Anda di halaman 1dari 41

PENGUKURAN

ARROFA ACESTA
08122393106
arrofa.acesta@uniku.ac.id

PERUM ALAM ASRI


JLN SONO KEELING NO C4
IPA dan KERJA ILMIAH

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), merupakan ilmu


pengetahuan yang mempelajari alam dan segala
isinya, serta fenomena-fenomena yang terjadi
didalamnya.

Banyak fenomena-fenomena dalam kehidupan


sehari-hari yang berhubungan dengan IPA
Tujuan umum mempelajari IPA adalah : untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia melalui
berbagai upaya dalam memanfaatkan segala sesuatu
yang ada di alam.

IPA merupakan proses kreatif dan mencari berbagai


sebab akibat dari fenomena-fenomena yang terjadi
di alam.
Salah satu aspek paling penting dalam IPA adalah
melakukan PENGAMATAN terhadap semua yang
ada di alam.
Dalam praktiknya proses pengamatan memerlukan
imajinasi, karena para ilmuwan tidak dapat
memasukan semuanya dalam satu deskripsi
mengenai apa yang diamati
Para ilmuwan harus melakukan penilaian mengenai
hal-hal yang relevan dan tidak relevan dengan
pengamatan mereka
Contoh: Aristoteles melakukan pengamatan
terhadap benda yang diam. Aristoteles mengamati
benda-benda yang didorong (seperti bola), mula-
mula bergerak, akan tetapi lama kelamaan benda
tersebut akan berhenti, maka Aristoteles
menganggap bahwa keadaan alamiah dari suatu
benda adalah diam
Pengamatan, pengukuran serta kerja eksperimen
atau melakukan percobaan merupakan satu sisi dari
kerja ilmiah,
sisi lain dari kerja ilmiah adalah penemuan atau
perumusan teori.
teori yang ditemukan para ahli tidak langsung
diturunkan dari hasil pengamatan tetapi sebelum
lahir teori tersebut terlebih dahulu harus dilakukan
berbagai pengujian
Teori-teori yang ditemukan para ahli selanjutnya
digunakan untuk menguji hal-hal lain yang ada di
alam. Dari teori inilah akan muncul berbagai
penemuan-penemuan baru yang diharapkan dapat
meningkatkan kualitas hidup manusia.
PENGUKURAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat di ukur,


mempunyai nilai yang dapat dinyatakan dengan angka
dan memiliki satuan tertentu.

Satuan adalah pernyataan yang menjelaskan arti sari


suatu besaran.
Besaran harus memiliki 3 syarat
1. Dapat diukur dan dihitung
2. Dapat dinyatakan dengan angka-angka atau
mempunyai nilai
3. Mempunyai satuan

Jika ada salah satu saja syarat tidak terpenuhi maka


tidak dapat disebut besaran
Besaran dapat di kelompokan menjadi :
1. Besaran fisika
Besaran yang diperoleh dari hasil pengukuran . Karena
dari hasil pengkuran maka harus ada alat ukurnya.
Misalnya massa, massa merupakan besaran fisika karena
massa dapat di ukur dengan neraca
2. Besaran non fisika
Besaran yang diperoleh dari hasil penghitungaan , tidak
diperlukan alat ukur tetapi alat hitung. Misalnya
kalkulator; contoh besaran non fisika adalah jumlahnya.
Jenis-jenis besaran

1. Berdasarkan nilai dan arahnya besaran

a) Besaran Skalar
Besaran scalar adalah besaran yang hanya mempunyai nilai (besaran
saja) dan tidak mempunyai arah. Contohnya. Massa, waktu, suhu, luas,
volume.

b) Besaran Vektor
Besaran vector Adalah besaran yang mempunyai niilai dan mempunyai
arah. Sesuai kesepakatan apabila arahnya kekiri dan kebawah maka
besaran tersebut bernilai negative (-), sedangkan apabila arahnya
kekanan dan keatas maka bernilai positif (+) contohnya percepatan,
kecepatan, gaya
pengukuran

Besaran yang sering digunakan dalam Ilmu


Pengetahuan Alam (IPA)
1. Besaran Pokok
2. Besaran turunan
Besaran merupakan sesuatu yang dapat diukur dan
dinyatakan dengan angka
1. Besaran pokok;
Merupakan besaran yang satuannya telah ditetapkan
terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain.
berdasarkan kesepakatan para ahli, besaran pokok terdiri
dari 7 yaitu; panjang, massa, suhu, banyaknya zat,
kuat arus, serta intensitas cahaya.
Kekhasan dari besaran pokok adalah satuannya hanya
satu, dan diperoleh dari pengukuran secara langsung.
2. Besaran Turunan;
Merupakan besaran yang diturunkan dari besaran
pokok, besaran turunan dapat diperoleh baik dari
hasil pengukuran langsung maupun hasil
pengukuran tidak langsung, besaran turunan
jumlahnya sangat banyak, beberapa contoh adalah
Volume, Luas, Kecepatan, Percepatan, Gaya Dsb.
Mengapa luas dikategorikan kedalam besaran
turunan ? Karena untuk benda yang berbentuk
persegi persegi panjang, segitiga dan lainnya,
besaran luas diperoleh dari hasil perkalian antara
besaran pokok panjang, misal untuk persegi
panjang; Pangjang kali Lebar.
No Besaran Lambang Nama Lambang Dimensi
Satuan Satuan
1 Panjang L, x, r Meter m L
2 Massa M Kilogram Kg M
3 Waktu T Secon s T
4 Arus Listrik I, i Ampere A I
5 Intensitas Iv Candela cd J
Cahaya
6 Suhu T Kelvin K Θ
7 Banyak Zat N Mol Mol N
No Besaran Turunan Simbol Satuan Simbol
dalam satuan
rumus
1 Kecepatan V Meter/detik m/s
2 Percepatan A meter./detik2 m/s2
3 Gaya F Newton N
4 luas L Meter2 M2
5 Volume V Meter3 M3
6 Tekanan p Pascal Pa
7 Usaha W joule J
Satuan adalah sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai
satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2
besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama.
1. Satuan Baku
Satuan baku aadalah satuan yang telah diakui dan
disepakati pemakaiannya secara internasional atau di
sebut dengan satuan internasional (SI)
Contoh: meter, kilogram, detik
a. Sistem MKS (meter, kilogram, sekon)
b. Sistem CGS ( centimeter, gram, sekon)
2. Satuan tidak baku
Satuan tidak baku adalah satuan yang tidak diakui
secara internasional dan hanya digunakan pada suatu
wilayah tertentu.
Contoh; depa, hasta, kaki, lengan, tumbak, bata,
langkah
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran
dengan besaran standar.
Pengukuran terhadap suatu benda dapat dilakukan
secara langsung maupun tidak langsung.
1. Pengukuran langsung
merupakan pengukuran terhadap suatu benda
yang hasilnya dinyatakan secara langsung tanpa
menggunakan rumus-rumus tertentu; misal
pengukuran terhadap panjang benda dilakukan
langsung dengan menggunakan meteran
2. Pengukuran Tidak Langsung
Merupakan pengukuran yang memerlukan rumus
tertentu sebagai tambahan untuk mendapatkan
nilai dari besaran yang diukur
misal untuk medapat kan volume suatu benda
diperlukan rumus tertentu yaitu panjang kali lebar
kali tinggi ( v = p x l x t).
Contoh lain mengukur banyak nya zat.
Banyaknya zat tidak dapat diukur secara langsung, tetapi
melalui perhitungan. Misalnya menghitung berapa jumlah
zat yang terdapat dalam segenggam garam dapur?
misalnya segenggam garam dapur adalah 234 gram,
langkah selanjutnya menentukan massa rumus (Mr) dari
garam tersebut, dari hasil perhitungan tabel system
periodik diperoleh garam dapur (NaCl) sebesar 58,5 g/mol,
setelah massa garam dapur dan massa rumus diketahui
langkah terakhir adalah memasukan angka tersebut
kedalam persamaan
Mol = Massa
Mr
= 234 gram
58.5 g/mol
= 4 mol
Dengan demikian jumlah zat dalam segenggam
garam dapur adalah 4 mol
Setelah diketahui mengenai besaran (pokok dan
turunan) serta satuannya timbul pertanyaan , alat
ukur apa yang digunakan untuk mengukur ke tujuh
besaran pokok tersebut.
1 Panjang
alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang
sebuah benda adalah meteran, dari hasil
pengukuran dengan menggunakan meteran
nilainya selalu positif
Alat Ukur

Mistar digunakan untuk mengukur suatu


panjang benda mempunyai batas ketelitian
0,5 mm
Jangka sorong digunakan untuk mengukur
suatu panjang benda mempunyai batas
ketelitian 0,1 mm
Mikrometer sekrup digunakan untuk
mengukur suatu panjang benda
mempunyai batas ketelitian 0,01 mm.
2. Massa
alat yang digunakan untuk menentukan massa
suatu benda adalah timbangan (neraca), dari hasil
pengukuran dengan menggunkan timbangan nilai
yang diperoleh selalu bernilai positif
Neraca digunakan untuk mengukur massa
suatu benda
3. Waktu
Alat yang digunakan untuk mengukur waktu adalah
jam atau stopwach, hasil pengukuran yang diperoleh
untuk waktu selalu bernilai positif
Stopwatch digunakan untuk mengukur
waktu mempunyai batas ketelitian 0,01
detik.
4. Suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya suatu
benda, alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah thermometer, hasil pengkuran suatu benda
dapat bernilai positif ,maupun negatif
Termometer digunakan untuk mengukur
suhu.
5. Banyaknya zat
Alat yang digunakan untuk mengukur banyaknya zat
suatu benda sangat tergantung pada wujud dari
benda tersebut, misalnya apabila bendanya padat
seperti besi banyaknya zat yang terkandung dalam
besi diukur dengan menggunakan timbangan
selanjutnya dari hasil penimbangan ditentukan
banyaknya zat dengan menggunakan pesamaan .
Mol= Massa besi//Ar Besi
6. Kuat arus atau arus listrik
Alat yang digunkan untuk mengukur kuat arus
adalah ampermeter, nilai yang diperoleh dari
pengukuran kuat arus selalu positif
Amperemeter digunakan untuk mengukur
kuat arus listrik (multimeter)
7. Intensitas cahaya
alat yang digunakan untuk mengukur intensitas
cahaya adalah lightmeter
extech LT300 digital lux light meter tester Digital Lux Meter Alat ukur Intensitas
alat Cahaya

Anda mungkin juga menyukai