Anda di halaman 1dari 13

Bedah Jantung

Nyeri yang tidak terkontrol  meningkatkan morbiditas dan


mortalitas

Potensi TEA  pengurangan aritmia jantung pasca


operasi, nyeri dan waktu untuk ekstubasi

Risiko TEA  pembentukan hematoma epidural pada


pasien yang sepenuhnya konsumsi antikoagulan
Salah satu RCT pertama  mengevaluasi blok ESP pada operasi
jantung dibandingkan injeksi tunggal, blok ESP bilateral menggunakan 3
mg/kg ropivakain 0,375% sebelum induksi anestesi dan analgesia IV
pascaoperasi dengan 1 g parasetamol setiap enam jam dan 50 mg
tramadol setiap delapan jam.

Waktu untuk ekstubasi, ambulasi dan asupan oral serta total


waktu di ICU berkurang pada pasien yang menerima blok
ESP bilateral. Konsumsi opioid total dan analgesia
penyelamatan total juga berkurang tanpa komplikasi yang
dilaporkan.
Bedah Toraks 
• kejadian gagal terblok teknologi telah dilaporkan setinggi
32%dan 10% untuk TEA dan TPVB,

• Dalam kasus TEA yang gagal, Forero et al menunjukkan


bahwa keberhasilan blok ESP dengan 25 mL ropivacaine 0,5%
sepenuhnya mengurangi nyeri akut pasca-torakotomi akut
dari  memiliki skor nyeri 10/10 menjadi 0/10 dalam waktu 15
menit setelah penyelesaian blok
TEA dan TPVB dianggap analgesik lini pertama untuk torakotomi,
tidak ada konsensus untuk pengobatan nyeri pasca operasi akut
setelah operasi thoracoscopic dibantu video (VATS). Banyak ahli
bedah dan ahli anestesi menganggap TEA dan TPVB terlalu invasif
untuk operasi invasif minimal

Dua RCT telah menunjukkan bahwa blok ESP menghasilkan


analgesia yang superior, konsumsi opioid yang lebih sedikit, dan
adanya peningkatan kepuasan pasien dibandingkan dengan opioid saja
BEDAH KANKER PAYUDARA
Studi klinis menunjukkan bahwa redaman nyeri pasca operasi akut
dapat menurunkan perkembangan dari PPP akut ke kronis.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa TPVB dapat
mengurangi PPP, tetapi RCT multisenter besar tidak menemukan
pengurangan insiden PPP setelah operasi kanker payudara dengan
TPVB.

Leong et al dan Hussain et al menyimpulkan bahwa pasien yang


menerima blok ESP mengalami lebih sedikit rasa sakit dan
mengonsumsi lebih sedikit opioid dibandingkan mereka yang
menerima analgesia sistemik saja dalam operasi payudara.
Anestesi lokal dapat menganestesi serabut viseral
simpatetik rami communicantes dengan menyebarkan ke
ruang paravertebral regio thoraks.

Pada studi cadaver, didapatkan penyebaran yang


inkonsisten sehingga mekanisme analgesi viseral masih
belum jelas.

Pada RCT yang mengevaluasi peran blok ESP pada


pasien bariatrik, total 60 pasien dirandomisasi untuk
menerima blok ESP T7 bilateral dengan 0,25% bupivacain
atau salin 20mL.
Blok ESP juga dilaporkan berguna pada pasien dengan
bedah abdominal mayor lainnya, namun kualitas evidens
rendah dan terdiri dari laporan kasus dan kasus series kecil
Beragam Kegunaan

Blok ESP dilakukan untuk meredakan nyeri bahu kronis,


nyeri kepala postdural puncture, dan nyeri kepala lainnya.

Blok ESP regio lumbar digunakan sebagai anestesi utama


untuk pasien usia lanjut dengan risiko tinggi yang akan
melaksanakan bedah fraktur panggul.
Kesimpulan dan Penggunaan di Masa Depan

Berbagai aplikasi klnis blok menunjukkan kebutuhan klinis untuk


teknik yang efektif dan aman, yang menghindari komplikasi dan
efek samping.

Kekurangan penelitian yang ada pada anestesi kardiak dan


thorakal, berisi jumlah pasien yang terbatas dan kurang
membandingkan dengan teknik yang telah dikenal seperti TEA
dan TPVB.
Pengukuran yang tepat dari perubahan sensorik akan
menambah basis pengetahuan kita. Risiko yang lebih rendah
untuk hematoma dan penurunan risiko toksisitas sistemik
anestesi lokal, tetap spekulatif dan sebagian besar didasarkan
pada studi yang sangat terbatas yang kurang kuat untuk hasil
ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai