Nefropati Diabetik
Syifa Dwi Nurul Rohim 112021230
• Hiperglikemia
• Hipertensi
• Dislipidemia
• Genetik
• Merokok
JAN 20XX
coordinate e-business applications
MAR 20XX
foster holistically superior
methodologies
Diagnosis
• Urinalisis
• Pemeriksaan Histopatologis
ekpansi dari mesangial, peningkatan produksi
matriks, penebalan dari membrana basalis
glomerulus dan sklerosis glomerulus
• USG Ginjal
o Metformin tidak boleh digunakan ketika o Penggunaan obat ACE o Aspirin dosis rendah untuk
serum kreatinin >1,5mg/dl
inhibitor atau ARB terapi pencegahan primer dan
o Sulfonilurea dieliminasi melalui
lini pertama untuk pasien sekunder
ekskresi ginjal dan tidak boleh
digunakan pada pasien dengan diabetes tipe 1 maupun o Tidak memiliki dampak
penurunan fungsi ginjal.
tipe 2 dengan negatif pada fungsi ginjal
o Sebagian besar pasien diabetes tipe 2 mikroalbuminuria
dengan nefropati diabetik harus o Dosis aspirin yang
ditangani dengan insulin.
o Target pencapaian digunakan adalah >100-
o Target kendali Gula Darah pada DM
tekanan darah <130/80 150 mg/hari atau
ditentukan dari rata -rata Gula
Darah Puasa < 160 mg/dl serta mmHg. penggunaan agen
HbA1C <7. antiplatelet lain seperti
clopidogrel.
• Mengganti daging merah dengan daging ayam pada pasien • Cangkok ginjal.
DM tipe 2 menurunkan ekskresi albumin dalam urin sebanyak
46% dengan disertai penurunan kolesterol total, LDL kolesterol,
dan apolipoprotein B.
• Nefropati diabetikum adalah salah satu penyebab terbanyak dari end stage renal disease
(ESRD) di Amerika Serikat.
• Pada awal terjadinya nefropati diabetik, tidak ada gejala yang dapat ditemukan atau
asimptomatik. Keluhan yang biasa dialami setelah neftropati diabetik lebih mengalami
progresivitas yakni urin yang berbusa, cepat lelah dan kaki bengkak.