Anda di halaman 1dari 32

SIMULASI HASIL ANALISIS

PENGUJIAN AGREGAT
Oleh :
Muhammad Barid Eka B 19540144004
Affan Harits Ramadhan 19540144007
Suryatama Ageng P 19540144008
Ramadhan Desmawan P 19541044009
AGREGAT KASAR
A. Tujuan
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui cara memeriksa kadar air, berat jenis, kadar lumpur,serta
analisis ayak modulus kehalusan.
B. Dasar Teori
Menurut PUBI (1982) : kerikil alam atau batu pecah adalah butiran mineral keras yang sebagian besar
butirannya berukiran antara 5-80 m. Besar butiran maksimum yang diizinkan tergantung pada maksud
pemakaiannya.
Persyaratan :
1. Kekerasan yang ditentukan dengan bejana Rudellof tidak boleh mengandung bagian hancur yang tembus
ayakan 2mm, lebih dari 32% berat.
2. bagian hancur bila diuji memakai mesin “ Los Angeles”, tidak lebih dari 50% berat.
3. kadar lumpur maksimum 1% berat
4. Bagian butir panjang dan pipih, maksimum 20% berat, terutama untuk beton mutu tinggi.
C. Jenis Pengujian
1. Pemeriksaan kadar air kerikil contoh
2. Pengujian berat jenis kerikil contoh
3. Pemeriksaan kadar air kerikil SSD
4. Pengujian berat jenis kerikil SSD
5. Pengujian kadar lumpur pada kerikil
6. Pengujian analisa ayak modulus kehalusan butir kerikil
7. Pengujian bobot isi gembur kerikil
8. Pengujian bobot isi padat kerikil
9. Pengujian los angelos kerikil
D. Alat dan Bahan
1. Pemeriksaan kadar air kerikil contoh :
a. Alat
Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
• Wadah kerikil
• Oven
b. Bahan
• Kerikil ± 500 gram
• Air
c. Metode
• Ambil kerikil alam
• Timbang kerikil tersebut sebanyak 500gr dan catat berat awal sebagai berat A
• Keringkan kerikil tersebut dalam oven dengan suhu 105º sampai diperoleh berat tetap
• Keluarkan kerikil yang telah dioven kemudian timbang beratnya dan catat sebagai berat tetap B
• Hitunglah kadar air kerikil tersebut.
• Lakukan pemeriksaan tersebut dua kali
• Tentukan kadar air rata-ratanya.
2. Pengujian berat jenis kerikil contoh
a. Alat
• Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
• Gelas Ukur 250ml
• Corong
b. Bahan
• Kerikil 2 x 100gram
• Air 150ml
c. Metode
• Ambil kerikil contoh sebanyak 100gr
• Siapkan air sebanyak 150ml
• Masukkan kerikil contoh ke dalam gelas ukur
• Tuang air 150ml ke dalam gelas ukur
• Amati dan catat ketinggian air dan kerikil pada gelas ukur
• Hitunglah berat jenisnya
• Lakukan dua kali pengujian
• Tentukan berat jenis rata-ratanya
3. Pemeriksaan kadar air kerikil SSD
a. Alat
• Wadah kerikil
• Ember
• Cetok
• Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
• Oven
b. Bahan
• Kerikil ± 500 gram
• Air
c. Metode
• Ambil kerikil dengan cara quartering sebanyak ± 500 gram
• Rendamlah dalam air bersih selama ± 24 jam
• Ambil kerikil tadi dari air dan lap-lah permukaannya hingg kering
• Timbang kerikil sebanyak100 gram
• Open dengan suhu ± 105 Derajat Celcius sampai berat tetap
• Timbang lagi kerikil tersebut
• Hitung kadar air dalam kerikil tersebut
• Lakukan dua kali pengujian
4. Pengujian berat jenis kerikir SSD
a. Alat
• Alat penguji kerikil SSD (Kerucut terpancung kecil)
• Wadah kerikil
• Cetok
• Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
• Gelas Ukur 250ml
• Corong
b. Bahan
• Kerikil SSD 2 x 100gram
• Air 150ml
c. Metode
• Ambil ke SSD sebanyak 100gr
• Siapkan air sebanyak 150ml
• Masukkan kerikil SSD ke dalam gelas ukur
• Tuang air 150ml ke dalam gelas ukur
• Amati dan catat ketinggian air dan kerikil pada gelas ukur
• Hitunglah berat jenisnya
• Lakukan dua kali pengujian
• Tentukan berat jenis rata-ratanya.
5. Pengujian kadar lumpur kerikil
a. Alat
• Gelas ukur 250ml
• Oven
• Timbangan dengan ketelitian 0,01gr
• Besi pengaduk
b. Bahan
• kerikil 2 x 500gram
• Air bersih secukupnya
c. Metode
• Ambil kerikil dengan cara quartering sebanyak 500gr
• Masukkan kerikil ke dalam oven dengan suhu 105º sampai berat tetap.
• Keluarkan kerikil dari oven dan dinginkan terlebih dahulu
• Timbang berat kerikil tersebut dan catat sebagai berat A
• Masukkan kerikil ke dalam gelas ukur 250ml kemudian tambahkan air hingga tinggi air 12cm diatas
permukaan kerikil
• Diamkan selama satu jam
• Setelah itu, aduklah kerikil tersebut selama 15 detik kemudian diamkan selama satu menit
• Setelah itu, tuangkan air dengan hati-hati dan lakukan langkah tersebut secara berulang hingga air diatas
kerikil tampak bersih
• Keringkan kerikil ke dalam oven 105º hingga berat tetap
• Keluarkan dari oven, lalu dinginkan kemudian timbang berat kerikil dan catat sebagai berat B.
• Hitunglah kadar lumpur kerikil tersebut dengan cara : x 100%
• Lakukan dua kali pengujian
• Tentukan kadar lumpur rata-ratanya
6. Pengujian analisa ayak modulus kehalusan butir kerikil
a. Alat
• Timbangan dengan ketelitian 0,1gr
• Ayakan kerikil satu seri ( 0,15;0,3;0,6;1,2;2,4;4,8 )
• Sikat halus
b. Bahan
• kerikil 5000 gram
c. Metode
• Susun ayakan kerikil dengan kedudukan lubang terkecil berada di paling bawah dilengkapi dengan
penampung
• Lakukan pengayakan sampai tidak ada butiran kerikil yang menembus lubang ayakan
• Timbanglah kerikil yang tertinggal diatas masing-masing ayakan kemudian catat ke dalam tabel
• Hitunglah persentase berat kerikil yang tertinggal serta persentase tertinggal kumulatifnya
• Hitung persentase tembus kumulatifnya kemudian tentukan angka modulus kehalusan butirnya dan
gambar grafiknya ke dalam grafik zona.
7. Pengujian bobot isi gembur kerikil
a. Alat
• Mesin ketuk (1 menit = 120 ketukan)
• Literan volume 1liter
• Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
• Sekop
• Plat penggaris
• Cawan
b. Bahan
• Kerikil secukupnya
c. Metode
• Diambil kerikil contoh secukupnya.
• Atur posisi 0 timbangan setelah ditambahkan berat literan diatasnya
• Masukkan kerikil contoh ke dalam literan tanpa dipadatkan
• Ratakan permukaan literan
• Timbanglah literan yang telah berisi kerikil
• Lakukan pemeriksaan sebanyak dua kali dan tentukan berat isi gembur rata-ratanya.
8. Pengujian bobot isi padat kerikil
a. Alat
• Mesin ketuk (1 menit = 120 ketukan)
• Literan volume 1liter
• Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
• Sekop
• Plat penggaris
• Cawan
b. Bahan
• Kerikil secukupnya
c. Metode
• Diambil kerikil contoh keadaan kering udara
• Masukkan kerikil ke dalam literan sampai penuh
• Letakkan literan yang berisi kerikil pada mesin ketuk
• Hidupkan mesin ketuk da berjalan penyentuhan selama 50 menit. Selama pengetukan berjalan bila permukaan kerikil
turun harus diisi lagi sampai penuh
• Setelah padat (mencapai waktu 50 menit) mesin dimatikan dan literan diambil dan permukaaan kerikil diratakan dengan
plat penggaris.
• Menimbang kerikil yang berada dalam literan tersebut (missal B kg). bobot isi padat adalah = B-A kg/liter
• Percobaan ini dilakukkan tiga kali dan bobot isi padat kerikil adalah rata-rata dari tiga kali pengujian dinyatakan dalam
kg/liter dan dibulatkan sampai dua decimal.
9. Pengujian los angelos kerikil
a. Alat
• Bejana los angelos
• Bola penggesek dari baja 0,46,8 mm, masing-masing berat 390-445 gram
• Ayakan
• Timbangan dengan ketelitian 1 gram
• oven
b. Bahan
• Kerikil
• Air
c. Metode
• Masukan contoh yang akan diuji dengan bola penggeserannya ke dalam bejana dan tutuplah rapat-rapat
• Putarlah bejana dengan kecepatan putaran 30-33 putaran permenit
• Setelah jumlah putaran terpenuhi keluarkanlah benda percobaan dari dalam bejana
• Pisahkanlah butiran-butiran yang besar kemudian sisanya diayak dengan ayakan ukuran lubang 1,7 mm
• Cucilah butiran yang besar dan yang tertinggal di atas ayakan
• Keringkan ke dalam oven (105 derajat celcius) sampai berat tetap
• Timbanglah dengan ketelitian 1gram
HASIL PERHITUNGAN
Pemeriksaan Kadar Air Kerikil
Pemeriksaan kadar air kerikil alami

BERAT A BERAT B
SAMPEL KERIKIL KE -
(gram) (gram)

I 100 95,1

II 100 96,5

Perhitungan

Sampel I
W1  W 2
P1  X 100%
W2
A B
P1  X 100%
B
100  95,1
P1  X 100%
95,1
P1  5,15%

Sampel II
W1  W 2
P2  X 100%
W2
A B
P2  X 100%
B
100  96,5
P2  X 100%
96,5
P 2  3,62%

Kadar air rerata


P1  P 2
Pr erata 
2
5,15%  3,62%
Pr erata 
2
Pr erata  4,38%
Pembahasan
Data hasil percobaan diatas menunjukkan kadar air kerikil sampel tersebut berada pada kisaran 3-5,5% dari berat total
agregat. Dari 2 sampel uji dengan berat yang sama menunjukkan hasil uji berbeda. Namun selisih data hasil percobaan 1 dan 2
tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 0,76%.
Kesimpulan
Kadar air rata-rata kerikil tersebut adalah 4,38%.
Pemeriksaan Kadar Air Kerikil SSD

SAMPEL KERIKIL BERAT A BERAT B


KE - (gram) (gram)

I 250 236

II 250 240,7

Perhitungan
Sampel I
W1  W 2
P1  X 100%
W2
A B
P1  X 100%
B
250  236
P1  X 100%
236
P1  5,9%

Sampel II
W1  W 2
P2  X 100%
W2
A B
P2  X 100%
B
250  240,7
P2  X 100%
240,7
P 2  3,8%

Kadar air rerata


P1  P 2
Pr erata 
2
5,9%  3,8%
Pr erata 
2
Pr erata  4,85%
Pembahasan
Data hasil percobaan diatas menunjukkan kadar air kerikil sampel dalam kondis SSD tersebut berada pada
kisaran 3-5,5% dari berat total agregat. Dari 2 sampel uji dengan berat yang sama menunjukkan hasil uji
berbeda. Namun selisih data hasil percobaan 1 dan 2 tidak terlalu jauh, yaitu sekitar 1%.
Kesimpulan
Kadar air rata-rata kerikil tersebut adalah 4,85%.
Pengujian Berat Jenis Kerikil Alami

PERCOBAAN KE- VOLUME VOLUME AWAL AIR VOLUME KERIKIL (ml) BERAT KERIKIL
AIR+KERIKIL (ml) (ml)

I 189 150 39 100


II 188 150 38 100

Hasil Perhitungan

a. Kerikil I
𝑀
Berat Jenis =
Δ𝑣
100
=
39
= 2,56

b. Kerikil II
𝑀
Berat Jenis =
Δ𝑣
100
=
38
= 2,63
Jadi berat jenis rata-rata adalah 2,595
2,56+2,63
Berat jenis kerikil rata-rata =
2
= 2,595
Pembahasan
Untuk berat jenis agregat normal sendiri standarnya sekitar 2,5 sampai 2,7 . Biasanya berasal dari granit, basalt
dan kuarsa.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan berat jenis agregat yaitu 2,595 dan hasil tersebut memenuhi persyaratan untuk
berat jenis agregat normal yaitu antara 2,5-2,7
Pengujian Berat Jenis Kerikil SSD
PERCOBAAN KE- VOLUME AIR+KERIKIL VOLUME AWAL AIR (ml) VOLUME KERIKIL (ml) BERAT KERIKIL
(ml)

I 189 150 39 100


Hasil Perhitungan
II 187 150 37 100

a. Kerikil I
𝑀
Berat Jenis =
Δ𝑣
100
=
39
= 2,56

b. Kerikil II
𝑀
Berat Jenis =
Δ𝑣
100
=
37
= 2,7 Jadi berat jenis rata-rata dalam kondisi SSD adalah 2,63

2,56+2,7
Berat jenis kerikil rata-rata =
2
= 2,63
Pembahasan
Untuk berat jenis agregat normal sendiri standarnya sekitar 2,5 sampai 2,7 . Biasanya berasal dari granit, basalt
dan kuarsa.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan didapatkan berat jenis agregat yaitu 2,63 dan hasil tersebut memenuhi persyaratan untuk
berat jenis agregat normal yaitu antara 2,5-2,7
PENGUJIAN KADAR LUMPUR PADA KERIKIL
Pembahasan: Kadar lumpur yang dihasilkan sample 1 dan 2 memiliki angka selisih 1,9. Nilai
kadar lumpur rerata adalah 7,15. Sedangkan nilai kadar lumpur yang dipersyaratkan adalah
sebesar 1%. Sehingga, kadar lumpur dalam kerikil tersebut melebihi standar yang dipersyaratkan.
Kesimpulan: Kadar lumpur agregat kasar melebihi standar yang dipersyaratkan.
PERSEN PERSEN
LUBANG BERAT PERSEN
TERTINGGAL TEMBUS
AYAKAN TERTINGGA TERTINGGA
KUMULATIF KUMULATI
(mm) L (gram) L (%)
(%) F (%)

38,4 0 0 0 100

19,2 2930 58.6 58,6 41,4

9,6 1993 39.86 98,46 1,54


Kehalusan Butir Kerikil
4,8 77 1.54 100 0

Jumlah 5000      

Setelah kerikil diayak dan diperoleh data tersebut, maka


dapat dihitung modulus kehalusan butir kerikil, sbb :

Jadi, modulus kehalusan butir agregat kasar adalah 7,43


Pembahasan: Nilai modulus halus butir diperoleh 7,43. Untuk agregat kasar, modulus halus
butir yang dipersyaratkan berada pada kisaran 6,0-7,10. Sehingga nilai modulus halus butir
kerikil yang diuji tidak memenuhi standar yang dipersyaratkan
Kesimpulan: Nilai modulus halus butir agregat kasar tidak memenuhi standar.
UJI BOBOT ISI GEMBUR KERIKIL

Jenis Berat Berat Berat • Berat wadah + air = 25 kg


Kerikil wadah kerikil + kerikil • Rata-rata berat bersih Kerikil gembur =19,65
wadah bersih • Rata-rata berat isi kerikil gembur = 1,4 kg/liter
Kerikil 11 kg 30,22kg 19,22 • Volume wadah = volume air
gembur 1 = berat air – berat wadah
Kerikil 11 kg 30,98 kg 19,98 = 25 - 11
gembur 2 = 14 kg
Kerikil 11 kg 30,74 kg 19,74 1 kg air = 1 liter air
gembur 3 Maka volume wadah =14 x 1
V =14 liter
1)

• kg/liter
2)  Data 3

3)
• kg/liter
Rata-rata bobot isi
=
= 1,4 kg/liter

• Bobot Isi =
 Data 1

• kg/liter
 Data 2
Pembahasan
Data hasil percobaan Pemeriksaan Bobot Isi Kepadatan kerikil (gembur) menunjukkan bahwa
berat kerikil berada pada kisaran 19,22 kg – 19,98 kg.Dari 3 data uji dengan berat yang berbeda
menunjukkan bobot isi berbeda. Namun, selisih data hasil percobaan 1,2 dan 3 tidak terlalu jauh
berbeda.
Kesimpulan
Berat kerikil rata rata dari ke 3 data tersebut diperoleh 19,6kg.Dari ketiga data tersebut diperoleh
bobot isi rata rata sebesar 1,4kg/liter
UJI BOBOT ISI PADAT KERIKIL
Jenis Berat Berat Berat • Berat wadah + air = 25 kg
Kerikil wadah kerikil + kerikil • Rata-rata berat bersih Kerikil padat =
wadah bersih • Rata-rata berat isi kerikil gembur = 1,55 kg/liter
• Volume wadah = volume air
Kerikil 11 kg 31,92 = berat air – berat wadah
padat 1 = 25 - 11
= 14 kg
Kerikil 11 kg 32,58 1 kg air = 1 liter air
padat 2 Maka volume wadah =14 x 1
V =14 liter
Kerikil 11 kg 32,78
padat 3
• kg/liter
 Data 3
2)

3) • kg/liter
• Rata-rata bobot isi
=
= 1,55 kg/liter

Bobot Isi =
 Data 1

• kg/liter
 Data 2
Pembahasan
Data hasil percobaan Pemeriksaan Bobot Isi Kepadatan kerikil (padat) menunjukkan bahwa
berat kerikil berada pada kisaran 19,22 kg – 19,98 kg.Dari 3 data uji dengan berat yang
berbeda menunjukkan bobot isi berbeda. Namun, selisih data hasil percobaan 1,2 dan 3
tidak terlalu jauh berbeda.
Kesimpulan
Berat kerikil rata rata dari ke 3 data tersebut diperoleh kg.Dari ketiga data tersebut diperoleh bobot
isi rata rata sebesar 1,55kg/liter
PENGUJIAN LOS ANGELOS

Sampel Berat Setelah Setelah Selisih Hasil1 • Keterangan :


ke - awal dioven dimasuk
an a= berat contoh uji awal (kg)
bejana b= berat benda uji tertahan saringan No.12(kg)
LA,
diayak,  keausan =
lalu = x 100%
dioven
= x 100%
1 5,105 5 kg 3,371 kg 1,629k 35,6%
kg g = 35,6%

Anda mungkin juga menyukai