Anda di halaman 1dari 16

Rangkuman PKN Bab 3 Makna Keterbukaan

Keterbukaan berasal dari kata terbuka yang berarti suatu keadaan yang tidak tertutupi, tidak ditutupi, keadaan yang tidak ada rahasia sehingga semua orang memiliki hak untuk mengetahui Keterbukaan oleh penyelenggara negara diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan, dukungan, dan partisipasi masyarakat

Contoh keterbukaan sebagai warga negara; 1. Kesediaan memberi informasi public kepada sesame warga negara 2. Menyatakan pendapat secara terbuka dan jujur 3. Mengemukakan tuntutan dan keinginannya tanpa rasa takut atau tekanan Contoh keterbukaan sebagai penyelenggara negara; 1. Kesediaan memberitahukan kebijakan public yang dikeluarkan 2. Pejabat negara mau bertatap muka dan berbicara dengan rakyat 3. Pejabat negara memberitahukan harta kekayaannya ke public Keadilan; suatu hasil pengembalian keputusan yang mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggungjawabkan, dan memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang sama di depan hokum

Teori Keadilan menurut Aristoteles 1. Keadilan Komutatif; Perlakuan terhadap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang dilakukannya. (Co: tetap menghukum orang yang bersalah tanpa melhat status) 2. Keadilan Distributif; perlakuan terhadap seseroang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dibuatnya. (Co: pemberian gaji kepada pegawai sesusai dengan masa kerja, dll) 3. Keadilan Kodrat Alam; memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan orang lain kepada kita. (Co: menjawab salam dari orang lain) 4. Keadilan Konvensional; apabila seorang warga negara telah menaati segala peraturan perundang-undangan yang telah diwajibkan 5. Keadilan menurut Teori Perbaikan; (tambahan di luar konteks) apabila seseorang telah berusaha memulihkan nama baik orang lain yang telah tercemar Teori Keadilan menurut Plato 1. Keadilan Moral; apabila telah mampu memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajibannya 2. Keadilan Prosedural; apabila seseorang telah mampu melaksanakan perbuatan adil berdasarkan tata cara yang diterapkan Teori Keadilan menurut Thomas Hobbes Suatu perbuatan dikatakan adil apabila didasarkan perjanjian yang disepakati Keadilan legalitas/keadilan hokum (menurut Notonogero); suatu keadaan dikataan adil jika sesuati dengan ketentuan hokum yang berlaku

Hakikat Keadilan dalam Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 1. Pancasila Sila Kedua Sila Kelima 2. Pembukaan UUD 1945 Alinea II Alinea IV Prinsip-prinsip keadilan dan keterbukaan; 1. Selalu memberikan perlakuan sama terhadap semua orang yang berbeda dalam persoalan yang sama 2. Selalu menghormati hak-hak orang lain 3. Selalu berbuat atau bertindak sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku 4. Mampu menjauhkan diri dan meluruskan kekeliruan dan kesalahan 5. Mampu memperlihatkan setiap yang benar itu sebagai kebenaran sesunguhnya dengan saling terbuka tanpa ditutup-tutupi Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkuat motivasi menegakkan keadilan; 1. Menumbuhkan motivasi bahwa menegakkan keadilan merupakan perintah Tuhan 2. Menumbuhkan motivasi bahwa menegakkan keadilan merupakan salah satu pengamalan pancasila 3. Menumbuhkan tekad bahwa ketidakadilan harus dihapuskan karena hanya akan merusak sendi-sendi kehidupan bangsa Contoh tindakan adil yang dapat dilakukan seseorang; 1. Seorang siswa: belajar sungguh-sungguh,

2.

3. 4.

menghormati orang tua, mengamalkan pengetahuan yang diperolehnya Seorang pemimpin: mengembangkan prinsip kepemimpinan Ing ngarso sung tuladha (di depan memberi contoh), ing madya mangun karso (di tengah memberi bimbingan), dan tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan semangat/motivasi) Seorang penegak hokum: mengadili tersangka sesuai dengan kesalahannya Seorang pegawai: mengembangkan kedisplinan tinggi, masuk dan pulang kerja sesuai dengan waktu yang ditentukan

Menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional 2004-2009 yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2005 dinyatakan bahwa visi pembangunan nasional 2004-2009; 1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu, rukun dan damai 2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia 3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan Tiga misi pembangunan nasional tahun 20042009;

Dua strategi digunakan untuk menempuh visi dan misi tsb; 1. Strategi penataan kembali Indonesia yang diarahkan untuk menyelamatkan system ketatanegaraan Republik Indonesia yang berdasarkan; semangat, jiwa, nilai, dan konsesur dasar 2. Strategi pembangunan Indonesia yang diarahkan untuk membangun Indonesia di segala bidang yang merupakan perwujudan dari amanat yang tertera jelas dalam pembukaan UUD 1945 Tiga agenda pembangunan nasional 20042009;

