝑛 10
σ 𝑋 − (σ 𝑌) 1064 − 73
𝐽𝑝𝑋𝑌 = 𝑋𝑌 − = 7847 − = 79.8
𝑛 10
𝐽𝑝𝑋𝑌
𝑟𝑋𝑌 = = 0.893665
(𝐽𝑘𝑋 )(𝐽𝑘𝑌 )
VALIDITAS PREDIKTIF
(PREDICTIVE VALIDITY)
KEKURANGAN
VALIDITAS KONRUEN
Salah satu cara umum untuk melihat validitas konkruen
(CONCURRENT
adalah dengan membandingkan suatu tes atau
VALIDITY)
prosedur baru terhadap patokan standar emas.
Contoh yang memiliki validitas konkruen yang tinggi
adalah tes IQ, Emotional Quotient, dan sebagian
besar sistem ujian sekolah.
Untuk menguji validitas konkruen antara skala, analisis
statistik dilakukan untuk menganalisis validitas
bersamaan dengan uji korelasi Pearson.
Untuk menguji kesesuaian hasil ukur tes dengan hasil
ukur kriteria validasinya, distribusi data skor keduanya
VALIDITAS KONRUEN
(CONCURRENT VALIDITY) harus diperoleh dari sekelompok subjek.
Nama
Nomor X Y 𝑿𝟐 𝒀𝟐 XY
Subjek
1 Rizky 111 48 12321 2304 5328
2 Ozhan 103 40 10609 1600 4120
3 Cici 132 56 17424 3136 7392
4 Anisa 129 56 16641 3136 7224
5 Imanda 120 39 14400 1521 4680
6 Fauziyah 120 50 14400 2500 6000
7 Khansa 114 51 12996 2601 5814
8 Jeffry 110 48 12100 2304 5280
9 Alya 100 39 10000 1521 3900
10 Yulianto 130 54 16900 2916 7020
Jumlah 1169 481 137791 23539 56758
σ𝑿 𝟐
𝟏𝟏𝟔𝟗 Nilai 𝒓𝒙𝒚 = 𝟎, 𝟕𝟖𝟐 artinya ada
𝑱𝒌𝒙 = 𝑿 − = 𝟏𝟑𝟕𝟕𝟗𝟏 − = 𝟏𝟏𝟑𝟒, 𝟗
𝒏 𝟏𝟎 korelasi yang kuat antara skor tes
analogi terhadap skor SPM.
σ𝒀 𝟐
𝟒𝟖𝟏
𝑱𝒌𝒚 = 𝒀 − = 𝟐𝟑𝟓𝟑𝟗 − = 𝟒𝟎𝟐, 𝟗
𝒏 𝟏𝟎
𝑱𝒑𝒙𝒚
𝒓𝒙𝒚 = = 𝟎, 𝟕𝟖𝟐
(𝑱𝒌𝒙 )(𝑱𝒌𝒚 )
Perbedaan Validasi Prediktif dan Konkruen
Prediktif Konkruen
Tujuan Sebagai prediktor Sebagai diagnostik
Kriteria baru Didapatkan setelah Diperoleh bersamaan
tenggang waktu tertentu dengan data tesnya
sejak data tes awal
didapatkan
CONTOH