Anda di halaman 1dari 3

Demokrasi masa revolusi

kemerdekaan

Demokrasi pada masa revolusi terjadi pada tahun 1945 hingga 1950. Namun, pada
pelaksanaannya demokrasi belum berjalan dengan baik. Dijelaskan dalam buku
Pendidikan Kewarganegaraan oleh Damri dan Fauzi Eka Putra, hal tersebut disebabkan
oleh adanya revolusi fisik.
Demokrasi masa revolusi
kemerdekaan
Pada saat itu pemerintah mengeluarkan Maklumat Wakil Presiden No. X pada tanggal 16
Oktober 1945 yang mengubah KNIP menjadi lembaga legislatif. Selain itu, dikeluarkan
pula Maklumat Pemerintah pada tanggal 3 November 1945 tentang pembentukan partai
politik dan Maklumat Pemerintah pada 14 November 1945 tentang perubahan sistem
pemerintahan presidensial menjadi parlementer.

Periode 1945-1950 terjadi banyak pemberontakan yang ingin menggantikan dasar negara
dan falsafah hidup bangsa Indonesia, Pancasila. Beberapa pemberontakan yang terjadi di
antaranya pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pemberontakan Darul
Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang terjadi di berbagai daerah.
Demokrasi pasca pancasila

Pasca revolusi, pemerintah menerapkan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin di masa Orde
Lama. Demokrasi liberal berjalan dari tahun 1950 sampai 1959. Kemudian, dilanjutkan dengan
demokrasi terpimpin dari tahun 1959 sampai 1965.

Memasuki masa Orde Baru pada tahun 1966-1998, pemerintah Indonesia menerapkan demokrasi
Pancasila dengan sistem presidensial. Demokrasi Pancasila lahir pasca runtuhnya demokrasi
terpimpin pada masa Orde Lama.

Pelaksanaan demokrasi baru terbuka dengan luas untuk warga negara setelah memasuki era
Reformasi pada tahun 1999. Masa itu disebut juga dengan euforia demokrasi.

Anda mungkin juga menyukai