Anda di halaman 1dari 38

Isolasi Sosial

Keperawatan Jiwa
Nama Anggota :
1. Maulana Muhammad Abror (202001099)
2. Af'idatun Amiyah (202001101)
3. Muhammad Fahmi Amrulloh (202001109)
4. Maysi Puji Isanggraini (202001111)
5. Widya Eka Amalia (202001112)
6. Mohammad Aziz M (202001130)
7. Yosi Chaterina Putri (202001132)
Definisi
Isolasi Sosial adalah keadaan dimana seorang individu
mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Pasien mungkin merasa ditolak, tidak di terima
kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dengan orang lain (Keliat, 2006). Gangguan
dalam berhubungan yang merupakan mekanisme
individu terhadap sesuatu yang mengancam dirinya
dengan cara menghindar interaksi dengan orang lain
dan lingkungan.
Etiologi
Isolasi Sosial menarik diri sering disebabhkan oleh karena kurangnya rasa
percaya pada orang lain,perasaan panic, regresi ke tahap perkembangan
sebelumnya, waham, sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego
yang lemah serta represi rasa takut. Menurut Stuart & Sundeen, Isolasi Sosial
disebabkan oleh gangguan konsep diri rendah.

1. Faktor Predisposisi
Faktor perkembangan
Faktor biologi
Faktor Sosial Budaya
Faktor Komunikasi da;am keluarga

2. Faktor Presipitasi
Faktor Nature (alamiah)
Faktor Origin (sumber presipitasi)
Faktor Timing
Faktor Number (Banyaknya stressor)
Apprasial of Stressor (Cara menilai predisposisi dan presipitasi)
Faktor Physiological
Faktor Behavioral
Faktor Sosial
Rentang Respon
Menurut Stuart Sundeen rentang respon klien ditinjau dan interaksinya dengan lingkungan sosial merupakan suatu
kontinum yang terbentang antara respons adaptif dengan maladaptive sebagai beriku.

a. Respon adaptif
Merupakan suatu respon yang masih dapat diterima oleh norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang
berlaku dengan kata lain individu tersebut masih dalam batas normal ketika menyelesaikan masalah.

b.Respon Maldaptif
Merupakan suatu respons yang menyimpang dari norma sosial dan kehidupan disuatu tempat, perilaku respons
maladaptif

5
Tanda dan Gejala
Gejala Objektif
Gejala Subjektif: a. Klien banyak diam dan tidak mau bicara
b. Tidak mau mengikuti kegiatan
1. Klien menceritakan perasaan kesepian atau c. Banyak berdiam diri di kamar
ditolak oleh orang lain d. Klien menyendiri dan tidak mau berinteraksi dengan
2. Klien merasa tidak aman berada dengan orang yang terdekat
orang lain e. Klien tampak sedih, ekspresi datar dan dangkal
3. Respons verbal kurang dan sangat singkat f. Kontak mata kurang
4. Klien mengatakan hubungan yang tidak berarti g. Kurang spontan
dengan orang lain h. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
5. Klien lambat menghabiskan waktu i. Ekspresi wajah kurang berseri
6. Klien tidak mampu berkonsentrasi dan j. Tidak merawat diri dan tidak memperhatikan kebersihan
membuat keputusan diri
7. Klien tidak yakin dapat melangsungkan hidup k. Mengisolasi diri
8. Klien merasa ditolak l. Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan
9. Menggunakan kata – kata simbolik sekitarnya
m. Masukan makanan dan minuman terganggu
n. Aktivitas menurun
o. Kurang energy (tenaga)
p. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus/janin 6
Tinjauan konsep askep
Tinjauan konsep askep
● Pengkajian Adapun isi dari pengkajian tersebut
Pengkajian adalah dasar utama dari adalah:
proses keperawatan. Tahap A. Identitas klien
pengkajian terdiri dari pengumpulan B. Alasan masuk
data dan perumusan kebutuhan atau C. Faktor predisposisi
masalah klien. Data yang
dikumpulkan melalui data biologis, Faktor-faktor predisposisi terjadinya
psikologis, sosial, dan spiritual. gangguan hubungan sosial, adalah:
1. Faktor perkembangan
2. Faktor Biologis.
3. Faktor sosial budaya
4. Faktor komunikasi.
8
Isi pengkajian
D. Stressor Presipitasi G. Status Mental :
E. Pemeriksaan fisik 1. Penampilan
F. Psikososial : Melihat penampilan klien dari ujung rambut sampai
1. Genogram mata kaki. Pada klien isolasi sosial mengalami defisit
2. Konsep diri perawatan diri
● Gambaran Diri 2. Pembicaraan
● Identitas Diri Tidak mampu memulai pembicaraan, berbicara jika
● Fungsi Peran ditanya. Cara berbicara digambarkan dalam frekuensi
● Ideal Diri 3. Aktivitas Motorik
● harga Diri Klien dengan isolasi sosial cenderung lesu dan lebih
3. Hubungan Sosial sering duduk menyendiri, berjalan pelan dan lemah
4. Spiritual 4. Afek dan Emosi
Klien dengan isolasi sosila cenderung datar dan 9
7. Proses pikir
5. Interaksi selama wawancara 8. Tingkat kesadaran
Klien dengan isolasi sosial kontak Pada klien isolasi sosial cenderung
mata kurang (tidak mau menatap bingung, kacau (perilaku yang tidak
lawan bicara) mengarah ke tujuan), dan apatis
6. Persepsi sensori (acuh tak acuh).
Klien dengan isolasi sosial berisiko 9. Memori
mengalami gangguan Klien tidak mengalami gangguan
sensori/persepsi halusinasi memori, dimana klien sulit
mengingat hal-hal yang telah terjadi
karena menurunnya konsentrasi.
10. Tingkat konsentrasi
Pada klien dengan isolasi sosial
tidak mampu berkonsentrasi:
10
11. Daya tilik ● Pohon masalah
Pada klien isolasi sosial cenderung
Resiko Halusinasi
mengingkari penyakit yang diderita
(Effect/Akibat)
H. Koping Penyelesaian Masalah
Mekanisme yang sering digunakan pada
Isolasi Sosial (core problem)
klien isolasi sosial adalah regresi, represi,
dan isolasi
Harga Diri Rendah (causa/penyebab)

11
• Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Harga Diri Rendah Kronis
3. Perubahan presepsi sensori: Halusinasi
4. Koping indvidu tidak efektif
5. Intoleransi aktivitas
6. Defisit perawatan diri

12
• Perencanaan keperawatan
Perencanaan
Intervensi Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi
Tujuan Umum:      
Klien dapat berinteraksi
dengan orang lain.
TUK 1: Klien dapat Kriteria Evaluasi: 1. Bina hubungan saling Hubungan saling percaya
membina hubungan 1. Klien dapat mengungkapkan percaya dengan merupakan langkah awal
saling percaya perasaan& keberadaannya menggunakan prinsip untuk menentukan
secara verbal. komunikasi terapeutik keberhasilan rencana
- Klien mau menjawab salam a. Sapa klien dengan ramah, selanjutnya
- Klien mau berjabat tangan baik verbal maupun
- Klien mau menjawab pertanyaan nonverbal.
- Ada kontak mata b. Perkenalkan diri dengan
- Klien mau duduk berdampingan sopan
dengan perawat c. Tanya nama lengkap klien
dan nama panggilan yang
disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan,
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien.
13
TUK 2: Kriteria Evaluasi: a. Kaji pengetahuan klien Dengan mengetahui
Klien dapat menyebutkan Klien dapat menyebutkan penyebab tentang perilaku menarik tanda-tanda dan gejala
penyebab dari menarik menarik diri berasal dari: diri dan tanda-tandanya menarik diri akan
diri 1. Diri sendiri b. Berikan kesempatan pada menentukan langkah
2. Oranglain klien untuk intervensi selanjutnya
3. Lingkungan mengungkapkan perasaan
penyebab menarik diri atau
tidak mau bergaul
c. Diskusikan bersama klien
tentang perilaku menarik
diri, tanda dan gejalanya
d. Berikan pujian terhada
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaanya

14
TUK 3: Kriteria Evaluasi: 1. Kaji pengetahuan klien tentang Reinforcement
Klien dapat 1. Klien dapat menyebutkan keuntungan dan manfaat bergaul dengan dapat
menyebutkan keuntungan berhubungan orang lain meningkatkan
keuntungan dengan orang lain misal 2. Beri kesempatan klien untuk harga diri
berhubungan banyak teman, tidak sendiri, mengungkapkan perasaannya tentang
dengan orang lain bisa diskusi, dll keuntungan berhubungan dengan orang
dan kerugian tidak 2. Klien dapat menyebutkan lain
berhubungan tentang kerugian tidak 3. Diskusikan bersama klien tentang
dengan orang lain. berhubungan dengan orang manfaat berhubungan dengan orang lain
lain, misal : sendiri tidak punya 4. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian
teman, sepi, dll bila tidak berhubungan dengan orang lain
5. Beri kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang
kerugian bila tidak berhubungan dengan
orang lain
6. Diskusikan bersama klien tentang
kerugian tidak berhubungan dengan
orang lain
7. Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.

15
TUK 4: Kriteria Evaluasi: 1. Kaji kemampuan klien Mengetahui sejauh mana
Klien dapat 1. Klien dapat membina hubungan dengan pengetahuan klien tentang
melaksanakan hubungan mendemonstrasikan hubungan orang lain berhubungan dengan
sosial secara bertahap sosial secara bertahap 2. Dorong dan bantu klien orang lain.
a. Klien – perawat untuk berhubungan dengan
b. Klien – perawat – perawat lain orang lain melalui:
c. Klien – perawat lain  Klien – perawat
– klien lain  Klien – perawat – perawat
d. Klien – kelompok kecil lain
e. Klien keluarga/ kelompok/  Klien – perawat lain– klien
masyarakat lain
 Klien – kelompok kecil
 Klien – keluarga/
kelompok
/masyarakat
1. Beri Reinforcement
terhadap keberhasilan yang
telah dicapai di rumah nanti
2. Bantu klien mengevaluasi
manfaat berhubungan
dengan orang lain
3. Diskusikan jadwal harian
yang dapat dilakukan
bersama klien dalam
mengisi waktu
4. Motivasi klien untuk 16
TUK 5: Kriteria Evaluasi: 1. Dorong klien untuk Agar klien percaya diri
Klien dapat 1. Klien dapat mengugkapkan mengungkapkan berhubungan dengan
mengungkapkan perasaannya setelah persaannya bila orang lain. Mengetahui
perasaannya setelah berhubungan dengan orang berhubungan dengan sejauh mana
berhubungan dengan lain untuk : orang lain pengetahuan klien
orang lain - Diri sendiri 2. Diskusikan klien manfaat tentang kerugian bila
- Oranglain berhubungan dengan tidak berhubungan
orang lain dengan orang lain.
3. Beri Reinforcement positif
atas kemampuan klien
mengungkapakan
perasaan manfaat
berhubungan dengan
orang lain

17
TUK 6: Kriteria Evaluasi: 1. BHSP dengan keluarga Agar klien lebih percaya diri
Klien dapat memberdayakan Keluarga dapat :  Salam, perkenalan dan tahu akibat tidak
sistem pendukung atau a. Menjelaskan perasaannya  Sampaikan tujuan berhubungan dengan orang
keluarga atau keluarga b. Menjelaskan cara merawat klien  Membuat kontrak lain.
mampu mengembangakan menarik diri  Eksplorasi perasaan keluarga
kemampuan klien c. Mendemonstrasikan cara perawatan 1. Diskusikan dengan anggota  
berhubungan dengan orang menarik diri keluarga tentang:
Mengetahui sejauh mana
lain d. Berpartisipasi dalam perawatan a. Perilaku menarik diri
pengetahuan klien tentang
menarik diri
b. Penyebab perilaku menarik diri. membina hubungan dengan
orang lain.
c. Cara keluarga menghadapi
klien yang sedang menarik

