Anda di halaman 1dari 23

PENILAIAN

TEGAKAN HUTAN

Medan, 22 Desember 2022


Definisi Menurut UU No.14/99
 Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang
didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat
dipisahkan.
 Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

2
Klasifikasi/Pengelompokan Hutan
 Hutan berdasarkan statusnya terdiri dari hutan negara dan hutan hak (Pasal 5
UUK).
 Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani hak
atas tanah. yang dapat berbentuk :
1. Hutan Adat adalah hutan negara yang berada dalam wilayah masyarakat
hukum adat (UUK). Dahulu dikenal dengan nama, Hutan Ulayat, Hutan
Marga, Hutan Pertuanan, Hutan Nagari, dan sebagainya.
2. Hutan Desa dalah hutan negara yang dikelola oleh desa, untuk
kesejahteraan desa.
3. Hutan Kemasyarakatan. Menurut pasal 1 Peraturan Menteri Kehutaan
No.P.37/Menhut-II/007 tentang Hutan Kemasyarakat, hutan masyarakat
adalah hutan Negara yang pemanfaatan utamanya ditujuhkan untuk
memberdayakan masyarakat setempat.
 Hutan Hak adalah hutan yang berada pada tanah yang dibebani hak atas
tanah. 3
Pengelompokan Hutan Menurut Fungsi
1. Hutan Konservasi (Suaka, Pelestarian, Taman Buru)
2. Hutan Lindung
3. Hutan dengan Tujuan Khusus (Penelitian, dll)
4. Hutan Kota
5. Hutan Konversi
6. Hutan Produksi (Tetap, Terbatas)

4
Dasar Hukum Transaksi Kayu
1. Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (Alam)
2. Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan (Tanaman)
3. Ijin Pemanfaatan Kayu (IPK)
4. Hasil Hutan Yang Dilelang Negara

5
Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
 Pemberian hak untuk mendayagunakan bahan baku kayu yang
terdapat di areal tersebut, memprosesnya dan memasarkannya untuk
suatu periode tertentu; dengan senantiasa mengacu serta patuh pada
ketentuan dan peraturan yang berlaku dengan pemberian hak
tersebut.
 Penilaian atas HPH berfokus pada nilai bahan baku, utamanya kayu
yang dapat dieksploitasi selama masa konsesi.
 Penilaian atas HPH : menghitung potensi pendapatan yang dapat
diperoleh perusahaan pemegang HPH selama masa konsesi.
 Potensi pendapatan berada pada volume kayu yang terdapat di dalam
hutan, yang dapat dieksploitasi secara komersial, dengan mengacu
pada semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah, sebagai
pihak yang memberikan hak/konsesi tersebut.
6
Faktor Yang Berpengaruh Pada Penilaian
 Pendapatan
 Pengeluaran
 Periode
 Discount Rate
 Terminal Value

7
Pendapatan
 Volume Kayu
Biasanya m3 per hektar untuk setiap jenis kayu atau kelompok kayu tertentu.
 Jenis Kayu
Karena setiap jenis kayu berbeda harga jualnya, dan berbeda pula besarnya
pembayaran pada pemerintah (DR, IHH & Royalty). Selain itu harus dipahami
ada jenis kayu yang tidak boleh ditebang dan harus dilindungi.
 Diameter
Diameter pohon yang boleh ditebang sudah ditentukan oleh peraturan.
Tergantung hutan tersebut tergolong hutan produksi terbatas atau hutan
produksi yang lain. Diameter pohon dinyatakan dalam cm (sentimeter) di ukur
pada batas dada orang dewasa.
 Luas areal konsesi
Luas areal konsesi atau wilayah kerja perusahaan pemegang HPH harus
dipelajari, terutama dalam menghitung luasnya 8
Pengeluaran
 Lokasi
Jarak antara hutan dan pemanfaatan kayu, berpengaruh pada .
 Akses
Apakah sudah tersedia pra sarana-sarana yang diperlukanada
jenis kayu yang tidak boleh ditebang dan harus dilindungi.
 Keadaan permukaan tanah (kontur)r
 Sistem Manajemen
Ketiga faktor diatas berpengaruh pada faktor pengaman dan
faktor eksploitasi

