Rumusan lingkungan.
terbarukan.
daerah “Bioetanol yang dihasilkan nantinya diharapkan dapat mensubsisdi kebutuhan energi
masyarakat dengan mengganti atau menambah sebagian energi yang mereka
butuhkan.”
Tujuan
Mendapatkan data Potensi tegakan dan produksi nira lontar.
(pemanfaatan terkini)
Tujuan & Sasaran
Mendapatkan data Etnobotani lontar (kearifan lokal pemanfaatannya)
Mendapatkan data desa dan industri kecil yang representatif sebagai
Desa model
Mendapatkan data spesifikasi nira, komposisi fermenter (ragi dan
katalisnya).
Sasaran:
a. Didapatkan data potensi tegakan lontar (umur sadap, total masa produktif, jumlah produksi)
b. Diperolehnya data etnobotani lontar (kearifan lokal pemanfaatannya)
c. Didapatkan data sumber energi yang dimanfaatkan desa/industri kecil yang representatif
sebagai model percontohan (harga, kendala, analisis ekonomi, dll.)
d. Didapatkan data formulasi fermenter yang efektif untuk produksi bioetanol (sisipan)
Metodologi Lokasi Penelitian: Kabupaten TTS (Desa Pollo, Tuasene, Oetune,
Survey Populasi dan Survey Populasi mengacu pada metode yang digunakan oleh
Kuantifikasi Potensi Barot S. (2000) “Demography of savanna palm tree in Ivory Coast
(Lamto): population persistence and life-history” yang telah
Lontar - ROP 2016 disesuaiakan dengan kondisi lapangan dan kebutuhan data.
Survey Etnobotani mengacu kepada metode survey “A Standard
Protocol for Gatrhering Palm Etnobotanical Data and Socioeconomic
Variables across the Tropics (Camara-Leret et al, 2014) dengan
modifikasi menyesuaikan kondisi dilapangan.
Analisis Data menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji
lanjut dengan menggunakan uji HSD (Honestly Significant
Difference) pada taraf 1% dan 5% (Nasir, 2003). Menggunakan
perangkat lunak program SPSS (Statistical Product and Service
and Solution) versi 11.5 dan PAST berbasis Windows 10.
Hasil Data populasi Lontar di Kab. TTS
Penelitian Data Etnobotani hasil wawancara
Data Desa Model dan Industri Kecil
Data proses produksi dan manajemen Bioetanol
(lanjutan)
Hasil Penelitian
A. Survey Populasi
Tabel pengukuran populasi pada plot penelitian di Kab.TTS
Total 32098
Oetune 17502
1.6
Tupan 169
Component 2
0.4
Besipae 297
Anifu 1583
-2 -1.6 -1.2 -0.8 -0.4 Tuasene
0.4 0.8 1.2 1.6
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000 45000
-0.4
Jumlah Pohon
Tupan
-0.8 Oetune
Pohon Produktif Disadap Betina Anakan
-1.2
-1.6
Kerapatan Populasi Lontar Linamnutu
1000
-2
600
400
200
0
Anifu Besipae Pollo Linamnutu Tuasene Tupan Oetune Total
Data sekunder :
Total Gula 13.39 % Micrococcus, Schizosaccharomyces japonicus, Candida glabarata, Candida pseudotropicalis, Pichia
Gula Tereduksi 1.23 % membranaefaciens, Saccharomyces cerevisiae, Saccharomyces chevalieri, Acetobacter aceti,
Mineral (Abu) 0.68 % Acetobacter rancens, Pediococcus sp., Bacillus sp., dan Sarcina sp.
Phospor 0.19 %
Fermenter yang terbaik dalam proses fermentasi adalah Saccharomyces cerevisiae atau secara umum
Zat Besi 0.6 %
biasa disebut ragi roti.
Vitamin C 15.21 mg / 100 ml
Ujicoba Fermenter &
Produksi Bioetanol
Kesimpulan
1. Populasi lontar berdasarkan plot pengamatan tergantung dari tingkat kerapatan pohon
disuatu area.
Kesimpulan 2.Lontar dan produk turunannya merupakan komoditi penting dalam segala aspek
dan Saran kehidupan masyarakat di Kabupaten TTS. Baik sebagai jaring pengaman pangan dan
ekonomi maupun sebagai sumber bahan subtitusi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
3.Desa yang cocok ditetapkan sebagai lokasi model untuk pengembangan produksi
bioetanol adalah Desa Pollo Kecamatan Amanuban Selatan.
4.Produksi bioetanol yang terbaik adalah menggunakan bahan baku laru putih dengan
waktu fermentasi selama 72 jam pada kondisi anaerob dengan suhu ruangan dan tanpa
penambahan aditif.
Saran
1. Perlu dilakukan sensus untuk memastikan jumlah populasi lontar yang ada di Desa
Pollo Kecamatan Amanuban Selatan mengurangi error faktor dlam perhitungan
kelayakan usaha produksi lontar di desa tersebut.
2. Perlu adanya dokumentasi dan studi mendalam tentang etnobotani lontar
sehingga nilai-nilai budaya yang terkait dapat terus dilestarikan.
3. Tahapan penetapan Desa Pollo sebaga Desa Model harus segera dilakukan.
4. Perlu dilakukan ujicoba produksi bioetanol skala rumah tangga untuk mengamati
dan mengukur efektifitas proses dan kelayakan usahanya.
Saran
Terima
Kasih