Anda di halaman 1dari 27

KESELAMATAN DAN

KESEHATAN PEKERJA

ELVINA HERDIANI
WIDYAISWARA
BBPP LEMBANG
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah selesai berlatih, peserta dapat
memahami keselamatan dan kesehatan
pekerja
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah selesai berlatih, peserta dapat :


Menjelaskan pengertian keselamatan dan
kesehatan pekerja (K3)
Menjelaskan tujuan sistem manajemen K3
Menjelaskan manfaat penerapan sistem
manajemen K3
Menjelaskan langkah kerja penerapan
sistem manajemen K3
Menjelaskan K3 dalam bidang pertanian
MENGAPA K3?
Pekerjayang sehat diharapkan
memiliki produktivitas yang lebih
baik

Dalam bidang pangan, pekerja yang


sehat diharapkan menghasilkan
pangan yang lebih aman dikonsumsi
PENGERTIAN K3
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah
suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat
dan aman baik itu bagi pekerjaannya,
perusahaan maupun bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja
tersebut.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga
merupakan suatu usaha untuk mencegah
setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat,
yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
PERATURAN TENTANG K3
Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
 Undang-Undang ini mengatur dengan jelas
tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan
pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang
Kesehatan.
 Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara
khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan
kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan
fisik pekerja yang baru maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan
sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada
pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara
Undang-undang No. 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan
Undang-Undang ini mengatur mengenai
segala hal yang berhubungan dengan
ketenagakerjaan mulai dari upah kerja,
jam kerja, hak maternal, cuti sampai
dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,
Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
PEKERJAAN PALING BERBAHAYA
DI AMERIKA SERIKAT

1. Penebang Pohon
91,3 kematian dari
100.000 pekerja

2. Nelayan
75 kejadian fatal
dari 100.000
nelayan
3. Pilot
51 kecelakaan dalam
100.000 penerbangan

4. Pekerja Bangunan
38,7 meninggal dari
100.000 pekerja

5. Pekerja Sanitasi
33 meninggal dari
100.000 kasus
6. Operator mesin pertambangan
26,9 meninggal
dari 100.000 pekerja

7. Supir truk
22 korban jiwa
dari 100.000 pekerja
8. Teknisi listrik
21,5 meninggal dari
100.000 pekerja

9. Pekerja Konstruksi
17,7 korban jiwa dari
100.000 pekerja

BAGAIMANA DENGAN INDONESIA?


BIDANG PEKERJAAN DENGAN TINGKAT
RESIKO PALING TINGGI DI INDONESIA

Pertanian
Konstruksi
Pertambangan
Kehutanan
Perikanan
DISKUSI KELOMPOK

1. Apa saja bahaya yang dihadapi oleh


pekerja di bidang pertanian?

2. Bagaimana cara mencegah dan


menanggulangi bahaya-bahaya tersebut?
TUJUAN SISTEM MANAJEMEN K3
Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan
tenaga kerja yang setinggi-tingginya
Sebagai upaya untuk mencegah &
memberantas penyakit dan kecelakaan akibat
kerja
Merawat & meningkatkan efisiensi serta
produktivitas
Memberantas kelelahan kerja &
melipatgandakan gairah serta kenikmatan
bekerja
MANFAAT SISTEM MANAJEMEN K3
Perlindungan karyawan
Memperlihatkan kepatuhan terhadap
peraturan & UU
Mengurangi biaya
Membuat sistem manajemen yang efektif
Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan
pelanggan
K3 DALAM GAP FLORIKULTURA
B. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja
1. Apakah terdapat bukti bahwa pekerja
yang mengoperasikan peralatan yang
berbahaya telah diberikan pelatihan K3?
(SA)
2. Apakah tersedia prosedur penanganan
kecelakaan kerja? (SA)
3. Apakah tersedia fasilitas sanitasi dan
P3K (pertolongan pertama pada
kecelakaan) (SA)
4. Apakah pekerja mengetahui peraturan
tentang K3 & tatacara pencegahan? (SA)
5. Apakah pekerja yang menangani
pestisida mendapatkan pengecekan
kesehatan secara berkala? (SA)
6. Apakah pekerja menggunakan peralatan
dan perlengkapan perlindungan sesuai
anjuran? (W)
7. Apakah tersedia tempat untuk
menyimpan baju/perlengkapan pelindung
kerja? (A)
LANGKAH KERJA PENERAPAN
SISTEM MANAJEMEN K3

Tahap Persiapan
Komitmen manajemen puncak
Menentukan ruang lingkup
Menetapkan cara penerapan
Membentuk kelompok penerapan
Menetapkan sumber daya yang
diperlukan
Tahap Pengembangan dan Penerapan
1. Menyatakan komitmen
2. Menetapkan cara penerapan
3. Membentuk kelompok kerja penerapan
4. Menetapkan sumber daya yang diperlukan
5. Kegiatan penyuluhan
6. Peninjauan sistem
7. Penyusunan jadwal kegiatan
8. Pengembangan sistem manajemen K3
9. Penerapan sistem
10. Proses sertifikasi
K3 DALAM BIDANG PERTANIAN

Pekerja di sektor pertanian masih


berjumlah 42 juta orang atau sekitar 40%
dari angkatan kerja
Dalam perspektif kesehatan dan
keselamatan kerja penerapan teknologi
pertanian adalah health risk (beresiko
terhadap kesehatan)
APA SAJA BAHAYA
TERHADAP PEKERJA
YANG TERDAPAT DI
SEKTOR PERTANIAN?
BAHAYA DI BIDANG PERTANIAN
(MENURUT ILO)
Pestisida
Mesin-mesin & alat-alat berat
Debu binatang & tumbuhan
Iklim/cuaca
Bekerja dengan postur tubuh yang salah
Tidak adanya air bersih
Terkena tanaman beracun/berbahaya
Serangan binatang buas
Gigitan serangga & ular
UPAYA MELAKSANAKAN K3

Pelayanan kesehatan & keselamatan kerja

Penyuluhan tentang kesehatan dan


penyakit akibat kerja yang terkait dengan
pekerjaan petani
PROGRAM KESELAMATAN
PEKERJA

Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


Higiene yang baik
Pentingnya mencuci tangan
Pentingnya fasilitas toilet
Pentingnya pekerja tidak bekerja pada
saat menderita sakit
TEKNIK CUCI TANGAN YANG
BENAR
KAPAN PEKERJA MENCUCI
TANGAN?

• Sebelum menangani, mengepak


Sebelum atau mengolah produk

Sesudah • Setelah beristirahat

• Setelah menangani barang yang


Sesudah kotor

SETELAH MENGGUNAKAN TOILET


SEKIAN & TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai