Anda di halaman 1dari 51

IN HOUSE TRAINING

TRIAGE OFFICERS
RSIA PURI BUNDA
18-19 SEPTEMBER 2018
TRIAGE OFFICER COURSE

PENDAHULUAN
&
PRINSIP TRIAGE
TUJUAN

 Menggambarkan sejarah triage


 Menggambarkan konsep triage
 Menggambarkan perbedaan sistem dari katagorisasi triage
PENDAHULUAN

 Triage tidak mudah atau simple


 Triage yang sebenarnya sangatlah komplek, comprehensif dan kontraversial
SEJARAH TRIAGE

 Definisi : dari kata perancis “trier” yang artinya membagi dalam 3 group
 Dikembangkan di medan perang
 Konsep ini digunakan bila terjadi bencana
 Dilaksanakan di ruang gawat darurat dari tahun 1950/1960 karena 2 alasan :
o Kunjungan menigkat
o Banyak kasus non-urgent yang datang ke IGD
PRINSIP TRIAGE

 Segera dan tepat waktu


 Pengkajian yang adequat dan akurat
 Keputusan berdsarkan pengkajian
 Intervensi berdasarkan kondisi kegawatan
 Kepuasan pasien
 Dokumentasi yang lengkap
TRIAGE

Suatu proses yang mana pasien digolongkan meurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya. Hal ini diatur untuk
mendapatkan :
 Pasien yang benar ke
 Tempat yang benar pada
 Waktu yang benar dengan
 Tersedianya perawatan yang benar
TRIAGE OFFICER COURSE

KLASIFIKASI TRIAGE
SISTEM TRIAGE

 Non-disaster : untuk menyediakan perawatan sebaik mungkin bagi setiap individu pasien
 Disaster : untuk menyediakan perawatan yang lebih efektif untuk pasien dalam jumlah yang banyak
TRIAGE DI RUMAH SAKIT

# Type 1 : traffic derector or non-nurse triage


 Hampir sebagian besar berdasarkan sistem triage
 Dilakukan oleh petugas yang tidak ber STR
 Pengkajian minimal dan terbatas pada keluhan utama dan seberapa sakitnya
 Tidak ada dokumentasi
 Tidak menggunakan protokol
TRIAGE DI RUMAH SAKIT (CONT)

# Type 2 : cek triage cepat


 Pengkajian cepat dengan melihat, yang dilakukan oleh nakes yang ber STR
 Termasuk riwayat kesehatan yang berhubungan dengan keluhan utama
 Evaluasi terbatas
 Tujuan untuk meyakinkan pasien yang lebih serius atau cedera mendapat perawatan pertama
TRIAGE DI RUMAH SAKIT (CONT)

# Type 3 : Comprehensive Triage


 Dilakukan oleh nakes dengan pendidikan yang sesuai dan berpengalaman
 4 samapi 5 sistem kategori
 Sesuai protokol (PoCT pada triage )

Ada beberapa protokol triage :


 ATS (5 kategori)
 PACS ( 3 kategori)
KONSEP TRIAGE

 Tujuan utama adalah untuk mengidsentifikasi kondisi mengancam nyawa (gawat)


 Tujuan kedua adalah untuk memprioritaskan pasien menurut keakutannya (acuity)
 Pengkategorian mungkin ditentukan sewaktu-waktu
 Jika ragu, pilih prioritas yang lebih tinggi untuk menghindari penurunan triage
KLASIFIKASI TRIAGE

Berdasarka pada :
 Pengetahuan
 Data yang tersedia
 Situasi yang berlangsung

Sistem klasifikasi : menggunakan nomor, huruf atau tanda


PRIORITAS 1 (EMERGENCY)

 Pasien dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi dan intervensi segera
 Pasien dibawa ke ruang resusitasi
 Waktu tunggu nol
PRIORITAS 2 ( (URGENT)

 Pasien dengan penyakit yang akut


 Mungkin membutuhkan trolley, kursi roda atau jalan kaki
 Waktu tunggu 30 menit
 Area critical care
PRIORITAS 3 (NON-URGENT)

 Pasien yang biasanya depat berjalan dan dengan masalah medis yang mininal
 Luka lama (kronis)
 Kondisi yang timbul sudah lama
 Area ambulatory
PRIORITAS 0 (KASUS KEMATIAN)

 Tidak ada respon pada segala rangsangan


 Tidak ada ventilasi spontan
 Tidak ada bukti aktivitas jantung
 Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
TIGA KATEGORI SISTEM TRIAGE

 Prioritas tertinggi
 Prioritas kedua
 Prioritas terendah
EMPAT KATEGORI SISTEM TRIAGE

 Prioritas tertinggi : segera, klas 1, berat, emergency


 Prioritas tinggi : sekunder, klas 2, sedang dan urgent
 Prioritas rendah : dapat ditunda, klas 3, ringan, non urgent
 Meninggal : mungkin meninggal
KODE WARNA TRIAGE (PACS)

 Hitam – prioritas 0
 Merah – prioritas 1
 Kuning – prioritas 2
 Hijau – prioritas 3
PRIORITAS 1– KASUS BERAT

 Cardiac arrest
 Perdarahan berat
 Asfiksia, cervical tauma, cedera pada maxilla
 Trauma kepala dengan koma dan proses shock yang cepat (COB & CKS)
 Luka bakar > 30 % / extensive burn
 Crush injury
 Shock tipe apapun
PRIORITAS 2 – KASUS SEDANG

 Trauma thorax non asfiksia


 Fraktur tertutup pada tulang panjang
 Luka bakar terbatas (< 30 % )
 Cedera pada bagian jaringan lunak
PRIORITAS 3 – KASUS RINGAN

 Minor injury
 Seluruh kasus-kasus ambulant / jalan
PRIORITAS 0 – KASUS MENINGGAL

 Tidak ada respon pada segala rangsangan


 Tidak ada ventilasi spontan
 Tidak ada bukti aktivitas jantung
 Hilangnya respon pupil terhadap cahaya
PATIENT ACUITY CATEGORY (PAC) SCALE

 Dikembangan oleh pemerintah singapura pada tahun1999, dan saat ini direkomendasikan untuk semua rumah
sakit di singapura
 Dikembangan di Indonesia oleh kedokteran emergency (EM), mulai diterapkan di beberapa rumah sakit yang
mempunyai SMF EM
TRIAGE OFFICER COURSE

PENGKAJIAN
&
PENETAPAN PRIORITAS
PEDOMAN PENGKAJIAN

 Keluhan utama
 Riwayat dari pasien/keluarga dan orang lain
 Gunakan indra termasuk akal sehat
GUNAKAN INDRA

# PENGLIHATAN
 Penampilan umum
 Dapatkan tanda cedera
 Bahasa tubuh

# PEMBAUAN
 Alkohol
 Keton body
 Mau melena
GUNAKAN INDRA (CONT)

#PENDENGARAN
 Dengar dengan penuh perhatian
 Adakah sesak nafas
 Kemampuan bicara dengan kalimat yang lengkap

# SENTUHAN
 Temperatur kulit
 Palpasi kualitas nadi, nyeri, bengkak
PENGKAJIAN TRIAGE

MENGGUNAKAN SISTEM SOAP


 S = subjective
 O = objective
 A = assesment
 Plan = perencanaan
S - SUBJECTIVE

 Gunakan pertanyaan terbuka


 Tanyakan keluhan utama
 Kumpulkan informasi lain untuk menetukan keakutan
 Dapatkan satu pernyataan ringkas

# kasus trauma : tanyaka mekanisme cedera


 Kapan terjadi kecelakaan
 Seberapa cepat kendaar melaju
 Dimana dia duduk
 Apakah memakai pengaman
 Apakah kehilangan kesadaran
O - OBJECTIVE

 Keadaan umum
 Cara datang
 Tingkat kesadaran
 Penampilan umum
 Tanda vital
o Suhu
o Nadi
o Pernafasan
o Tekanan darah
o Saturasi oksigen
o nyeri
A – ASSESSMENT

 Mengkaji dan menganalisi, mengevaluasi kumpulan data subyektif dan obyektif


 Melakukan tes lanjutan jika diperlukan
P - PLAN

 Menegakan prioritas dan mengarakan pasien ke area yang sesuai


 Intervensi awal, seperti oksigen, bidai, membalut
TRIAGE OFFICER COURSE

DOKUMENTASI TRIAGE
DOKUMENTASI

TUJUAN :
 Untuk mendukung keputusan triage
 Untuk komunikasi informasi dasar untuk petugas lain
 Untuk kebutuhan medikal legal
APA YANG DIDOKUMENTASIKAN ?

 Waktu triage
 Keluhan utama dan gejala yang menyertai
 Riwayat medis yang lalu
 Riwayat alergi
 Tanda vital
 Pengkajian subyektif dan obyektif
 Kategori keakutan (acuity)
 Tes diagnostik yang dilakukan
 Intervensi yang telah diberikan
 Disposisi
 Re-evaluasi dan perubahan kondisi pasien
TANGGUNG JAWAB ETIK

 Setiap pasien memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan dalam proses triage
 Keputusan triage
 Kehidupan pasien tergantung pada keputusa triage yang kita buat
TRIAGE OFFICER COURSE

TRIAGE LAPANGAN
TUGAS TIM TRIAGE LAPANGAN

 Tim keselamatan pertama yang datang dan bertanggung jawab melakukan triage sampai komando kesehatan
lapangan datang dan memberikan perintah
 Jangan jadi pengusung
 Mintalah bantuan bila tidak tersedia
 Jelaskan kepada pengusung tandu akan tugas mereka
 Tunjukan kepada mereka lokasi penangan P1, P2, P3 dan kamar mayat sementara
 Yakinkan bahwa korban P1 dan P2 ditransport dengan tandu
 Menyebar untuk membantu di area lain ketika sudah tidak ada lagi pasien yang ditriage
DISASTER MEDICAL TRIAGE PROCESS
LABEL TRIAGE

 Hasil triage harus dapat diketahui oleh orang lain : oleh karena itu dibutuhkan pelabelan
 Label triage harus :
o Terlihat
o Terstandar
o Terlindungi dengan mudah telihat
o Memungkinkan dirubah saat ada perubahan kondisi
o Memungkinkan untuk perekaman catatan klinis
TRIAGE OFFICER COURSE

TRIAGE TELEPON
MASALAH PADA PHONE TRIAGE

 Bahasa
 Pasien yang tidak dilihat
 Istilah
 Evaluasi
APA YANG DAPAT KITA LAKUKAN

 Kaji dan berikan pertolongan pertama


 Dapatkan data-data subyektif sebanyak mungkin
o Apa keluhan utamanya
o Berapa lama durasinya
o Apakah ada gejala-gejala penyerta
o Adakah riwayat kesehatan masa lalu
BAGAIMANA MELAKUKANNYA

 Catat pembicaraan jika memungkinkan


 Kontrol pembicaraan
 Bertanya secara langsung dan cari klarifikasi bila memungkinkan
 Ulangi kepada penelepon apa yang dikatakan untuk menghindari kesalah pahaman
TRIAGE OFFICER COURSE

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai