BAB I
PENDAHULUAN
atas :
A. KEPALA DINAS
B. SEKRETARIS
PERKEMBANGAN DESA
MUHAMMAD ARPIN 1
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TEPAT GUNA
PERDESAAN
PERDESAAN.
F. UPTD
MUHAMMAD ARPIN 2
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
aset desa;
antar desa;
h. Memberikan sanksi atas penyimpangan yang dilakukan oleh Kepala Desa
i. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan Bidang
Site berada pada area yang telah di arsir, dengan luasan 2.000 m² dengan
MUHAMMAD ARPIN 3
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Data Teknis pada proyek Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Sekadau
MUHAMMAD ARPIN 4
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
b. Analisa Tapak
c. Perencanaan Denah
d. Tampak
1.4.1. Tujuan
dunia kerja.
MUHAMMAD ARPIN 5
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
1.4.2. Sasaran
dapat ;
industri konstruksi.
menyusun laporan pada praktek kerja lapangan II yang baik dan benar harus
MUHAMMAD ARPIN 6
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dilapangan.
BAB I PENDAHULUAN
MUHAMMAD ARPIN 7
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
sistematika pembahasan.
MUHAMMAD ARPIN 8
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
selama Praktek Kerja Lapangan jika ada pekerjaan yang akan dikerjakan.
Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) atau TOR dan tinjauan pustaka, yang
berisikan analisa bahan, analisa alat, analisa tenaga kerja, analisa metode
MUHAMMAD ARPIN 9
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB II
KABUPATEN SEKADAU.
2012, pada pukul 13.00 WIB ( Tiga belas) Waktu Indonesia Bagian
gedung, jembatan, jalan, irigasi, tat ruang, tata kota, analisa dampak
lingkungan( AMDAL).
MUHAMMAD ARPIN 10
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
KOMANDITER
HAJI RULDIN, S.E
SURVERIOR DRAFTER
BUDIMAN ERWIN HERMAWAN
MUHAMMAD ARPIN 11
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Yuwono.
pada pukul 12.00 s/d 13.00 wib, dan selesai kerja pada pukul
16.00 wib.
MUHAMMAD ARPIN 12
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Dan Desa
6. Batas Lahan
Timur : Hutan
Selatan : Hutan
Barat : Hutan
MUHAMMAD ARPIN 13
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Kabupaten sekadau :
KEPALA DINAS
BAYU DWI HARSONO
CV.ARTECH
LEADER
RUDY SUTRISNA, S.Ds
SURVERIOR DRAFTER
BUDIMAN ERWIN HERMAWAN
Bagan
2.2 Struktur Organisasi Proyek Kantor Dinas Pemberdayaan
Maasyarakat dan Desa, Kabupaten Sekadau.
( sumber : CV. Artech, 2018)
MUHAMMAD ARPIN 14
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 15
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
c. Survey
g. Pradesain
MUHAMMAD ARPIN 16
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 17
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
suatu hal jauh lebih dari sebelumnya. Perancangan merupakan cara atau proses
terdapat dua bagian pemprosesan yaitu keadaan mula, suatu metode atau proses
transformasi, dan suatu proses transformasi, dan suatu keadaan masa depan yang
dibayangkan. Bagian tersebut yang akan dilalui dalam perencanaan secara umum.
permainan kata yang sederhana dan praktis, fungsi digunakan dalam pemograman,
pokok yang mengubah sesuatu yang ada menjadi sesuatu lebih baik. Perancangan
dapat dianggap sebagai suatu proses tiga bagian yang terdiri dari keadaan mula,
suatu metode atau proses transformasi, dan suatu keadaan masa depan yang
MUHAMMAD ARPIN 18
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
pandang dan usulan yang benar pula. Tinjauan pustaka umum terdiri dari :
mengeluarkan produk yang baik. Berikut adalah proses perancangan menurut ilmu
Arsitektur.
MUHAMMAD ARPIN 19
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Tahap ini adalah proses konsultasi awal antara sang arsitek dengan klien,
ataupun konsultasi mengenai pemilihan tapak yang baik jika klien belum
dibangun. Dalam hal ini sang arsitek dapat bekerja dengan profesionalitasnya dan
sang klien juga akan mendapatkan yang diinginkanya, dengan sebuah komunikasi
3.1.2 Pemrograman
Pekerjaan pada atsitek dapat dibagi ke dalam bidang-bidang yang sangat berbeda.
MUHAMMAD ARPIN 20
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
terorganisasikan dan didasarkan pada tat acara yang baku dan dapat dipergunakan
pada proyek-proyek besar dan kecil, tipe bangunan yang sederhana dan rumit dan
dengan klien tunggal atau banyak. Penyusunan program berguna pada proyek-
proyek yang besar, rumit dan tidak terbiasa bagi kelompok-kelompok klien besar,
pemrosesan data mentah menjadi informasi yang berguna dan merangsang klien
Menetapkan kebutuhan-kebutuhan
Menyatakan masalah
MUHAMMAD ARPIN 21
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
GOAL adalah tujuan akhir suatu usaha/proses diarahkan. Goal hanya dapat
dicapai melalui suatu usaha yang terus menerus tanpa henti serta terarah. Goal
suatu proyek menunjukan apa yang ingin dicapai klien dan mengapa klien
menginginkannya.
Bila goal menunjukan apa yang ingin dicapai klien, maka konsep adalah
menunjukan bagaimana klien mencapai goalnya tadi. Bila goal adalah tujuan
akhir, konsep adalah alat untuk menuju tujuan akhir tersebut. Hubungan antara
Goal dapat diturunkan dari suatu nilai-nilai, keyakinan dan isu-isu yang
ditetapkan bersama klien. Nilai adalah sesuatu yang secara alamiah memiliki
makna sesuai dengan apa yang diinginkan. Nilai juga dapat berarti arah tujuan
sasaran yang berlaku sebagai landasan motivasi atau motivasi penggerak utama.
penerimaan batin atas kebenaran sesuatu yang diusulkan tanpa atau dengan bukti
kepastiannya.
MUHAMMAD ARPIN 22
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
3.1.2.2 Fakta
Fakta adalah informasi yang disajikan yang memiliki aspek realitas obyektif
pelaku, site, waktu, biaya dan sebagainya. Fakta dapat menjadi terlalu banyak
untuk dapat diperoleh kesimpulan yang pasti, oleh Karena itu penting untuk
diketahui akan fakta-fakta yang dianggap perlu dan fakta-fakta yang dapat
diabaikan. Cara paling sederhana untuk proses pengumpulan fakta adalah carilah
Dapat memutuskan apa yang benar atau apa yang dianggap benar.
logika.
Dapat memisahkan fakta yang telah macam dengan fakta yang hanya
MUHAMMAD ARPIN 23
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
3.1.2.3 Konsep
konsep dapat dimaknai sebagai bagaiman klien mencapai goal yang telah
1. Konsep Programmatik
MUHAMMAD ARPIN 24
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
solving)
Karakteristik programmer :
a. Objektif
b. Analisis
penting
a. Subjektif
b. Intuitif
MUHAMMAD ARPIN 25
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 26
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
menetapkan suatu kebutuhan, arsitek dank lien harus bekerja sama dalam
1. Kebutuhan perilaku
dalam hal fisik, social dan psikologis yang harus disediakan. Hal
ruang.
2. Kebutuhan fungsional
itu dengan nyaman, efisien dan efektif. Hal ini mencakup kualitas
MUHAMMAD ARPIN 27
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
3. Kebutuhan manusiawi
1. Fungsi
2. Bentuk
3. Ekonomi
4. Waktu
kategorinya :
MUHAMMAD ARPIN 28
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
No PERTIMBANGAN KATEGORI
1. FUNGSI 1. Orang/pelaku
2. Aktifitas
3. Keterkaitan/hubungan
2. BENTUK 1. Tapak
2. Lingkungan sekitar
3. Kualitas
2. Biaya operasional
3. Biaya perawatan
2. Saat ini
3. Masa depan
MUHAMMAD ARPIN 29
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
tapak, iklim makro dan mikro, lingkungan fisik disekitar tapak dsb.
MUHAMMAD ARPIN 30
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Aksesbilitas
TAPAK Iklim
Lingkungan fisik
Orientasi
dll
Kebutuhan ruang
Organisasi ruang
kondisi kritis dan premis-premis (dugaan), desian yang akan menjadi titik tolak
desain skematis.
MUHAMMAD ARPIN 31
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Perancangan menurut William Pena (1981) adalah suatu proses serta tidak
selalu mudah dan lancer. Proses tersebut dimulai dari gagasan sampai
terwujudnya gagasan menjadi tujuan awal. Dari sebuah titik awal (biasanya
berupa loncatan ide), proses perancangan bergerak menuju perumusan ide (di
bermakna. Ketika banyak informasi yang muncul secara acak maka dalam proses
output disini adalah proses penggambaran, yakni berupa Gambar kerja 2D,
gambar arsitektur, dan Gambar 3D bangunan. Dalam proses ini semua yang
solusi yang baik. Bisa dibilang dalam tahapan ini adalah tugasnya seorang Drafter
yang lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dengan melihat suatu gambar maka
MUHAMMAD ARPIN 32
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
seseorang akan dapat mengerti arti gambar itu, atau mengerti maksud si pembuat
melihat gambar tersebut. Namun, arti suatu gambar bagi seseorang dapat berbeda
Orang yang melihatnya tidak bisa menentukan secara pasti eksak, misalnya
tingginya berapa meter, lebarnya, jauhnya, lebar jalan, dan lain-lain tidak dengan
ukuran eksak.
MUHAMMAD ARPIN 33
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
bernaung dari pengaruh keadaan alam sekitarnya (Hujan, Matahari, dll ) Serta
sehari- hari. Namun, pengertian rumah juga dapat ditinjau lebih jauh secara fisik
dan psikologis.
1. Secara Fisik
Dari segi fisik rumah berarti suatu bangunan tempat kembali dari
2. SecaraPsikologis
Ditinjau dari segi psikologis rumah berarti suatu tempat untuk tinggal
lebih mengutamakan situasi dan suasana daripada kondisi dan keadaan fisik
MUHAMMAD ARPIN 34
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
itu saja numun juga merupakan indikator bagi setiap individu yang
kita perlu memahami lebih dalam lagi apa definisi dan fungsinya, terlepas
dari apa tujuannya apakah akan digunakan sebagai tempat tinggal atau
investasi.
berpilar.
Gaya ini hangat karena kebanyakan warna yang digunakan adalah warna
pastel, terakota, serta kuning. Selain itu, warna-warna yang juga menjadi
senada dan nyaman. Rumah pun tampil dengan nuansa yang enak
MUHAMMAD ARPIN 35
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dipandang. Anda bisa memilih warna abu” sebagai warna inti yang
MUHAMMAD ARPIN 36
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
siapa saja yang melihat rumah. Abu akan tampak dinamis saat dipadu
dengan warna putih jendela, pintu, lis profil dan pada kusen-kusen,.
Atap
miring.
Jendela
MUHAMMAD ARPIN 37
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Dinding
MUHAMMAD ARPIN 38
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dinding dengan kusen, atau bagian akhir dari dinding yang bertemu
sebuah bingkai pada lukisan. Bingkai atau frame pada lubang pintu
ini tidak hanya pada pintu masuk utama saja, tetapi berlaku untuk
Balkon
MUHAMMAD ARPIN 39
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 40
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
1. Aksebilitas
hendaknya lancar.
2. Lingkungan
Sehat
Nyaman
Aman
MUHAMMAD ARPIN 41
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB IV
TINGGAL
adalah melakukan survey dan pendataan untuk mengetahui eksisting yang ada,
Rumah Tinggal ini merupakan area hutan belantara yang masih belum ada
MUHAMMAD ARPIN 42
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dengan tahap pengukuran site yang benbentuk persegi panjang, dengan panjang
28 m dan lebar 25 m. kemudian penentuan arah mata angin, yaitu penentuan arah
utara dan selatan bangunan dengnan menggunakan kompas, hal ini berfungsi untu
persatu, dan mengukur lebar jalan yang nantinya menjadi akses masuk, lebar
sungai kecil pada arah depan 3 m. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap pembuatan
analisis tapak, seperti mendengan ringkat kebisingan dari 4 sisi tapak serta
membuat sketsa dari arah mana arah kebisingan dengan menggunakan kertas A4
dan pensil 2B. serta keadaan tanah yang berkontur dilokasi proyek dan daya
dimulai dengan persiapan bahan-bahan yang akan digunakan pada saat pendataan
seperti meteran, kertas A4, pensil 2B, dan kompas. Setelah proses survey dan
pendataan dilakukan di lokasi site, tahap selanjutnya pihak konsultan CV. Jatayu
berikutnya.
MUHAMMAD ARPIN 43
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 44
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Dalam tahap proses pemrograman ini pihak konsultan CV. Jatayu Estetika
pihak owner melalui sesi wawancara. Setelah mendapat permasalahan yang ada
permasalahan tersebut.
adalah :
c) Merespon keadaan lingkungan dan keadaan alam sekitar, seperti arah mata
angin
Tahap konsultasi desain adalah proses dimana usulan-usulan awal dari tim
perancangan akan diasistensikan kepada klien, dan pada tahap ini tim perancangan
mengusulkan programan ruang yang telah dibuat tetapi program dan peletakan
ruang ini telah digambarkan berupa denah, agar klien dapat memahami usulan-
usulan tersebut. Kemudian tim juga membuat gambaran tampak bangunan beserta
3D bangunan, hal ini berfungsi agar klien nantinya dapat memberikan masukan
berupa penambahan ruang serta penambahan taman pada lahan samping dan
MUHAMMAD ARPIN 45
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
belakang pada lantai 1, sedangkan pada tampak bangunan klien meminta arsitek
DENAH
MUHAMMAD ARPIN 46
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAMPAK DEPAN
MUHAMMAD ARPIN 47
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAMPAK BELAKANG
MUHAMMAD ARPIN 48
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
suatu respon terhadap hasil dari masalah-masalah yang telah dirumuskan oleh
arsitek leader.
ruang serta penambahan taman pada lahan samping dan belakang pada lantai 1,
memilih masalah yang merupakan isu dasar dari keinginan klien pada
MUHAMMAD ARPIN 49
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
Tahap presentasi desain adalah proses dimana arsitek dan tim memaparkan
desain.
gambar kerja. Pada tahapn ini, pembuatan gambar kerja dibuat drafter dengan
berkonsultasi dan dibimbing serta diarahkan langsung oleh ahli struktur serta
menggambarkan Rumah Tinggal secara umum karena masih dalam tahap usulan
proyek.
Rumah tinggal ini. Pada tahapan ini perhitungan mengacu kepada gambar kerja
dengan suatu aspek-aspek finansial bangunan secara matang yang dimulai dari
upah pekerja, volume pekerjaan, fee kontraktor, pajak, bahkan biaya-biaya tak
terduga lainnya.
MUHAMMAD ARPIN 50
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
CV. Jatayu Estetika untuk kelancaran proses perencanaan dengan waktu yang
telah direncanakan. Tahap pencetakan dokumen ini adalah tahap akhir dari proses
desain dan perancangan. Didalam proses pengerjaan tahap pra desain ini penulis
dibimbing langsung oleh arsitek yang ditunjuk oleh CV. Jatayu Estetika yaitu
membuat gambar site dengan menggunakan autocad. Proses pengambaran site ini
MUHAMMAD ARPIN 51
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
SITE EXSISTING
yang harus dipenuhi dalam mengusulkan pemecahan masalah. Didalam tahap ini
ada beberapa hal yang dilakukan yaitu menganalisa permasalahan klien dengan
MUHAMMAD ARPIN 52
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
diinginkan klien yaitu mediterania, kemudian kebutuhan ruang yang ada didalam
yaitu :
b. Ruang keluarga
c. Ruang tamu
h. Dapur
i. Ruang laundry
j. Garasi
mencari besaran yang akan diterapkan nantinya, mencari besaran ruang ini
MUHAMMAD ARPIN 53
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
hubungan antar satu ruang dengan ruang lainnya. Hubungan antar ruang pada
Pola hubungan antar ruang terjadi pada hubungan kegiatan yang diwadahi
oleh ruang tersebut, hubungan ini memiliki kegiatan yang berbeda tergantung dari
frekuensi kegiatan dan keterkaitan fungsi. Sehingga hubungan ruang yang dapat
Menurut jenis pola hubungan ruang, pola hubungan ruang pada Rumah Tinggal
MUHAMMAD ARPIN 54
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BERHUBUNGAN LANGSUNG
MATRIKS
MUHAMMAD ARPIN 55
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
pembagian zoning atau zona berdasarkan hubungan dan fungsi ruang. Pada
4.2.2.2 Penzoningan
fungsi dan hubungan ruang, pada perancangan bangunan Rumah tinggal ini
penzoningan ruang yaitu 1 lantai, dilantai 1 ini berfungsi sebagai area publik, semi
SERVIS
SEMI PRIVAT
PRIVAT
PRIVAT
PUBLIK
MUHAMMAD ARPIN 56
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
orientasi matahari, arah angin, dan sirkulasi pada bangunan. Tidak hanya secara
horizontal, pertimbangan zoning ini juga dipikirkan secara vertical agar perletakan
dilakukan secara mikro, dengan lebih mendetailkan perletakan fungsi ruang pada
area yang telah ditentukan, pembagian ruang pada penzoningan mikro ini
berdasarkan pada zoning makro sebelumnya dan pola hubungan antar ruang.
R.LOUNDRY TERAS
WC/KM
DAPUR
R.KELUARGA
K.UTAMA
K.ANAK 1
HALL
K.ANAK 2
R.TAMU GARASI
K.TAMU
TERAS
CARPORT
MUHAMMAD ARPIN 57
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
yang terbagi yaitu data, Analisa dan respon guna mempermudah proses
MUHAMMAD ARPIN 58
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
SOREEE PAGI
MATAHARI
SIRKULASI
MUHAMMAD ARPIN 59
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
KEBISINGAN
VEGETASI
MUHAMMAD ARPIN 60
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 61
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
ukiran Dayak pada kolom bagian depan dan pagar. Konsep ini diterapkan karena
Pada bagian samping terdapatlah pintu yang berupa partisi dan bukaan yang
dimaksudkan agar pencahayaan dan udara alami dapat masuk secara lancar
MUHAMMAD ARPIN 62
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
didapat cukup banyak dan adanya bukaan berupa ventilasi agar angin dapat masuk
dengan baik.
Untuk menanggapi masalah panas pada garasi maka dibuat lah partisi yang terbuat
dari bahan kayu yang dimaksudkan dapat mengeluarkan bau zat-zat kimia dari
garasi.
MUHAMMAD ARPIN 63
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
berbentuk limas
4.2.3 Perancangan
denah, tampak dan 3D bangunan tahap ini termasuk ke dalam tahap perancangan.
4.2.3.1 Denah
arsitek leader. Dalam proses pembuatan denah awal yaitu dengan sketsa
komputerisasi atau media digital. Program atau soft ware yang digunakan
hari bekerja dengan berbagai alternative hingga disetujui arsitek leader dan
MUHAMMAD ARPIN 64
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
4.2.3.2 Tampak
MUHAMMAD ARPIN 65
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dibuat oleh arsitek leader setelah gambar ini selesai dibuat pembimbing
MUHAMMAD ARPIN 66
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DENAH
TAMPAK DEPAN
MUHAMMAD ARPIN 67
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
TAMPAK BELAKANG
MUHAMMAD ARPIN 68
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
MUHAMMAD ARPIN 69
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
4.2.3.2 Pembuatan 3D
computer serta dibantu oleh program atau soft ware Sketchup dalam
hingga finis ialah tiga 3 hari bekerja, dimana untuk tahapan pembuatan 3
PERSPEKTIF
MUHAMMAD ARPIN 70
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB V
dalam tem tersebut dan bertanya kepada pihak-pihak yang terkait dengan
MUHAMMAD ARPIN 71
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
proses tersebut akan tetapi pada pihak CV. Jatayu Estetika yang
praktek secara langsung ke lapangan tanpa harus ada teori yang mendasar
MUHAMMAD ARPIN 72
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dilapangan, tidak sesuai dengan apa yang telah diterangkan didalam teori.
ada tahapan pekerjaan analisis tapak. Akan tetapi oleh pihak CV. Jatayu
menggunakan proses black box yaitu dengan cara mendapat denah secara
didalam teori tersebut. Jadi dalam tahapan program ruang ini, pihak
teori tersebut.
MUHAMMAD ARPIN 73
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
kajian mengenai proses transformasi bentuk yaitu terdiri dari, 5 jenis teori
terhadap bentuk arsitektur dan 5 jenis konsep arsitektur. Pada 5 jenis teori
wujud sosial ekonomi, arsitektur merupakan bentuk yang abadi. Dan pada
proses 5 jenis kosep arsitekru terbagi lagi menjadi 5 konsep yaitu: analogi,
pekerjaaan dilapangan kepada CV. Jatayu Estetika hanya ada satu proses
MUHAMMAD ARPIN 74
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
BAB VI
6.1 Kesimpulan
MUHAMMAD ARPIN 75
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
6.2 Saran
perencanaa dan perancangan yang lebih baik untuk kedepaannya, antara lain
yaitu:
lengkap secara berurutan, hal ini dilakukan agar setiap desain harus
selesai.
MUHAMMAD ARPIN 76
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
dalam.
ESTETIKA ini sudah cukup baik, dan perlu adanya tingkatan untuk
MUHAMMAD ARPIN 77
3201507030
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN II
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga, 1984.
Arsitektur.
http://www.sarana-bangunan.com/2014/10/mengenal-rumah-bergaya-
mediterania.html.
MUHAMMAD ARPIN 78
3201507030