Anda di halaman 1dari 16

PERAN P2TP2A DALAM PENANGANAN DAN

REHABILITASI KORBAN KEKERASAN BERBASIS


GENDER DAN ANAK
PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN DAN ANAK (P2TP2A)

• P2TP2A Dibentuk oleh Pemerintah Daerah sesuai


dengan Peraturan perundang- undangan yang
berlaku.
• Pembentukan P2TP2A, keanggotannya terdiri dari
unsur Pemerintah daerah, lembaga non pemerintah,
institusi pelayanan kesehatan, aparat penegak
hukum, tenaga profesi, relawan pendamping, pekerja
sosial, rohaniawan, dan rumah aman ( shelter)
• Tugas P2TP2A adalah mengupayakan
pencegahan, pemulihan dan reintegrasi sosial,
memberikan perlindungan hukum, melakukan
koordinasi dan mengupayakan peningkatan
partisipasi masyarakat, serta monitoring dan
pelaporan.
UPAYA PEMULIHAN DAN REINTEGRASI

• Memberiakan pemulihan fisik di lembaga pelayanan


kesehatan;
• Membantu pemulangan korban;
• Memberikan perlindungan sementara di rumah aman
(shelter);
• Memberikan pemulihan dan pendampingan psikososial;
• Memberikan pelayanan bimbingan rohani;
• Melakukan penyiapan keluarga dan masyarakat
pemberdayaan ekonomi, dan pengembalian ke sekolah
dan/ atau lembaga pendidikan lainnya.
PERLINDUNGAN HUKUM:

• Memberikan perlindungan di rumah aman (Shelter);


• Melakukan pendampingan dalam proses hukum pada
tingkat pengadilan negeri;
• Memberikan perlindungan hukum secara khusus bagi
anak korban kekerasan dapat dilakukan dengan
penunjukan perwalian sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
KERJASAMA:

• Dalam menyelengarakan perlindungan bagi korban kekerasan


berbasis gender dan anak, pemerintah daerah dapat
melakukan kerjasama dengan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah kabupaten/ Kota dan lembaga lainnya.
• Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Pemerintah dan
Pemerintah Provinsi meliputi konsultasi, koordinasi dan
pelaporan.
• Kerjasama antar Pemerintah Kabupaten/ Kota lain meliputi
koordinasi, advokasi, rujukan, pemulangan, reintegrasi sosial
dan fasilitasi pengembangan sistem pelayanan terpadu,
monitoring, evaluasi dan pelaporan.
PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT

• Menumbuhkan kepedulian masyarakat terhadap kasus- kasus


kekerasan berbasis gender dan anak;
• Mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
memberikan informasi dan melaporkan adanya kekerasan
berbasis gender dan anak;
• Menumbuhkan kearifan lokal dalam penanganan kekerasan
berbasis gender dan anak;
• Menyelengarakan penguatan kelompok- kelompok masyarakat
dalam penanganan kekerasan berbasis gender dan anak;
• Menyebarluaskan informasi tentang peraturan perundang-
undangan yang berkaitan dengan kekerasan berbasis gender dan
anak.
PENANGANAN DAN MEKANISME

• Penyelenggaraan perlindungan kepada korban dilaksanakan secara


terpadu dalam wadah P2TP2A.
• P2TP2A dalam penanganan perlindungan medis, hukum, psikologis,
maupun ekonomi dalam pelaksanaannya dapat melakukan kemitraan
dengan lembaga- lembaga sosial kemasyarakatan yang bergerak dalam
bidang perlindungan perempuan dan anak.
• Penyelenggaraan perlindungan kepada korban harus memperhatikan
norma- norma agama serta hak dan kewajiban orang tua, wali, suami/
orang lain yang secara hukum bertanggung jawab kepada korban.
• Mekanisme penanganan perlindungan ditetapkan dengan Peraturan
Bupati.
BENTUK PERLINDUNGAN:

• Setiap perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan


harus mendapat perlindungan sesuai ketentuan yang berlaku.
• Perlindungan terhadap perempuan dan anak korban
kekerasan dilakukan terhadap penduduk wonogiri, baik yang
dilakukan terhadap penduduk Wonogiri, baik yang dilakukan
di wilayah Kabupaten Wonogiri maupun di luar wilayah
Kabupaten Wonogiri
• Perlindungan terhadap perempuan dan anak korban
kekerasan selain dilakukan terhadap penduduk Wonogiri, juga
terhadap bukan penduduk Wonogiri yang dilakukan di wilayah
Kabupaten Wonogiri.
Lanjutan:

• Bentuk perlindungan medicolegal terhadap perempuan dan anak


korban kekerasan berupa layanan medis kepentingan pembuktian
di bidang hukum.
• Bentuk perlindungan ekonomi terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan berupa layanan untuk ketrampilan dan
memberikan akses ekonomi agar korban dapat mandiri.
• Bentuk perlindungan psikologis terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan berupa pendampingan dalam rangka
memulihkan kondisi traumatis korban termasuk penyediaan rumah
aman untuk melindungi korban dari berbagai ancaman dan
intimidasi bagi korban dan memberikan dukungan secara
psikologis sehingga korban mempunyai rasa percaya diri, kekuatan
dan kemandirian dalam penyelesaian masalah.
PERLINDUNGAN?

• Bentuk perlindungan terhadap perempuan dan anak korban


kekerasan berupa perlindungan medis, hukum, medicolegal
( kedokteran forensik), ekonomi, maupun psikologis.
• Bentuk perlindungan medis terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan berupa perawatan dan pemulihan luka-luka
fisik yang bertujuan untuk pemulihan kondisi fisik korban yang
dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis secara gratis.
• Bentuk perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak
korban kekerasan berupa perawatan dan pemulihan
PERAN SERTA MASYARAKAT

• Masyarakat dapat berperan serta membantu upaya pencegahan dan


penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak.
• Peran serta masyarakat diwujudkan dengan:
 memberikan informasi dan atau melaporkan setiap kekerasan yang
diketahuinya.
Memberikan perlindungan bagi korban;
Memberikan pertolongan darurat;
Memberikann advokasi terhadap korban dan/ atau masyarakat
tentang penanganan kasus kekerasan berbasis gender dan anak;
Membantu proses pengajuan permohonan penetapan perlindungan;
Membantu dalam proses pemulangan dan reintegrasi.
Lanjutan:

• Peran serta masyarakat dapat dilakukan oleh perorangan,


kelompok maupun organisasi sosial kemasyarakatan.
• Organisasi sosial kemasyarakatan yang berperan serta dalam
penyelenggaraan perlindungan perempuan dan anak korban
kekerasan berbasis gender diberikan pembinaan oleh
Pemerintah Kabupaten Wonogiri melalui Perangkat Daerah
sesuai tugas pokok dan fungsinya.
• Pembinaan dapat berupa bimbingan sosial, bimbingan
ketrampilan, dan bimbingan teknis operasional..
Lanjutan:

• Pendampingan meliputi seluruh upaya yang terpadu untuk


memulihkan dan menguatkan kondisi korban, yang dilakukan
oleh kepolisian, kejaksaan,pengadilan dan advokad dan
pekerja sosial dan organisasi perempuan dan sosial peduli
perempuan dan anak.
• Pendampingan oleh kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan
advokad sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
PENDAMPINGAN

• Pendampingan dilakukan oleh orang atau lembaga


yang mempunyai keahlian untuk melakukan
konseling, terapi dan advokasi guna penguatan dan
pemulihan korban kekerasan dan telah bekerjasama
dengan pelayanan terpadu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai