1. Person
Variabel deskriptif yang menggambarkan orang yang terkena
penyakit.
Variabel tersebut sbb:
- umur
- besar keluarga&struktur keluarga
- golongan etnik - status perkawinan
- pekerjaan - keadaan sosial ekonomi
- adat istiadat - jenis kelamin
Umur
Merupakan determinan paling penting
Angka mortalitas dan morbiditas menunjukkan adanya hubungan
dengan variabel ini
Daya tahan tubuh berbeda
Ancaman terhadap masalah kesehatan
Kebiasaan hidup
Contoh:
- kecacingan sering tjd pd anak-anak drpd org dewasa. Dikaitkan
dgn kebiasaan tdk mencuci tangan
- Diare lebih sering pada bayi dan
balita. Dikaitkan dengan daya tubuh.
- PJK lebih sering pada lansia penyakit degeneratif
Jenis Kelamin
Perbedaan angka kematian antara laki-laki dan wanita disebabkan
karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik
Faktor intrinsik:
perbedaan sec fisiologis atau perbedaan hormonal
Faktor ekstrinsik:
kebiasaan menghisap rokok pd pria, minum-minuman keras, dll
Pekerjaan
Pekerjaan merupakan hal yg membedakan dlm memperoleh
paparan terhadap sumber penyakit dan infeksi
Contoh : pekerja tambang infeksi cacing tambang
Dalam kemungkinan terjadinya penyakit, pekerjaan dpt
merupakan faktor langsung ataupun tdk lgs
Faktor langsung :
misal: silicosis paru perusahaan industri merkuri
Faktor tdk langsung:
misal: stress kerja merup faktor pemicu terjdinya hipertensi, tukak lambung
Besar keluarga, dan struktur keluarga
Keluarga yang besar mempunyai tanggungan ekonomi juga besar
seperti penyediaan makanan dan keterbatasan tempat tinggal
akan memudahkan penyebaran penyakit
Keadaan Sosial Ekonomi
Keadaan sosial ekonomi yg baik memungkinkan kondisi
lingkungan yg lebih baik
Misal : lingkungan bersih dan tdk kumuh akan membuat tdk
mudahnya terserang parasit
Adat Istiadat
Kebiasaan dpt berpengaruh thd terjadinya infeksi penyakit seperti
kebiasaan penyediaan makanan/minuman, kebiasaan dlm
pengobatan penyakit,dll
misal: masyarakat bali yg terbiasa makan babi yg dicampur darah
babi mentah akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi
cacing.
2. Place
Hubungan pola penyakit dgn tempat berkaitan dgn tempat yg
dihuni dan penghuni yg merupakan faktor penyebab timbulnya
penyakit
Distribusi penyakit menurut geografis dpt berguna utk
perencanaan program kesehatan
Manfaat :
Mengetahui besar dan jenis masalah kesehatan pd suatu daerah
Mengetahui hal yg perlu dilakukan utk mengatasi mslh kesehatan
Mengetahui keterangan ttg faktor penyebab timbulnya masalah
kesehatan
Faktor-faktor yg perlu diperhatikan:
1.Perbedaan antara perkotaan-perdesaan
2.Perbedaan wilayah menurut status ekonomi
3.Perbedaan wilayah geografis dgn skala luas
Perbedaan Urban-Rural
Hal yg perlu diperhatikan adalah hubungan migrasi penduduk ke
kota dan ke desa terhadap pola penyakit
Hal yg dpt mempengaruhi antara lain kepadatan penduduk,
transportasi dan keberadaan vektor
Contoh:
Mobilitas pddk transmigrasi yg kemungkinan daerah endemis dpt
menularkan parasit penyebab malaria ke daerah asalnya
Di pedesaan pd umumnya lbh banyak binatang yg terinfeksi yg
dpt menularkan penyakit yg ditularkan dr binatang ke manusia
3.Times
Menjelaskan waktu org terkena penyakit tersebut
Waktu dpt diukur dlm satuan tahun, bulan, hari, jam sesuai dgn
kebutuhan dan jenis penyakitnya
Manfaat :
Memahami kecepatan perjalanan penyakit
Memahami lama terjangkitnya penyakit
Pola fluktuasi jangka pendek (short-term variations)
Pola fluktuasi periodik (periodik variations)
Pola perubahan sekuler (secular trends)
Pola Fluktuasi Jangka Pendek
Terjadi jika ada epidemi atau wabah
Ditandai dgn
- jumlah kasus penyakit yg melebihi jumlah normal
- adanya penyakit yg sama dlm wkt yg sama atau hampir
bersamaan
- biasanya waktu inkubasinya rata-rata pendek
Contoh : Endemic vs. Epidemic
Contoh lagi :
keracunan makanan (beberapa jam)
influensa (beberapa hari atau minggu)
cacar (beberapa bulan)
KLB Difteri atau KLB Campak
Pola Fluktuasi Periodik
Terjadi bila timbul dan memuncaknya angka kesakitan dan
kematian terjadi berulang-ulang tiap beberapa bulan, tiap tahun
atau tiap beberapa tahun
Bisa terjadi baik pada penyakit infeksi maupun penyakit bukan
infeksi
Distribusi kejadian diare tahun 2006-2008 di Wilayah
Kerja Puskesmas Mana
120
Penderita Diare
100
80 2006
60 2007
40 2008
20
0
p
n
s
b
r
t
us
pt
ei
kt
Ju
ar
Ap
Ja
Ju
Pe
No
De
M
Se
O
Ag
M
Bulan
Faktor yg Mempengaruhi :
Ada tdknya keadaan yg memungkinkan transmisi penyakit oleh
vektor
Adanya tmpt berkembang biak yg alami bagi vektor sehingga
memudahkan peningkatan kepadatan vektor
Adanya kerentanan
Adanya kegiatan berkala dr org yg rentan yg menyebabkan
mereka terserang vektor penular penyakit
Adanya perubahan kemampuan agen infektif utk menimbulkan
penyakit
kosmetika
Definition of Epidemiology*
"The STUDY of the DISTRIBUTION and DETERMINANTS of
HEALTH-RELATED STATES in specified POPULATIONS, and
the application of this study to CONTROL of health problems."
28
Manfaat Case Series :
1. Dapat meramalkan kejadian penyakit berikutnya berdasarkan
perjalanan yg lampau ( krn terlihat variasi frekuensi penyakit secara
kronologik)
2. Dapat sebagai cara awal untuk mengidentifikasi munculnya suatu
epidemi
30
Desain Studi Kasus Kontrol
(Case Control Study)
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga
Direksionalitas ke belakang
Eksposur Keluaran/penyakit
Waktu
? Ya
? Tidak
Studi kasus-kontrol
Studi kasus kontrol
Terpajan
Kasus (dengan karakteristik atau faktor risiko)
(kelompok dengan
kondisi) Tidak Terpajan
(dengan karakteristik atau faktor risiko)
Terpajan
Kontrol (dengan karakteristik atau faktor risiko)
(kelompok tanpa
kondisi) Tidak Terpajan
(dengan karakteristik atau faktor risiko)
OR = (a/c) : (b/d)
OR = a d / b c
Studi Case Control
Outcome Total
Exposure Ya Tidak
Ya a b a+b
Tidak c d c+d
OR = AD / BC
Terpajan 18 7 25 18 35 630
OR 4,5
Tidak 20 35 55 20 7 140
terpajan
Total 38 42 80
Studi kasus kontrol
Kasus
(kanker mulut) Tidak Terpajan
(Tidak mengunyah tembakau)
OR = (a/c) : (b/d)
OR = a d / b c
Case Control
Karakteristik Kasus
Karakteristik kontrol
Sumber Kontrol
1. Pasien penyakit lain di RS
2. Keluarga kasus
3. Teman atau tetangga kasus
4. Masyarakat yang tinggal di wilayah kasus
Pasien penyakit lain di Rumah Sakit
• Mudah dan effisien
• Responsif atau kooperatif
Keluarga Kasus
• Mudah dan effisien
• Kooperatif
• Karakteristik mirip dengan kasus dan berbagai
pajanan efek dilusi
Teman atau Tetangga Kasus
• Masih mudah
• Belum tentu kooperatif
• Berbagi pajanan lingkungan
• Potensi participation & recall bias
Masyarakat yang tinggal di wilayah
asal kasus (population-based control)
• Lebih sulit dan lebih mahal
• Sampling frame tidak tersedia
Karakteristik
Katarak Dependent
Penderita Independent variabel
Umur Katarak
Jenis Kelamin
Variabel
Pendidikan
Pekerjaan
Kebiasaan merokok :
Lamanya merokok
Jenis rokok yang diisap
Umur mulai merokok
Jumlah rokok yang diisap Penyakit Sistemik :
Diabetes Millitus
Hipertensi
Glukoma
Faktor Resiko lain:
Obat-obatan
Trauma Bola Mata
Alkohol
Infeksi Virus Rubella
Kondisi geografis
Lingkungan Fisik
(radiasi, sinar ultraviolet,
radikal bebas)
Cara Mengendalikan Variabel Non Eksperimen
2 cara :
Pengendalian dengan
- Rancangan penelitian Rancangan penelitian
- Pengujian statistik
Pengendalian yg diupayakan dgn
menyamakan kondisi variabel antara
subyek perlakukan dan subyek kontrol
Penyamaan Variabel = Retriksi
• Kriteria populasi
- kriteria inklusi
- kriteria eksklusi
(pengambilan sampel)
Sampel