Discussion
Febris ec
Demam Typhoid
Oleh: Syifa Dwi Nurul Rohim 112021230
• Nama : Ny. Mp
• Umur : 30 tahun
• Agama : Islam
• Pendidikan : SMA
Presentation title 2
Anamnesis
Keluhan Utama
Demam sejak 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan terus menerus dan meningkat pada malam hari. Pasien sempat mengukur suhu tubuh
nya ketika di rumah sekitar 39 °C pada sore hingga malam hari. Demam disertai dengan menggigil. Demam disertai keringat malam disangkal oleh pasien. Pasien tidak
mengetahui penyebab dari demam yang ia alami. Keluhan disertai gusi berdarah, mimisan disangkal oleh pasien. Keluhan seperti ini baru pertama kali dirasakan oleh
pasien. Pasien mengaku sudah mengonsumsi obat paracetamol untuk mengatasi demamnya, namun tidak ada perbaikan.
• Pasien juga mengatakan terdapat keluhan lain seperti badan lemas, nyeri seluruh kepala seperti terikat dan pegal-pegal seluruh badan. Pasien juga mengeluhkan
mual, muntah. Muntah sudah 5x pada hari masuk RS dan muntah berisi makanan sehingga membuat nafsu makan menurun. Nyeri pada ulu hati, nyeri dirasakan tumpul
dan tidak menjalar, rasa panas di ulu hati juga dirasakan. Untuk keluhan ini memang sering dialami oleh pasien.
• Pasien juga mengatakan 2 hari SMRS sulit BAB, konsistensi feses nya keras dan terdapat darah merah segar, tidak ada lendir dan ampas. BAK tidak ada masalah.
Untuk keluhan sulit BAB dan nyeri ulu hati, mual dan muntah pasien tidak melakukan pengobatan.
Presentation title 3
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga
(+) Operasi Kista ovarium Ayah hipertensi
Riwayat Pengobatan • Keluarga atau teman tidak ada yang memiliki keluhan yang sama
Presentation title 4
Pemeriksaan Fisik
Presentation title 5
Pemeriksaan Fisik
Presentation title 6
Pemeriksaan Penunjang 26 Agustus 2022
Parameter Hasil Rujukan
Darah Rutin
• Hemoglobin • 11,7 13.2-17.3
• Leukosit • 7.900 3.800-10.600
• Hematokrit • 34,57%
• Rapid Antigen SARS CoV-2 (26 Agustus 40-52
2022)
• Trombosit • 246.000 150.000-440.000
Hasil: Negatif
Imunologi
Salmonella typhi O Reaktif 1/320 Negatif
Salmonella typhi A • Foto Rontgen Thorax
Reaktif 1/320 (26 Agustus 2022)
Negatif
S paratyphi AO Negatif
Kesan: Negatif
Cor / Pulmo dalam batas normal
S paratyphi AH Negatif Negatif
S paratyphi BO Negatif Negatif
S paratyphi BH Negatif Negatif
Presentation title 7
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari SMRS. Demam
dirasakan terus menerus dan meningkat pada malam hari. Pasien sempat
mengukur suhu tubuh nya ketika di rumah sekitar 39 °C pada sore hingga
malam hari. Demam disertai dengan menggigil. Pasien tidak mengetahui
penyebab dari demam yang ia alami. Keluhan seperti ini baru pertama kali
dirasakan oleh pasien. Pasien mengaku sudah mengonsumsi obat
paracetamol untuk mengatasi demamnya, namun tidak ada perbaikan.
Keluhan lain seperti badan lemas, nyeri seluruh kepala seperti terikat
dan pegal-pegal seluruh badan. Pasien juga mengeluhkan mual, muntah.
Muntah sudah 5x pada hari masuk RS dan muntah berisi makanan
Resume
sehingga membuat nafsu makan menurun. Nyeri pada ulu hati, nyeri
dirasakan tumpul dan tidak menjalar, rasa panas di ulu hati dirasakan
pasien. Untuk keluhan ini memang sering dialami oleh pasien. Pasien juga
mengatakan 2 hari SMRS sulit BAB, konsistensi feses nya keras dan
terdapat darah merah segar.
Presentation title 8
Pemeriksaan
Diagnosis
yang dianjurkan Kerja
1. Febris ec Demam Tifoid
• Periksa Darah rutin 2. Dispepsia Fungsional
• Endoskopi belum sesuai
indikasi
• Rectal toucher
Bed rest sampai 7 hari bebas panas mobilisasi bertahap mulai dari duduk sampai pulihnya kekuatan
Diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein) rendah serat, lunak sampai 7 hari bebas panas ganti bubur kasar setelah 7 hari ganti nasi.
Laxedine sirup 3 x 1 cc
10
Sucralfat sirup 3 x 1 cc
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : ad bonam
Follow Up
Presentation title 13
Tinjauan Pustaka
Definisi
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh kuman
Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada
saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.
Penyakit demam tifoid termasuk penyakit menular endemik yang dapat
menyerang banyak orang dan merupakan salah satu masalah kesehatan di daerah
tropis terutama di negara-negara sedang berkembang
Presentation title 15
Epidemiologi
Presentation title 16
Etiologi dan Faktor Risiko
• Demam tifoid lebih sering disebabkan 5. Adanya karier tifoid di sekitar pasien
Salmonella paratyphi
Presentation title 17
Patogenesis
Presentation title 18
Manifestasi Klinis
Ekstremitas Mialgia
Presentation title 19
Diagnosis
• Suspek Demam Tifoid: anamnesis, demam minimal 7 hari + pemeriksaan fisik tanpa adanya pemeriksaan
• Demam Tifoid Klinis: suspek demam tifoid + pemeriksaan penunjang yang mengonfirmasi positif demam
typhoid
Presentation title 20
Pemeriksaan Penunjang
Serologi
Hematologi Kultur (Gall culture/ Biakan empedu)
• Kadar hemoglobin dapat Widal: • Kekurangan uji ini adalah hasilnya tidak
• IgM antigen O9 Salmonella
typhi thypi
(gold(Tubex-TF)
Kultur Salmonella dapat segera diketahui karena perlu
normal atau menurun. Apabila
Hanya titer antibody
dapat mendeteksi aglutinin O
IgM Salmonella
standard) waktu untuk pertumbuhan kuman
typhi. Dapat dilakukan pada 4-5 hari pertama
• Hitung leukosit sering rendah didapatkan
Dapat dilakukanhasil minimaldarah,
pada specimen 1/320
demam. (biasanya positif antara 2-7 hari, bila
atau urinadanya
feses, kenaikan titer
(leukopenia) tetapi dapat pula belum ada pertumbuhan koloni ditunggu
• Pemenksaan penunjang
Enzyme immunoassay lain sesuai
test (Typhidot)
sebanyak 4 kali dengan interval sampai 7 hari)
normal atau tinggi. Dapatindikasi
mendeteksi IgMmisalnya:
klinis, dan IgG Salmonella
SGOT/SGPT typhi.
pemeriksaan 1-2 minggu memiliki
Dapatserta
dilakukan
kadarpada 4-5 dan
lipase hari amilase
pertama demam
• Pilihan bahan spesimen darah,
• Jumlah trombosit normal atau nilai diagnostik, terutama titer
kemudian untuk stadium lanjut/ carrier
menurun (trombositopenia) aglutinin.
digunakan urin dan tinja.
Presentation title 21
Komplikasi:
1. Komplikasi Intestinal
• Perdarahan Usus
• Perforasi Usus
2. Komplikasi Ekstraintestinal
Komplikasi • Komplikasi kardiovaskuler
• Komplikasi darah
• Komplikasi paru
• Komplikasi ginjal
• Komplikasi neuropsikiatrik
Presentation title 22
Tatalaksana
• Tirah baring
• Diet TKTP (tinggi kalori tinggi protein) rendah
serat dan lunak
• Terapi simtomatik : antipiretik dan mengurangi keluhan
gastrointestinal
• Terapi definitive dengan pemberian antibiotic
Presentation title 23
Kriteria Rawat Inap: Follow up: Indikasi Pulang:
Presentation title 24
Pencegahan & Prognosis
Presentation title 25
“ THANK YOU