PEMBELAJARAN SOSIAL
EMOSIONAL
UNTUK MEWUJUDKAN SEKOLAH YANG AMAN DAN
Khusus”
NYAMAN
“Bimbingan Teknis Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap Satuan Pendidikan
MOTI VASI
KOMITMEN
KEP
SEK
Kesadaran Penuh
Kesadaran penuh (mindfulness) menurut
Kabat - Zinn (dalam Hawkins, 2017, hal.
15) dapat diartikan sebagai
kesadaran yang muncul ketika seseorang
memberikan perhatian secara sengaja
pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa
ingin tahu (tanpa menghakimi) dan
kebaikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
KESADARAN
DIRI
Pemahaman atas 6 Emosi Dasar
Gembira Terkejut
Takut
Marah
Muak/jijik Sedih
Kesadaran penuh (mindfulness) memiliki korelasi yang tinggi terhadap kesadaran diri sebagai kompetensi
pembelajaran sosial dan emosional. Kembali kepada pengenalan emosi, terdapat enam emosi dasar pada kita
manusia. Enam emosi tersebut yaitu takut, jijik, marah, kaget, bahagia, dan sedih. Emosi-emosi ini dapat muncul
akibat reaksi fisik, aktivitas pikiran dan pengaruh budaya.
Dengan latihan mengenali emosi dalam kesadaran penuh sebelum merespon, kita dapat meningkatkan
kemampuan kita merespon secara lebih baik. Hal ini bukan hanya berdampak pada well-being diri kita, tetapi
dapat membantu kita menjadi role-model bagi pengembangan kompetensi sosial dan emosional murid-murid di
sekolah.
Mari kita berefleksi!
• Apakah 6 Emosi Dasar tersebut pernah Bapak/Ibu alami
sebagai Pendidik dan Tenaga Kependidikan?
• Ketika 6 Emosi Dasar tersebut muncul apa yang menjadi
pemicu?
• Bagaimana Bapak/Ibu mengelola emosi tersebut?
PENGELOLAAN DIRI
S top - Berhenti
Hentikan apapun yang sedang Anda lakukan.
O bserve
Amati apa- yang
Amati
Anda rasakan pada tubuh Anda? Amati perut yang mengembang sebelum membuang napas.
Amati perut yang mengempes saat Anda membuang napas. Amati pilihan-pilihan yang dapat Anda lakukan.
P roceed/ Lanjutkan
Latihan selesai. Silahkan lanjutkan kembali aktivitas Anda dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih
jernih, dan sikap yang lebih positif.
When we’re talking about self management, we think through ways to stay
focused and to stay engaged and persevere
Melakukan beberapa tugas bersamaan (multitasking) dapat meningkatkan stress dan mengurangi efisiensi serta
produktivitas. Mengerjakan beberapa tugas secara bersamaan membuat pikiran kita beralih dari satu fokus ke
fokus yang lain. Tubuh menjadi lelah dan hasil pekerjaan kita cenderung tidak optimal. Dengan banyaknya tugas
dan gangguan yang ada di sekeliling kita, kemampuan mengelola fokus menjadi kemampuan yang sangat
penting.
Pada saat kita mempraktikkan latihan bernapas dengan sadar, kita sebetulnya sedang mengingatkan tubuh untuk
menarik napas secara lebih panjang dan dalam. Pada saat menarik dan membuang napas panjang, kita
melepaskan ketegangan dan mengaktifkan saraf parasimpatik sehingga tubuh berada dalam fase “istirahat” dan
“mencerna” yang akan meredakan ketegangan, memperlambat detak jantung, menurunkan tekanan darah dan
mempertajam fokus.
Napas yang terkontrol juga mengurangi kecemasan/tingkat stress dengan mengesampingkan respons "lawan,
lari, atau diam". Teknik STOP yang dilakukan secara konsisten juga mendukung kekuatan otak bagian atas
(korteks prefrontal yang berhubungan dengan fokus, konsentrasi, dan kesadaran. Otak terlatih untuk berpikir
terlebih dahulu, merencanakan respons sehingga memungkinkan perilaku yang penuh perhatian. Hal ini dapat
membantu Anda untuk fokus kembali pada pekerjaan atau apapun yang sedang Anda kerjakan.
KESADARAN SOSIAL -
EMPATI
Cara menumbuhkan kesadaran sosial adalah dengan
menjawab 3 pertanyaan dasar:
When we’re talking about social awareness, we’re thinking about the ability to take the
perspective of others, to think through how other people might feel in a certain situation, to
appreciate diversity, to recognize emotion, to read body language, really to understand how other
people may fit into the bigger picture
Ketika kita berbicara tentang kesadaran sosial, kita berpikir
tentang kemampuan untuk mengambil perspektif orang lain,
untuk memikirkan bagaimana perasaan orang lain dalam situasi
tertentu, untuk menghargai keragaman, mengenali emosi,
membaca bahasa tubuh, sungguh. untuk memahami bagaimana
orang lain dapat masuk ke dalam gambaran yang lebih besar
Secara spesifik kita akan membahas mengenai keterampilan berempati. Empati merupakan kemampuan untuk
mengenali dan memahami serta ikut merasakan perasaan-emosi orang lain sehingga dapat melihat perspektif
sudut pandang orang lain. Baru setelah kita mampu melihat dari kaca mata orang lain, kita dapat menghargai dan
memahami konteksnya. Apa saja yang mendasari perilaku, sikap dan cara berpikir orang tersebut. Bob dan Megan
Tschannen-Moran (2010) menggambarkan empati sebagai sikap menghormati, tidak salah memahami dan
mengapresiasi pengalaman orang lain.
Keterampilan berempati merupakan keterampilan yang membantu seseorang memiliki hubungan yang hangat
dan lebih positif dengan orang lain. Mengapa? Karena empati mengarahkan kita untuk mengurangi fokus hanya
ke diri sendiri, melainkan juga belajar merespon orang lain dengan cara yang lebih informatif dan penuh afeksi ke
orang lain sehingga lingkungan yang inklusif akan terbentuk.
Empati merupakan keterampilan yang bisa dilatih untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk melatih empati dalam diri kita:
● Menaruh perhatian pada perasaan orang lain
● Berpikir sebelum berbicara atau bertindak
● Meyakini bahwa tidak ada satupun orang di dunia ini yang sama
● Menghargai orang lain meskipun berbeda pandangan.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(Saya adalah) sumber resiliensi yang berkaitan dengan kekuatan dalam diri (didalamnya terdapat
I am perasaan, sikap, dan keyakinan individu).
(Saya bisa) sumber resiliensi yang berkaitan dengan usaha yang dapat dilakukan oleh seseorang untuk
I can memecahkan masalah menuju kekuatan diri (kemampuan menyelesaikan persoalan, keterampilan
sosial dan interpersonal.
Getting into relationship skill is can I and you interacting, I’m not just standing over here thinking,
I wonder what you feeling, I wonder what you thinking, and actually using that information to
engage.
Masuk ke keterampilan hubungan adalah dapatkah saya dan
Anda berinteraksi, saya tidak hanya berdiri di sini berpikir, saya
bertanya-tanya apa yang Anda rasakan, saya bertanya-tanya apa
yang Anda pikirkan, dan benar-benar menggunakan informasi itu
untuk terlibat.
Sumber Daya Resiliensi (4S)
Pikirkan dan Deskripsikan Identifikasi “Strategy” Identifikasi “Solution-seeking Behaviour”
yang digunakan untuk membantu diri
Sewaktu Anda mengalami dalam atasi pemikiran atau perasaan atau perilaku mencari bantuan yang
permasalahan yang berat negatif yang membuat Anda sulit pernah dilakukan untuk membantu
merespon permasalahan menyelesaikan permasalahannya
1 2 3 4 5
Choice
● Mengapa aku memilih itu?
● Apakah itu keputusan yang terbaik?
● Apakah aku siap menghadapi konsekuensinya?
Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) menjelaskan bahwa
pengambilan keputusan yang bertanggung jawab adalah kemampuan seseorang untuk
membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi
sosial mereka berdasarkan standar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta
norma sosial.
Kemampuan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab tidak datang secara alami.
Kemampuan ini perlu dengan sengaja ditumbuhkan. Seorang pengambil keputusan yang
bertanggung jawab akan mempertimbangkan semua aspek, alternatif pilihan, berikut
konsekuensinya, sebelum kemudian mengambil keputusan. Untuk dapat melakukan hal tersebut
seseorang perlu belajar bagaimana:
1. mengevaluasi situasi
2. menganalisis alternatif pilihan mereka, dan
3. mempertimbangkan konsekuensi dari masing-masing pilihan itu terhadap diri mereka sendiri
dan orang lain.
REFLEKSI PROSES
BELAJAR
1. Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah mengikuti pembelajaran
sosial dan emosional ini?
2. Apa saja yang sudah Bapak/Ibu pelajari pembelajaran sosial
dan emosional ini untuk diterapkan di sekolah Bapak/Ibu?
Bapak/Ibu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Hebat!
Setelah membaca dan memahami materi yang diberikan, silakan
berbagi pembelajaran bermakna yang didapatkan dan refleksikan
bagaimana Bapak/Ibu mewujudkan sekolah yang nyaman dengan
Pembelajaran Sosial dan Emosional Berbasis Kesadaran Penuh!
Terima Kasih
Semoga
Bermanfaat