Anda di halaman 1dari 9

OBSERVASI TENTANG

TEMPAT PARIWISATA
BJBR
• Nama Kelompok : 1. Berlyana Triya Zahrani
• 2. Bachtiar Wicaksono
• 3. Ike Aprilia
• 4. Jefry Ilham M
• 5. Faris Hidayatullah
Latar Belakang BJBR:
BJBR berdiri pada tahun 2013. BJBR ini sudah berdiri sejak
6 tahun. Tempat ini didirikan oleh seseorang yang berasal
dari Makassar yang melihat sejauh mata memandang hutan
bakau yang ada di Kota Probolinggo ini banyak tumpukan
sampah. Dan akhirnya mereka berinspiratif untuk mengubah
sampah menjadi emas. Dengan keberanian berinvestasi dan
keyakinan bahwa impian itu dapat diwujudkan dan akhirnya
mulai membersihkan sampah dan membangun satu demi
satu.
• Konsep memilih mendirikan BJBR di daerah ini karena
tempatnya yang bagus untuk dijadikan tempat wisata
taman bakau. BJBR ini sudah 3 kali direnovasi. Tempat
wisata ini sering mengalami pembludakan pengunjung
setiap hari weekend. Harga tiket sendiri bermacam-
macam,ketika hari weekend harga tiket sekitar rp.50.000
sedangkan senin-jumat rp.30.000. Pemasukan setiap tahun
tempat ini mencapai 2,95 triliun. Pengeluaran yang
dikeluarkan setiap bulan untuk perawatan BJBR ini seperti
tanaman bakau atau tempat wahana lainnya mencapai 15
juta.
• Cara meningkatkan kualitas BJBR ini dengan cara
memberi pelayanan yang baik kepada pengunjung. Daya
tarik pengunjung saat di BJBR ini sangat banyak,
contohnya saat ditempat mangrove karena sangat bagus
untuk berselfi. BJBR ini memiliki sangat banyak wahana
seperti gembok cinta,piramida BJBR,Hutan bakau,Globe
BJBR,Kuda KCW. Tempat wisata ini dapat dikunjungi
setiap hari pukul 08;00 s/d 22;00.
• Untuk upaya pengelolaan flora fauna saat ini,di BJBR
hanya mengelola flora dengan cara membangun tempat
untuk bermacam-macam flora,membangun tempat
rehabilitasi dan budidaya.
• Setiap tahun BJBR ini melakukan promosi agar dikenal
wisatawan luas baik wisatawan lokal maupun macanegara
dengan cara menciptakan wahana-wahana baru didalam
BJBR ini.
Dengan upaya yang dilakukan sumber daya pariwisata
supaya berkelanjutan dengan cara menjaga dan mengelola
dengan sangat baik dan dengan mengurangi eksploitasi
besar-besaran terhadap pemakaian sumber daya alam. BJBR
ini memiliki peran sosial dan ekonomi terhadap masyarakat
dengan cara masyarakat dapat mewujudkan kesejahteraan
dalam upaya pemberdayaan. Pemerintah juga memiliki peran
yang sangat penting terhadap tempat wisata ini karena
berkaitan dengan hutan bakau yang ada di Kota
Probolinggo..

Anda mungkin juga menyukai