Lima sasaran pokok dengan prioritas dan arah kebijakan; 1. Meningkatkan keadilan dan penegakan hukum yang terermin dari terciptanya system hukum yang adil, konsekuen, dan tidak diskriminatif, serta memberikan perlindungan dan penghormatan terhadap HAM; Prioritasnya adalah pemberantasan korupsi dengan menindak pelaku tindak pidana: dengan meningkatkan perbedayaan KPK dan Pengadilan Tipikor a. Pembenahan system hukum nasional dan politik hukum yang diarahkan b. Penghapusan diskiriminasi dalam berbagai bentuk c. Penghormatan, pemenuhan dan penegakan atas hukum dan pengakuan atas HAM 2. Terjaminnya keadilan gender bagi peningkaan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan yang tercermin dalam berbagai perundangan, program pembangunan dan

kebiijakan public a. Memajukan tingkat keterlibatan perempua dalam proses politik dan jabatan public b. Meningkatkan taraf pendidikan dan layakan kesehatan serta programprogram lain utnuk mempertinggi kualitas hdup dan sumber daya kaum perempuan c. Meningkatkan kampanye antikekerasan terhadap perempuan dan anak-anak d. Menyempurnakan perangkat hukum pidana yang lebih lengkap dalam melindungi setiap individu dari kekerasan dalam rumah tangga e. Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak f. Memperkuat kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anak, termasuk ketersediaan data dan peningkatan partisipasi masyarakat 3. Meningkatkan pelayanan kepada masyrakat dengan menyelenggarakan otonomi daerah dan kepemerintahan daerah yang baik a. Memperjelas pembagian kewenangan antartingkat pemerintahan b. Mendorong kerja sama antarpemerintah daerah c. Menata kelembagaan pemerintah daerah agar lebih efektif dan efisien d. Meningkatkan kualitas aparatur pemerintah daerah e. Meningkatkan kapasitas keuangan pemerintah daerah f. Menata daerah otonom baru 4. Meningkatkan pelayanan birokrasi kepada masyarakat yang tercemin dari; a. Berkurangnya secara nyata praktik

korupsi di birokrasi dan dimulai dari tataran pejabat yang paling atas b. Terciptanya dari system pemerintahan dan birokrasi yang bersih, akuntabel, transparan, efisien, dan berwibawa c. Terhapusnya aturan, peraturan, dan praktik yang bersifat diskiriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan masyarakat d. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan public a) Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN b)Meningkatkan kualitas penyelenggaraan administrasi negara melalui penataan c) Meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan 5. Terlaksananya Pemilu 2009 secara demokratis, jujur, dan adil dengan menjaga momentum konsolidasi demokratis yang sudah terbentuk berdasarkan hasil pemilu secara langsung tahun 2004 Pentingnya Keterbukaan dan Jaminan Keadilan untuk Persatuan Bangsa

Aspirasi masyarakat dapat disalurkan melalu lembaga perwakilan yang mengawasi realisasi dan aspirasi rakyat tsb. Jamnan tentang kemerdekaan utnuk mengeluarkan pikiran dalam UUD 1945 pasal 28 Pengertian Penyelenggara Pemerintahan Arti luas; bidang eksekutif, legislative dan yudikatif Arti sempit; pemerintah (eksekutif) Penyelenggara negara menurut Undang-undang RI No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; pejabat negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislative, atau yudikatif dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-ndangan yang berlaku Penyelenggara negara; a) Pejabat negara pada lembaga negara b)Menteri c) Gubernur d)Hakim e) Pejabat negara yang lain; kepala perwakilan RI di luar negeri yang sebagai duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, wakil gubernur, bupati/walikota f) Pejabat lain yang memiliki fungsi strategi dalam kaitannya dengan penyelenggaraan negara; direksi, komisaris, pejabat structural Asas Penyelenggaraan Negara 1. Asas Kepastian Hukum; asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatuan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara 2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara; asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasaian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara negara 3. Asas kepentingan umum; asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif 4. Asas Proporsionalitas; asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara 5. Asas profesionalitas; asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku 6. Asas Akuntabilitas; asas yang menetukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari

kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Akibat penyelenggaraan negara yang tidak transparan akan terjadi hal-hal sebagai berikut; a. Kebijakan dan informasi yang bersifat public hanya diketahui para penjabat negara atau orang-orang tertentu , sedangkan rakyat banyak yang tidak tahu b. Rentan terhadap penyimpangan kebijakan sebab rakyat tidak tahu dan tidak bisa mengawasinya c. Timbulnya prasangka, kecurigaan rakyat terhadap pemerintahnya d. Penurunan kepercayaan dan dukungan rakyat pada pemerintah e. Renggangnya hubungan antara pemerintah dengan rakyat f. Terhambatnya prakarsa dan partisipasi rakyat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara g. Tidak terwjudunya negara demokrasi h. Persatuan bangsa melemah Tuntutan masyarakat, antara lain; a. Penyelenggaraan pemerintahan yang menjamin kepastian hukum, keterbukaan, professional, dan akuntabel b. Pemerintahan yang menghormati HAM dan pelaksaan demokrasi c. Pemerintahan yang dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan mengutamakan pelayanan prima kepada masyarakat tanpa diskriminasi

d. Pemerintahan yang mengakomodasikan control social masyarakat Menurut UNDP, fungsi setiap unsur tersebut dapat dipilah-pilah sebagai berikut. 1. Negara berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif 2. Swasta mendorong terciptanya lapangan kerja dan pendapatan masyarakat 3. Masyarakat mewadahi interaksi social politik dan memobilisasi kelompok dalam masyarakat untuk berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi social dan politik Untuk dapat mewujudkan pemerintahan yang baik, ada beberapa prisnip dasar yang harus diperhatikan; 1. Prinsip Kepastian Hukum a. System hukum yang benar dan adil meliputi hukum nasional, hukum adat dan etika kemasyarakatan b. Pemberdayaan pranata hukum, meliputi kepolisian, kejaksaan, pengadilan, lembaga permasyarakatan c. Desentralisasi dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pengambilan keputusan public, dan halhal lain yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat d. Pengawasan masyarakat yang dilakukan oleh DPR, dunia pers dan masyarakat umum secara transparan, adil dan dapat dipertanggung jawabkan 2. Prinsip Keterbukaan a. Penciptaan iklim yang kondusif bagi terlaksananya asas desentralisasi dan transparansi

b. Pelaksanaan hak-hak asasi manusia c. Pemberian informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif 3. Prinsip Akuntabilitas a. Prosedur dan mekanisme kerja yang jelas, tepat dan benar b. Mampu mempertanggungjawabkan hasil kerja c. Memberikan sanksi yang tegas bagi aparat yang melanggar hukum 4. Prinsip Profesionalisme a. Sumber daya manusia yang memliki profesionalitas dan kapabilitas yang memadai b. Kemampuan kompetensi dank ode etik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku c. Penerapan prinsip merit system di lingkungan birokrasi d. Modernisasi administrasi negara dengan mengaplikasikan teknologi telekomunikasi dan informatika yang tepat guna Beberapa sikap yang perlu dijauhi dalam kehidupan berbangsa adalah; 1. Budaya suku bangsa sendiri dianggap lebih unggul daripada suku bangsa lain (superior) 2. Membedakan antarsuku bangsa dalam pergaulan (diskriminasi) 3. Berpusat pada budaya bangsa sendiri serta mengukur kebaikan berdasar budaya sendiri (etnosentrisme) 4. Berprasangka buruk pada suku bangsa lain Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan keterbukaan dalam kehidupan berbangsa;

1. Mengadakan kunjungan antardaerah dan budaya 2. Mengadakan perjalanan ke wilayah-wilayah di sleuruh nusantara 3. Menikmati kesenian, hasil budaya, dan pentas kebudayaan suku bangsa lain 4. Membentuk kelompok atau organisasi lintas budaya 5. Mengadakan kegiatan yang diikuti oleh seluruh anggota suku bangsa 6. Melakukan dialog, pertemuan atau pembicaraan dengan orang-orang yang berbeda suku bangsa 7. Membentuk perkumpulan yang sifatnya lintas suku, lintas agama Keterbukaan dalam kehidupan bernegara memberi arti penting, yaitu; a. Dapat menghilangkan ketertutupan dan prasangka buruk dalam penyelenggaraan pemerintahan b. Dapat meningkatkan partisipasi rakyat dalam penyelenggaraan pemerintahan c. Dapat mencegah pemerintah menyalahgunakan kekuasaan d. Dapat memperkuat dukungan rakyat terhadap penyelenggaraan negara e. Dapat mendorong terwujudnya pemerintahan yang bersih dan transparan f. Dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan persatuan g. Dapat mempermudah hubungan kerja sama dengan bangsa lain Pancasila menjadi ideology nasional; nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila menjadi cita-cita bangsa.

Menurut Prof. Hazairin; sila Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia adalah dasar negara sekaligus tujuan negara Bangsa yang adil adalah bangsa yang memiliki ciri-ciri sbb; a. Tegaknya hukum yang berkeadilan tanpa diskriminasi b. Terwujudnya institusi dan aparat hukum yang bersih dan professional c. Terwujudnya penegakan HAM d. Terwujudnya keadilan gender e. Terwujudnya budaya penghargaan dan kepatuhan terhadap hukum f. Terwujudnya keadilan dalam distribusi dan kepatuhan terhadap hukum; ekonomi dan penguasaan asset ekonomi, serta hilangnya praktik monopoli g. Tersedianya peluang yang lebih besar bagi kelompok ekonomi kecil, serta penduduk miskin yg tertinggal Dalam realisasi hidup berbangsa dan bernegara, maka terdapat tiga macam keadilan yang jendaknya dapat diwujudkan. Menurut Prof. Notonegoro, ketiga macam keadilan tsb; 1. Keadilan Distributif; keaadilan negara dalam memberikan warga negaranya apa yg menjadi hak sesuai dengan syarat dan kewajoban yg ada. Hubungan keadilan negara warga 2. Keadilan untuk Bertaat; warga negara sebagai pihak yang wajib memenuhi keadilan terhadap masyarakat, bangsa dan negaranya. Hubungan keadilan warga negara negara 3. Keadilan Komutatif; hubungan keadilan antara

sesame warga negara dalam arti wajib untuk saling timbal balik memenuhi keadilan diantara sesame warga negara.

Anda mungkin juga menyukai