LAPORAN KASUS
Pembimbing: dr. Rizal Agus Tiansyah, Sp.A
Pendamping : dr. Hj. Titin Ning Prihatini, MH
FITRIA ANTAR
I D E N T I TA S
Nama : An. R
Tanggal lahir : 08 Juni 2018
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Sukadadi , Indramayu
Pendidikan : Belum sekolah
Tanggal masuk RS (IGD) : Rabu/ 3 Juni 2020 (00.28)
I D E N T I TA S
ORANG TUA
Nama ayah : Tn. U
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Sukadadi, Indramayu
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SMA
Nama : Ny. N
Umur : 28 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Sukadadi, Indramayu
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMA
ANAMNESIS
Keluhan utama
5 Riwayat lingkungan
tempat tinggal : • Pasien tinggal bersama kedua orang tua, ventilasi dan
pencahayaan cukup. Lingkungan sekitar rumah tidak
padat
PEMERIKSAAN FISIS
Ekstremitas Simetris +/+ CRT < 2 detik +/+ akral hangat +/+, tampak spastik
Ruang golek (3/6/2020) Ruang HCU (7/6/2020)
STATUS NEUROLOGIS
Rangsang meningeal Refleks
KURVA SUHU
41
40
39
38
37
36
35
34
)
H1 H2 H3 CU H4 H5 H6 H7 H8 H9 H10 H11 H12 H13 H14 H15 H16 H17 H18 H19 H20 H21 H22 H23 H24 H25 H26 H27 H28 H29 H30 H31 H32
H
r o
(P
H3
PEMERIKSAAN FISIS
Hari 1-3 Hari 4- 13
• Tampak sakit sedang, GCS : E2M4V3 • Tampak sakit berat, GCS : E1M2V1
• Status generalis : Ronki +/+ , • Status generalis : Ronki +/+ , ekstremitas spastik
ekstremitas spastik • RCL /RCTL : ++/++ melemah
• RCL /RCTL : ++/++ • Kaku kuduk (+), brudzinsky 1 dan 2 (+), kerniq
• Kaku kuduk (+), brudzinsky 1 dan 2 +/+, laseq +/+
(+), kerniq +/+, laseq +/+ • Refleks patella dan achiles meningkat
• Refleks patella dan achiles meningkat • Refleks babinsky dan chaddock +
• Refleks babinsky dan chaddock + • Doll’s eyes movement horizontal (-) terfiksasi di
tengah
Hari 14-32
• Tampak sakit berat, GCS : E2M4V1
• Status generalis : Ronki +/+ , ekstremitas spastik
• RCL /RCTL : ++/++
• Kaku kuduk (+), brudzinsky 1 dan 2 (+), kerniq +/+, laseq +/+
• Refleks patella dan achiles meningkat
• Refleks babinsky dan chaddock +
• Doll’s eyes movement horizontal (+)
TATALAKSANA
Hari 4-32
• O2 2 lpm
Hari 1-3 • Nutrisi 6x100 cc cair/OGT
• O2 2 lpm • IVFD kaen 1b 12 tpm makro
• Nutrisi : makan cair6x100cc/OGT • Meropenem 3x1 g IV (21 hari)
• IVFD kaen 1b 12 tpm makro • Metronidazol 3x150 mg IV (14 hari)
• Sefotaksim 3x300 mg IV • Amikasin 1x200 mg IV (16 hari) mulai terapi pada hari
• Parasetamol 4x100 mg IV ke 15 perawatan
• Omeprazol 2x10 mg IV • Manitol 3x30 cc IV (10 hari)
• Fenobarbital 200 mg (loading ) • Parasetamol 4x125 mg IV
selanjutnya 2x25 mg IV • Omeprazol 2x10 mg IV
• Deksametason 3x3 mg IV • Deksametason 3x4 mg IV H14 dosis naik 3x8 mg IV
• Ondansentron 3x2 mg IV • Fenobarbital 2x25 mg IV ganti PO pada hari ke 15
• Azitromicin 1x1/2 cth /OGT perawatan
• OAT FDC pediatrik 1x2 tab (mulai terapi pada H7
• Konsul DPJP THT untuk benjolan perawatan)
• Etambutol 1x200 mg (mulai terapi pada H7
belakang telinga : terapi sesuai DPJP
perawatan)
+ H202 3x3 tetes AD
• Domperidon 3x3,5 cc (1/2 jam sebelum makan)
• Lacidofil ® 2x1 PO (mulai terapi pada H20)
• Zink sirup 1x20 mg /OGT (10 hari)
• Vit A 1x200.000 (2 hari)
• Proris Supp® 4x125 mg (jika T>38,5 C)
• Nebu combivent ® 1 ampul + NaCl 1 cc/ 8 jam
TATALAKSANA
Terapi rawat jalan :
• Nutrisi: diberikan 6-8x/hari, 150
cc (makan cair via OGT)
• Parasetamol sirup 4x1 cth (jika
perlu)
• Asam valproat 2x3,5 cc (pukul
08.00 dan 20.00)
• Lacidofil ® 2x1 (campur ke dalam
susu)
• Domperidon sirup 3x3,5 cc (1/2
jam sebelum makan)
• OAT FDC pediatrik 1x2 tablet
(pagi hari)
• Etambutol 1x200 mg (pagi hari)
Laboratorium 10 Juni 2020 (HCU)
Darah rutin Hasil Batas Hitung jenis Hasil
Batas
normal normal
MCV 73 73-101
MCH 23,2 23-31
MCHC 32 25-37
RDW CV 14,6 13.6-15.5
Laboratorium 30 Juni 2020 (R. Golek)
Darah rutin Hasil Batas Hitung jenis Hasil
Batas
normal normal
MCV 67 73-101
MCH 22,6 23-31
MCHC 33,8 25-37
RDW CV 15 13.6-15.5
Thoraks AP
Corakan
vaskuler
kasar
Infiltrat di
perihiler
dan
pericardial
Kesan : BP
dd/ TB paru
CT SCAN kepala
tanpa kontras
Gambaran
meningoensefalitis
CT SCAN kepala
dengan kontrast
• Tampak peningkatan
vaskularisasi disertai
peningkatan
enhancement dari
cysterna
• Sistem ventrikel dan
system sisterna
tampak melebar
• Pneumatisasi air cell
mastoid kanan kiri baik
Kesan : gambaran
meningoensefalitis
TINJAUAN
PUSTAKA
MENINGITIS
1. Hoffman O, Weber JR. pathophysiology and treatment of bacterial meningitis. Ther adv neurol disord. 2009;2[6] 401-412.
MENINGITIS BAKTERIALIS
1. Hoffman O, Weber JR. pathophysiology and treatment of bacterial meningitis. Ther adv neurol disord. 2009;2[6] 401-412.
MENINGITIS TUBERCULOSA
.Dinihari TN, Dewi RK. Petunjuk Teknis Menejemen TB Anak.Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016
PATOGENESIS MENINGITIS TB
Isabel BE, Pathogenesis and Immune Response in Tuberculous Meningitis Malays J Med Sci. Jan-Feb 2014; 21(1): 4-10
KALENDER PERJALANAN PENYAKIT TB
Erosi bronkus
Kompleks primer, 3-9 bln
sebagian besar
sembuh sendiri TB tulang
3-24 bln Dalam 3 th
TB milier
Meningitis
Pleural effusion Dalam 12 bln TB Ginjal
Infeksi 3-6bln Setelah 5 th
1 tahun
2-12 minggu
(6-8mgg)
Risiko tertinggi untuk Risiko menurun
Raharjoe N, Basir D, MS Makmuri, Kartasasmita B. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak. Jakarta : UKK Respirologi IDAI.2009
KRITERIA DIAGNOSIS
MENINGITIS TB
Anamnesis :
• Paparan dengan
Pemeriksaan fisik :
individu terinfeksi TB • Nyeri pada leher dan
• Kurangnya minat tahanan saat fleksi leher
bermain atau karena iritasi meningen
perubahan perilaku • Paresis nervus kranial
• Nyeri kepala yang • Perubahan tingkat
bersifat gradual,
kesadaran
terutama bila disertai
muntah • Defisit neurologis fokal
• Iritabilitas, kebingungan
(confusion), Somnolen,
penurunan kesadaran.
• Kejang
• Penurunan berat badan
Department of Health, Republic of South Africa. National Tuberculosis Management Guidelines 2014. ISBN: 978-1-920031-82-4
KRITERIA DIAGNOSIS
MENINGITIS TB
Pemeriksaan cairan serebro spinal CT scan kepala dengan
(CSS) : kontras:
• CSS jernih atau xantokrom, • Basal meningeal
pleositosis dengan predominan sel enhancement
limfosit. • Hidrosefalus
• Peningkatan kadar protein dalam
• Lesi hipodens
CSS
• Peningkatan jumlah limfosit (30- karena infark
300/mm3 ) • Oedem serebri
• Kadar glukosa dalam CSS yang
rendah, kurang dari 45 mg/dL atau
rasio glukosa CSS: plasma
Department of Health, Republic of South Africa. National Tuberculosis Management Guidelines 2014. ISBN: 978-1-920031-82-4
PERBEDAAN PEMERIKSAAN
CSS PADA MENINGITIS
Penyakit Leukosit Protein Glukosa Mikroskopis None Pandy
Department of Health, Republic of South Africa. National Tuberculosis Management Guidelines 2014. ISBN: 978-1-920031-82-4
TATALAKSANA
Tatalaksana meningitis tuberculosis :
• Obat anti tuberculosis (OAT)
• Fase intensif (2 bulan) :
• Isoniazid
• Rifampisin
• Pirazinamid
• Etambutol / streptomisin
• Fase lanjutan (4 bulan) :
• Rifampisin
• Isoniazid
Pada meningitis TB fase lanjutan dilanjutkan hingga 9-12 bulan
• Kortikosteroid (untuk inflamasi )
• Deksametason :
• 0,4 mg/kgBB/hari 1 minggu
• 0,3 mg/kgBB/hari 1 minggu
• 0,2 mg/kgBB/hari 1 minggu
• 0,1 mg/kgBB/hari 1 minggu
• Diikuti 4 minggu untuk tappering off
PDPI. Pedoman Penatalaksanaan TB (Konsensus TB). Perhimpun Dokter Paru Indonesia. 2011;1–55.
TATALAKSANA MENINGITIS BAKTERI
Tunkel AR, etc. Practice Guidelines for the Management of Bacterial Meningitis. Infectious Diseases Society of America. 2004; 39:1267–84
PEMBAHASAN
KASUS
Anamnesis : terdapat defisit Selain itu pasien juga memiliki
neurologis berupa penurunan riwayat demam dan batuk
kesadaran dan kejang. Keluhan berulang hilang timbul sejak 3
disertai dengan demam. bulan yll. Terdapat penurunan BB
pada pasien, pasien memiliki
kontak TB dari ibunya
Department of Health, Republic of South Africa. National Tuberculosis Management Guidelines 2014. ISBN: 978-1-920031-82-4
Skoring TB pada pasien
Skor : 7
.Dinihari TN, Dewi RK. Petunjuk Teknis Menejemen TB Anak.Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.2016
TATALAKSANA
Tunkel AR, etc. Practice Guidelines for the Management of Bacterial Meningitis. Infectious Diseases Society of America. 2004; 39:1267–84
KEADAAN SAAT RAWAT JALAN