9
Peraturan Peraturan
 Jenis kayu
 Jenis dan Diameter pohon yang boleh ditebang
 Pembayaran kewajiban pada pemerintah
 Pemberdayaan masyarakat sekitar hutan
 Pencegahan dan penanganan kebakaran hutan
 Penyediaan sarana dan prasarana
 Pengelolaan hutan
 Pelaporan kegiatan kepada pemerintah

10
PROSES PENILAIAN
Lingkup Penugasan Dan Identifikasi Masalah
Identifikasi Identifikasi Identifikasi Tanggal Tujuan Asumsi /
Pemberi Obyek Status/Hak Penilaian Penilaian Kondi si
Tugas Penilaian Pembat as
• Pemi l i k • Tegakan • IUPHHK • Kontrak • Jaminan • Nilai Pasar
• Manajemen Hutan Alam (HA/HT) • Survey Utang • Nilai Selain
• Pihak Lain • Tegakan • IPK • Tgl • Jaminan Nilai Pasar
yang ber Hutan • SAKB/ • Penilaian HTI
kompeten Tanaman SAKO • Jual Beli
• Tegakan IPK (Masa
• Konsesi Berlaku Ijin)
HA/HT
• Stock Kayu
Bulat/
Olahan
• Areal Efektif
11
PROSES PENILAIAN
Pengumpulan Data dan Pemilihan Data
DaTa Umum Data Khusus

Lokasi Permintaan dan Penawaran Obyek Peraturan Perundangan

• Wilayah • Analisa Pasar • Legalitas/Areal Kerja • SDA & SDH


• •Aksesibilitas • Perkembangan Ekonomi • Potensi • Kep & Per Menteri
• • Sosial • Arah Perkembangan • JPT • SE, Juknis
• Areal efektif

• Adm Pemerintahan • Harga kayu setempat • Dokumen Perusahaan • UU & PP Terkait


• Adm Kehutanan • Harga Kayu Internasional • Green Book, LHC, RKT, • Keputusan & Peraturan
• Geologi, Hidrologi, Soil, • Tarif Pungutan & RKL, RKPH, AMDAL Menteri Kehutanan
Topografi Retribusi • Interpretasi Citra Landsat; • Keputusan & Peraturan
• Pencapaian Lokasi • Harga Pasar Faktor Foto Udara (Liputan 2 Menteri Perdagangan
• Kondisi Sosek setempat Produksi tahun terakhir) (SKB)
• Okupansi • Kondisi Makro & Mikro • Survey Potensi, Ground • Surat Edaran dan Petujuk
• Ilegal Logging Ekonomi Check Teknis Pengelolaan Hutan
• Tuntutan Masyarakat • Kebijakan Pembangunan • JPT Nasional, Propinsi, (Eselon-I & Eselon II)
Kehutanan (Nas, Prop, IUPHHK/IPK
Kab)
12
PROSES PENILAIAN
Rencana Inspeksi
Data yang Diperlukan Sumber Data Kebutuhan Tenaga Rencana Kerja
Kerja
1. IUPHHK 1. Pemberi Tugas 1. Penilai 1. List Data
2. Peta Areal Kerja 2. Eksternal 2. Forester 2. Skedul
3. AMDAL 3. Surveyor Hutan 3. Rencana Ground
4. Citra Landsat/Potret Check
Udara
5. RKT, RKL, RKPH
6. Green Book
7. Laporan Hasil
Cruising
8. Laporan Tahunan
9. Peta Perairan &
Kehutanan (Padu
Serasi)
10. JPT
11. Tabel Volume Kayu

13
PROSES PENILAIAN
Analisa Data
1. Analisa Pasar
• Permintaan
• Penawaran
• Harga
2. Analisa Penggunaan tertinggi dan terbaik (HBU)
– Secara hukum diijinkan
– Secara fisik memungkinkan
– Secara pasar dan finansial layak
– Dapat berproduksi maksimal
14
PROSES PENILAIAN
Pendekaatan Penilaian
Pendekatan Pasar Pendekatan Pendapatan Pendekatan Biaya

Stock Kayu Bulat • Tegakan Tanaman HTI (Belum


•Industri • Tanaman Masak dapat
•Kayu Lelang Tebang (yang sudah dimanfaatkan)
•TPK/TPH dapat dimanfaatkan)
•Log Pond

15
Langkah Perhitungan Penilaian
1. Analisa Areal Efektif
No. Kategori Luas (Ha) RKT Tahun RKT ……
Berjalan
1 Luas Areal Kerja
2 Kawasan Lindung
3 Kawasan Konservasi
4 Areal Enclave
5 Infrastruktur
6 Pendukung
7 Areal Efektif
8 Virgin Forest
9 Log Over Area
10 Tanah Kosong/Alang-Alang
16
Langkah Perhitungan Penilaian
2. Tetapkan Potensi Tegakan
• Intensitas sampling
• Sistematic sampling with random start --- Cluster
• Bentuk petak ukur lingkaran (hutan tanaman) r=8,92m
• Bentuk petak ukur jalur (hutan alam) lebar 20 m
• Buat peta rencana sampling dan sebaran Petak ukur
• Catat jenis, tinggi dan diameter pohon dlm Petak ukur
• Total volume dibagi luas areal sampling (potensi/ha)
• Potensi per ha dikali luas RKT/atau gunakan Jatah Produksi
Tahunan
• Proyeksikan JPT sepanjang daur
• Daur Hutan Alam (20 tahun)
• Daur Hutan Tanaman tergantung Jenis dan Kelas Perusahaan
17
Langkah Perhitungan Penilaian
3. Tentukan Jumlah Produksi Tahunan
Produksi Tahunan = JPT X Fe X Fp
JPT = Jatah Produksi Tahunan
Fe = Faktor Eksploitasi
Fp = Faktor Pengaman

Fe dan Fp ditentukan oleh Kementrian LHK,


Fe merupakan koreksi terhadap kayu pecah dan pemotongan yang tidak
efisien
Fp merupakan koreksi terhadap kemungkinan kesalahan dalam
pelaksanaan survai potensi serta adanya kayu-kayu berlobang yang
tidak terdeteksi sebelum ditebang.

Perhitungan volume produksi sesuaikan dengan tahun tanam dan


Kepadatan tanaman (hutan lebat atau jarang)
18
Langkah Perhitungan Penilaian
Fe dan Fp
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR :
P.33/Menhut-II/2014

13. Faktor pengaman yang sel anj utnya di sebut Fp adal ah konst anta
pengali pada hasil timber cruising yang besarnya 0, 8 yang digunakan sebagai
factor kel estarian.

14. Faktor eksploitasi yang selanjutnya disebut Fe adalah konstanta sebagai


faktor pengali pada hasil timber cruising yang besarnya 0,7 – 0,9 yang di
tetapkan berdasarkan kemampuan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasi l
Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lainnya yang sah (ILS) untuk menekan limbah
dalam suatu kegiatan penebangan/pemanenan pohon.

19
Langkah Perhitungan Penilaian
4. Proyeksikan Pendapatan
• Tentukan harga kayu per jenis per satuan volume/berat
• Perhatikan harga yang terkait dengan dimensi kayu
• Perhatikan harga yang terkait kualitas kayu

Proyeksikan harga kayu dengan pertimbangan perkembangan


Harga kayu pada waktu sebelumnya

Pendapatan = Jumlah produksi yang dibolehkan dikali harga

20
Langkah Perhitungan Penilaian
5. Hitung Biaya Eksploitasi & Operasi
• PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : P. 64/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA
PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI DAN HUTAN
TANAMAN RAKYAT

• PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR : P. 65/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA
PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN
KAYU DAN ATAU PENYIAPAN LAHAN DALAM RANGKA
PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN

21
Langkah Perhitungan Penilaian
6. Tentukan Nilai
• Bila lingkup penilaian adalah IPK, RKT tahun berjalan saja
aplikasikan pendekatan biaya
• Nilai tegakan = Potensi Pendapatan – Biaya (Hutan Alam)
• Nilai tegakan = ∑ biaya (hutan tanaman)

• Bila lingkup penilaian adalah IUPHHK (Alam/Tanaman),


aplikasikan Pendekatan Pendapatan
• Nilai tegakan = ∑ discounted FCF tahunan
• Catatan : Tentukan Faktor Diskonto

22
 Office 18, 3rd Floor Unit E
Jalan TB Simatupang Kav. 18
Jakarta Selatan

 Jalan Kalibata Raya No. 11-12


E
TERIMA KASIH Jakarta Selatan 12750

T. +62 21 7949079
F. +62 21 7949081
E. info@mappi.or.id

www.mappi.or.id

Anda mungkin juga menyukai