Anda di halaman 1dari 53

• Epidemiologi Klinik dan Biostatistik

Idrus Jus’at M.Sc., Ph.D

TEMU 1

PENDAHULUAN
EPIDEMIOLOGI
Tujuan:
Pada akhir semester mahasiswa memahami
konsep dan metoda epidemiologi serta
penerapannya dalam menerangkan pola
penyebaran penyakit di masyarakat dan
menentukan faktor penyebab, serta penerapan
konsep dan metoda epidemiologi
Gambar berikut menjelaskan mengenai:
Perubahan pola kematian di salah satu negara
maju dan negara berkembang

Terlihat jelas bahwa kematian karena penyakit


infeksi (penyakit menular) menurun sedangkan
penyakit degeneratif (penyakit tidak menular)
makin meningkat seiring dengan perjalanan
waktu dari tahun 1950-an
Perubahan Pola Penyakit di Sanghai 1950-1985

200
Kanker

150
Penyakit
Pembuluh Darah
Angka Kem atian

100

Penyakit Jantung

50

Penyakit Infeksi
0
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985
Tahun
Sumber: Campbell, TC, et al. 1991, "Can Developing Nation avoid the Disease of Affluence? The Case of China",
World Food Issues, Vol 2, Cornell University, 1991
Perubahan Pola Kematian di USA dan China

70 100

60
80
50
Angka Kematian

% Kontribusi
40 60

30 40
20
20
10

0 0
1900 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990

Angka Kematian (USA)


Angka Kematian (China)
% karena Jantung, Stroke dan Kanker (USA)
% karena Jantung, Stroke dan Kanker (China)
KONDISI INDONESIA
Trend of the cause of death of all ages
1995-2001-2007

70.0
59.5
60.0
49.9
50.0
44.2
41.7
40.0
31.2
30.0 28.1

20.0
10.1
10.0 6.0 6.0 5.9 7.3 6.5

0.0
Maternal/Pre-natal Communicable Non-Communicable Injury
Disease Disease

HHS '95 HHS '01 Riskesdas '07


Prevalensi Hipertensi berdasarkan
Pengukuran (2007-2013)
Kecenderungan Prevalensi Hipertensi,
2007-2013
Prevalensi Penyakit Jantung Koroner Usia
>15 Thn (Wawancara, 2013)
Kecenderungan Prevalensi Stroke per
1000, 2007-2013
Prevalensi Kanker per 1000, 2013
Kecenderungan Prevalensi DM ,
2007-2013
Proporsi Pria Obese (IMT >=25) Usia > 18 Thn ( 2007-
2013)
Proporsi Wanita Obese (IMT>=25) Usia 18 Th (2007-
2013)
Proporsi BBLR: 2010-2013
menurut Provinsi
25.0

20.0

11.1
15.0

10.0
10.2

5.0

0.0
el bar m bar lsel li r
e ng TT e n g
ls l u k u
lti e ng ltra D
IY ia
u
B a ia
u
un
g
ba
l
lt N lt S u S u Ma Ka Pa Ka Ja
t Su .R R p m
Su Ka e p
am S u
K L

2010 2013

Penentuan proporsi BBLR didasarkan pada catatan berat lahir.


Dari 82.666 sampel anak usia 0-59 pada Riskesdas 2013, yang punya catatan berat lahir
hanya 52,6 %
Sumber : Riskesdas 2007 & 2013
KECENDERUNGAN ANGKA KEMATIAN BALITA,
BAYI DAN NEONATAL,
1991 -2015

33%
120 Proporsi kematian neonatal
dibanding kematian balita
97 37% meningkat
100
81 Neonatal Mortality Rate
80 43%
68 48% Infant Mortality Rate
57 58 Underfive Mortality Rate
60
46 46 44 40
40 32 35 34 32 32
30 26
20 19 19 23
20 14

0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI &
BALITA,
Kapan terjadinya Kematian Bayi?

Kematian terbanyak
terjadi sebelum usia
1 bulan (masa
neonatal)

SDKI 2012
Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita
Penyebab kematian 0-59 bulan

Tetanus, 1.5 %
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %

Meningtis, 5.1 %
Kelainan Penyebab kematian 0-28 hari
Kongenital4.9 %

Masalah Neonatal
36 % Pneumonia, 13.2 %

Diare, 17.2 %

Penyebab kematian 0-11 bulan


Tidak diketahui
penyebabnya, Meningtis, 4.5 %
3.7 %
Kelainan
Kongenital, 5.7 %

Pneumonia,
12.7 %
Masalah Neonatal Masalah neonatal :
46,2 % - Asfiksia
- BBLR/prematuritas
Diare, - Infeksi, dll
15 %
Tetanus, 1.7 %
Sumber : Riskesdas 2007 24
Jumlah Penduduk yang Gizi Kurang dan
Kelebihan Berat Badan + Obese (juta)

Negara Gizi Kurang BB Lebih+Obese


China 150.8 341.9
India 190.7 141.1
Indonesia 21.6 52.1
Brazil ? 105.6
Meksiko ? 82.6
Subtotal 363.1 723.3
Dunia 805.3 2,458
0
10
20
30
40
50
60
70

Kurang Gizi

Stunting

Brazil
Obese

BB Lebih

Kurang Gizi

Stunting

China
Obese

BB Lebih

Kurang Gizi

Stunting

India Obese

BB Lebih
Berat Badan, dan Obese

Kurang Gizi
Persentase Penduduk yang

Stunting
Indonesia

Obese

BB Lebih

Kurang Gizi
mengalami Gizi Kurang , Kelebihan

Stunting
Meksiko

Obese

BB Lebih
PERUBAHAN STRUKTUR UMUR PENDUDUK AKIBAT TRANSISI DEMOGRAFI
INDONESIA
1971, 2010, 2030

1971 2010 2030


85+ 85+ 85+
80-84 80-84 80-84
75-79 75-79 75-79
70-74 70-74 70-74
65-69 65-69 65-69
60-64 60-64 60-64
55-59 55-59 55-59
50-54 50-54 50-54
45-49 45-49 45-49
40-44 40-44 40-44
35-39 35-39 35-39
30-34 30-34 30-34
25-29 25-29 25-29
20-24 20-24 20-24
15-19 15-19 15-19
10-14 10-14 10-14
5-9 5-9 5-9
0-4 0-4 0-4

20,00 10,00 0,00 10,00 20,00


20,00 10,00 0,00 10,00 20,00
20,00 10,00 0,00 10,00 20,00
Percenta g e Pe rc enta g e Percentag e
Ma le Fe male Male Female Male Female

Anak-anak usia 0-14 thn 1971 dan yang akan lahir mencapai usia 15-55 thn pada
2010 menciptakan angkatan kerja yang besar jumlahnya, tahun 2030 anak ini
mencapai usia 35-90 thn
(SM Adioetomo based on Indonesian Population Projection 2010-2035 and pop structure 1971) 28
17/OWN CALCULATION 07/2013
SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI

Susenas 2012
DEMOGRAFI LANSIA
INDONESIA
 UHH di Indonesia meningkat dari 68,6 th (2004)  69,8 th
(2010) (BPS)  meningkat menjadi 70,8 th (2015) 
diperkirakan meningkat menjadi 72,2 th (2030-2035)
 Sensus Penduduk 2010: Jumlah lansia 18,1 juta jiwa
(7,6% dari total penduduk)  Pada tahun 2014
berdasarkan data Susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03%
dari total penduduk)
 Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah Lansia
terbanyak di dunia
 Bonus demografi tahun 2020 - 2035  lonjakan jumlah Lansia
setelah tahun 2035
 Tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa dan 80
juta jiwa pada tahun 2050 30
STATUS KESEHATAN LANJUT USIA
Masalah Kesehatan Lanjut Usia
(Riskesdas 2013)
Prevalensi
Masalah
No 55-64 65-74
Kesehatan 75 + tahun
tahun tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN)
2 Artritis 45 51.9 54.8
3 Stroke 33 46.1 67 • Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014:
4 PPOK 5.6 8.6 9.4 42,6 Trilyun
• Rasio Klaim : 104%
5 DM 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5
Penyakit Jantung
7 2.8 3.6 3.2
Coroner
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6

Sumber: BPJS Kesehatan


Lanjut usia yang menjadi
janda dan duda
Sumber :SM Adioetomo, 2013

Makin tua makin banyak perempuan lansia yang menjanda:


dengan siapa mereka tinggal?

Laki-laki
100.0
89.1
90.0
79.1
80.0
70.0 66.2

60.0
50.0
40.0 31.8
30.0
18.7
20.0
8.5
10.0 1.5 1.5 1.5
0.9 0.7 0.6
0.0
Single Married Divorced Widowed

60 - 69 70 - 70 80 +

31/07/2013 sms/ageing monograph SP10 23

32
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan,
jantung, kanker, diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi

Peringkat Tahun 1990 Tahun 2010 Tahun 2015

1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke

2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin

3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik

4 Stroke 4 Diare 4 Kanker

5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus

6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis

7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA

8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi

13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran

16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis


Sumber data: Global burden of diseases (2010) dan Health Sector Review (2014)
TRANSISI
EPIDEMIOLOGI
• Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
• Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola
makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll)

Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015


1990 2000 2010 2015 Ced
Cedera
Cedera 9% era
Cedera 8% 13%
7%
Penyaki
t Menu- Penyaki
lar t Menu-
Penyakit 33% lar
Menular 30%
Penyak 43% Penyakit
it Tidak Tidak Penyak
Penyaki Menular it Penya
Menu- kit
t Menu- 49% Tidak
lar Tidak
lar 37% Menu-
Menu
56% lar lar
58% 57%

Sumber : Double Burden of Diseases & WHO NCD Country Profiles


(2014)
Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs)  hilangnya
hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur
3 PERUBAHAN:

1.TEKNOLOGI TRANSPORTASI
2.TEKNOLOGI PANGAN
3.TEKNOLOGI KOMUNIKASI

BERDAMPAK

EAT MORE FOOD ENVIRONMENT


Pergeseran Global Pola Hidup
•Pertumbuhan ekonomi  daya beli meningkat
•Meningkatnya konsumsi minuman/jajanan dan
makanan olahan kaya kalori/gula dan miskin
serat.
•Penurunan asupan sayur, buah dan kacang-
kacangan
•Makin singkatnya waktu prosesing makanan
dan meningkatnya penggunaan makanan
setengah matang dan siap saji.
•Cepatnya perkembangan teknologi transportasi,
elektronik, informasi  sedentary
EPIDEMIOLOGI

Hippocrates:
Hippocrates: Airs, Water, Places
• Whoever wishes to pursue properly the science of
medicine must proceed thus. First he ought to
consider what effect each seasons of the year can
produce ……. The next point is the hot winds and the
cold, …. He must also consider the properties of the
water …. For a northern, a southern, an eastern, and
western aspect has each own individual property.
Epidemeion = to visit
Ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor penentu
terjadinya penyakit
kejadian penyakit menurut:
“waktu, tempat, dan orang
faktor penentu yang berkaitan dengan penurunan dan
peningkatan kejadian penyakit dari waktu ke waktu
BATASAN:
Bahasa Yunani  epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
hal-hal yang terjadi pada rakyat.

Omran, 1974:  studi mengenai terjadinya dan distribusi


keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk,
Begitu juga determinannya dan akibat2 yang terjadi pada
kelompok penduduk  termasuk studi pelaksanaan program.

Mac Mahon dan Pugh, 1970, cabang ilmu yang mempelajari


penyebaran penyakit dan faktor2 yang menentukan terjadinya
Penyakit   menurut sifat-sifat orang, tempat dan waktu.
Menjawab apa, siapa, dimana, kapan
Siapa: umur, JK, pekerjaan, pendapatan
Dimana: kota, desa, pantai pegunungan, daerah padat & kumuh
Kapan: musim, periode waktu tertentu atau sepanjang tahun
Mempelajari kejadian penyakit
dari faktor-faktor:

• Karak’tik penduduk: umur, gender, ras dll


• Karak’tik biologi: darah, antibodi, organ
• Karak’tik sos-ek: didik, kerja, dll
• Kebiasaan: perokok, diet, aktifitas
• Genetik: golongan darah,
Kegunaan umum Epidemiologi
• Menguraikan etiologi penyakit tertentu dan
dikaitkan dengan ilmu lain;
• Mengevaluasi konsistensi data epidemiologi
dengan hipotesa penyebab penyakit  klinis atau
eksperimen;
• Dasar untuk mengembangkan dan menilai
program pencegahan penyakit dan kesehatan
masyarakat
Jenis Studi Epidemiologi
• Epidemiologi Deskriptif: penyebaran penyakit
menurut waktu, orang, dan tempat

• Epidemiologi Analitik: mempelajari sebab-sebab


terjadinya suatu penyakit.
Manfaat dan Pengetrapan

• Penyebaran penyakit
• Pengertian cara timbulnya penyakit
• Riwayat alamiah penyakit

untuk :
• Perencanaan program dan penilaian
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Penyakit TBC bakteri tuberculosispenyebab
tunggal=single causation  belum tentu?
Mengapa?

Utk munculya suatu penyakit tdk hanya


disebabkan kuman a/ bakteri a/ virus yg
disebut “agent” tetapi harus ada faktor lain
yg berperan penting yaitu: “host” = pejamu &
“environment” = Lingkungan
 Penyebab majemuk = multiple causation of
disease.
Model-model timbulnya penyakit;

Segitiga epidemiologi

HOST

AGENT ENVIRONMENT
A H

A H

E
Pergeseran salah satu faktor akan merubah
keseimbangan H-A-E

Contoh:
Penyakit anemia,
Penyakit Tidak Menular (PTM)
2. Jaring-Jaring Sebab Akibat

Faktor 7
Faktor 3
Faktor 8
Faktor 4 Faktor 1
Faktor 9 Penyakit X
Faktor 5
Faktor 10 Faktor 2
Faktor 6
Faktor 11
Suatu P tdk bergantung pd satu
sebab berdiri sendiri ttp sbg akibat dr
serangkaian proses sebab dan
akibat.
Contoh:
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
Contoh:

Penyakit tidak menular

BBLR overweightDM

Anda mungkin juga menyukai