2. Dorong anggota keluarga untuk


memberikan dukungan kepada
klien berkomunikasi dengan
orang lain
3. Anjurkan anggota keluarga
untuk secara rutin dan
bergantian mengunjungi klien
minimal 1x seminggu
4. Beri reinforcement atas hal-hal
yang telah dicapai oleh keluarga

18
Asuhan keperawatan pada pasien
isolasi sosial
Ny. W adalah seorang ibu yang berusia 49 tahun dan mempunyai seorang anak laki – laki. Pada tanggal 18
September 2021 Ny. W dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit jiwa dengan keadaan cara berpakaian rapi,
penampilan dari rambut sampai kaki rapi dan bersih.. Ny. W dibawa ke RSJ karena klien sering menyendiri,
tidak mau bergaul dengan orang lain, berdiam diri di kamar dan tidak mau berbicara. Klien kemudian di
rawat di Ruang …. dengan no.CM …... Berdasarkan diagnosis medis, klien mengalami skizofrenia; paranoid.
Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan jiwa. Kurang lebih 6 tahun yang lalu tepatnya pada
tahun 2016 klien di ceraikan oleh suaminya dan ditinggalkan oleh anaknya yang sibuk bekerja di singapura
dan malaysia, setelah kejadian tersebut Klien tampak menyendiri, tidak bersemangat, suara pelan hampir
tidak terdengar, kontak mata kurang, selalu menunduk, tidak berani memulai pembicaraan, klien tampak tidur
telentang menghadap keatas. Pada saat pengkajian klien mengatakan susah berjalan karena pernah mengalami
patah tulang daerah paha dan pada saat dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan hasil TD: 110/80
mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5C, RR: 20x/menit. Klien memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 65 Kg
1. Identitas klien 2. Alasan masuk

Nama: Ny. W
Alasan klien masuk yayasan pemenangan jiwa
Jenis kelamin: Perempuan adalah klien mengatakan klien dibawa oleh
Alamat: Balongsari, Mojokerto keluarga, dalam keadaan cara berpakaian rapi,
Umur: 49 Tahun penampilan dari rambut sampai kaki rapi dan bersih.
Agama: Islam keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri,
Status: Menikah tidak mau bergaul dengan orang lain, berdiam diri
Tanggal MRS: 18 September 2021
di kamar tidak mau berbicara.

3. Faktor predisposisi 4. Pemeriksaan fisik


Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan jiwa. Klien mengatakan susah berjalan karena pernah mengalami
Kurang lebih 6 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2016 patah tulang daerah paha dan pada saat dilakukan
klien di ceraikan oleh suaminya dan ditinggalkan oleh pemeriksaan tanda-tanda vital, didapatkan hasil TD: 110/80
anaknya yang sibuk bekerja di singapura, setelah kejadian mmHg, N: 80x/menit, S: 36,5C, RR: 20x/menit. Klien
tersebut Klien tampak menyendiri, tidak bersemangat, suara memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 65 Kg.

pelan hampir tidak terdengar, kontak mata kurang, selalu


menunduk, tidak berani memulai pembicaraan, klien tampak
tidur telentang menghadap keatas.
5. psikososial
1. Genogram

Keterangan :

: Laki laki

: Perempuan
Penjelasan :
: Klien
Klien anak ke 2 dari 4 bersaudara, klien brinisial Ny. W, anak yatim piatu,
ayah ibunya sudah meninggal saat usia klien 36 tahun Ny.W sudah
: meninggal
menikah
21
2. Konsep diri 3. Hubungan sosial
-Gambaran diri: klien hanya diam a. Orang yang berarti : kakak
-Identitas: Klien anak ke 2 dari 4 bersaudara, klien hanya lulusan SMA yang
saat ini dirawat di yayasan pepenang jiwa.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok /
-Peran: Klien berperan sebagai ibu dari 4 orang anak, klien sebelunya tinggal masyarakat : tidak berperan dalam kegiatan sosial.
bersama keluarganya. Sebelum suami dan anaknya meninggalkan dia. c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain
-Ideal diri: Klien merasa malu karena di antarkan ke yayasan pemenangan : klien hanya diam dan tidak mau menjawab jika di
jiwa tersebut. ajak bicara
-Harga diri : Klien merasa apakah dirinya tidak dianggap sebagai seorang ibu Masalah keperawatan: isolasi social
lagi, karena dirinya di tempatkan ditempat ini.
Masalah keperawatan: Gangguan konsep diri : harga diri rendah

4. spiritual 6, masalah psiko & lingkungan


Nilai dan Keyakinan : Klien beragama Islam Klien memiliki masalah dalam berhubungan dengan
5. Status mental lingkungan karena stigma masyarakat terhadap dirinya yang
Cara berpakian rapi, penampilan dari rambut sampai kaki rapi dan bersih. di rawat di yayasan pemenang jiwa.
Klien tidak mampu memulai pertanyaan dan hanya menjawab kalimat singkat Masalah keperawatan : isolasi sosial
ketika diberi pertanyaan, suara pelan hampir tidak terdengar. Aktivitas
motorik, Klien tampak tegang ketika diajak berinteraksi. Alam perasaan,
klien mengatakan malu dan takut berinteraksi dengan orang baru. klien hanya
merespon ketika diberi pertanyaan. Kontak mata kurang, klien merasa asing
apabila berinteraksi dengan orang baru ataupun lingkungan yang baru, sebab
dari pengalaman hidup semasa kecil klien jarang berinteraksi dengan orang
baru ataupun lingkungan luar rumah.
7. Mekanisme Koping
Penjelasan: Klien tampak menghindar ketika berinteraksi dengan orang baru ataupun lingkungan yang baru.
Klien mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah dalam hidupnya.

Adaptif Maladaptif
  Bicara dengan orang lain   Minum alkohol
  Mampu menyelesaikan  Reaksi lambat/berlebihan
masalah
  Tekhnik relaksasi   Bekerja berlebihan
  Aktifitas konstruktif √ Menghindar
  Olah raga   Mencederai diri
  Lain-lain √ Lain-lain

Diagnosa Keperawatan: Koping individu tidak efektif (defensif)

8. Aspek Medis
- Diagnosa medis:
1. Skizofrenia; paranoid
- Terapi medik : pemberian/minum obat secara teratur
1. Haloperidol 2 x 2,5 mg
2. Trihexyphenidyl 2 x 2 mg
N Data Masalah
o.

1  - Data Subjektif : keluarga klien mengatakan klien sering menyendiri. Isolasi Sosial
- Data Obyektif: klien tampak menyendiri, suka menggaruk-garukan kepalanya
ketika diajak berbicara, Menghindari kontak mata menghindari bertemu
dengan orang baru , lebih suka menyendiri didalam kamar klien selalu
menunduk, tidak berani memulai pembicaraan.

2  - Data Subjektif : pasien mengatakan dia tidak mau bergaul dengan orang lain Harga Diri Rendah Kronis
karena merasa di rendahkan karena ditinggal oleh suami dan anaknya di
tempat ini, dan seperti tidak dianggap sebagai ibu.
- Data objektif : klien tampak terlihat malu ketika diajak berbicara mengenai
masa lalunya, tidak berani memulai pembicaraan, dan terlihat sedih saat dikaji.

3  - Data Subjektif: Koping individu Tidak efektif.


Klien mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah dalam hidupnya.
- Data Objektif:
Klien tampak menghindar ketika berinteraksi dengan orang baru ataupun
lingkungan yang baru.
 
24
D. Daftar Masalah Keperawatan
1. Isolasi Sosial
2. Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah Kronis
3. Koping Individu Tidak efektif.

E. Pohon Masalah
Gangguan konsep diri: Harga Diri Rendah

Isolasi Sosial

Koping Individu Tidak Efektif

F .Diagnosa Prioitas
Isolasi Sosial
25
Rencana
keperawatan
Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan Rasional
Tujuan Kriteria Evaluasi Tindakan Keperawatan

Isolasi Sosial TUM:      

Ny. W dapat berinteraksi


dengan orang lain sehingga
dapat bersosialisasi dengan
orang lain.
TUK 1: 1. Ny. W dapat mengungkapkan 1. Bina hubungan saling 1. Hubungan saling percaya
perasaan dan percaya dengan merupakan langkah awal
Ny. W dapat membina keberadaannya secara menggunakan prinsip untuk menentukan
hubungan saling percaya verbal. komunikasi terapeutik. keberhasilan rencana
 Ny. W mau menjawab salam selanjutnya
 Ny. W mau berjabat tangan a. Sapa Ny. W dengan ramah,
 Ny. W mau menjawab baik verbal maupun
pertanyaan nonverbal
 Ada kontak mata b. Perkenalkan diri dengan
 Ny. W mau duduk sopan
berdampingan dengan c. Tanya nama lengkap dan
perawat nama panggilan yang disukai
Ny. W
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan tepati janji
f. Tunjukan sikap emopati dan
menerima Ny. W dengan apa
adanya
g. Beri perhatian pada Ny. W
dan perhatikan kebutuhan
Ny. W

27
TUK 2: Ny. W dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan Ny. W 1. Dengan mengetahui tanda-tanda
penyebab menarik diri yang tentang perilaku menarik diri dan gejala menarik diri akan
Ny. W dapat berasal dari : dan tanda tandanya menentukan langkah intervensi
menyebutkan a. Diri sendiri 2. Berikan kesempatan pada Ny. selanjutnya
penyebab dari b. Orang lain W untuk mengungkapkan 2. Agar Ny. W percaya diri untuk
menarik diri. c. Lingkungan perasaan penyebab menarik berhubungan denagn orang lain.
diri atau tidak mau bergaul. 3. Mengetahui tanda-tanda dan
3. Diskusikan bersama Ny. W gejala menarik diri
tentang perilaku menari diri, 4. ujian dapat meningkatkan
tanda dan gejala. kepercayaan diri Ny. W
4. Berikan pujian terhadap
kemampuan klien
mengungkapkan
perasaannya.

28
TUK 3: 1. Ny. W dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan Ny. W tentang 1. Mengetahui sejauh mana
keuntungan berhubungan keuntungan dan manfaat bergaul
Ny. W dapat pengetahuan Nn. N tentang
dengan orang lain misal dengan orang lain
menyebutkan banyak teman , tidak 2. Beri kesempatan pada Ny. W untuk berhubungan dengan orang
keuntungan sendiri, bisa diskusi mengungkapkan perasaanya lain.
berhubungan tentang keuntungan berhubungan
2. Agar Ny. W percaya diri
dengan orang lain dengan orang lain
dan kerugian 3. Diskusikan bersama Ny. W tentang untuk berhubungan denagn
tidak manfaat berhubungan dengan orang lain.
berhubungan orang lain.
3. Mengetahui sejauh mana
dengan orang
lain. pengetahuan Ny. W tentang
kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang.

29
TUK 4 : Ny. W dapat menyebutkan 1. Kaji pengetahuan Ny. W tentang 1. Mengetahui sejauh mana
kerugian tidak berhubungan kerugian bila tidak berhubungan
Ny. W dapat pengetahuan Nn. N tentang
dengan orang lain misal sendiri dengan orang lain
menyebutkan tidak punya teman, sepi. 2. Beri kesempatan kepada Ny. W kerugian bila berhubungan
kerugian tidak   untuk mengungkapkan perasaan dengan orang lain
tentang kerugian bila tidak
berhubungan 2. Agar Ny. W memahami
berhubungan dengan orang lain.
dengan orang 3. Diskusikan bersama klien tentang tentang kerugian apabila
lain. kerugian tidak berhubungan tidak berhubungan dengan
dengan orang lain
  orang lain.
4. Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan mengungkapkan 3. Mengetahui sejauh mana
perasaan tentang kerugian tidak pengetahuan Ny. W tentang
berhubungan dengan orang lain. kerugian bila tidak
berhubungan dengan orang.
4. Reinforcement dapat
meningkatkan harga diri
Ny. W

30
TUK 5 : Ny. W dapat lebih terbuka dan 1. Motivasi Ny. W untuk mengikuti 1. Meningkatkan efek kenyamanan
mampu bersosialisasi dengan
Ny. W dapat kegiatan terapi lingkungan; musik sehingga dapat menurunkan
lingkungan sekitar
meningkatkan 2. Motivasi Ny. W untuk mengikuti isolasi sosial klien dan
kepercayaan diri. kegiatan terapi aktivitas kelompok meningkatkan kepercayaan diri
sosialisasi. klien.
3. Beri reinforcement atas kegiatan 2. Meningkatkan kematangan
Ny. W dalam kegiatan ruangan tingkat emosionalitas dan
psikologis klien dan merangsang
terjadinya interaksi klien dengan
anggota yang lain
3. Reincorcement mampu
meningkatkan kepercayaan diri
Ny. W

31
TUK 6: Ny. W dapat mendemonstrasikan 1. Kaji kemampuan Ny. W dalam 1. Dengan mengetahui seberapa jauh

Ny. W dapat hubungan sosial secara bertahap: membina hubungan dengan orang lain Ny. W membina hubungan dengan
melaksanakan  Ny. W – perawat 2. Dorong dan bantu Ny. W untuk orang lain
hubungan sosial  Ny. W – perawat – per.awat berhubungan dengan orang lain melalui :
secara bertahap. 2. Agar Ny. W percaya diri untuk
lain  Ny. W – perawat
berhubungan denagn orang lain.
 Ny. W – perawat – perawat  Ny. W – perawat – perawat lain
lain – klien lain  Ny. W – perawat – perawat lain – 3. Reincorcement dapat meningkatkan
 Ny. W – kelompok kecil klien lain kepercayaan diri Ny. W
 Ny. W – keluarga /  Ny. W – kelompok kecil
4. Mengetahui sejauh mana
kelompok/ masyarakat  Ny. W – keluarga /kelompok
pengetahuan Ny. W tentang manfaat
/masyarakat
berhubungan dengan orang lain.
3. Beri reinforcement terhadap
keberhasilan yang telah di capai di 5. Mengetahui waktu kosong dan bisa
rumah nanti mengisinya dengan terapi modalitas
4. Bantu Ny. W mengevaluasi manfaat yang dapat menurunkan isolasi social
berhubungan dengan orang lain
5. Diskusikan jadwal harian yang
dapat di lakukan bersama Ny. W
dalam mengisi waktu
32
TUK 6: Ny. W dapat mendemonstrasikan 1. Kaji kemampuan Ny. W dalam 1. Dengan mengetahui seberapa jauh

Ny. W dapat hubungan sosial secara bertahap: membina hubungan dengan orang lain Ny. W membina hubungan dengan
melaksanakan  Ny. W – perawat 2. Dorong dan bantu Ny. W untuk orang lain
hubungan sosial  Ny. W – perawat – per.awat berhubungan dengan orang lain melalui :
secara bertahap. 2. Agar Ny. W percaya diri untuk
lain  Ny. W – perawat
berhubungan denagn orang lain.
 Ny. W – perawat – perawat  Ny. W – perawat – perawat lain
lain – klien lain  Ny. W – perawat – perawat lain – 3. Reincorcement dapat meningkatkan
 Ny. W – kelompok kecil klien lain kepercayaan diri Ny. W
 Ny. W – keluarga /  Ny. W – kelompok kecil
4. Mengetahui sejauh mana
kelompok/ masyarakat  Ny. W – keluarga /kelompok
pengetahuan Ny. W tentang manfaat
/masyarakat
berhubungan dengan orang lain.
3. Beri reinforcement terhadap
keberhasilan yang telah di capai di 5. Mengetahui waktu kosong dan bisa
rumah nanti mengisinya dengan terapi modalitas
4. Bantu Ny. W mengevaluasi manfaat yang dapat menurunkan isolasi social
berhubungan dengan orang lain
5. Diskusikan jadwal harian yang
dapat di lakukan bersama Ny. W
dalam mengisi waktu
33
TUK 7: Ny. W dapat mengungkapkan 1. Dorong Ny. W untuk mengungkapkan 1. Agar Ny. W percaya diri untuk
Ny. W dapat
memperdayakan perasaan setelah berhubungan perasaanya bila berhubungan dengan berhubungan denagn orang lain.
sistem pendukung dengan orang lain umtuk : orang lain.
atau keluarga atau 2. Mengetahui sejauh mana
 Diri sendiri 2. Diskusikan dengan Ny. W manfaat
keluarga mampu pengetahuan Ny. W tentang
 Orang lain berhubungan dengan orang lain.
mengembangkan kerugian bila tidak berhubungan
kemampuan klien   3. Beri reinforcement positif atas
dengan orang.
untuk kemampuan Ny. W mengungkapkan
berhubungan
  perasaan manfaat berhubungan dengan 3. Reincorcement dapat meningkatkan
dengan orang
lain Ny. W dapat   orang lain. kepercayaan diri Ny. W
memperdayakan    
sistem pendukung  
   
atau keluarga atau
keluarga mampu  
mengembangkan  
kemampuan klien  
untuk
 
berhubungan
dengan orang lain  
 
 
 
 
 
 
  34
  Keluarga Ny. W dapat : 1. BHSP dengan keluarga 1. Agar terjalin hubungan saling percaya
 
 Menjelaskan perasaannya 2. Diskusikan dengan anggota keluarga antara klien dan keluarga.
 
   Menjelaskan cara merawat Ny. W dan tentang :
  2. Dengan mengetahui penyebab dan cara
menarik diri a. Perilaku menarik diri
  menghadapai klien yang sedang
 Mendemonstrasikan cara perawatan Ny. b. Penyebab menarik diri
  menarik diri
  W menarik diri c. Cara keluarga menghadapi Ny. W yang
  Berpartisipasi dalam perawatan Ny. W sedang menarik diri 3. Dengan dukungan keluarga Ny. W akan
 
menarik diri. 3. Dorong anggota keluarga untuk merasa diperhatikan.
 
    memberikan dukungan kepada Ny. W
    berkomunikasi dengan orang lain. 4. Agar Ny. W tahu, mengerti lebih terbuka
    4. Anjurkan anggota keluarga untuk secara tentang manfaat berhubungan dengan
  orang lain. Dan mungkin dapat
    rutin dan bergantian mengunjungi Ny. W 1x
    seminggu. mengobati perasaan tidak nyaman,

  5. Beri reinforcement atas hal- hal yang telah bimbang karena memulai hubungan

  di capai. dengan orang lain.

   
5. Reincorcement dapat meningkatkan
   
krcayaan diri Ny. W
    

35
IMPLEMENTASI
Strategi Komunikasi Berdasarkan Pertemuan
Diagnosa Kep. Pasien Keluarga
Isolasi Sosial SP 1 SP 1

a. Identifikasi penyebab: a. Evaluasi (SP1)


 Siapa yang satu rumah dengan Ny. W? b. Latih berkenalan
 Siapa yang dekat dengan Ny. W? Apa sebabnya? c. Masukkan jadwal kegiatan pasien.
 Siapa yang tidak dekat dengan Ny. W? Apa sebabnya?
b. Keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain.

SP 2 SP 2

1. Evaluasi (SP1) a. Evaluasi (SP1)


2. Latih berkenalan b. Latih (langsung ke Ny. W)
3. Masukkan jadwal kegiatan pasien. c. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat
Ny. W

36
SP 3 SP 3

a. Evaluasi kegiatan (SP 1,2,). a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP1,2)


b. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara. b. Evaluasi kemampuan Ny. W
c. Masukkan jadwal kegiatan Ny. W c. Rencana tindak lanjut keluarga:
 Follow up Rujukan
SP 4  

a. Evaluasi kegiatan (SP 1,2,3).


b. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara.
c. Masukkan jadwal kegiatan Ny. W

SP 5  

a. Evaluasi kegiatan (SP1,2,3, 4)


b. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara.
c. Masukkan jadwal kegiatan Ny. W Evaluasi kegiatan
(SP1,2,3)
d. Latih ADL (kegiatan sehari-hari), cara bicara.
Masukkan jadwal kegiatan Ny. W

37
Thank you!
.

Anda mungkin juga menyukai