Anda di halaman 1dari 13

BELANJA

NEGARA
Bearnicha diesta I(02)
Endar Setyawati (08)
Harlita Adhwa J (14)
Maulana Fadil (19)
Neha Lailatul (24)
JENIS BELANJA NEGARA
ATAU PENGELUARAN
NEGARA
01
BELANJA
PEMERINTAH
PUSAT
1. Belanja Kementrian Negara atau Lembaga
Dari seluruh kemntrian yg ada maka,kementrian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PURP)
yg mendapatkan anggaran paling besar dengan Rp.106,9 triliun. Sementara untuk lembaga, adalah
anggaran POLRI dengan Rp.77,8Triliun. Berikut rincian nya.

a) Kementrian
 Kementerian PUPR Rp 106,9 triliun

 Kementerian Pertahan Rp 105,7 triliun

 Kementerian Agama Rp 62,2 triliun

 Kementerian Kesehatan Rp 59,1 triliun

 Kementerian Perhubungan Rp 48,2 triliun

 Kementerian Keuangan Rp 45,7 triliun

 Kementerian Ristek Dikti Rp 41,3 triliun

 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 40,1 triliun

 Kementerian Sosial Rp 34 triliun

 Kementerian Pertanian Rp 23,8 triliun


b) Lembaga
 Polri Rp 77,8 triliun
 KPU Rp 12,5 triliun
 Mahkamah Agung Rp 8,3 triliun
 DPR Rp 5,7 triliun
 Bawaslu Rp 5,6 triliun
 BKKBN Rp 5,5 triliun
 Kejaksaan RI Rp 5,5 triliun
 BPS Rp 4,8 triliun
 BPK Rp 2,8 triliun
 Badan POM Rp 2,2 triliun
2. BELANJA NON KEMENTRIAN NEGARA

Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI bersama pemerintah


menyepakati Belanja Non Kementerian/Lembaga Negara dalam Rancangan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 sebesar Rp 745,132 triliun. Dikutip dari laporan,
dalam rapat Pembahasan RUU tentang APBN TA 2015, Minggu (28/9/2014) malam,
pembayaran bunya utang dalam RAPBN 2015 disepakati sebesar Rp 151,968 triliun, terdiri dari
pembayaran bunga utang dalam negeri sebesar Rp 137,941 triliun dan pembayaran bunga utan
luar negeri sebesar Rp 14,026 triliun.

Belanja subsidi dalam RAPBN 2015 disepakati sebesar Rp 414,680 triliun, terdiri dari subsidi
energi sebesar Rp 344,702 triliun, dan subsidi non-energi sebesar Rp 69,977 triliun. Belanja
subsidi energi terdiri dari subsidi BBM, BBN, LPG 3 Kg, dan LGV yang disepakati sebesar Rp
276,013 triliun, dan subsidi listrik disepakati sebesar Rp 68,689 triliun. “Belanja subsidi non-
energi dalam APBN 2015 sebesar Rp 69,977 triliun dengan pokok-pokok kebijakan: subsidi
pangan (raskin), subsidi pupuk dan benih, subsidi pelayanan umum, subsidi harga, dan subsidi
pajak, ” lanjut laporan tersebut. Adapun kebijakan subsidi raskin disepakari menyasar 15,5 juta
rumah tangga, dengan harga jual Rp 1.600 per kilogram. Sedangkan subsidi pupuk diberikan
sebanyak 9,5 juta ton dengan jenis urea, SP36, ZA, NPK, dan pupuk organik.
A.PEMBAYARAN BUNGA UTANG NEGARA

UTANG DALAM NEGERI UTANG LUAR NEGERI


Setiap pinjaman oleh pemerintah yang Posisi kewajiban actual penduduk
di peroleh dari pemberi pinjaman dalam Indonesia kepada bukan penduduk pada
negeri yg harus dibayar kembali dengan suatu waktu,tidak termasuk kontinjen,
persyaratan tertentu, sesuai dengan masa yg membutuhkan pembayaran kembali
berlakunya. bunga dan pokok pada waktu yg akan
datang
B.PENGELOLAAN SUBSIDI

SUBSIDI ENERGI SUBSIDI NON ENERGI


Tindakan yg membuat harga sumber Subsidi ini terdiri dari subsidi pangan,
energi di tingkat konsumen tetap berada subsidi pupuk. Subsidi pajak, subsidi
di bawah harga pasar atau lebih tinggi PSO (kewajiban pelayanan public),
dari harga pasar untuk subsidi harga di subsidi benih, subsidi bunga kredit
tingkat produsen. program. Subsidi non energi disalurkan
melalui perusahaan atau lembaga yang
ditetapkan oleh pemerintah selain
produk energi.
c.

BELANJA HIBAH
Setiap pengeluaran pemerintah pusat
dalam bentuk ruang, barang, jasa dan
surat berharga kepada pemerintah
daerah, pemeintah lainnya atau
perusahaan daerah, yang secara spesifik
telah ditetapkan peruntukannya, bersifat
tidak wajib dan tidak mengikat, serta
tidak secara terus menerus.
02
TRANSFER KE
DAERAH DAN
DANA DESA
1. Transfer ke daerah
 Dana perimbangan

Dana transfer umum

Dana bagi hasil (DBH) pajak dan sumber daya alamMerupakan penyaluran oleh pemerintah pusat
ke pemerintah daerah baik pemprov maupun pemkab atau pemkot atas bagi hasil penerimaan SDA
yg merupakan bagian dari pendapatan pemerintah daerah.

Dana alokasi umum adalah sejumlah dana yg harus di alokasikan pemerintah pusat kepada setiap
daerah otonom di Indonesia setiap tahun nya sebagai dana pembangunan.

Dana transfer khusus

Dana alokasi khusus fisik adalah dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
fisik yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
Dana alokasi khusus non fisik dana yang dialokasikan dalam APBN kepada daerah dengan tujuan
untuk membantu mendanai kegiatan khusus nonfisik yang merupakan urusan daerah
 Dana Insentif Daerah

Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD

Dana Bantuan Operasional Sekolah

Dana Insentif Daerah

Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi

 Dana Otonomi Khusus

Dana otsus provinsi papua dan provinsi papua barat

Dana otsus provisi aceh

Dana tambahan otsus infrastuktur (provinsi papua & provinsi papua barat)
 Dana keistimewaan DIY

Anda mungkin juga menyukai