1. Pengamatan langsung
Pengamatan langsung digunakan untuk menilai fasilitas/sarana pendukung (ruangan,
obat, dan alat) dengan menggunakan daftar tilik yang telah diisi.Untuk penyeliaan
ketrampilan klinis paling ideal tim penyelia melakukan pengamatan langsung bidan yang
diselia pada saat melaksanakan pelayanan KIA sehingga penyelia tahu tingkat kepatuhan
bidan yang diselia. Bila pengamatan langsung pada pasien tidak mungkin dilakukan, maka
pada saat pertemuan konsultatif dapat dimanfaatkan untuk melakukan praktek/peragaan
ketrampilan-ketrampilan yang diseliakan.
2. Kajian Dokumen:
Mengkaji pencatatan hasil pelayanan kesehatan dengan menggunakan
rekam medis (status ibu, partograf, status bayi atau yang lain yang telah diisi).
Mengkaji kohort ibu, bayi, anak balita dan anak pra sekolah, laporan- laporan yang ada.
3. Wawancara
Metode.
instrument manajemen yang mengoreksi dan mengendalikan input, serta proses jelas sangat
terkait dengan perbaikan mutu pelayanan.
Penguatan sistem penyeliaan akan menggiring pelayanan kesehatan diberikan sesuai standar.
Bersama instrumen manajemen lainnya, pemantauan dan evaluasi, penyeliaan fasilitatif
menjadi tumpuan perbaikan mutu pelayanan secara berkesinambungan (Kemenkes RI, 2015).
Peningkatan mutu pelayanan didasari atas beberapa prinsip di bawah ini:
Orientasi pelayanan pada kepuasan pelanggan (klien)
Pembudayaan dan upaya efisiensi biaya pelanggan
Fokus perubahan pada proses pelayanan
Komitmen pemimpin dan keterlibatan serta rasa memiliki per staf/petugas
Pengambilan keputusan berdasarkan data
Keseinambungan proses belajar, pengembangan dan pemberdayaan fasilitas.
PERAN SUFAS BIKOR
Pra- penyeliaan: Bikor puskesmas diharapkan mempunyai pemahaman dan keterampilan memberikan penyeliaan fasilitatif dan
menguasai dengan benar daftar tilik penyeliaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti pelatihan penyeliaan fasilitatif atau
belajar sendiri melalui buku acuan penyeliaan fasilitatif.
Orientasi
Orientasi pemahaman konsep, metode, pelaksanaan, dan penjelasan daftar tilik yang diterapkan melalui kajian mandiri dan
verifikasi. Pada saat ini juga dilakukan kesepakatan tentang jadwal dan operasional kegiatan penyeliaan.
Kajian Mandiri
Pelaksanaan kajian mandiri dengan menggunakan daftar tilik dilakukan oleh bidan di wilayah kerja puskesmas. Bikor bersama tim
puskesmas juga melakukan kajian mandiri terhadap program KIA dengan menggunakan daftar tilik yang ada.
Verifikasi
Verifikasi dilakukan oleh bikor puskesmas terhadap bidan di wilayah kerjanya dengan menggunakan daftar tilik yang telah diisi
terlebih dahulu oleh bidan. Bikor melakukan verifikasi untuk setiap komponen yang dianggapnya perlu diverifikasi kebenaran dan
kelengkapan pengisiaannya. Bikor puskesmas kemudian melakukan melakukan rekapitulasi hasil verifikasi untuk tiap fasilitas dan
memberikan bimbingan untuk proses yang tidak memenuhi standar. Hal yang sama dilakukan pengelola program dinas kesehatan
kabupaten/kota yang melakukan verifikasi ke puskesmas.
Pertemuan Bulanan
Pertemuan bulanan membicarakan hasil verifikasi baik tingkat kepatuhan terhadap standar aupun item-item yang tidak mematuhi
standar. Pada pertemuan ini juga dilakukan rencana tindak lanjut untuk mengatasi ketidakpatuhan. Tiap item dipilah, mana yang
dapat dipenuhi oleh bidan, mana yang dapat diatasi oleh puskesmas dan mana item yang akan dipenuhi oleh dinas kesehatan
kabupaten. Proses bimbingan yang bersifat fasilitatif juga dapat diberikan pada pertemuan bulanan ini.
Upaya Peningkatan Mutu
Berdasarkan temuan hasil dari penilaian daftar tilik, bail bikor di puskesmas maupun bidan di wilayah kerjanya membuat perencanaan
mutu layanan. Hasil pencapaian dan peningkatan yang dilakukan akan dibicarakan pada pertemuan berkala periode berikutnya.
Demikian secara berkelanjutan dilakukan kegiatan penyeliaan fasilitatif yang bertujuan untuk melakukan peningkatan mutu
pelayanan secara berkesinambungan yang pada akhirnya akan memberi dampak pada menurunnya angka kematian ibu dan anak di
wilayah kerja bikor puskesmas (Kemenkes RI, 2015).
Sumber data penyeliaan
PelaksanaanPenyeliaan
1. Perencanaan Penyeliaan Pelaksanaan Penyeliaan Mutu Pelayanan
POA (Plan Of Action) / Fasilitatif
Program KIA
RUK & RPK Pertemuan Konsultatif
2. Anggaran Dana & Pembinaan Puskesmas
Hambatan (PONED/ Mampu
Ketersediaan Sarana/Prasarana
3. Kemitraan Dengan Pemantauan Penyeliaan Persalinan)
Jejaring/Jaringan Kunjungan Bikor ke Bidan
(Klinik,Bidan Desa, BPM ) Mandiri
4. Daftar Tilik Penyeliaan
fasilitatif
RTL
1. Pelatihan/refreshing pelatihan Sufas
2. Kuantitas & Kualitas Nakes Pelaksana agar Bikor
fokus penuh sbg koordinator program
3. Peningkatan hubungan yang harmonis Puskesmas
dengan Jaringan & Jejaringnya
4. Keterbukaan Jaringan & Jejaring Puskesmas misal
ketepatan laporan, Puskesmas sbg rujukan lini
pertama utk menyelesaikan masalah kesehatan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan