0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan4 halaman
Paragraf pertama menjelaskan masa transisi menuju Orde Baru setelah Gerakan 30 September 1965, termasuk tuntutan mahasiswa dan pembentukan front Pancasila. Paragraf berikutnya membahas Surat Perintah 11 Maret 1966 dan perbedaan pendapat Soekarno-Soeharto soal PKI. Paragraf terakhir menjelaskan munculnya dualisme kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto sebelum akhirnya Soeharto dilantik
Paragraf pertama menjelaskan masa transisi menuju Orde Baru setelah Gerakan 30 September 1965, termasuk tuntutan mahasiswa dan pembentukan front Pancasila. Paragraf berikutnya membahas Surat Perintah 11 Maret 1966 dan perbedaan pendapat Soekarno-Soeharto soal PKI. Paragraf terakhir menjelaskan munculnya dualisme kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto sebelum akhirnya Soeharto dilantik
Paragraf pertama menjelaskan masa transisi menuju Orde Baru setelah Gerakan 30 September 1965, termasuk tuntutan mahasiswa dan pembentukan front Pancasila. Paragraf berikutnya membahas Surat Perintah 11 Maret 1966 dan perbedaan pendapat Soekarno-Soeharto soal PKI. Paragraf terakhir menjelaskan munculnya dualisme kepemimpinan antara Soekarno dan Soeharto sebelum akhirnya Soeharto dilantik
BAB 4 SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK EKONOMI INDONESIA MASA ORDE BARU (1966-1998)
A. Masa Transisi menuju orde Baru (1966-1967)
1. Aksi Tritura (tiga tuntutan Rakyat) 3 tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa Indonesia (KAMI)
Letnan Jendral Soeharto menjadi presiden dari Gerakan G30S PKI.
G30S Pki merupakan titik awal berakhirnya kekuasaan Soekarno dan hilangnya kekuatan politik PKI dari Politik Indo Pada tanggal 26 Oktober 1965 membulatkan barisan mereka dalam satu front, yaitu front Pancasila Pada tanggal 12 Januari 1966 KAMI dan KAPI, kestuan aksi-aksi yang tergabung dalam front Pancasila mendatangai DPR dan mengajukan tiga buah tuntutan, yaitu
2. Pembubaran PKI
3. Pembersihan Kabinet dari unsur-unsur G30S PKI
4. Penurunan Harga/ Perbaikan ekonomi 2. Surat perintah Sebelas Maret Tgl 11 Maret 1966 soekarno mengadakan siding kabinet Bersama dengan tiga perwira tinggi TNI-AD yaitu Mayjen Basuki Rahmat, Birgjen M Yusuf, dan Brigjen Amir Machmud ke Bogor Latar belakang 02 Oktober 1965 meletusnya pemberontakan G30S PKI = Presiden Soekarno dan Letjen Soeharto terjadi perbedaan pendapat mengenai kunci bagi usaha meredakan pergolakan politik = menurut letjen Soeharto pergolakan rakyat tidak akan reda sebelum rasa keadilan rakyat dipenuhi dan rasa ketakutan rakyat di hilangkan dengan jalan membubarkan PKI = Menurut Presiden Soekarno dia tidak mungkin membubarkan PKI karena hal itu bertentangan dengan doktri Nasakom yang telah di canangkan ke seluruh dunia dan dalam pertemuan selanjutnya perbedaan paham tetap muncul 3. Dualisme Kepemimpinan Nasakom
Tahun 1966 terlihat gejala krisis kepemimpinan Nasional yang mengarah
kepada dualism kepemimpinan
Tgl 22 Juni 1966 presiden Soekarno menyampaikan pidato “Nawaksara”
dalam persidangan MPRS pidato yang disampaikan Soekarno iti berisi tentang Sembilan pokok persoalan yang dianggap penting oleh presiden Soekarno isi pidato tersebut menyinggung sebab-sebab meletusnya peristiwa G30S PKI Tanggal 12 Maret 1967 Jendral Soeharto dilantik menjadi pejabat presiden RI Oleh Ketua MPRS Jendral Abdul Haris Nasution setelah setahun menjadi pejabat presiden Tanggal 27 Maret 1968 Jendral Soeharto di tetapkan sebagai presiden RI hingga presiden oleh MPR hasil pemilu Pengukuhan tersebut menandai berakhirnya dualism kepemimpinan Nasional dan dimulailah kepemimpona Orde Baru