Anda di halaman 1dari 51

Kertas Kerja Penyusunan

Respon Plan dan Simulasi


Darurat Kebakaran
AGUS SETIYAWAN
HARDANI
PRIMEIRO DIMA
MUFT
SUPRIYADI
Kelompok 3 YAHYA MURGANI
DEA BIANCA JUNE
ZIKRULLOH FAUZ
Our Team:
Point of View

• TUJUAN
• PROFIL PERUSAHAAN
• FIRE RISK ASSESMENT
• SARANA PROTEKSI KEBAKARAN
• STRUKTUR ERT & TUGAS PENANGGUNG
JAWAB
• DENAH LOKASI
• SKENARIO KEBAKARAN
Tujuan
• Adapun tujuan yang ingin dicapai dari hasil pemeriksaan atau obserasi yang dilakukan
yaitu:
 Untuk menambah wawasan serta mendapatkan pengalaman terkait dengan analisa
potensi bahaya kebakaran di tempat kerja, sehingga dapat bertanggung jawab kepada
perusahaan masing-masing dalam melindungi area kerjanya dari faktor kebakaran
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing peserta dalam perusahaan
masing-masing
 Peserta diharapkan dapat memberikan ilmu dan pengalaman yang telah didapatkan
dan memberikan training kepada karyawan dan personil di tempat kerja masing-
masing terkait proteksi kebakaran
 Dapat membuat scenario dan prosedur terkait dengan keadaan darurat kebakaran
 Memberikan informasi tentang jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana
proteksi kebakaran ditempat kerja

20XX presentation title 5


Dasar Hukum:
• Undang Undang No 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
• Permenaker 04/80 Persyaratan Pemasangan APAR
• Permenaker 02/83 Persyaratan APAR Otomatik
• INST. Menaker INS. 11/MEN/1997 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
• Pedoman Fire Rating (NFPA 10)
• Pedoman Hydrant (NFPA 14 + SNI D3 -1745 – 2000)
• Pedoman Springkler (NFPA 13)
• Standar Bangunan Indonesia (UU 28/2002, permen PU 26/2008 mengenai syarat proteksi
kebakaran + NFPA 101 life safety code)
• Peraturan Pemerintah No. 50/2012 mengenai SMK3
• Permenaker 04/87 mengenai P2K3
• KEP Menaker KEP 186/MEN/1999 mengenai unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja

20XX presentation title 6


Sekilas tentang AHM
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan VISI, MISI DAN NILAI
pelopor industry sepeda motor PT ASTRA HONDA MOTOR
VISI :
di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971
Menjadi pemimpin pasar sepeda motor di Indonesia dan
dengan nama awal PT Federal Motor,
menjadi pemain kelas dunia, dengan mewujudkan
yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh
impian konsumen, menciptakan kegembiraan bagi
PT Astra International. Saat itu, PT
konsumen dan berkontribusi kepada masyarakat
Federal Motor hanya merakit, sedangkan
Indonesia.
komponennya diimpor dari Jepang dalam
bentuk CKD (completely knock down). MISI :
Menciptakan Solusi Mobilitas bagi Masyarakat dengan Produk dan
Layanan yang Terbaik

Filosofi :

One Heart
Mencerminkan hubungan yang mendalam antara pengendara dan
sepeda motornya.

20XX presentation title 7


Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jenis Kelamin Jenjang Pendidikan

Laki-Laki Perempuan S1-S3 D1-D3 SMA-SMK

6.425 orang 75 orang 152 orang 225 orang 6123 orang

Jam Kerja :
Shift 1 : 07.00 – 16.00 WIB
Shift 2 : 16.00 – 24.00 WIB
Shift 3 : 24.00 – 07.00 WIB

20XX presentation title 8


Flow Produksi:

Click icon to add picture

20XX presentation title 9


Flow Produksi:

Click icon to add picture

20XX presentation title 10


a. Die Casting
Proses peleburan Ingot Alumunium yang kemudian dicetak menjadi beberapa bentuk yang digunakan
sebagai onderdil sepeda motor.
b. Machining
Proses perubahan dimensi dan penghalusan semua onderdil sepeda motor setelah keluar dari die casting.
c. Assy Engine
Proses perakitan mesin pada sepeda motor.
d. Plastic Injection
Merupakan proses pembuatan bagian-bagian sepeda motor dari bahan plastik. Prosesnya dimulai dari
penyedotan bijih plastik ABS ke dalam mesin oopler, dipanaskan sampai cair, kemudian dicetak sesuai
model atau bentuk dan ukuran yang diinginkan dan diakhiri dengan menghilangkan scrub.
e. Painting Plastic
Proses pengecatan rangka luar sepeda motor dengan cara disemprot.

