4. Ulkus mulut Ulkus mulut atau nasofaring, umumnya tidak nyeri dan dilihat oleh dokter
pemeriksa.
5. Artitritis nonerosif Melibatkan dua atau lebih sendi perifer; ditandai dengan nyeri tekan, bengkak
atau efusi.
6. Serositis
a. Pleuritis a. Riwayat nyeri pleuritik atau pleuritc friction rub yang didengar oleh
dokter pemeriksa atau terdapat bukti efusi pleura.
b. Terbukti dengan rekaman elektrokardiografi (EKG) atau pericardial
b. Perikarditis friction rub atau terdapat bukti efusi perikardium
7. Gangguan Ginjal a. Proteinuria menetap >0.5 gram/hari atau >3+ tanpa pemeriksaan
kuantitatif. Atau
b. Silinder seluler: dapat berupa silinder eritrosit, hemoglobin, granular,
tubular atau campuran.
8. Gangguan Neurologi a. Kejang yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan
metabolik (misalnya uremia, ketoasidosis, atau ketidak seimbangan
elektrolit). Atau
b. Psikosis yang bukan disebabkan oleh obat-obatan atau gangguan
metabolik (misalnya uremia, ketoasidosis, atau ketidakseimbangan
elektrolit.)
9. Gangguan hematologi a. Anemia hemolitik dengan retikulositosis. Atau
b. Lekopenia <4.000/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau lebih. Atau
c. Limfopenia <1.500/mm3 pada dua kali pemeriksaan atau lebih. Atau
d. Trombositopenia <100.000/mm3 tanpa disebabkan oleh obat-obatan
10. Gangguan imunologi a. Anti -DNA: antibodi terhadap native DNA dengan titer yang abnormal. Atau
b. Anti-Sm: terdapatnya antibodi terhadap antigen nuklear Sm. Atau
c. Temuan positif terhadap antibodi antifosfolipid yang didasarkan atas :
1. kadar serum antibodi antikardiolipin IgG atau IgM yang
abnormal. Atau
2. Tes lupus antikoagulan positif menggunakan metoda
standard. Atau
3. Tes serologi sifili positif palsu sekurang-kurangnya selama
6 bulan dan dikonfirmasi dengan test imobilisasi
Treponema pallidum atau tes absorpsi antibody
treponema fluoren.
11. Antibodi Titer abnormal antibodi antinuklear berdasarkan pemeriksaan imunofluoresensi
Anti nuklear positif atau pemeriksaan setara pada waktu kapanpun perjanan penyakit tanpa
(ANA) keterlibatan obat yang diketahui hubungan dengan lupus yang diinduksi obat.
PPPPPPPPPPPPPPPPPpemeriksaan
pPenunjang
Pada suatu penelitian ditemukan rendahnya kadar 25(OH)D serum pada pasien
SLE yang dapat disebabkan karena pasien SLE sering mengalami fotosensitivitas.
Fotosensitivitas menyebabkan pasien SLE menghindari matahari dan
menggunakan pelindung matahari dengan sun protecting factor (SPF) ≥15.
Warna kulit gelap , memakai pakaian lengan panjang dan penutup kepala juga
mengurangi pajanan sinar matahari.
Oleh karena itu vitamin D dari makanan dan suplemen menjadi penting pada
pasien SLE.
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik