Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

Nefropati Diabetik
Syifa Dwi Nurul Rohim 112021230

Pembimbing : dr. Widodo Sutandar, Sp. PD. KGH


Penguji : dr. Agus Sukamto, Sp. PD

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


RSAU dr. Esnawan Antariksa
FKIK Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 4 Juli-10 September 2022
Definisi

• Nefropati diabetik merupakan salah satu komplikasi diabetes


kronik mikrovaskuler yang paling ditakuti dan penyebab utama
End stage Renal Disease (ESRD).
Click icon to add picture

• Nefropati diabetik didefinisikan sebagai sindrom klinis pada


pasien diabetes melitus yang ditandai dengan albuminuria
menetap (> 300 mg/24 jam atau > 200 µg/menit) pada minimal
dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu tiga sampai enam
bulan.

20XX presentation title 2


Epidemiologi
o Nefropati diabetik lebih sering pada diabetes melitus tipe 2
o Terjadi 20 tahun setelah diagnosis sekitar 4 – 17% dan setelah 30 tahun
sekitar 16%.
o Terjadi pada ras kulit hitam dengan frekuensi 3-6 kali lipat lebih tinggi
dibandingkan dengan ras kulit putih
o Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita.

o Di Amerika, nefropati diabetik merupakan salah satu penyebab kematian


tertinggi di antara semua komplikasi diabetes mellitus

o Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) 2017 :


Nefropati diabetik menduduki urutan ketiga (16,1%) setelah glomeruloefritis kronik
(30,1%) dan pielonefritis kronik (18,51%) sebagai penyebab paling sering gagal
ginjal terminal yang memerlukan cuci darah di Indonesia.

20XX presentation title 3


Faktor Risiko

• Hiperglikemia

• Hipertensi

• Dislipidemia

• Genetik

• Merokok

20XX presentation title 4


Klasifikasi
Etio
pato
fisiologi

20XX Nefropati diabetik 6


Manifestasi Klinis
NOV 20XX
disseminate standardized metrics

JAN 20XX
coordinate e-business applications

MAR 20XX
foster holistically superior
methodologies
Diagnosis
• Urinalisis

20XX presentation title 8


Diagnosis
• Pemeriksaan Darah
ureum dan serum kreatinin.

• Pemeriksaan Histopatologis
ekpansi dari mesangial, peningkatan produksi
matriks, penebalan dari membrana basalis
glomerulus dan sklerosis glomerulus

• USG Ginjal

20XX presentation title 9


Tatalaksana - Medikamentosa
MANAJEMEN GULA DARAH MANAJEMEN TEKANAN DARAH PENGGUNAAN ANTI PLATELET

o Metformin tidak boleh digunakan ketika o Penggunaan obat ACE o Aspirin dosis rendah untuk
serum kreatinin >1,5mg/dl
inhibitor atau ARB terapi pencegahan primer dan
o Sulfonilurea dieliminasi melalui
lini pertama untuk pasien sekunder
ekskresi ginjal dan tidak boleh
digunakan pada pasien dengan diabetes tipe 1 maupun o Tidak memiliki dampak
penurunan fungsi ginjal.
tipe 2 dengan negatif pada fungsi ginjal
o Sebagian besar pasien diabetes tipe 2 mikroalbuminuria
dengan nefropati diabetik harus o Dosis aspirin yang
ditangani dengan insulin.
o Target pencapaian digunakan adalah >100-
o Target kendali Gula Darah pada DM
tekanan darah <130/80 150 mg/hari atau
ditentukan dari rata -rata Gula
Darah Puasa < 160 mg/dl serta mmHg. penggunaan agen
HbA1C <7. antiplatelet lain seperti
clopidogrel.

20XX presentation title 10


Tatalaksana – Non medikamentosa
Intervensi diet Manajemen gagal ginjal terminal
• Olahraga rutin olah raga rutin dengan berjalan 3-5 km/hari
sekitar 10-12 menit/km, 4 sampai 5 kali seminggu. • Penurunan fungsi ginjal sehingga GFR mencapai
• Diet protein sebanyak 0,8gram/kgBB/hari, atau sekitar 10% 10-12 ml/menit (setara klirens kreatinin 6 mg/dL)
dari kalori. Namun bila GFR telah turun, maka pembatasan
dianjurkan untuk memulai hemodialisis.
protein dalam diet menjadi 0,6mg/kgBB/hari

• Mengganti daging merah dengan daging ayam pada pasien • Cangkok ginjal.
DM tipe 2 menurunkan ekskresi albumin dalam urin sebanyak
46% dengan disertai penurunan kolesterol total, LDL kolesterol,
dan apolipoprotein B.

• Target LDL kolesterol <100mg/dL pada pasien DM dan


<70mg/dL bila sudah ada kelainan kardiovaskular.

20XX presentation title 11


Prognosis

• Apabila mikroalbuminuria telah terjadi, laju filtrasi glomerulus

akan mengalami penurunan yang bertahap.


Click icon to add picture
• 50% penderita akan mengalami gagal ginjal stadium akhir

(End Stage Renal Disease) dalam 7 – 10 tahun.

• Makroalbuminuria terjadi, tekanan darah akan meningkat dan

perubahan patologik akan menjadi irreversibel.

20XX presentation title 12


Pencegahan

Kontrol hipertensi, kontrol hiperglikemi skrining untuk


mikroalbuminuria pada pasien dengan DM tipe 2 dapat
memperlambat progresifitas nefropati secara signifikan.
Kesimpulan
• Nefropati diabetikum didefinisikan sebagai sindrom klinis pada pasien diabetes melitus
yang ditandai dengan albuminuria menetap (> 300 mg/24 jam atau > 200 µg/menit)
pada minimal dua kali pemeriksaan dalam kurun waktu tiga sampai enam bulan.

• Nefropati diabetikum adalah salah satu penyebab terbanyak dari end stage renal disease
(ESRD) di Amerika Serikat.

• Pada awal terjadinya nefropati diabetik, tidak ada gejala yang dapat ditemukan atau
asimptomatik. Keluhan yang biasa dialami setelah neftropati diabetik lebih mengalami
progresivitas yakni urin yang berbusa, cepat lelah dan kaki bengkak.

• Untuk mendiagnosis adalah dengan Skrining albumin pada urin skrining

• Terapi: pengendalian terhadap glukosa, hipertensi


thank you

Anda mungkin juga menyukai