20XX presentation title 11


f. Assy wheel
Proses perakitan ban sepeda motor.
g. Welding
Proses pembuatan frame rangka body.
h. Painting Steel
Proses pengecatan onderdil sepeda motor. Dilakukan dengan dua cara yaitu dicelupkan ke dalam cat
maupun disemprot. Untuk yang dicelupkan ke dalam bak cat untuk onderdil yang besar-besar saja,
sedangkan untuk yang kecil-kecil di cat dengan cara disemprot.
i. Assembling Unit
Proses perakitan sepeda motor untuk menjadi sebuah sepeda motor yang siap dipakai oleh konsumen.
j. Shipping
Bagian shipping bertugas menyimpan, menyiapkan, dan melakukan pengiriman barang, dalam hal
sepeda motor kep ada para pelanggan. Pengiriman barang selalu disertai dengan pencatatan yang
cermat sehingga setiap barang yang keluar dapat dideteksi keberadaannya.

20XX presentation title 12


Sistem Manajemen yang sudah
diterapkan:
1. ISO 9001: 2000

2. ISO 45001: 2018

3. OHSAS 18001:1999

4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

20XX presentation title 13


LOKASI PERUSAHAAN

“Business opportunities are like buses.


There's always another one coming.”

20XX presentation title 14


Identifikasi Bahaya
Kebakaran
Identifikasi Bahaya Kebakaran (HIRADC)

Click icon to add picture Click icon to add picture

TAKUMA HAYASHI MIRJAM NILSSON​ FLORA BERGGREN​ RAJESH SANTOSHI


president chief executive officer chief operations officer vp marketing

20XX presentation title 17


Matrix Level of Risk
20XX presentation title 19
20XX presentation title 20
20XX presentation title 23
Sarana Proteksi
Kebakaran (Aktif
dan Pasif)
Sarana Proteksi Kebakaran Aktif

• Detektor Asap, Api maupun Panas


• Alarm kebakaran otomatis maupun manual
• Tabung Pemadam / APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
• Sistem Hydran
• Sistem Springkler

20XX presentation title 25


20XX presentation title 26
Dasar Hukum serta Kapasitas APAR
• PermenPU Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan
Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada bangunan Gedung
dan lingkungan
• NFPA 10 2007 Standard for Portable Fire Extinguishers
• Permenaker Nomor 04 Tahun 1980 mengenai Syarat – syarat
Pemasangan dan Pemeliharaan APAR

Kapasitas Reservoir:
300m3

20XX presentation title 27


Click icon to add picture

20XX presentation title 28


Dasar Hukum serta Kapasitas Instalasi
Hydrant Sistem
• PermenPU Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem Kapasitas IHB = 85
Proteksi Kebakaran pada bangunan Gedung dan lingkungan
• Instruksi Menteri Tenaga Kerja INS.11/M/BW/1997 Pengawasan
khusus K3 penanggulangan kebakaran Kapasitas OHB = 38
• NFPA 14 Standard Instalation for Standpipe and Hydrant 2000
• NFPA 20 Standrd for The Instalation Stationary Pump

Kapasitas Pompa Hydrant:


Ada 4 pompa dengan kapasitas
1200 GPM per masing – masing
pompa

Kapasitas Reservoir:
300m3

20XX presentation title 29


Sarana Proteksi Kebakaran Pasif
• Tempat evakuasi
• Pintu darurat
• Peta evakuasi
• Tangga darurat
Untuk jalur evakuasi di PT. AHM Plant 3 sendiri terdapat 8 titik
untuk evakuasi, sedangkan tangga darurat dan pintu darurat
terdapat pada masing-masing gedung.

20XX presentation title 30


20XX presentation title 31
Skema Operasional system Fire Alarm CO2

20XX presentation title 32


Skema operasional sistem fire alarm manual CO2

Skema operasional sistem fire alarm otomatis CO2

20XX presentation title 33


Struktur ERT (Emergency
Response Team) dan
tugasnya
Emergency Response Team AHM

Coord : Division Head Of General Affairs


Backup : Dept Head Of Security Plant Sunter

ERT Area Sunter

ERT Area Pegangsaan

ERT Area Pulogadung

ERT Area Cikarang

ERT Area DMD

ERT Area P4

ERT Area P5

ERT Area Part Center

ERT Area PQE

ERT Area SRTC


Regu Tanggap Darurat

2022 presentation title 36


Click icon to add picture

20XX presentation title 37


Tanggap Darurat Kebakaran
Tanggap Darurat Kebakaran
Kebakaran/Ledakan Fase I Fase II Fase III
Orang First Responder ( ditangani Regu Tanggap Darurat External Responder
dengan APAR) Spesial Force

Equipment APAR Pemadam utama (CO2, Damkar


Sprinkler, Hydrant, FM200)

Skala APAR < 3 menit atau Pemadam utama aktif (CO2, Hydrant beroperasi 30
Pemadaman utama belum aktif Sprinkler, Hydrant, FM200) menit
(CO2, Sprinkler, Hydrant,
FM200)

