Anda di halaman 1dari 19

Hak Perempuan Korban

Kekerasan Seksual dan


Sanksi Bagi Pelaku
Zoom Meeting, 20 Februari 2022
Oleh : Witi Muntari
Legal Resources Center untuk Keadilan Jender dan Hak Asasi
Manusia (LRC-KJHAM)
Telp. (024)6715520, Email: lrc_kjham2004@yahoo.com
Undang-undang No. 23 tahun 2004 tentang
PKDRT

• Kekerasan seksual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5


huruf c meliputi : (a) pemaksaan hubungan seksual yang
dilakukan terhadap orang yang menetap dalam lingkup rumah
tangga tersebut; (b) pemaksaan hubungan seksual terhadap
salah seorang
dalam lingkup rumah tangganya dengan orang lain untuk tujuan
komersial dan/atau tujuan tertentu
Undang-undang
Nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO

• Eksploitasi Seksual adalah segala bentuk pemanfaatan organ


tubuh seksual atau organ tubuh lain dari korban untuk
mendapatkan keuntungan, termasuk tetapi tidak terbatas
pada semua kegiatan pelacuran dan percabulan
Kekerasan Seksual

Setiap perbuatan merendahkan, menghina,


melecehkan, dan/atau menyerang tubuh, dan/atau
fungsi reproduksi seseorang, karena ketimpangan relasi
kuasa dan/atau gender, yang berakibat atau dapat
berakibat penderitaan psikis dan/atau fisik termasuk
yang mengganggu kesehatan reproduksi seseorang dan
hilang kesempatan melaksanakan pendidikan tinggi
dengan aman dan optimal.
Jenis Kasus Kekerasan Seksual

• Pelecehan seksual
• Perkosaan
• Pemaksaan perkawinan
• Eksploitasi seksual
• Perdagangan perempuan dengan tujuan seksual, dll
Kasus Kekerasan terhadap Perempuan di Jawa Tengah

Trend kasus (2018-2020)

Tahun Jumlah Kasus

2018 74

2019 84

2020 96
Data Kasus kekerasan terhadap perempuan di jateng tahun 2021
Bentuk kekerasan
Jumlah korban
Pekerjaan pelaku
Pelaku
• Profesi Pelaku : buruh, pedagang, TNI, karyawan swasta, dosen, dokter, guru, PNS, dukun,
perangkat desa, pejabat publik
• Relasi korban dengan Pelaku : adalah orang-orang yang dikenal dan dekat korban.
• Guru
• Pacar
• Teman kenalan
• Ayah tiri
• Teman
• Mantan pacar
• Tetangga
• Kakak
• Dosen
• Suami
Hambatan

Terbatasnya SDM & Sarpras dalam


penanganan kasus

Terbatasnya anggaran penanganan kasus

Ketiadaan aturan hukum yang secara


kusus melindungi perempuan korban
kekerasan seksual

Kuatnya budaya kekerasan


Hak-hak Korban
PENANGANAN PELINDUNGAN PEMULIHAN

• Layanan pengaduan • Informasi prosedur & fasilitas pelindungan • layanan pemulihan fisik
• Informasi & dokumen • Layanan hukum (bantuan hukum dan • layanan pemulihan psikis;
• Menyampaikan keterangan & pendapat penegakan hukum) • layanan pemulihan ekonomi;
• Layanan Kesehatan • Pemberdayaan hukum dan terlibat dalam • layanan pemulihan sosial dan budaya;
• Layanan bantuan hukum proses pelaksanaan pelindungan • pemulihan politik; dan
• Layanan psikologis • keamanan pribadi korban dan harta benda • ganti rugi.
• Tempat tinggal sementara dari ancaman balas dendam, kekerasan,
perusakan, keberulangan kekerasan
• Transportasi dan akomodasi
seksual, pemutusan pekerjaan, kehilangan
• Ijin meninggalkan pekerjaan tapi tetap akses pendidikan dan tempat tinggal
mendapatkan gaji penuh • mendapatkan layanan rumah aman
• Terbebas dari pertanyaan yang menjerat • menyampaikan keterangan tanpa tekanan
• Terbebas dari stigma & perlakuan dan ancaman
diskriminatif • kerahasiaan identitas dan/atau mendapat
• Fasilitasi bantuan khusus identitas baru, dan tempat kediaman baru
• mendapatkan informasi dalam hal
tersangka atau terdakwa tidak ditahan,
atau terpidana akan selesai menjalani masa
hukuman
• fasilitas dan bantuan khusus sesuai kondisi
dan kebutuhan korban
• tidak mendapatkan stigma dan perlakuan
diskriminatif
Pemulihan Korban
Pemulihan Pemulihan Pemulihan
Fisik Psikis Sosial Budaya
Layanan pendidikan bagi korban
dan/atau anak korban
Layanan terapi medis, psikiatri,
Tindakan dan perawatan medis konseling, dan penguatan Layanan tempat tinggal sementara
dan/atau tempat tinggal pengganti
psikologis, sesuai dengan
kebutuhan dan derajat dampak Penguatan Spiritual
yang dialami korban
Dokumen kependudukan & dokumen
lain
Layanan medis lanjutan
Program perlindungan social

Jaminan kesehatan nasional Pemulangan & Reintegrasi sosial

Jaminan kesehatan nasional seumur hidup sesuai kebutuhan


korban Dukungan kelompok
seumur hidup dan sesuai
kebutuhan korban Keterlibatan dalam kegiatan seni &
budaya
Pemulihan Pemulihan
Ekonomi Politik
Ganti Rugi

kebutuhan hidup dasar yang layak

pendampingan penggunaan restitusi

diberikan kepada korban yang


mengalami pencabutan atau
dibayarkan dengan atau
pemberdayaan ekonomi lanjutan pengurangan hak-hak
kependudukan dan politik tanpa putusan pengadilan
akibat kekerasan seksual.
keterampilan, modal usaha, kredit
perbankan dan/atau kemudahan
akses mendapat pekerjaan yang
layak

kemudahan pemulihan kepemilikan


harta benda
Sanksi Bagi Pelaku
Undang-undang PKdRT
• Pasal 46 : Setiap orang yang melakukan perbuatan kekerasan seksual
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 huruf a dipidana dengan pidana
penjara paling lama 12 (dua belas) tahun atau denda paling banyak Rp
36.000.000,00 (tiga puluh enam juta rupiah).
• Pasal 47 : Setiap orang yang memaksa orang yang menetap dalam
rumah tangganya melakukan hubungan seksual sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 huruf b dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan pidana
penjara paling lama 15 (lima belas) tahun atau denda paling sedikit Rp
12.000.000,00 (d ua belas juta rupiah) atau denda paling banyak Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
Draf RUU TPKS

• Pidana penjara
• Pidana denda
• Pidana tambahan
• Pencabutan hak asuh anak atau pengampuan
• Pengumuman identitas pelaku
• perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;
dan/atau
• pembayaran Restitusi
Rekomendasi

• Mendorong segera disahkannya RUU TPKS oleh DPR RI


• Terlibat dalam Pendidikan publik dan kampanye penghapusan
kekerasan seksual
• Mendukung perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual
untuk mendapatkan hak penanganan, perlindungan dan
pemulihan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai