TEMU 1
PENDAHULUAN
EPIDEMIOLOGI
Tujuan:
Pada akhir semester mahasiswa memahami
konsep dan metoda epidemiologi serta
penerapannya dalam menerangkan pola
penyebaran penyakit di masyarakat dan
menentukan faktor penyebab, serta penerapan
konsep dan metoda epidemiologi
Gambar berikut menjelaskan mengenai:
Perubahan pola kematian di salah satu negara
maju dan negara berkembang
200
Kanker
150
Penyakit
Pembuluh Darah
Angka Kem atian
100
Penyakit Jantung
50
Penyakit Infeksi
0
1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985
Tahun
Sumber: Campbell, TC, et al. 1991, "Can Developing Nation avoid the Disease of Affluence? The Case of China",
World Food Issues, Vol 2, Cornell University, 1991
Perubahan Pola Kematian di USA dan China
70 100
60
80
50
Angka Kematian
% Kontribusi
40 60
30 40
20
20
10
0 0
1900 1920 1930 1940 1950 1960 1970 1980 1990
70.0
59.5
60.0
49.9
50.0
44.2
41.7
40.0
31.2
30.0 28.1
20.0
10.1
10.0 6.0 6.0 5.9 7.3 6.5
0.0
Maternal/Pre-natal Communicable Non-Communicable Injury
Disease Disease
20.0
11.1
15.0
10.0
10.2
5.0
0.0
el bar m bar lsel li r
e ng TT e n g
ls l u k u
lti e ng ltra D
IY ia
u
B a ia
u
un
g
ba
l
lt N lt S u S u Ma Ka Pa Ka Ja
t Su .R R p m
Su Ka e p
am S u
K L
2010 2013
33%
120 Proporsi kematian neonatal
dibanding kematian balita
97 37% meningkat
100
81 Neonatal Mortality Rate
80 43%
68 48% Infant Mortality Rate
57 58 Underfive Mortality Rate
60
46 46 44 40
40 32 35 34 32 32
30 26
20 19 19 23
20 14
0
1991 1995 1999 2003 2007 2012 2014 2015
ANGKA KEMATIAN NEONATAL, BAYI &
BALITA,
Kapan terjadinya Kematian Bayi?
Kematian terbanyak
terjadi sebelum usia
1 bulan (masa
neonatal)
SDKI 2012
Penyebab Kematian Neonatus, Bayi dan Balita
Penyebab kematian 0-59 bulan
Tetanus, 1.5 %
Tidak diketahui penyebabnya, 5.5 %
Meningtis, 5.1 %
Kelainan Penyebab kematian 0-28 hari
Kongenital4.9 %
Masalah Neonatal
36 % Pneumonia, 13.2 %
Diare, 17.2 %
Pneumonia,
12.7 %
Masalah Neonatal Masalah neonatal :
46,2 % - Asfiksia
- BBLR/prematuritas
Diare, - Infeksi, dll
15 %
Tetanus, 1.7 %
Sumber : Riskesdas 2007 24
Jumlah Penduduk yang Gizi Kurang dan
Kelebihan Berat Badan + Obese (juta)
Kurang Gizi
Stunting
Brazil
Obese
BB Lebih
Kurang Gizi
Stunting
China
Obese
BB Lebih
Kurang Gizi
Stunting
India Obese
BB Lebih
Berat Badan, dan Obese
Kurang Gizi
Persentase Penduduk yang
Stunting
Indonesia
Obese
BB Lebih
Kurang Gizi
mengalami Gizi Kurang , Kelebihan
Stunting
Meksiko
Obese
BB Lebih
PERUBAHAN STRUKTUR UMUR PENDUDUK AKIBAT TRANSISI DEMOGRAFI
INDONESIA
1971, 2010, 2030
Anak-anak usia 0-14 thn 1971 dan yang akan lahir mencapai usia 15-55 thn pada
2010 menciptakan angkatan kerja yang besar jumlahnya, tahun 2030 anak ini
mencapai usia 35-90 thn
(SM Adioetomo based on Indonesian Population Projection 2010-2035 and pop structure 1971) 28
17/OWN CALCULATION 07/2013
SEBARAN POPULASI LANSIA MENURUT PROVINSI
Susenas 2012
DEMOGRAFI LANSIA
INDONESIA
UHH di Indonesia meningkat dari 68,6 th (2004) 69,8 th
(2010) (BPS) meningkat menjadi 70,8 th (2015)
diperkirakan meningkat menjadi 72,2 th (2030-2035)
Sensus Penduduk 2010: Jumlah lansia 18,1 juta jiwa
(7,6% dari total penduduk) Pada tahun 2014
berdasarkan data Susenas mencapai 20,24 juta jiwa (8,03%
dari total penduduk)
Indonesia termasuk lima besar negara dengan jumlah Lansia
terbanyak di dunia
Bonus demografi tahun 2020 - 2035 lonjakan jumlah Lansia
setelah tahun 2035
Tahun 2035 diperkirakan akan mencapai 41 juta jiwa dan 80
juta jiwa pada tahun 2050 30
STATUS KESEHATAN LANJUT USIA
Masalah Kesehatan Lanjut Usia
(Riskesdas 2013)
Prevalensi
Masalah
No 55-64 65-74
Kesehatan 75 + tahun
tahun tahun
1 Hipertensi 45.9 57.6 63.8 PEMBIAYAAN PELAYANAN KESEHATAN
(BPJS KESEHATAN)
2 Artritis 45 51.9 54.8
3 Stroke 33 46.1 67 • Total biaya pelayanan kesehatan BPJS Kesehatan Tahun 2014:
4 PPOK 5.6 8.6 9.4 42,6 Trilyun
• Rasio Klaim : 104%
5 DM 5.5 4.8 3.5
6 Kanker 3.2 3.9 5
Penyakit Jantung
7 2.8 3.6 3.2
Coroner
8 Batu Ginjal 1.3 1.2 1.1
9 Gagal Jantung 0.7 0.9 1.1
10 Gagal Ginjal 0.5 0.5 0.6
Laki-laki
100.0
89.1
90.0
79.1
80.0
70.0 66.2
60.0
50.0
40.0 31.8
30.0
18.7
20.0
8.5
10.0 1.5 1.5 1.5
0.9 0.7 0.6
0.0
Single Married Divorced Widowed
60 - 69 70 - 70 80 +
32
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT
• Tahun 1990: penyakit menular (ISPA, TB, Diare, dll) menjadi penyebab kematian dan kesakitan terbesar
• Sejak Tahun 2010: PTM menjadi penyebab terbesar kematian dan kecacatan (stroke, kecelakaan,
jantung, kanker, diabetes)
• Tanpa upaya kuat, tren peningkatan PTM ke depan masih terjadi
1.TEKNOLOGI TRANSPORTASI
2.TEKNOLOGI PANGAN
3.TEKNOLOGI KOMUNIKASI
BERDAMPAK
Hippocrates:
Hippocrates: Airs, Water, Places
• Whoever wishes to pursue properly the science of
medicine must proceed thus. First he ought to
consider what effect each seasons of the year can
produce ……. The next point is the hot winds and the
cold, …. He must also consider the properties of the
water …. For a northern, a southern, an eastern, and
western aspect has each own individual property.
Epidemeion = to visit
Ilmu yang mempelajari distribusi dan faktor penentu
terjadinya penyakit
kejadian penyakit menurut:
“waktu, tempat, dan orang
faktor penentu yang berkaitan dengan penurunan dan
peningkatan kejadian penyakit dari waktu ke waktu
BATASAN:
Bahasa Yunani epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari
hal-hal yang terjadi pada rakyat.
• Penyebaran penyakit
• Pengertian cara timbulnya penyakit
• Riwayat alamiah penyakit
untuk :
• Perencanaan program dan penilaian
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Penyakit TBC bakteri tuberculosispenyebab
tunggal=single causation belum tentu?
Mengapa?
Segitiga epidemiologi
HOST
AGENT ENVIRONMENT
A H
A H
E
Pergeseran salah satu faktor akan merubah
keseimbangan H-A-E
Contoh:
Penyakit anemia,
Penyakit Tidak Menular (PTM)
2. Jaring-Jaring Sebab Akibat
Faktor 7
Faktor 3
Faktor 8
Faktor 4 Faktor 1
Faktor 9 Penyakit X
Faktor 5
Faktor 10 Faktor 2
Faktor 6
Faktor 11
Suatu P tdk bergantung pd satu
sebab berdiri sendiri ttp sbg akibat dr
serangkaian proses sebab dan
akibat.
Contoh:
Penyakit menular
Penyakit tidak menular
Contoh:
BBLR overweightDM