Evakuasi Belum diperlukan evakuasi Evakuasi Gedung terdampak Evakuasi Plant terdampak

20XX presentation title 39


Role of Emergency Response Team
• Emergency Response Team Area menerima informasi terjadinya bencana di lokasi PT Astra Honda Motor.
• Emergency Response Team Area melakukan validasi terhadap informasi disaster. Apabila informasi tersebut:
 Tidak Valid: Emergency Response Team Area hanya mencatat informasi.
 Valid: Head of Emergency Response Team Area menginformasikan kepada Emergency Response Team
• Emergency Response Team menginformasikan kepada bagian terkait:
 Damage Assessment Team
 Disaster Declaration Team
 President Director dan/atau EVP Director
 BCP Coordinator
 Critical Function Head
• Emergency Response Team melakukan proses evakuasi dan penyelamatan karyawan, asset dan dokumen penting serta memeriksa
kondisi keamanan area yang terkena dampak disaster.
Bersama dengan DAT melakukan penilaian kondisi gedung pasca disaster untuk menjadi pertimbangan ERT Area mengintruksikan
karyawan kembali ke area.

20XX presentation title 40


Denah Lokasi
20XX presentation title 42
Skenario Kebakaran
20XX presentation title 44
Kesimpulan
Kesimpulan:
Dari hasil pengamatan, dan analisa data terkait sistem proteksi kebakaran beserta manajemen kedaruratan
AHM sbb :
1. PT. AHM sudah memiliki struktur manajemen dan juga alur komunikasi kedaruratan dan kebakaran baik
dari keseluruhan plant dan juga spesifik di PT. AHM 3 Plant Cikarang

2. PT. AHM sudah memiliki sistem proteksi kebakaran aktif maupun pasif, beserta jalur evakuasi ketika
kondisi darurat dan kebakaran.

3. PT. AHM sudah memiliki layout jalur evakuasi, APAR, Hidrant, Sprinkler di area produksi painting gedung
B AHM Plant 3 Cikarang.

4. PT. AHM sudah memiliki standar operasional otomatis maupun manual terkait sistem proteksi kebakaran.

20XX presentation title 46


Rekomendasi
Rekomendasi
Dari hasil diskusi internal kelompok 3, maka kami merekomendasikan beberapa poin sbb :

1. Dari data jumlah karyawan sebanyak 6500 orang, maka direkomendasikan terkait komposisi Unit Petugas
Pemadam Kebakaran PT.Honda Astra motor dengan Klasifikasi Potensi Bahaya Sedang II

20XX presentation title 48


2. Sistem fire alarm belum terintegrasi dengan utilitas kelistrikan, sebaiknya dibuatkan skema ketik fire alarm berbunyi hingga lebih dari 3
menit dan belum direset, maka general alarm akan berbunyi dan otomatis mematikan pasokan utilitas listrik (lift, AHU, lampu, dll) akan
mati, hanya lampu darurat dan kelengkapannya yang bisa digunakan.

3. Terkait evaluasi pompa hidrant, saat ini AHM memiliki kapasitas 1200 gpm, dengan simulasi kejadian di gedung B sbb :

• Kapasitas Sprinkler : 3 gpm per titik (NFPA 13)

• Titik Sprinkler : 50 titik di gedung B AHM 3

• Total kebutuhan Gedung B lt.1 : 3 gpm x 50 titik = 150 gpm

• Total kebutuhan Gedung B lt.2 : 3 gpm x 50 titik = 150 gpm

• Total kebuthan hidrant pilar : 2 pillar x 125 gpm : 250 gpm

• Total kebutuhan gedung B : 150 + 150 + 250 = 550 gpm

Kesimpulan : Sehingga secara kapasitas pompa masih cukup

20XX presentation title 49


4. Kapasitas reservoir 300 m³ : 3.000.000 liter, mengacu pada SNI 03-1745-2000 untuk waktu kedatangan
petugas pemadam kebakaran selama 45 menit maka :

 Kapasitas pompa: 1200 gpm : 4542,5 lpm

 Waktu : 45 menit

 Kebutuhan debit minimal: 4542,5 lpm x 45 menit : 202.412,5 liter

Kesimpulan : Sehingga secara kapasitas reservoir masih cukup

5. Terkait ruang server IT, saat ini sudah ada proteksi kebakaran menggunakan FM200, namun perlu

ditambahkan juga sistem proteksi ketika terjadi overheat (suhu panas diatas standar, diatas 50°C) dan juga

sensor ketika ada tetesan air masuk di bawah lantai (dibawah raised floor) ruang IT, karena potensi

konsleting dan juga alat mengalami kerusakan.


20XX presentation title 50
thank you.

Anda mungkin juga menyukai