Anda di halaman 1dari 22

Etika Organisasi Pemerintahan

Oleh: Ahmad Mustanir


Nama Kelompok 2 :

1.Muh. Isa yusuf C1G120123


2. Sartika C1G120023
3. Ali Saputra C1G120031
4. Astri mardiniawati C1G120035
5. Wa limuna C1G120027
6.Eldaniaty Deby S C1G120041
7. Artika sari dewi la ode C1G120033
8. Doni safalas C1G120
9. Beni agam C1G120
10 siska wahyuni oktaviani C1G120025
Dimensi Etika Dalam Organisasi

• Etika organisasi berarti pola sikap dan perilaku yang


diharapkan dari setiap individu dan kelompok anggota
organisasi, yang secara keseluruhan akan membentuk
budaya organisasi (organizational culture) yang sejalan
dengan tujuan ataupun filosofi organisasi yang
bersangkutan.
• Organisasi sebagai sebuah struktur hubungan antar
manusia dan antar kelompok tentu memiliki nilai-nilai
tertentu yang menjadi kode etik atau pola perilaku
anggota organisasi yang bersangkutan, betapapun
kecilnya organisasi yang bersangkutan
Etika Dalam Pemerintahan

Dalam organisasi pemerintah, pola sikap


dan perilaku serta hubungan antar manusia
dalam organisasi tersebut dan
hubungannya dengan pihak luar organisasi
pada umumnya diatur dengan peraturan
perundangan yang berlaku dalam sistem
hukum negara yang bersangkutan.
............Etika Dalam Pemerintahan

Dalam negara yang demokratis,


mendahulukan kepentingan rakyat menjadi
tujuan dan sekaligus etika bagi setiap
penyelenggara negara dan pemerintahan.
Juga berlaku norma: dari, oleh dan untuk rakyat
sehingga etika kerja aparatur dalam sistem
pemerintahan, selalu mengikutsertakan rakyat
dan berorientasi pada aspirasi dan kepentingan
rakyat dalam setiap langkah kebijakan dan
tindakan pemerintah
............Etika Dalam Pemerintahan

Transparansi dan akuntabilitas menjadi nilai-


nilai yang dijunjung tinggi dan diwujudkan dalam
etika pergaulan antara pemerintah dan
rakyatnya.
Asas-asas pemerintahan yang menjadi nilai-
nilai etika pemerintahan terdapat dalam
Mukaddimah UUD 1945 alinea keempat.
Dengan nilai-nilai filosofis yang melandasinya
adalah ideologi negara yang kita kenal sebagai
Pancasila
............Etika Dalam Pemerintahan

• Berdasarkan asas-asas pemerintahan dan filosofis


negara tersebut, pemerintah menjalankan fungsinya.
Ketentuan-ketentuan dalam UUD 1945 beserta
ketentuan dalam amandemennya menjadi kerangka
pedoman kebijakan dan tindakan pemerintah dalam
menyelenggarakan pemerintahan negara.
• Penyelenggaraan pemerintahan yang baik tercermin
dalam Ketetapan Undang-Undang Nomor 28 tahun
1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih
dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
............Etika Dalam Pemerintahan

Asas-asas umum pemerintahan yang baik mencakup:


1)Asas Kepastian Hukum; yaitu asas dalam negara
hukum yang mengutamakan landasan peraturan
perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam
setiap kebijakan penyelenggara negara;
2)Asas Tertib Penyelenggara Negara, adalah asas
yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan
keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara
negara;
............Etika Dalam Pemerintahan

3) Asas Kepentingan Umum, adalah asas yang


mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara
yang aspiratif, akomodatif, dan selektif;
4) Asas Keterbukaan, adalah asas yang membuka
diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh
informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia negara;
............Etika Dalam Pemerintahan

5) Asas Proporsionalitas, yaitu asas yang


mengutamakan keseimbangan antar hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara;
6) Asas Profesionalitas, yaitu asas yang
mengutamakan keahlian yang berlandaskan
kode etik dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
............Etika Dalam Pemerintahan

7) Asas Akuntabilitas, adalah asas yang


menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil
akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara
harus dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Etika
Dalam
Jabatan
Para penyelenggara negara termasuk PNS
sebelum memangku jabatannya diwajibkan
untuk mengangkat sumpah/janji sesuai
dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Sumpah/janji inilah yang
menjadi kesepakatan dan komitmen
terhadap nilai-nilai, standar-standar sebagai
kode etik jabatan.
...........Etika Dalam Jabatan

Dalam Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999


tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
Ditetapkan mengenai kewajiban setiap
penyelenggara negara sebagai berikut:
a)Mengucapkan sumpah atau janji sesuai dengan
agamanya sebelum memangku jabatannya
b)Bersedia diperiksa kekayaannya sebelum,
selama dan setelah menjabat
...........Etika Dalam Jabatan

c) Melaporkan dan mengumumkan


kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat;
d) Tidak melakukan korupsi, kolusi dan
nepotisme
e) Melaksanakan tugas tanpa membeda-
bedakan suku, agama, ras dan
golongan
...........Etika Dalam Jabatan

f) Melaksanakan tugas dengan penuh rasa


tanggung jawab dan tidak melakukan perbuatan
tercela, tanpa pamrih baik untuk kepentingan
pribadi, keluarga, kroni, maupun kelompok, dan
tidak mengharapkan imbalan dalam bentuk
apapun yang bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
g) Bersedia menjadi saksi dalam perkara korupsi,
kolusi dan nepotisme serta dalam perkara
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Good Governance Sebagai
Tren Global
Etika Pemerintahan
Nilai-nilai kepemerintahan yang baik atau
good governance yang saat ini telah menjadi
tren atau kecenderungan global sebagai
etika dalam pemerintahan secara umum
menekankan bahwa : penyelenggaraan
kepemerintahan negara harus merupakan
keseimbangan interaksi dan keterlibatan
antara pemerintah, swasta dan masyarakat
(civil society).
Nilai-nilai atau prinsip yang harus dianut dan
dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) menurut
UNDP PBB mencakup:
a. Partisipasi
Setiap orang atau warga negara memiliki hak suara
yang sama dalam proses pengambilan keputusan
baik secara langsung maupun melalui lembaga
perwakilan, sesuai dengan aspirasinya masing-
masing.
b. Aturan Hukum (Rule of Law)
Perundang-undangan harus berkeadilan, ditegakkan
dan dipatuhi secara utuh tanpa memihak kepada
siapapun, terutama hukum tentang HAM.
Nilai-nilai atau prinsip yang harus dianut dan
dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) menurut
UNDP PBB mencakup:
c. Transparansi
Transparansi harus dibangun dalam kerangka kebebasan
aliran informasi, yang harus dapat diakses secara bebas
oleh mereka yang membutuhkannya dan informasinya
harus dapat disediakan secara memadai dan mudah
dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai alat
monitoring dan evaluasi.
d. Daya Tanggap (Responsiveness)
Perundang-undangan harus berkeadilan, ditegakkan dan
dipatuhi secara utuh tanpa memihak kepada siapapun,
terutama hukum tentang HAM.
Nilai-nilai atau prinsip yang harus dianut dan
dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) menurut
UNDP PBB mencakup:
e. Berorientasi Konsensus (Consensus Orientation)
Pemerintah bisa bertindak sebagai mediator/penengah
bagi berbagai kepentingan yang berbeda untuk
mencapai konsensus atau kesepakatan yang terbaik
bagi kepentingan tiap-tiap pihak.

f. Berkeadilan (Equity)
Pemerintah memberikan kesempatan yang sama
terhadap laki-laki dan perempuan dalam upaya
meningkatkan dan memelihara kualitas hidupnya.
Nilai-nilai atau prinsip yang harus dianut dan
dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) menurut
UNDP PBB mencakup:
g. Efektivitas dan Efisiensi (Effectiveness dan
Efficiency)
Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan
untuk menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai
dengan kebutuhan melalui pemanfaatan yang sebaik-
baiknya berbagai sumber yang tersedia.
h. Akuntabilitas (Accountability)
Para pengambil keputusan memiliki
pertanggungjawaban (akuntabilitas) kepada
masyarakat.
Nilai-nilai atau prinsip yang harus dianut dan
dikembangkan dalam praktik penyelenggaraan
kepemerintahan yang baik (good governance) menurut
UNDP PBB mencakup:
i. Bervisi Strategis (Strategic Vision)
Pimpinan dan masyarakat memiliki perspektif yang luas dan
jangka panjang tentang penyelenggaraan pemerintahan yang
baik dan pembangunan manusia, bersamaan dengan
dirasakannya kebutuhan untuk pembangunan tersebut.

j. Saling Keterkaitan (Interrelated)


Semua ciri good governance tersebut tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi saling memperkuat dan saling terkait dan tidak
dapat berdiri sendiri. Misalnya, informasi yang mudah diakses
berarti transparansi semakin baik, tingkat partisipasi semakin
luas, dan proses pengambilan keputusan semakin efektif.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai