Anda di halaman 1dari 57

TUGAS BESAR

PAR -03

PASAR HULU

Kelompok : 1. Ardi 4. Salahudin 7. Muhammad arpin


2. Fitri rosanti 5. Muhammad rezeki 8. Saiful bahari
3. Husnul amalia 6. Fatur ibrar 9. Usnan ali

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK


JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI DIII ARSITEKTUR
Bab I
PENDAHULUAN
SEJARAH PASAR HULU
Berawal dari Kampung Cina
Kedudukan Belanda di Pontianak ditetapkan pertama kalinya dalam sebuah “Perjanjian Peneguhan
Kekuasaan” (Acta van Investiture) pada 5 Juli 1779. Melalui kontrak dengan pihak Kesultanan Pontianak, VOC
mendapat tanah seluas 1.000 pal (1 pal disetarakan dengan 1.506,94 meter)5 yang disebut Duizend
Vierkanten Paal atau Tanah Seribu. 4 Di sana, Kompeni membangun benteng kecil, kantor perwakilan dagang,
dan menempatkan sebuah sekunar (semacam kapal perang) untuk menjaga lalulintas perdagangan
disepanjang sungai Kapuas. Setiap sarana tersebut dilengkapi dengan personil pendukung.7 Keberadaan
pegawai VOC menimbulkan kebutuhan akan pemenuhan hidup. Permintaan tersebut tidak dapat dipenuhi
oleh pasar terapung, yang sifatnya temporer, sehingga mendorong terbentuknya permukiman Cina sebagai
pemasok barang secara reguler dan menetap. Di sisi lain, bandar dagang Pontianak telah menarik kedatangan
migran Tiociu dari Provinsi Kwangtung dan Hakkian melalui Pemangkat, sebuah kota kecil di pesisir barat
Borneo.8 Pemerintah Hindia Belanda menyadari pentingnya peran orang Cina sebagai perantara dalam
melancarkan kepentingan ekonominya. Keinginan itu disambut oleh pemerintah dengan menarik dan
memperbolehkan mereka untuk bermukim dan berdagang di daerah kekuasaannya. Rumah-rumah Cina yang
berdiri di dekat markas pertahanan Belanda tergambar asri dengan kebun sayur dan buah di sekitarnya.
Permukiman awal ini berupa rumah deret satu atap dan saling berhadapan antara deret yang satu dengan
lainnya. Selanjutnya, permukiman itu disebut sebagai Pasar Tengah setelah perluasan diakhir abad ke-19.
Konsep bangunan khas Pecinan, yang disebut dengan istilah winkel wijken atau kampung took ini, masih
dipertahankan hingga renovasi pada awal abad ke-20. Adapun bangunan rumah berdinding kayu disusun sirih
dengan atap daun rumbia (sagu) sejak awal telah digunakan sebagai tempat berdagang. Hingga tahun 1850-
an, komoditas utamanya adalah hasil bumi dan barang-barang kelontong produksi Cina dan Eropa dan
diperdagangkan hingga sore hari.
SEJARAH PASAR HULU

Berakhirnya Pacht Pasar


Pasca kepergian VOC pada 1791, Belanda dating atas undangan Sultan Pontianak pada 21 Juli
1818. Pada tahun yang sama, pemerintah Hindia Belanda sebagai pewaris aset VOC mendirikan
sebuah kantor permanen, termasuk markas pertahanan.7 Pembangunan infrastruktur diikuti oleh
peningkatan jumlah pegawai, terutama dari kalangan orang Eropa yang dapat dilihat pada tabel
berikut. Kala pemerintah kolonial datang, Kampung Cina telah tumbuh sebagai pasar. Setidaknya
begitulah yang dikatakan J. Burn, seorang petualang Inggris yang tinggal di Pontianak pada 1808
sampai 1811 meskipun mungkin dalam bentuk yang lebih sederhana.21Keberadaan pasar menjadi
semakin penting dengan meningkatnya jumlah dan ragam kebutuhan hidup masyarakat seiring masuk
dan bermukimnya para pendatang dari berbagai etnis. Sebagai tambahan, kegiatan ekspor impor di
pelabuhan pemerintah, perdagangan antar pulau, dan pedalaman di pelabuhan rakyat juga
membutuhkan wadah untuk menyimpan barang dan memperdagangkannya. Dalam
perkembangannya, jelas terlihat bahwa pada tahun 1880-an, Kampung Cina tidak diidentifiasi sebagai
permukiman melainkan kawasan niaga.11 Sejak itu, kebutuhan akan pengelolaan sebuah pasar
muncul. Akan tetapi, minimnya personil diatasi pemerintah dengan pemberlakuan system pacht pasar.
Sistem pacht (pachtstelsel) adalah hak borong. 13 Sebagian kalangan memaknai system pacht sebagai
penjualan monopoli atau hak pajak penguasa politik kepada para pedagang (sebagian
besar Tionghoa). Akan tetapi, para sejarawan memiliki defiisi tersendiri.
Sistem pacht (revenue farming) adalah sebuah sistem di mana negara disewakan, melalui lelang
kepada penawar tertinggi, hak monopoli untuk melakukan layanan tertentu, mengumpulkan pajak
pada khususnya atau untuk terlibat dalam kegiatan tertentu untuk mencari keuntungan berimbalan
dengan penetapan harga terlebih dahulu kepada negara secara rutin.
FOTO PASAR HULU DARI TAHUN KE TAHUN

A.KAMPUNG CINA PADA TAHUN B.KAMPUNG CINA PADA C.PETA PELUASAN PASAR
1822 TAHUN 1886 PONTIANAK PADA TAHUN 1886
LOKASI

KOTA PONTIANAK KECAMATAN PONTIANAK SELATAN


LOKASI PASAR HULU

LOKASI PASAR HULU Terletak dikota Pontianak , kecamatan Pontianak


Selatan . Pasar hulu dilalui 5 jalan utama yaitu jalan indragi timur ,
jalan Mahakam , jalan barito dan jalan tanjung pura .
PETA UDARA
PETA KAWASAN PASAR
HIIR, PASAR TENGAH
DAN PASAR HULU

PETA KAWASAN
PASAR HULU
PETA DIGITASI
Area pasar hulu saat ini dikenal
sebagai tiga lokasi pasar yang
berbeda :

Pasar parit besar

Pasar menara / tambang suit

Pasar seng hi
Bab II
DATA
FIGURE GROUND:
FIGURE GROUND adalah sebuah teori
yang digunakan untuk memahami
suatu perkotaan dengan hubungan
antara bentuk masa yang dibangun
(solid) dan ruang terbuka(void).

Dalam site pasar hulu terdapat beberapa


elemen dari teori figure ground
diantaranya:
FIGURE GROUND:
1. Entry Foyers (void)

1
FIGURE GROUND:
2. Linear Open Space

2
FIGURE GROUND:
3. Urban Block

3
3
3
3 3 3
3
3
3
3
3 3
3
3 3
3
3 3
3
3
3
FIGURE GROUND:
4. Edges devine buillding

4 4
FIGURE GROUND:
5. Street and square

3 3 3

3
3 3
3
3
3
3 3 3

3
3
3 3
3
LINKAGE :
Linkage artinya berupa garis semu yang
menghubungkan antara elemen yang
satu dengan yang lain, nodes yang satu
dengan nodes yang lain, atau distrik yang
satu dengan yang lain. Garis ini bisa
berbentuk jaringan jalan, jalur pedestrian,
 ruang terbuka yang berbentuk segaris
dan sebagainya.
LINKAGE :

Pada kawasan pasar hulu tipe


Linkage yang digunakan adalah
megaform karena pasar ini memiliki
hirarki- hirarki.

Hirarki 1
Hirarki 1
Hirarki 1
PLACE : ACTIVITY (USER GROUP)
• Pemilik Toko • Pedagang Kaki Lima (PKL)

• Pembeli

• Pengemis
PLACE : ACTIVITY (USER GROUP)
• Tukang Parkir • Supir angkut

• Buruh Angkut
PLACE : ACTIVITY (LAND USE)
PLACE : ACTIVITY (LAND USE)

1. Jual alat alat benda 2.Jual alat alat


tajam sperpart motor
1 2

2.Bermacam Toko -
3. Jual alat alat teknik
toko
PLACE : ACTIVITY (ECONOMY)
• JUAL BELI BARANG • JASA TRANSPORTASI

1. BECAK

2. ANGKOT
PLACE FORM
(GAYA ARSITEKTUR)

Pada lokasi ini gaya asitktur yang banyak


digunakan pada bangunan di Jl.pangsuma
yaitu gaya arsitektur kolonial
PLACE FORM
(GAYA ARSITEKTUR)

Di Jl.Mahakam
terdapat bangunan
bergaya kolonial,yang
masih berdiri sampai
sekarang

Selain itu di
Jl.Mahakam beberapa
bangunan
menggunakan aya
arsitektur modren
PLACE FORM
(GAYA ARSITEKTUR)

Terdapat banyak
bangunan arsitektural
bergaya kolonial yang
masih di pertahankan di
pasar parit besar
PLACE FORM
(GAYA ARSITEKTUR)

Pada lokasi ini gaya


asitktur yang
digunakan pada
bangunan di Jl.Barito
yaitu gaya arsitektur
kolonial dan modern
PLACE FORM
(GAYA ARSITEKTUR)

KESIMPULAN
BERDASARKAN DATA DAN HASIL PEMBAHASAN YANG DILAKUKAN, DIDAPATKAN BAHWA
BANGUNAN YANG BERADA DI AREA PASAR HULU SEBAGIAN BESAR BERGAYA
ARSITEKTURAL KOLONIAL KARENA DIDIRIKAN PADA MASA KOLONIAL BELANDA DI
PONTIANAK .PADA BANGUNAN BERGAYA ARSITEKTURAL KOLONIAL INI MEMILIKI FUNGSI
YANG BERAGAM. DENGAN CIRI CIRI BENTUK ATAP YANG CURAM DAN BANYAK
MENAMPILKAN PILAR PILAR PADA BANGUNAN .
PLACE : FORM (SKALA & ENKLOSO)
PATH 1 PATH 2

Pada path ini terasa kurang nyaman


Pada path ini terasa cukup nyaman
karena jalan yang kecil di lingkupi
karena di salah satu sisinya adalah
oleh sepasang bangunan tiga lantai
bangunan satu lantai sehingga tidak
sehingga terasa sempit dan juga lebih
terasa sempit meskipun luas jalannya
gelap dari path sebelumnya.
hanya 3m.
Path ini merupakan gang-gang yang
menghubungkan jalan-jalan utama di
Path ini berada di Jl. Indagri Timur.
kawasan pasar hulu.
PLACE : FORM (SKALA & ENKLOSO)
PATH 3 PATH 4

Path ini ukurannya sangat kecil, hanya


1m dan lokasinya berada di tepian
Path yang terdapat di Jl.Barito ini
sungai kapuas. Meskipun salah satu
memiliki lebar jalan 8m dengan dengan
sisinya terdapat bangunan 4 lantai,
bangunan setinggi 3 lantai dan 4 lantai
tetapi hamparan sungai kapuas di sisi
di dua sisinya. Path ini memberikan
lainnya membuat path ini terasa
sedikit kesan skala mengerikan pada
leluasa. Meskipun cukup berbahaya
sisi yang terdapat bangunan 4 lantai.
karena sisi kanan dan kirinya tidak
terdapat pembatas/pagar.
PLACE : FORM (SKALA & ENKLOSO)
PATH 6
PATH 5

Path yang berada di Jl. Tanjungpura


ini memiliki skala normal dengan lebar Path jenis ini terdapat di Jl. Mahakam
jalan 7 m dan terdapat bangunan 3 dan Jl.Pangsuma. Path ini memiliki
lantai di salah satu sisinya. skala normal dengan lebar jalan 8m
dan bangunan 3 lantai di kedua sisinya.
PLACE :FORM
(PERGERAKAN)

PADA JL.MAHAKAM DAN JL.PANGSUMA TERDABAT TITIK JALAN YANG SUDAH RUSAK.RUSAKNYA JALAN
INI DISEBABKAN KENDARAAN RODA 4 YANG SELALU LEWAT TERUTAMA MOBIL TRUK YANG MEMBAWA
BARANG BARANG
PLACE :FORM
(PERGERAKAN)

PADA GG TERDABAT JALAN YANG SUDAH RUSAK,SEHINGGA ORANG YANG LEWAT KURANG NYAMAN .JALAN
YANG RUSAK INI DISEBABKAN KARENA SERINGNYA KENDARAAN RODA DUA DAN TIGA YANG BERLALU
LALANG
PLACE : IMAGE (memory)
PASAR PARIT BESAR

Diberi nama pasar parit besar karena pasar ini berlokasi di tepian parit yang bernama parit
besar.
PLACE : IMAGE (memory)
PASAR MENARA

Penamaan pasar ini karena sebelum tahun 1980an terdapat sebuah bioskop
yang bernama bioskop menara/kapitol. Pada saat itu bioskop merupakan
salah satu hiburan yang sangat diminati karena masih baru di kota
pontianak.
PLACE : IMAGE (memory)
PASAR SENG HIE

Disebut pasar seng hie karena area pasar ini dekat dengan pelabuhan seng hie.
penamaan pelabuhan ini tidak terlepas dari  nama seorang pengusaha keturunan Cina
bernama Than Seng Hie. Seorang pengusaha di bidang hasil bumi. Berdasarkan Platte Grond
Van de Hoofdplaats Pontianak, 1  Maart 1934 (peta Pontianak 1934). Kawasan pelabuhan
Seng Hie ini berada di Kapoeas weg. Terusan dari Pasar Besar weg(kedua jalan tersebut kini
menjadi jalan Sultan Muhammad).  Tak jauh dari jalan voorstraat dansulthan weg  (sekarang
jalan Tanjungpura). Dan  theng seng hie weg (sekarang jalan Pangsuma).
PLACE : IMAGE (SUASANA)
LOKASI : JALAN INDAGIRI TIMUR

Suasan yang terdapat pada jalan tersebut sangat Padat di karenakan


jalan terlalu kecil, tidak ada Lokasi parkir kendaraan, sehingga
mengambil Lokasi jalan untuk tempat parkir dan juga banyak
pedagang yang meletakkan barang dagangannya hingga ke area
pejalan kaki.
PLACE : IMAGE (SUASANA)
LOKASI : JALAN MAHAKAM

Pada lokasi tersebut dipadati oleh kendaraan-Kendaraan roda empat


yang parkir di badan jalan karena tidak adanya tempat parkir. Selain
itu juga terdapat toko-toko tidak permanen yang didirikan di area
jalan sehingga jalan menjadi mengecil pada salah satu ujungnya.
PLACE : IMAGE (SUASANA)
LOKASI : JALAN BARITO

Di jalan ini sering terjadi kemacetan karena Kendaraan- kendaraan besar yang
menurunkan Dan menaikkan barang dari toko- toko agen, Sehingga memarkirkan
kendaraan mereka Dibagian badan jalan.
PLACE IMAGE SUASANA
LOKASI : JALAN PANGSUMA

Di jalan ini lebih sepi dari jalan yang lainnya Sehingga lebih banyak
dilewati oleh Kendaraan – kendaraan besar yang memuat Barang-
barang dari arah jalan barito dan dari Pelabuhan senghi ke jalan
pangsuma.
PLACE: IMAGE (KENYAMANAN DAN KEAMANAN)
kenyamanan
1. kenyamanan pada jalan indagri
timur sangat nyaman , jalan luas
3 tidak sempit
- keamanan
2. kenyamanan pada jalan Mahakam
kurang begitu nyaman , karena
tidak terdapat parkiran mobil jadi
1 area jalan di pakai untuk area
2 parkir tersebut
4 3. kenyaman pada jalan barito
jalannya luas , tetapi di area yang
dekat jembatan terdapat mobil
truck besar bongkar muatan jadi
terkadang ada hambatan macet
di area tersebut.
Keamanan 4. kenyaman pada jalan pangsuma
Menurut pedagang di sekitar pasar area tersebut begitu nyaman karena jalan
Keamanan disana cukup Aman , tetapi begitu luas jadi tidak ada terdapat kemacetan
masih terdapat pencopetan dan tidak terlalu padat.
Yang terjadi pada pengunjung pasar
tersebut .
CITRA KAWASAN
CITRA KOTA ATAU KAWASAN
Citra (image) berasal dari bahas latin (imago) , adalah sebuah artefak , atau sesuatu yang
berhubungan dengan benda dua dimensional (sebuah lukisan, gambar), yang memiliki keserupaan
tampilan dengan sejumlah subyek (umumnya berupa subyek fisik atau seseorang)
Citra kawasan atau kota adalah proses dua arah antara pengamat dengan benda yang diamati
atau disebut juga sebagai kesan atau presepsi antara pengamat terhadap lingkungannya .

CITRA suatu kawasan, dapat teridentifikasi berdasar pada elemen – elemen yang membangun citra
terhadap kota tersebut. Elemen2 citra suatu kawasan (kota) menurut kevin lynch (1989 : 46-48 )
adalah
1. Paths
2. Edges
3. Districts
4. Nodes
5. Landmarks
PATHS
PATHS Merupakan suatu jalur yang digunakan oleh pengamat untuk
bergerak atau berpindah tempat. Menjadi elemen utama karena
pengamat bergerak melaluinya pada saat mengamati kota dan
disepanjang jalur tersebut elemen-elemen lingkungan lainnya
tersusun dan dihubungkan.
PATHS Dapat berupa streets, jalur pejalan kaki, titik2 persinggahan,
kanal-kanal, ataupun jalur kereta api.”
PATHS
5

4
1. Jl. Indagri
Timur 2. Jl. Mahakam 3. Jl. Pangsuma

2 3 4. Jl. Barito 5. Sungai Kapuas

6. Jl. Tanjungpura
PATHS 3
TIPE-TIPE PATHS :
TERDAPAT 6 BUAH TIPE PATH DI KAWASAN PASAR 4
HULU DIANTARANYA
2 6
2
1 6
1 2 2 2
3 2
2 2 2

6
4 5
EDGES

EDGES adalah pembatas antara 2 fase, sebuah garis yang


memutuskan kontinuitas, seperti garis pantai, persilangan jalan
terhadap jalur kereta api, ataupun sebuah dinding (tembok berlin)
EDGES Batas yang tegas
antara pasar ini
dengan pasar
disampingnya
adalah sebuah parit
yang terletak di sisi
kiri jalan indagri
timur.

Batas antara dua


struktur bangunan
yang berbeda di
Jl.Indagri Timur,
berupa jembatan.
DISTRICTS

DISTRICT adalah suatu bagian (menengah atau besar) dari sebuah kota /
kawasan, yang mengandung luasan dua dimensional, dimana seorang
pengamat merasa 'masuk kedalam'.
1
DISTRICTS 4

Toko Pembuatan Toko Agen


Toko Spare Part
5 Pisau Motor
2 5

4
3
6 Pedagang Lelong Toko Agen

2
3 6
1

Toko Mesin Toko Pakaian


Pompa
NODES

NODES adalah sebuah titik (points), suatu spots strategis didalam kota
diamana observer dapat memasuki / menjangkaunya. Nodes dapat
pula tempat suatu yang khusus (intensive foci) diamana pengamat
bergerak menuju dan dari-nya .
1

NODES
Pertemuan antara
jalan barito dengan
pelabuhan senghi

3
1

2 Pertemuan dijalan
2 imdagri timur yang
terdapat focal
point pasar parit
besar

3 Tempat menunggu
perahu untuk
2 menyebrangi
sungai kapuas
LANDMARK

Landmark adalah titik-acuan dimana si pengamat tidak memasukinya,


mereka berada di luarnya. Landmark biasanya merupakan benda fisik
yang didefinisikan dengan sederhana seperti: bangunan, tanda, toko,
atau objek-objek alam.
LANDMARK

Landmark ini berupa vocal point tulisan pasar parit besar yang
membuat para pengunjung dapat mengenali pasar parit besar
dari kejauhan. Lokasinya berada di bagian luar pasar dan tepat
di depan parit besar.
LANDMARK

Landmark ini dapat dirasakan ketika pengunjung memasuki


Jl.Mahakam. Fasad depan bangunan pasar ciujung yang berbeda
dengan bangunan-bangunan lain disekelilingnya ditambah
dengan adanya square di bagian depannya membuat landmark
ini semakin menonjol.
Bab III
ANALISA MASALAH
FIGURE GROUND
PERMASALAHAN FIGURE GROUND YANG ADA DI PASAR HULU
YAITU :

1. KURANG JELASNYA BENTUK ENTRY FOYERS YANG TERLETAK DI


Jl. Mahakam dan Jl.Pangsuma.
PLACE
PERMASALAHAN PLACE YANG ADA DI PASAR HULU YAITU :

1. BANGUNAN-BANGUNAN YANG ADA DI KAWASAN INI SEBAGIAN BESAR MASIH MERUPAKAN


BANGUNAN LAMA YANG KURANG TERURUS. SEHINGGA TERLIHAT KUMUH.

2. PEDESTRIAN YANG TERPUTUS-PUTUS AKIBAT BARANG


DAGANGAN YANG DI PAJANG HINGGA KE TERAS BANGUNAN
MENGAKIBTKAN PARA PEJALAN KAKI HARUS BERJALAN DI
JALAN YANG SEHARUSNYA UNTUK KENDARAAN. YANG KURANG
NYAMAN KARENA TIDAK MEMILIKI PENEDUH SAAT PANAS
ATAUPUN HUJAN.

3. TIDAK ADANYA RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN


PASAR HULU SEHINGGA PASAR TERLIHAT TERLALU MONOTON
DENGAN DERETAN BANGUNAN-BANGUNAN
CITY IMAGE (CITRA KAWASAN)

PERMASALAHAN CITRA KAWASAN YANG ADA DI PASAR HULU


YAITU :

1. SEPERTI YANG TELAH DIANALISA DISTRIK-DISTRIK YANG ADA


MASIH BELUM TERTATA RAPI. DAPAT DILIHAT ADANYA
BEBERAPA DISTRIK YANG BERGABUNG DENGAN TOKO-TOKO
YANG BERBEDA.

2. PERMASALAHAN PADA PATHS TERJADI DI JALUR UNTUK PEJALAN KAKI. YAITU PADA TERAS
TOKO-TOKO YANG SEHARUSNYA DIGUNAKAN UNTUK JALUR PEJALAN KAKI TETAPI DI GUNAKAN
UNTUK MEMAJANG BARANG DAGANGAN OLEH PARA PEDAGANG.

Anda mungkin juga menyukai