Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN

KEPERAWATAN JIWA
( ISOLASI SOSIAL )
Dosen Pengajar
Ibu Lanawati, S.Kep,Ners.,M.Kep

Kelompok IV :
Antonius Tangkeallo
Hery Styawan
Nurul Liga
Apa itu isolasi sosial ??
Definisi
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seorang individu mengalami
penurunan atau  bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan
orang lain disekitarnya. Individu mungkin merasa ditolak dan tidak
mampu membina hubungan yang  berarti dengan orang lain (Keliat,dkk
2009).
RENTANG
RESPON

RESPONS RESPONS
ADAPTIF MALADAPTIF

 Menyendiri
 Kesepian  Manipulasi
 Otonomi
 Menarik diri  Impulsif   
 Kebersamaan
 Ketergantungan  Narsisme
 Saling tergantung

(Ernawati dalami, 2009)


Etiologi

Faktor Predisposisi : Faktor Presipitasi :

 Faktor Biologis  Stressor SosioKultural


 Faktor Psikologis  Stressor Psikologik
 Faktor Sosial Budaya

( Pusdiklatnakes 2012 ) ( Stuart, 2006 )


Tanda dan Gejala
Data Objektif :
a) Banyak diam, tidak mau bicara
b) Menghindari orang lain (menyendiri), klien
nampak klien nampak memisahkan diri dari
Data subjektif : Pasien mengungkapkan tentang
orang lain, misalnya pada saat makan.
a) Perasaan sepi,tidak aman,bosan dan waktu
c) Tidak mau berinteraksi dengan orang lain
terasa lambat
d) Tidak ada kontak mata, klien lebih sering
b) Ketidakmampuan berkonsentrasi
menunduk 
c) Perasaan ditolak.
e) Berdiam diri di kamar / tempat terpisah.
Klien kurang mobilitasnya
Beberapa data subjektif adalah menjawab
f) Menolak berhubungan dengan orang lain.
pertanyaan dengan singkat, seperti kata-kata
Klien memutuskan percakapan atau pergi
“tidak “, “iya”, “tidak tahu”.
jika diajak bercakap cakap
g) Tidak melakukan kegiatan sehari-hari.
Artinya perawatan diri dan kegiatan rumah
tangga sehari-hari tidak dilakukan.

(Menurut Pusdiklatnakes 2012)


Askep Jiwa Isolasi Sosial

Pengkajian Keperawatan 
• Identitas klien
• Keluhan utama/ alasan masuk 
• Faktor predisposisi 
• Aspek fisik/biologis
• Aspek Psikososial   
• Status mental  
• Mekanisme Koping 
• Aspek Medik
• Kebutuhan persiapan pulang 
• Mekanisme koping 
• Masalah Psikososial dan Lingkungan

(Keliat, 2010)
Pengkajian yang ditemukan pada teknik wawancara adalah sebagai berikut: Pengkajian yang ditemukan dari hasil observasi adalah sebagai
  berikut
• Pasien mengatakan malas bergaul dengan orang lain. • Ekspresi wajah kurang berseri   
• Pasien mengatakan “dirinya tidak ingin ditemani  perawat dan meminta • Tidak merawat diri dan tidak  memperhatikan kebersihan diri 
untuk sendirian.”
• Mengisolasi diri
• Pasien mengatakan tidak mau berbicara dengan orang lain.
• Tidak ada/kurang kontak mata 
• Pasien mengatakan hubungan yang tidak berarti dengan orang lain.  
• Aktivitas menurun 
• Pasien merasa tidak aman dengan orang lain
• Asupan makanan dan minuman terganggu 
• Pasien mengatakan tidak bisa melangsungkan hidup.
• Tidak atau kurang sadar terhadap lingkungan.
• Pasien mengatakan merasa bosan dan lambat menghabiskan waktu
• Tampak sedih, afek tumpul
Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial 
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi 
4. Koping individu tidak efektif 
INTERVENSI
No. Diagnosa Tujuan Intervensi

1. Isolasi social b.d Observasi :


• Dapat berinteraksi
kurangnya iteraksi - Kaji Interaksi Klien
sosial (D.0121) dengan orang lain secara - Klien mampu menunjukan tanda – tanda mulai percaya diri melalui ekspresi wajah
- Klien mampu memberikan keterampilan social
bertahap
• Klien dapat membina Terapeutik :
- Gunakan Bahasa yang mudah di mengerti oleh pasien
hubungan saling percaya
- Ciptakan suasana rileks, nyaman dan aman
• Klien mampu
Edukasi :
menceritakan
- Terus memberikan dukungan kepada pasien melalui bantuan keluarga dengan komunikasi
Penyebabnya yang baik
- Tetap memberikan tujuan dan pengetahuan terhadap klien dan keluarga
2. Gangguan Konsep • Klien mampu membina Observasi:
Diri bd harga diri • Kaji aktifitas klien
rendah ( D0101) persahabatan ketika mulai • Kaji Interaksi klien seperti mau duduk berdampingan dengan orang lain
percaya terhadap Terapeutik
• Ciptakan suasana nyaman Ketika berinteraksi terhadap orang lain
kelompok atau orang lain • Komunikasi dengan nada bicara yang lembut
• Klien dapat • Bawa suasana yang positif
mengindetifikasi aspek Edukasi :
positif yang dimiliki • Terus mendukung dan mensuport klien dengan bantuan keluarga
• Promosi Kesehatan kepada keluarga dan klien
• Klien dapat menilai
kemampuan yang
digunakan
INTERVENSI
No. Diagnosa Tujuan Intervensi

3. Gangguan Persepsi Observasi :


• Klien dapat mengontrol
sensori b.d halusinasi - Kaji Interaksi Klien
( D.0085) halusinasi - Kaji komunikasi Terapeutik
• Klien mampu mengenal
Terapeutik :
halusinasinya - Komunikasi secara adaftif
- Komunikasi secara maladaftif
• Klien dapat mengikuti
- Ciptakan suasana rileks, nyaman dan aman
terapi dengan baik dan
Edukasi :
teratur
- Terus memberikan dukungan kepada pasien melalui bantuan keluarga dengan komunikasi
yang baik
- Tetap memberikan tujuan dan pengetahuan terhadap klien dan keluarga
4. Koping individu • Klien mampu memenuhi Observasi:
tidak efektif b.d • Kaji aktifitas klien
stressor berlebihan peran yang diharapkan • Kaji Interaksi Klien
(D.0096) Terapeutik
• Komunikasi secara terapeutik
• Jelaskan tujuan pengakjian

Edukasi :
• Terus mendukung dan mensuport klien dengan bantuan keluarga
• Promosi Kesehatan kepada keluarga dan klien
Implementasi / Strategi Pelaksanaan
• Fase orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi validasi
c. Kontrak
• Fase kerja
• Fase Terminasi
a. Evaluasi Subjektif & Objektif
b. Rencana tindak lanjut
c. Kontrak
Evaluasi
• Klien merasa senang, percaya diri, percaya terhadap perawat, keluarga
dan teman
• Klien mau beradaptasi dan berinteraksi terhadap perawat, teman dan
kelompok
• Klien mampu memanfaatkan terapi dengan baik
• Klien mampu berperan dalam sebuah masalah

Anda mungkin juga menyukai