Ekonomi Kelompok 2
Ekonomi Kelompok 2
NEGARA
Bearnicha diesta I(02)
Endar Setyawati (08)
Harlita Adhwa J (14)
Maulana Fadil (19)
Neha Lailatul (24)
JENIS BELANJA NEGARA
ATAU PENGELUARAN
NEGARA
01
BELANJA
PEMERINTAH
PUSAT
1. Belanja Kementrian Negara atau Lembaga
Dari seluruh kemntrian yg ada maka,kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PURP)
yg mendapatkan anggaran paling besar dengan Rp.106,9 triliun. Sementara untuk lembaga, adalah
anggaran POLRI dengan Rp.77,8Triliun. Berikut rincian nya.
a) Kementrian
Kementerian PUPR Rp 106,9 triliun
Belanja subsidi dalam RAPBN 2015 disepakati sebesar Rp 414,680 triliun, terdiri dari subsidi
energi sebesar Rp 344,702 triliun, dan subsidi non-energi sebesar Rp 69,977 triliun. Belanja
subsidi energi terdiri dari subsidi BBM, BBN, LPG 3 Kg, dan LGV yang disepakati sebesar Rp
276,013 triliun, dan subsidi listrik disepakati sebesar Rp 68,689 triliun. “Belanja subsidi non-
energi dalam APBN 2015 sebesar Rp 69,977 triliun dengan pokok-pokok kebijakan: subsidi
pangan (raskin), subsidi pupuk dan benih, subsidi pelayanan umum, subsidi harga, dan subsidi
pajak, ” lanjut laporan tersebut. Adapun kebijakan subsidi raskin disepakari menyasar 15,5 juta
rumah tangga, dengan harga jual Rp 1.600 per kilogram. Sedangkan subsidi pupuk diberikan
sebanyak 9,5 juta ton dengan jenis urea, SP36, ZA, NPK, dan pupuk organik.
A.PEMBAYARAN BUNGA UTANG NEGARA
BELANJA HIBAH
Setiap pengeluaran pemerintah pusat
dalam bentuk ruang, barang, jasa dan
surat berharga kepada pemerintah
daerah, pemeintah lainnya atau
perusahaan daerah, yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya, bersifat
tidak wajib dan tidak mengikat, serta
tidak secara terus menerus.
02
TRANSFER KE
DAERAH DAN
DANA DESA
1. Transfer ke daerah
Dana perimbangan
Dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alamMerupakan penyaluran oleh pemerintah pusat
ke pemerintah daerah baik pemprov maupun pemkab atau pemkot atas bagi hasil penerimaan SDA
yg merupakan bagian dari pendapatan pemerintah daerah.
Dana alokasi umum adalah sejumlah dana yg harus di alokasikan pemerintah pusat kepada setiap
daerah otonom di Indonesia setiap tahun nya sebagai dana pembangunan.
Dana alokasi khusus fisik adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Dana alokasi khusus non fisik dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah
Dana Insentif Daerah
Dana tambahan otsus infrastuktur (provinsi papua & provinsi papua barat)
Dana keistimewaan DIY