Anda di halaman 1dari 20

PENDIDIKAN

NILAI DAN MORAL


Dosen Pengasuh:
Drs. H. Abdul Rivai, M.AP
PRINSIP-PRINSIP NILAI, MORAL
PENGERTIAN PRINSIP
Berikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi prinsip:
• Kamus Bahasa Indonesia
Prinsip adalah asas, kebenaran yang jadi pokok dasar orang berfikir, bertindak, dan
sebagainya.
• Palgunadi Tatit Setyawan
Prinsip adalah hal yang membatasi esensi
• Russel Swanburg
Prinsip adalah kebenaran yang mendasar, hukum atau doktrin yang mendasari gagasan
• Toto Asmara
Prinsip adalah hal yang secara fundamental menjadi martabat diri atau dengan kata lain,
prinsip adalah bagian paling hakiki dari harga diri
• UDO YAMIN EFENDI MAJDI
Prinsip adalah pedoman berprilaku yang terbukti mempunyai nilai yang langgeng dan
permanen
• AHMAD JAUHAR TAUHID
Prinsip adalah pandangan yang menjadi panduan bagi perilaku manusia yang telah terbukti
dan bertahan sekian lama
• HERRY TJAHJONO
Prinsip adalah hukum alam dan sudah jadi kebenaran hakiki
PRINSIP NILAI
Prinsip adalah gagasan dasar yang mengandung kebenaran, berupa doktrin
atau asumpsi, yang terjabar dalam hukum atau tata pergaulan, yang dijadikan
landasan dalam menentukan sikap dan tingkah laku. Prinsip dipegang sebagai
acuan dalam menentukan pilihan suatu pemikiran atau tindakan, menentukan
pola fikir dan pola tindak, sehingga akan mewarnai tingkah laku pemegang
prinsip dimaksud.

 Contoh prinsip yang cukup banyak kita fahami di antaranya:


yang penting adalah tercapainya tujuan, sedang cara tidak
bermakna, atau tujuan menghalalkan segala cara.
 Terdapat pula prinsip bahwa penyelesaian masalah adalah dengan cara
tidak melawan dengan kekerasan, kalau anda dipukul pipimu kiri,
serahkan pipimu kanan.
 Ada juga prinsip yang menyatakan bahwa perdamaian hanya akan
terwujud dengan pengorbanan secara total, ibarat sebatang lilin yang habis
terbakar demi menerangi sekitarnya.
 Namun ada yang berprinsip keadilan akan terwujud apabila dilakukan
tindakan yang seimbang, kalau seorang membunuh harus dibalas dengan
dibunuh.

 Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang yang tidak berpegang pada


suatu prinsip, tindakannya tidak terduga dan tidak terarah, tergantung
pada angin berembus, orang semacam ini dikatakan sebagai orang
yang tidak berprinsip.
Dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, Bung Karno menyebut sila-sila
dalam Pancasila itulah prinsip-prinsip kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila
dalam bahasa Inggris disebutnya sebagai the five principles. Dengan demikian
maka sila-sila dalam Pancasila itu memberi corak pada pola fikir dan pola tindak
bangsa Indonesia dalam menghadapi segala permasalahan hidupnya.
 Dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa, pola pikir, sikap dan tidak bangsa
Indonesia mengacu pada prinsip yang terkandung di dalamnya. Orang bebas
berfikir, bebas berusaha, namun sadar dan yakin bahwa akhirnya yang
menentukan segalanya adalah Tuhan Yang Maha Esa. Man proposes, but God
disposes, sehingga manusia rela dan ikhlas diatur. Dalam menentukan suatu
pilihan tindakan seorang memiliki kebebasan, namun kebebasan tersebut harus
dipertanggungjawabkan, dan memiliki akibat terhadap pilihan tindakannya.
Dalam menentukan pilihan tindakan, seseorang mengacu pada terwujudnya
keselarasan atau harmoni dan kelestarian alam semesta.
 Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan acuan bahwa
dalam olah fikir, olah rasa, dan olah tindak, manusia selalu mendudukkan
manusia lain sebagai mitra, sesuai dengan harkat dan martabatnya. Hak dan
kewajibannya dihormati secara beradab. Dengan demikian tidak akan terjadi
penindasan atau pemerasan. Segala aktivitas bersama berlangsung dalam
keseimbangan, kesetaraan dan kerelaan.
 Dengan prinsip Persatuan Indonesia, pola fikir, sikap dan tindak bangsa
Indonesia selalu mengacu bahwa negara Indonesia merupakan negara kesatuan
dari Sabang sampai Merauke. Kita mengaku bahwa negara kesatuan ini
memiliki berbagai keanekaragaman ditinjau dari segi agama, adat, budaya, ras,
dan sebagainya, yang harus didudukkan secara proporsional dalam negara
kesatuan. Dalam hal terjadi konflik kepentingan, maka kepentingan bangsa
diletakkan di atas kepentingan pribadi, golongan dan daerah.
 Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, memberikan petunjuk dalam berfikir,
bersikap dan bertingkahlaku bahwa yang berdaulat dalam negara Republik
Indonesia adalah seluruh rakyat, sehingga rakyat harus didudukkan secara
terhormat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Aspirasi
rakyat dipergunakan sebagai pangkal tolak penyusunan kesepakatan bersama
dengan jalan musyawarah. Apabila dengan musyawarah tidak dapat tercapai
kesepakatan, maka pemungutan suara tidak dilarang. Setiap kesepakatan
bersama mengikat semua pihak tanpa kecuali, dan wajib untuk merealisasikan
kesepakatan dimaksud. Dalam menentukan kesepakatan bersama dapat juga
ditempuh dengan jalan perwakilan.
 Prinsip Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia memberikan
acuan bagi olah fikir, olah sikap dan olah tindak bahwa yang ingin diwujudkan
dengan adanya negara Republik Indonesia adalah kesejahteraan lahir dan batin
bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Pemikiran yang mengarah pada
terwujudnya kesejahteraan sepihak tidak dibenarkan.

Prinsip-prinsip yang lima tersebut merupakan pendukung dan sekaligus


realisasi konsep-konsep yang terkandung dalam Pembukaan UUD
1945, seperti konsep pluralistik, harmoni atau keselarasan, gotong
royong dan kekeluargaan, integralistik. kerakyatan dan kebangsaan.
NILAI-NILAI YANG TERDAPAT DALAM PANCASILA

Dari konsep dan prinsip yang terdapat dalam Pancasila, dapat ditemukan nilai dasar
yang menjadi dambaan bangsa Indonesia, yang ingin diwujudkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Nilai tesebut adalah perdamaian, keimanan, ketaqwaan, keadilan,


kesetaraan, keselarasan atau harmoni, keberadaban, persatuan,
kesatuan, permufakatan, kebijaksanaan dan kesejahteraan.
Damai adalah situasi yang menggambarkan tiadanya konflik, segala unsur
yang terlibat dalam suatu proses berlangsung secara selaras, serasi dan
seimbang, sehingga menimbulkan keteraturan, ketertiban dan keamanan.
Segala kebutuhan yang diperlukan oleh manusia dapat terpenuhi, sehingga
tidak terjadi perebutan akan kepentingan. Hal ini akan terwujud bila segala
unsur yang terlibat dalam kegiatan bersama mampu mengendalikan diri secara
prima dengan asesanti memayu hayuning bawono serta leladi sesamining
dumadi.

Memayu hayuning bawono : artinya ikut menjaga ketentraman di dunia


Karyanak tyasing sesami leladi sesamining dumadi : artinya kita hidup
harus menciptakan kedamaian bersama karena kita hidup Cuma
mengabdi pada kehidupan
Iman adalah suatu keadaan yang menggambarkan keyakinan akan adanya
kekuatan supranatural yang disebut Tuhan Yang Maha Esa. Dengan keimanan
namusia yakin bahwa Tuhan menciptakan dan mengatur alam semesta. Apapun
yang terjadi di dunia adalah atas kehendakNya, dan manusia wajib untuk
menerima dengan keikhlasan.

Taqwa adalah suatu sikap berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
bersedia untuk mematuhi segala perintahNya dan menjauhi segala laranganNya.
Ketaatan dan kepatuhan ini didasari oleh keikhlasan dan kerelaan.

Adil adalah menempatkan segala perkara pada tempatnya. Segala unsur yang terlibat
dalam suatu kegiatan dihormati dan didudukkan sesuai dengan harkat dan martabatnya,
disesuaikan dengan peran fungsi dan kedudukkannya. Kewajiban dan hak asasi
dihormati dan didudukkan sesuai dengan prinsip Pancasila.
Setara adalah menempatkan segala perkara tanpa membeda-bedakan baik dari
segi jender, suku, ras, agama, adat dan budaya. Setiap orang diperlakukan sama
dihadapan hukum, memperoleh kesempatan yang sama dalam pelayanan
pendidikan, kesempatan kerja sesuai dengan potensi, kemampuan dan peran yang
dimilikinya.

Selaras atau harmoni adalah keadaan yang menggambarkan keteraturasn,


ketertiban, ketaatan karena masing-masing unsur yang terlibat melaksanakan peran
dan fungsi secara tepat, sehingga timbul rasa nikmat dalam suasana damai. Ibarat
suatu orchestra, masing-masing pemain berpegang pada partitur yang tersedia, dan
masing-masing pemain instrumen melaksanakan secara taat dan tepat, maka akan
terasa suasana nikmat dan damai.
Beradab akan terwujud apabila komponen yang terlibat dalam kehidupan
bersama berpegang teguh pada adat budaya yang mencerminkan nilai dasar yang
dipegang dalam kehidupan bersama. Beradab menurut bangsa Indonesia adalah
apabila prinsip yang terkandung dalam Pancasila dipergunakan sebagai acuan
pola fikir dan pola tindak, sedang nilai dasar Pancasila dipegang sebagai tujuan
yang hendak direalisasikan.

Persatuan dan kesatuan menggambarkan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas


berbagai komponen yang beraneka ragam, namun membentuk suatu kesatuan yang
utuh. Masing-masing komponen dihormati dan didudukkan sebagai bagian yang
integral dalam kesatuan negara-bangsa Indonesia.
Mufakat adalah hal ihwal yang mendapatkan kesepakatan bersama dari hasil
musyawarah. Hal ihwal yang telah menjadi suatu permufakatan dipegang teguh
dalam kehidupan bersama, masing-masing unsur yang terlibat dalam
permufakatan wajib mematuhinya.

Bijaksana adalah hal ihwal yang menggambarkan hasil olah fikir dan olah rasa
yang bersendi pada kebenaran, dan keadilan. Bagi bangsa Indonesia tolok ukur
kebijaksanaan tiada lain adalah prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Sejahtera adalah kondisi yang menggambarkan terpenuhinya tuntutan dan


kebutuhan manusia baik kebutuhan lahiriyah maupun kebutuhan batiniah sehingga
terwujud rasa puas diri, yang akhirnya bermuara pada rasa damai.
Setelah kita faham mengenai konsep, prinsip dan nilai yang
terkandung dalam Pancasila, maka permasalahan berikut
adalah………..

Bagaimana konsep, prinsip dan nilai yang terkandung


dalam Pancasila ini dapat diimplementasikan dalam
berbagai kehidupan secara nyata?

Anda mungkin juga menyukai