Anda di halaman 1dari 16

ELEMEN SATU

DIMENSI
Pertemuan Ke-3

NURINA YASIN, ST., MT.


KUIS
JELASKAN YANG DIMAKSUD DENGAN
DISKRETISASI DAN MEMILIH KONFIGURASI
ELEMEN
TERDAPAT 2 CARA YANG PALING UMUM
DIGUNAKAN UNTUK MEMPEROLEH
PERSAMAAN ELEMEN, ADA METODE APA
SAJA?
BAGIAN PENTING DARI METODE
ELEMEN HINGGA APA? JELASKAN!
ELEMEN BATANG UNTUK KOLOM
Pembahasan kolom digunakan konsep dari Buku Desai (Introductory Finite Element Method,
1979)

Sebuah kolom menerima beban berupa berat isi material/ berat sendiri (),
beban gesekan atau traksi (), dan gaya-gaya luar terpusat (P).
Gambar 2.1

Gambar 2.1 menunjukkan sebuah kolom yang dibebani aksial dan


gesekan sekeliling kolom. Disamping itu berat sendiri tiang juga
digambarkan.

Gambar 2.2 menunjukkan diskretisasi kolom dimana kolom dibagi


menjadi 3 elemen dan dibatasi oleh 4 titik nodal.

Gambar 2.2
DISKRETISASI
Diskretisasi

Bertujuan untuk membagi seluruh


struktur/massa tanah menjadi beberapa
elemen.

Pada kasus ini, jika satu elemen pada gambar


2.2 diambil, kita akan membentuk elemen
seperti pada gambar 2.3
Diskretisasi

Pada Gambar 2.3, suatu elemen “e” dengan


Panjang sebesar “l” memiliki dua titik nodal (titik
1 dan 2). Kemudian kita buat suatu titik bantu,
yaitu titik 3 yang berjarak ½L dari titik 1,
sehingga y2-y1 akan bernilai ½L. Nilai y1, y2, y3
merupakan koordinat global yang digunakan
untuk membentuk koordinat lokal, maka nilai L
adalah sebesar:
𝑦 − 𝑦3 𝑦 − 𝑦3
𝐿= =
1 1
( 𝑦 2 − 𝑦 1) 𝑙
2 2
Diskretisasi
𝑦 − 𝑦3 𝑦 − 𝑦3
𝐿= = (2.1)
1 1
( 𝑦 2 − 𝑦 1) 𝑙
2 2

Sehingga diperoleh pada titik:

Titik 1 : (2.2)

Titik 2 : (2.3)

Titik 3 : 0 (2.4)

Koordinat lokal diperlukan agar hasil integrasi


yang diperoleh dapat digunakan oleh elemen
lain.
MEMILIH FUNGSI PENDEKATAN
(APPROXIMATION FUNCTION)
Memilih Fungsi Pendekatan (Approximation Function)

Besaran utama pada analisis kolom adalah besar peralihan yang


terjadi akibat gaya-gaya yang bekerja, sehingga peralihan (v) menjadi
besaran utama dalam analisis ini. Fungsi peralihan yang digunakan
berupa fungsi polinomial berderajat satu.

(2.5)

Dimana y adalah koordinat global.

Sehingga peralihan di titik nodal 1 dan 2 mengikuti persamaan


berikut.
(2.6)

(2.7)
Memilih Fungsi Pendekatan (Approximation Function)

Apabila persamaan (2.6) dan (2.7) digabung dalam bentuk matriks,


maka diperoleh persamaan matriks sebagai berikut:

(2.8)

Untuk memperoleh besar peralihan dari matriks pada persamaan (2.8),


maka perlu dicari nilai dari persamaan tersebut.
− 1
{ 𝑎 }= [ 𝐴 ] {𝑞
(2.9) }

=-
Memilih Fungsi Pendekatan (Approximation Function)

Kemudian diperoleh nilai dan

(2.10)

(2.11)

Jika persamaan 2.10 dan 2.11 disubstitusikan ke persamaan 2.5,


diperoleh:
+ (2.12)

+ (2.13)
Memilih Fungsi Pendekatan (Approximation Function)

Dengan mensubstitusikan persamaan 2.1 ke persamaan 2.13, maka


diperoleh:

+ (2.14)

+ (2.15)

1 1
𝑁1= (1𝑁
− 𝐿
2= ) + 𝐿)
(1
2 2
Persamaan (2.15) disebut sebagai fungsi bentuk atau fungsi interpolasi.
Fungsi bentuk merupakan fungsi yang menghasilkan suatu nilai satuan
untuk derajat kebebasan yang berhubungan dengan nilai nol untuk
derajat kebebasan lainnya. Pada titik 1, diperoleh nilai = 1 dan = 0.
Sedangkan pada titik 2 diperoleh nilai = 0 dan = 1.
Memilih Fungsi Pendekatan (Approximation Function)

Dengan memasukkan bahwa elemen bersifat isoparametris, maka diperoleh fungsi


pendekatan untuk peralihan (persamaan 2.16 sama seperti fungsi pendekatan untuk
koordinat (persamaan 2.17)

+ (2.16)

+ (2.17)

Apabila sifat modulus dan penampang berubah, dilakukan simplifikasi agar


tetap menjadi elemen isoparametris dengan persamaan berikut:

E+ (2.18)

A+ (2.19)

Anda mungkin juga menyukai