Kompetensi Dasar
3.2. Mengevaluasi alat ukur instrumen-instrumen lokal
4.2. Mengendalikan alat ukur instrumen-instrumen lokal
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1. Mengevaluasi alat ukur instrumen-instrumen lokal
2. Menggunakan alat ukur instrumen-instrumen lokal untuk pengukuran
3. Melakukan kalibrasi terhadap alat ukur yang diperlukan
4. Mengendalikan alat ukur instrumen-instrumen lokal
Perhatikan gambar di samping !
Seorang petugas kesehatan
sedang mengukur tinggi dan
menimbang massa dari seorang
anak. Alat apa sajakah yang
digunakan untuk mengukur
besaran besaran tersebut?
Alat yang digunakan untuk
mengukur besaran tersebut
disebut alat ukur.
Ya, tentunya kalian sudah
sangat sering menggunakan
alat ukur tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
Ya.....benar, alat ukur yang
digunakan untuk mengukur
massa anak tersebut berupa
timbangan dan untuk
mengukur tingginya berupa
meteran.
Pengertian alat ukur : alat yang digunakan untuk
mengukur suatu besaran dengan satuan yang tertera
pada alat ukur
Mengukur berarti membandingkan suatu besaran
dengan besaran standar sebagai satuan
Ada beberapa macam istilah yang perlu dipelajari
terlebih dahulu, yaitu :
1. Angka Penting
2. Ketelitian alat ukur
3. Ketidakpastian
4. Kalibrasi alat ukur
1. Angka Penting (significant figure)
pengertian → angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran.
• Angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas dan angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke
bawah
• Contoh : 356,47 dibulakan menjadi 356,5, sedangkan 356,43 dibulatkan menjadi 356,4.
12.370 dibulatkan menjadi 12.400, sedangkan 12.310 dibulatkan menjadi 12.300
Pembulatan angka penting • Jika angkanya tepat 5, terlebih dahulu dilihat angka sebelumnya. Jika angka
sebelumnya ganjil maka dibulatkan ke atas. Tetapi, jika angka yang sebelumnya genap,
dibulatkan ke bawah.
• Contoh : 76,75 dibulatkan menjadi 76,8 sedangkan 76,65 dibulatkan menjadi 76,6 dan
45.250 dibulatkan menjadi 45.200
• Penjumlahan dan pengurangan → Hasil penjumlahan dan pengurangan angka penting tidak
boleh mempunyai jumlah angka taksiran melebihi angka taksiran bilangan yang dijumlahkan
atau dikurangkan (pembulatan hanya dilakukan satu kali). Contoh : 310,3 + 53,22 + 0,346 =
363,866 = 363,9 (karena angka taksiran yang dioperasikan paling sedikit satu maka hasil operasi
dibulatkan menjadi satu angka taksiran)
Pengoperasian angka penting • Perkalian, pembagian, akar dan pangkat → jumlah angka penting hasil perkalian, pembagian,
pangkat dan akar mengikuti angka penting yang paling sedikit pada bilangan yang
dioperasikan. Contoh : 0,448 x 0,3 = 0,1 (karena jumlah angka penting paling sedikit pada angka
yang dioperasikan adlah 1) :√49 = 7,0 (karena angka yang dioperasikan (49) terdiri dari 2 angka
penting, hasil operasi juga terdiri dari 2 angka penting
2. Ketelitian Alat Ukur 3. Ketidakpastian
• Objek ukur
• Standar ukur (alat standar kalibrasi, • Standar acuan harus dapat ditelusuri
prosedur/metode standar (mengacu pada menggunakan standar
standar kalibrasi internasional atau nasional/internasional
prosedur yang dikembangkan sendiri oleh • Metode kalibrasi yang digunakan diakui
laboratorium yang sudah secara nasional/internasional
teruji/terverifikasi) • Personal kalibrasi sudah terlatih dan
• Operator/teknisi (dipersyaratkan mempunyai sertifikat dari laboratorium
operator/teknisi yang mempunyai terakreditasi
kemampuan teknis kalibrasi/bersertifikat) • Ruangan/tempat kalibrasi terkondisi
• Lingkungan yang dikondisikan (suhu dan seperti suhu, kelembaban, tekanan udara,
kelembaban selalu dikontrol, aliran udara dan kedap getaran
meminimalisasi gangguan faktor • Alat yang dikalibrasi dalam keadaan
lingkungan luar dan sumber ketidakpastian berfungsi baik/tidak rusak
pengukuran)