Anda di halaman 1dari 22

Fitri Rahma Yenti, S.Farm.

,Apt

POLITEKNIK KESEHATAN
TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI DIII FARMASI

01/05/23 1
Faktor-faktor Stabilitas Suspensi

1. Laju sedimentasi
 Laju sedimentasi partikel
bentuk bulat pada suspensi
dinyatakan menurut hukum
Stokes

01/05/23 2
HUKUM STOKES

Dari rumus disamping bermakna bahwa :


a.Semakin kecil ukuran partikel laju
pengendapan suspense akan semakin
lambat
b.Semakin tinggi viskositas maka kecepatan
pengendapan akan semakin berkurang
c.Selisih massa jenis yang semakin kecil
menyebabkan kecepatan pengendapan juga
semakin lambat

01/05/23 3
01/05/23 4
2. Viskositas
Jika pada suspensi proses sedimentasi tidak dapat
dicegah, maka dipilih suatu bahan pendispersi
dengan sifat rheologis tertentu, yang tidak
memungkinkan turunnya setiap partikel terdispersi.
Diupayakan agar proses sedimentasi ataupun proses
lain yang dapat mempengaruhi homogenitas sediaan
seperti flokulasi, dapat dihambat.
Hal itu dapat diatasi dengan penambahan stabilisator
yang mempertinggi viskositas sediaan. Akan tetapi
daya alir suspensi (terutama pada suspensi peroral)
tetap dipertahankan. Untuk meningkatkan viskositas
digunakan bahan lendir makromolekuler, seperti
metilselulosa, hidroksi etilselulosa, natrium karboksi
metilselulosa

01/05/23 5
3. Volume sedimentasi
Volume sedimentasi yaitu
mempertimbangkan rasio tinggi akhir
endapan(Hu) terhadap tinggi awal (Ho)
pada waktu suspensi mengendap
dalam suatu kondisi standar.
F = Hu/Ho
Makin besar fraksi ini, makin baik
kemampuan suspensinya

01/05/23 6
01/05/23 7
01/05/23 8
6. Ukuran partikel
Availabilitas fisiologis dan efek terapi dari zat aktif mungkin dipengaruhi
oleh perubahan dalam ukuran partikel. Ukuran partikel ditentukan
secara mikroskopis. Metode ini menggunakan suspensi encer yang
dihitung dengan bantuan kisi lensa okuler

01/05/23 9
Dalam proses pembuatan suspensi, pembasahan partikel dari serbuk yang
tidak larut di dalam cairan pembawa adalah langkah yang paling
penting, Sering terjadi sukarnya mendispersi serbuk karena adanya
udara, lemak dan kantaminan lainnya, serbuk tadi tidak dapat segera
dibasahi walaupun BJ-nya besar mereka mengambang/terapung pada
permukaan cairan

01/05/23 10
• Mudah dan sukar terbasahinya serbuk dapat dilihat dari sudut
kontak yang dibentuk serbuk dengan permukaan cairan.

01/05/23 11
Humektan ialah zat yang digunakan untuk membasahi zat padat. 
Fungsinya menurunkan tegangan permukaan zat padat dengan air
(sudut kontak) dan meningkatkan dispersi bahan yang tidak larut
Mekanisme humektan :  mengganti lapisan udara yang ada di
permukaan partikel sehingga zat mudah terbasahi. 
Contoh : gliserin, propilenglikol, sirop simplek, PEG,dll
Konsentrasi surfaktan yang digunakan sebaiknya rendah karena bila
terlalu tinggi dapat terjadi solubilisasi, busa dan memberikan rasa
yang tidak enak
Selain itu, fungsi humektan adalah untuk menekan laju Pertumbuhan
kristal
Larutan air suatu suspensi sebenarnya merupakan larutan jenuh.  Bila
terjadi perubahan suhu dapat terjadi pertumbuhan kristal.  Ini dapat
dihalangi dengan penambahan surfaktan/humektan.

01/05/23 12
01/05/23 13
PENGAWET

01/05/23 14
PENDAPAR

01/05/23 15
ACIDIFER

Fungsi :
• Mengatur pH
• Meningkatkan kestabilan suspensi
• Memperbesar potensial pengawet
• Meningkatkan kelarutan
Acidifier yang biasa digunakan pada suspensi adalah asam sitrat.

01/05/23 16
Prosedur Pembuatan Suspensi :
1. Aquades yang akan digunakan sebagai fase pendispersi
dididihkan, kemudian didinginkan dalam keadaan tertutup.
2. Bahan aktif dan eksipien ditimbang.
3. Bahan pensuspensi yang akan digunakan (yang dalam formula
contoh adalah Na CMC) dikembangkan dengan cara : dibuat
dispersi stok hidrokoloid dengan menaburkan serbuk CMC Na
secara perlahan-lahan dan sedikit demi sedikit ke dalam mortir
yang telah diisi air panas. Setelah semua serbuk CMC Na
terbasahi, lalu aduk dengan cepat.
4. Pemanis yang digunakan berupa sirupus simpleks maka sirupus
simpleks yang dibuat dengan jalan (FI III hal 567) melarutkan 65
bagian sukrosa dalam larutan metil paraben 0,25% b/v hingga
terbentuk 100 bagian sirupus simpleks yang berfungsi sebagai
pengental dan pemanis.

01/05/23 17
5. Jika digunakan pembasah, maka bahan aktif dihaluskan dengan
penambahan sedikit demi sedikit pembasah sampai homogen dalam
mortir dan pindahkan.
6. Suspending agent yang telah dikembangkan, ditimbang sesuai
dengan jumlah yang tertera dalam formula kemudian ditambahkan
ke dalam bahan aktif yang telah dibasahi kemudian diaduk sampai
homogen dengan stirer
7. Ke dalam campuran tersebut di atas, dimasukkan eksipien lain
(pendapar, pengawet, antioksidan, dll yang telah dilarutkan dalam
beberapa bagian air sesuai dengan kelarutannya) sambil terus diaduk
sampai homogen.
8. Setelah itu, sirupus simpleks, pewarna, flavour ditambahkan dan
adkan dengan air sampai dengan (1760 + 110A) mL (untuk eksipien
berupa bahan pewarna dan flavour dibuat larutan stok terlebih
dahulu sebelum ditambahkan pada campuran bahan dalam matkan).
9. Suspensi dimasukkan ke dalam botol yang telah dicuci, dikeringkan
dan ditara 100 mL.

01/05/23 18
Evaluasi Sediaan Suspensi
Evaluasi Fisika
1.Distribusi ukuran partikel
2.Homogenitas
3.Volume sedimentasi dan kemampuan redispersi
4.Bj sediaan dengan piknometer
5.Sifat aliran dan viskositas dengan Viskosimeter Brookfield
6.Volume terpindahkan
7.Penetapan pH
8.Kadar air (hanya untuk suspensi kering) :
9.Penetapan waktu rekonstitusi (hanya untuk suspensi kering )

01/05/23 19
Evaluasi Kimia
1.Keseragaman sediaan (FI IV, hal 999)
2.Penetapan kadar (sesuai monografi masing-masing)
3.Identifikasi (sesuai monografi masing-masing)
4.Penetapan kapasitas penetralan asam (KPA) hanya untuk sediaan
suspensi antasida

01/05/23 20
Evaluasi Biologi
1.Uji potensi (untuk antibiotik) (FI IV, hal 891-899)
2.Uji batas mikroba (untuk suspensi antasida) (FI IV , hal 847-854)
3.Uji efektivitas pengawet (FI IV, hal 854-855)

01/05/23 21
Pengemasan dan
Penandaan Sediaan
Semua suspensi harus dikemas dalam wadah mulut lebar
yang mempunyai ruang udara diatas cairan sehingga
dapat dikocok dan mudah dituang.
Kebanyakan suspensi harus disimpan dalam wadah yang
tertutup rapat dan terlindung dari pembekuan, panas
yang berlebihan dan cahaya. Suspensi perlu dikocok setiap
kali sebelum digunakan untuk menjamin' distribusi zat
padat yang merata dalam pembawa sehingga dosis yang
diberikan setiap kali tepat dan seragam. Pada etiket harus
juga tertera "Kocok Dahulu".
 
 
 
01/05/23 22

Anda mungkin juga menyukai